Adi Isworo
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KONTROL PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA Sriyatun Sriyatun; Adi Isworo; sunarko sunarko
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.228

Abstract

Latar Belakang : Pada tahun 2008 penderita Skizofrenia di seluruh Indonesia sekitar 650.000 penderita. Menurut data rekam medis di Rumah Sakit Jiwa Grhasia tahun 2009 penderita rawat jalan mencapai 9.449 orang kemudian tahun 2010 sebanyak 9.094 orang dan pada tahun 2011 meningkat mencapai 10.176 orang. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan prediktor kekambuhan pada pasien skizofrenia sehingga usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan kepatuhan pasien terhadap kontrol pengobatan sangat penting dilakukan sebagai cara mencegah kekambuhan. Peran keluarga bagi kesembuhan klien Skizofrenia adalah suatu hal yang sangat dibutuhkan. Tujuan : Mengetahui adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan kontrol pada pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Grhasia tahun 2013. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 79 responden. Sampel merupakan keluarga klien Skizofrenia yang sedang mengantar klien untuk berobat jalan di Poliklinik Jiwa RS Grhasia Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dukungan keluarga didapatkan melalui kuisioner yang sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisa data bivariat dilakukan dengan uji Chi Square menggunakan bantuan program komputer. Hasil : Dukungan keluarga terhadap pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta sebagian besar dalam kategori dukungan positif sebesar 98,7%. Frekuensi kepatuhan kontrol pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta sebagian besar juga dalam kategori patuh sebesar 88,6%. Berdasarkan uji Chi square diperoleh nilai p-value sebesar 0,005 (p 0,05). Simpulan : Ada hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan kontrol pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta.
Sistem surveilans campak pada jejaring rumah sakit di Kota Magelang tahun 2017 Julianti Jeanette Sabono; Adi Isworo; Riris Andono Ahmad
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 11 (2018): Proceedings of the 4th UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.312 KB) | DOI: 10.22146/bkm.40505

Abstract

Tujuan: Surveilans berbasis individu merupakan strategi dalam pelaksanaan Sistem Surveilans campak di Indonesia. Oleh karena itu, kerjasana antara Dinas Kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit (RS), maupun pelayanan kesehatan swasta sangat penting dalam pelaksanaannya. Berdasarkan keterangan Dinas Kesehatan Kota Magelang Peran Rumah sakit di Kota Magelang belum berjalan seperti yang diharapkan sehingga perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan sistem surveilans campak, menganalisis kelemahan yang dimiliki serta hal-hal yang melatarbelakangi kelemahan tersebut, dan memberikan rekomendasi dalam rangka perbaikan sitem surveilans campak di Kota Magelang. Konten: Observasi dan wawancara dilakukan pada petugas surveilans Dinas Kesehatan dan petugas pelaporan (contact person) RS di Kota Magelang. Hasil menunjukan bahwa terdapat satu rumah sakit yang belum ada contact person dari enam rumah sakit yang ada di Kota Magelang. Hambatan yang di hadapi antara lain kurangnya pengetahuan tentang pentingnya surveilans campak dan rincian tugas seorang contact person, serta surveilans aktif yang belum berjalan semestinya. Permasalahan tersebut berdampak pada ketidakaktifan maupun keterlambatan pelaporan RS, sehingga upaya pencegahan dan pengendalian menjadi tidak optimal. Belum adanya pelatihan surveilans campak bagi petugas surveilans, tidak adanya pedoman teknis surveilans di RS, serta tidak adanya forum komunikasi antar petugas menjadi penyebab masalah yang dihadapi. Berdasarkan hal tersebut, pelatihan serta pengadaan pedoman sistem surveilans campak di RS perlu dilakukan agar setiap petugas memahami tugasnya. Advokasi untuk membangun jejaring surveilans di RS yang belum terjangkau perlu dilakukan sehingga setiap kasus dapat terdeteksi. Selain itu, penguatan surveilans aktif serta forum komunikasi penting untuk diadakan agar kerjasama dapat terjalin sehingga berdampak pada jalannya sistem surveilans campak yang optimal
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN KUNJUNGAN K4 SELAMA PANDEMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUKUN Anik Tri Subekti; Wiwin Renny Rahmawati; Adi Isworo; Lulut Handayani
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 2 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i2.1528

Abstract

AbstrakLatar Belakang : Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang mengakibatkan perubahan pada pelayanan kesehatan dalam bidang kesehatan yaitu pada pelayanan dalam bidang maternitas. Perubahan tersebut antara lain adanya pembatasan sosisal serta larangan berkumpul dan berkelompok yang mengakibatkan keramaian.  Adapun beberapa faktor yang berhubungan dengan  cakupan kunjungan K4 selama pandemi yaitu pengetahuan ibu, dukungan keluarga, dan peran tenaga kesehatan. Pengetahuan ibu adalah faktor yang dapat mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan kunjungan K4, kurangnya pengetahuan ibu tentang K4 selama pandemi akan mempengaruhi ibu untuk melakukan kunjungan K4 secara teratur. Dukungan keluarga adalah dukungan yang mengacu pada dukungan yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga. Peran tenaga kesehatan adalah salah satu peran yang membentuk kelas ibu hamil yang dapat meningkatkan pelayanan dan pengetahuan kesehatan bagi ibu hamil dan keluarga yang berdampak pada sikap dan perilaku ibu hamil.Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan kujungan K4 selama pandemi di Wilayah Kerja Puskesmas Dukun.Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat anlitik dengan pendekaan cross sectional.  Sampel pada penelitian ini berjumlah 52 responden. Teknik pengambilan data dengan cara Purposive sampling. Alat ukur untuk mengukur pengetahuan ibu, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisis Kendal tau dengan nilai p <0.05. Uji Multivariat dengan menggunakan uji regresi logistic.Kesimpulan pada penelitian ini : (1) ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan cakupan kunjungan K4 selama pandemi dengan p = 0.000 (p<0.05), (2) tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan cakupan kunjungan K4 selama pandemi dengan p=0.611 (p.0.05), (3) ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan cakupan kunjungan K4 selama pandemi dengan p=0.000 (p<0.05), (4) hasil uji multivariat yang dilakukan bermakna jika menggunakan tingkat kesalahan 10% dengan p value 0.075 dan di dapatkan nilai exponen B sebesar 1,710 kali dimana  peran tenaga kesehatan memberikan kontribusi hampir 2 kali untuk memdapatkan cakupan kunjungan K4 yang memenuhi standar.Kata kunci : pengetahuan, dukungan keluarga, peran tenaga kesehatan, cakupan kunjungan K4 selama pandemi. AbstractBackground: The Covid-19 pandemic has had an impact that has resulted in changes to health services in the health sector, namely services in the maternity sector. These changes include social restrictions and prohibitions on gatherings and groups that result in crowds. There are several factors related to the coverage of K4 visits during the pandemic, namely maternal knowledge, family support, and the role of health workers. Mother's knowledge is a factor that can affect pregnant women in conducting K4 visits, the lack of knowledge of mothers about K4 during the pandemic will affect mothers to make regular K4 visits. Family support is support that refers to support that is seen by family members as something that can be accessed or provided for the family. The role of health workers is one of the roles that form a class of pregnant women who can improve health services and knowledge for pregnant women and their families which have an impact on the attitudes and behavior of pregnant women.Aim: To find out the factors related to the coverage of K4 visits during the pandemic in the Dukun Health Center Work Area.Research Methods: This research is analytic with a cross sectional approach. The sample in this study amounted to 52 respondents. The data collection technique was purposive sampling. Measuring tools to measure mother's knowledge, family support and the role of health workers using a questionnaire. The collected data were analyzed by Kendal tau analysis with p value <0.05. Multivariate test using logistic regression test.Conclusions in this study: (1) there is a relationship between mother's knowledge and coverage of K4 visits during the pandemic with p = 0.000 (p <0.05), (2) there is no relationship between family support and coverage of K4 visits during the pandemic with p = 0.611 (p 0.05), (3) there is a relationship between the role of health workers and the coverage of K4 visits during the pandemic with p = 0.000 (p <0.05), (4) the results of the multivariate test carried out are significant if using an error rate of 10% with a p value of 0.075 and at get exponent B value of 1,710 times where the role of health workers contributes almost 2 times to get coverage of K4 visits that meet the standards.Keywords: knowledge, family support, the role of health workers, coverage of K4 visits during the pandemic