Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRUKTUR PENGUASAAN LAHAN PERTANIAN DAN HUBUNGAN KERJA AGRARIS PADA MASYARAKAT TENGGER (Studi Kasus Di Dusun Krajan, Desa Sapikerep, Kawasan Pegunungan Tengger Lereng Atas) Anik Susanti; Kliwon Hidayat; Keppi Sukesi
HABITAT Vol. 24 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.47 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk: mendeskripsikan perpecahan dan fragmentasi lahan pertanian,   struktur pemilikan dan pengusahaan lahan pertanian serta hubungan kerja agraris pada masyarakat Tengger lereng atas. Desain studi kasus dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif  digunakan untuk menjawab tujuan penelitian tersebut diatas.     Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Perpecahan lahan yang bersifat permanen disebabkan oleh sistem pewarisan dan jual beli lahan pertanian. Sedangkan perpecahan lahan yang bersifat sementara  karena  sewa menyewa, bagi hasil dan gadai. Sementara itu, fragmentasi lahan milik terjadi pada petani berlahan luas. Fragmentasi lahan garapan dialami oleh setiap lapisan petani  yang menambah lahan garapan melalui sewa, bagi hasil dengan dinas pertanian dan pihak  perhutani. (2) Struktur pengusahaan(garapan) lahan lebih merata ketimbang struktur pemilikan lahan pertanian. Luas rata-rata pemilikan lahan adalah 0,55 ha dan luas rata-rata pengusahaan lahan 0,80 ha. Hubungan sosial antar petani lapisan atas, menengah dan bawah terjadi melalui penyerahan hak menggarap untuk sementara waktu dan hubungan kerja agraris. Kata Kunci: Perpencaran dan fragmentasi lahan pertanian, struktur pemilikan dan pengusahaan Lahan Pertanian,masyarakat Tengger
Resistensi Perempuan terhadap Kegiatan Pertambangan Emas di Gunung Tumpang Pitu Kabupaten Banyuwangi Tia Mariati; Yayuk Yuliati; Keppi Sukesi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2023.007.01.25

Abstract

Desa Sumberagung merupakan kawasan yang memiliki potensi  wisata laut dan sumberdaya alam berupa emas yang terletak di Gunung Tumpang Pitu. Pertambangan mulai tahun 2015 sampai tahun 2022 berada dibawah anak perusahaan PT Indo Multi Niaga yaitu PT BSI. Permasalahan penelitian :  resistensi masyarakat Desa Sumberagung terhadap IUP PT BSI dan PT. DSI dalam kegiatan eksploitasi Gunung Tumpang Pitu. Tujuan Penelitian melihat resistensi yang dilakukan masyarakat Desa Sumberagung terkait usaha mencabut IUP PT. BSI dan PT. DSI. Rumusan masalah penelitian 1) Bagaimana dampak kegiatan penambangan emas bagi masyarakat Desa Sumberagung? (2) Bagaimana proses munculnya konflik antara masyarakat dengan pihak perusahaan (3) Bagaimana resistensi perempuan terhadap kegiatan eksplotasi tambang emas di Gunung Tumpang Pitu? Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Penentuan informan menggunakan Snowball sampling. Analisis data menggunakan komponen analisis Milles and Huberman 2014 model interaktif. Hasil penelitian 1) )Kerusakan diberbagai sector: lingkungan yaitu hilangnya hutan lindung Gunung Tumpang Pitu,, hilangnya endemic hewan dan tumbuhan dan pencemaran air yang mengandung sianida, banjir lumpur, hilangnya sungai katakana, degdradasi tanah.  Sector ekonomi : gagal panen akibat banjir lumpur yang masuk kedalam pertanian, hasil tangkapan nelayan yang mulai berkurang sehingga nelayan harus jauh melaut sampai Bali dan Jember untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sektor sosial  kebising, konflik masyarakat dengan pemerintah dan perusahaan 2) Munculnya konflik dimulai dari diizinkanya PT Hakman Metalindo untuk melakukan tinjauan kandungan emas mulai dari Jember sampai Banyuwangi selama 1 tahun 3) resitensi berupa : Demonstrasi, kayuh sepeda sampai Surabaya, aksi istigosah, aksi pengahadangan alat berat, pembangunan posko penghadangan di pintu masuk Desa Pancer