Desa Sumberagung merupakan kawasan yang memiliki potensi wisata laut dan sumberdaya alam berupa emas yang terletak di Gunung Tumpang Pitu. Pertambangan mulai tahun 2015 sampai tahun 2022 berada dibawah anak perusahaan PT Indo Multi Niaga yaitu PT BSI. Permasalahan penelitian : resistensi masyarakat Desa Sumberagung terhadap IUP PT BSI dan PT. DSI dalam kegiatan eksploitasi Gunung Tumpang Pitu. Tujuan Penelitian melihat resistensi yang dilakukan masyarakat Desa Sumberagung terkait usaha mencabut IUP PT. BSI dan PT. DSI. Rumusan masalah penelitian 1) Bagaimana dampak kegiatan penambangan emas bagi masyarakat Desa Sumberagung? (2) Bagaimana proses munculnya konflik antara masyarakat dengan pihak perusahaan (3) Bagaimana resistensi perempuan terhadap kegiatan eksplotasi tambang emas di Gunung Tumpang Pitu? Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Penentuan informan menggunakan Snowball sampling. Analisis data menggunakan komponen analisis Milles and Huberman 2014 model interaktif. Hasil penelitian 1) )Kerusakan diberbagai sector: lingkungan yaitu hilangnya hutan lindung Gunung Tumpang Pitu,, hilangnya endemic hewan dan tumbuhan dan pencemaran air yang mengandung sianida, banjir lumpur, hilangnya sungai katakana, degdradasi tanah. Sector ekonomi : gagal panen akibat banjir lumpur yang masuk kedalam pertanian, hasil tangkapan nelayan yang mulai berkurang sehingga nelayan harus jauh melaut sampai Bali dan Jember untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sektor sosial kebising, konflik masyarakat dengan pemerintah dan perusahaan 2) Munculnya konflik dimulai dari diizinkanya PT Hakman Metalindo untuk melakukan tinjauan kandungan emas mulai dari Jember sampai Banyuwangi selama 1 tahun 3) resitensi berupa : Demonstrasi, kayuh sepeda sampai Surabaya, aksi istigosah, aksi pengahadangan alat berat, pembangunan posko penghadangan di pintu masuk Desa Pancer