Sutarimah Ampuni
Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada, Jl. Sosio Humaniora Bulaksumur, D. I. Yogyakarta, 55281

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi

Perilaku anti sosial remaja laki-laki ditinjau dari identitas moral dan moral disengagement Maharani, Meyrantika; Ampuni, Sutarimah
Indigenous Vol. 5 No. 1, 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.8706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran identitas moral dan moral disengagement terhadap perilaku anti sosial pada remaja laki-laki. Hipotesis yang diajukan adalah identitas moral dan moral disengagement berperan terhadap perilaku anti sosial; jika identitas moral tinggi dan moral disengagement rendah, maka perilaku anti sosial akan rendah, demikian pula sebaliknya. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Identitas Moral, Skala Moral Disengagement, dan Skala Perilaku Anti Sosial. Partisipan adalah 121 siswa laki-laki di dua SMA di Yogyakarta yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas moral dan moral disengagement secara simultan berperan terhadap perilaku anti sosial (R2= 0,12; F = 8,19; t = 3,86;p 0,01). Semakin rendah Identitas moral (b = -0,55; t = -2,08; p 0,05) dan semakin tinggi moral disengagement (b = 0,29; t = 2,49; p 0,05) maka perilaku anti sosial akan semakin tinggi.Katakunci:identitas moral; moral disengagement; perilaku anti sosial; remaja laki-laki
Perilaku anti sosial remaja laki-laki ditinjau dari identitas moral dan moral disengagement Meyrantika Maharani; Sutarimah Ampuni
Indigenous Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v5i1.8706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran identitas moral dan moral disengagement terhadap perilaku anti sosial pada remaja laki-laki. Hipotesis yang diajukan adalah identitas moral dan moral disengagement berperan terhadap perilaku anti sosial; jika identitas moral tinggi dan moral disengagement rendah, maka perilaku anti sosial akan rendah, demikian pula sebaliknya. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Identitas Moral, Skala Moral Disengagement, dan Skala Perilaku Anti Sosial. Partisipan adalah 121 siswa laki-laki di dua SMA di Yogyakarta yang dipilih menggunakan teknik convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas moral dan moral disengagement secara simultan berperan terhadap perilaku anti sosial (R2= 0,12; F = 8,19; t = 3,86;p 0,01). Semakin rendah Identitas moral (b = -0,55; t = -2,08; p 0,05) dan semakin tinggi moral disengagement (b = 0,29; t = 2,49; p 0,05) maka perilaku anti sosial akan semakin tinggi.Katakunci:identitas moral; moral disengagement; perilaku anti sosial; remaja laki-laki
Prosocial intentions towards religious ingroup and outgroup members among adolescents from public and religious schools Farah Aisyah Azzahra; Sutarimah Ampuni
Indigenous Vol 6, No 3 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v6i3.15401

Abstract

Abstract. Prosocial behavior is a very important component in harmonious social relationships, especially within a diverse community such as Indonesia. Public and religion-based schools provide different opportunities for students in terms of interaction with peers from different religions, and in turn may affect attitudes toward ingroup and outgroup religious members. This study compared prosocial intentions towards religion-based ingroup and outgroup peer members in adolescents from heterogeneous (public) schools and homogenous (Islamic) schools. Participants were 220 Muslim middle school studentsaged 11-15 years, who attended public schools (N= 130; M=48, F=82) and religious schools (N=90; M=46, F=44). They were recruited through snowball sampling and convenience sampling. This research is a quasi-experimental study, by using the Scenario-based Prosocial Intention Questionnaire (SBPIQ) to measure prosocial intentions, which was modified to include manipulations on the targets of prosocial intention. Two-way mixed ANOVA results showed that the level of prosocial intention was highest toward the ingroup target (M=3,411; SD=0,392), followed by those toward the outgroup (M=3,357; SD=0,403) and neutral targets (M=3,234; SD=0,411). Furthermore, prosocial intentions towards ingroup, outgroup, and neutral targets were all higher in students from public schools. Theseresults implied that there were biases in students’ prosocial behaviors toward ingroup/outgroup religious members. It is crucial for both public and Islamic schools to facilitate positive interactions with members of other religious group in order to overcome these biases.Keywords: ingroup-outgroup, interreligious, prosocial intention, prosocial behavior, adolescents, homogeneous/heterogeneous school