Yulianto Tri Chandra Kusuma
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jln. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto, Jember 68121. Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN BIJI KAKAO INFERIOR CAMPURAN SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI Yulianto Tri Chandra Kusuma; Sony Suwasono; Sih Yuwanti
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 1 No 2 (2013): NOVEMBER
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ENGLISH] There are about 30% of cocoa beans still classified as inferior or low quality beans due to diseases. Low-quality cocoa beans can be used as the source of polyphenolic substances. The purpose of this study was to determine the potency of inferior cocoa beans with various particle sizes as raw materials for polyphenol extraction, and the use of polyphenol-rich cocoa extracts as antioxidant and antibacterial substances. The research was conducted in two stages, namely preliminary research and primary research. This preliminary study aimed to obtain polyphenol-rich cocoa bean extract and to examine antioxidant activity using DPPH method. The next research was to conduct antibacterial test against Escherichia coli and Bacillus subtilis using well diffusion method treated using polyphenols of each type of various particle size (16 mesh, 25 mesh, 35 mesh) with concentrations of 0 ppm, 25.000 ppm, 50.000 ppm, 75.000 ppm, 100.000 ppm. The plates were incubated at 37°C for 24 hours and the inhibition power against bacteria was observed. The results showed that the greater the concentration of polyphenol extracts and the smaller size of the filter powder cocoa resulted in the increase of bacterial growth inhibition area. Keywords: Polyphenol; Cocoa beans; Escherichia coli; Bacillus subtilis [INDONESIAN] Biji kakao inferior merupakan biji buah kakao bermutu rendah karena terserang penyakit dan belum termanfaatkan secara maksimal. Biji kakao berkualitas rendah dapat dimanfaatkan dengan cara mengekstrak kandungan polifenolnya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi ekstrak polifenol biji kakao inferior dengan variasi ukuran partikel sebagai bahan yang memiliki aktivitas antioksidan dan penghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan bertujuan untuk memperoleh esktrak polifenol dari biji kakao inferior campuran yang terserang penyakit. Esktrak polifenol hasil penelitian pendahuluan berpotensi sebagai senyawa antioksidan dan antibakteri. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Sedangkan pengujian antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Daya penghambatannya terhadap bakteri Escherichia coli dan Bacillus subtilis menggunakan esktrak polifenol dari variasi ukuran partikel (16 mesh, 25 mesh, 35 mesh) yaitu sebanyak 0 ppm, 25000 ppm, 50000 ppm, 75000 ppm, 100000 ppm dan dilakukan secara triplo. Setelah itu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C dan diamati daya penghambatan terhadap bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak polifenol dan semakin kecil ukuran saringan bubuk biji kakao, menghasilkan luasan diameter daerah hambatan pertumbuhan bakteri yang semakin besar. Kata kunci: Polifenol; Kakao; Escherichia coli; Bacillus subtilis How to citate: Kusuma YTC, S Suwasono, S Yuwanti. 2013. Pemanfaatan biji kakao inferior campuran sebagai sumber antioksidan dan antibakteri. Berkala Ilmiah Pertanian 1(2): 33-37.