Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

INSTITUSIONALISASI LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (LDPM) (Kasus di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima) Rahmatullaila, Rahmatullaila; Hidayat, Kliwon; Ismulhadi, Ismulhadi
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketahanan pangan adalah isu yang sedang hangat dan merupakan permasalahan global yang menarik untuk terus diperbincangkan. Permasalahan ketahanan pangan tidak terlepas dari 3 (tiga) aspek pokok yaitu aspek produksi, distribusi dan konsumsi. Salah satu program pemberdayaan ketahanan pangan yang sedang dilakukan adalah program penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat atau biasa disingkat LDPM. Program ini memberikan bantuan modal berupa dana bantuan sosial (bansos) kepada gapoktan penerima program untuk dijadikan modal usaha untuk unit usaha yang dimiliki. Gapoktan Pemancar adalah gapoktan yang ada di Kelurahan Lampe Kecamatan Rasanae Kota Bima yang sebagian besar anggotanya merupakan petani tanaman pangan dan telah mendapat program pengutan LDPM hingga mencapai tahap kemandirian.  Guna mensukseskan program tersebut perlu dilakukan pelembagaan norma-norma atau aturan yang ada pada program LDPM pada anggota gapoktan sasaran, agar norma atau aturan tersebut menjadi bagian dari pola hidup masyarakat Kelurahan Lampe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelembagaan LDPM pada anggota gapoktan pemancar dan bagaimana petani memaknainya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan melakukan wawancara mendalam dan observasi kepada informan sebanyak 30 orang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa LDPM pada anggota Gapoktan Pemancar belum sepenuhnya melembaga karena norma yang ditekankan tidak sepenuhnya dapat diterima oleh anggota masyarakat karena tidak sejalan dengan kerifan lokal yang ada di wilayah tersebut. Kata Kunci : LDPM, ketahanan pangan, lembaga distribusi pangan, institusionalisasi
MODAL SOSIAL DALAM KOMUNITAS PEDAGANG SAYURAN DIDESA TAWANG ARGO KECAMATAN KARANG PLOSO KAB. MALANG Riyanto, Sugeng; Hidayat, Kliwon; Sukesi, Keppi
HABITAT Vol 25, No 2 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui aktor dalam pemasaran sayuran, 2. Menganalisi unsur-unsur dan proses terbentuknya modal sosial. 3.  Menganalisi peran modal sosial dalam pemasaran sayuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah model interaktif. Hasil penelitian ini adalah : 1. Aktor-aktor yang terlibat dalam aktivitas pemasaran sayuran adalah Pedagang Pengepul tingkat desa, Pedagang pengepul besar, Pedagang pengepul besar untuk pasar pedagang supplier Supermarket, Pedagang supplier  Supermaket, Pedagang pengecer, dan Pekerja. 2. Unsur-unsur  modal sosail: kepercayaan, jaringan sosial, dan norma sosial.  Proses terbentuknya modal sosial dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Modal sosial pedagang dengan pekerja dan petani merupakan modal sosial yang tumbuh dari hubungan tetangga dan saudara. 2. Modal sosial pedagang dengan pedagang lain adalah sebuah proses interaksi yang terus menerus.3. Peran dari modal sosial dalam usaha pemasaran sayuran yaitu:1. Memudahkan pedagang dalam mendapatkan sayura melalui ikatan dengan petani dan pedagang pengepul tingkat desa. 2. Dalam pengelolan tenaga kerja akan lebih efisian tanpa diperlukan pengawasa. 3. Memperkecil biaya pemasaran dan juga memberikan jaminan padagang untuk produk yang pedagang jual. Kata Kunci: Modal Sosial, Pemasaran Sayuran,  jaringa sosial, kepercayaan dan norma.
PROSES DAN DAMPAK PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN PADA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Kasus di Desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar) Muspita, Novi Catur; Hidayat, Kliwon; Yuliati, Yayuk
Habitat Vol 25, No 3 (2014)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencapaian kesejahteraan rakyat atau negara tidak pernah terpisah dari masalah  kemiskinan. Jumlah penduduk miskin di Indonesia  bulan Maret 2013, mencapai 28,07 juta orang (11,37 persen), di daerah perkotaan adalah 8,39 persen, sementara penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 14,32 persen. (BPS 2013). Untuk mengurangi kemiskinan Indonesia bersama bangsa-bangsa dunia ikut menandatangani Millenium Developmeny Goals (MDG’s) agenda besar pembangunan di seluruh dunia terdiri dari 8 butir,  urutan nomor satu dan prioritas : (1) Eradicate Extreme Poverty And Hunger (Pemberantasan kemiskinan dan Kelaparan Ekstrim). Tujuan penelitian: (1) mendeskripsikan bentuk kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, (2) mendeskripsikan proses pelaksanaan  Program PNPM Mandiri Perdesaan, (3) mendeskripsikan dampak Program PNPM Mandiri Perdesaan (4) mendeskripsikan makna Program PNPM Mandiri Perdesaan. Metode Penelitian adalah penelitian deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. (1) Kegiatan pilihan open menu dan close menu, (2) Pelaksanaan Program PNPM dimulai sosialisasi awal, pemetaan potensi, perencanaan, dan pelaksanaan program,  serta evaluasi program (3) Dampak Positif Program: Pemanfaatan waktu, pemanfaatan  teknologi, Kesejahteraan sosial meningkat,  transportasi,  dan pendidikan, (4) Makna Program bagi  perempuan  membantu meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan ekonomi. Program PNPM Mandiri Perdesaan telah membantu meningkatkan pemberdayaan masyarakat secara ekonomi dan membantu memajukan pembangunan desa. Kata kunci: Proses dan dampak, Pemberdayaan, Program PNPM mandiri, dan Desa Dayu Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar
THE MEANING OF AGRICULTURE AND TOURISM ACTIVITIES FOR TENGGER SOCIETY IN WONOKITRI VILLAGE, TOSARI DISTRICT, PASURUAN OF REGENCY Utomo, Medea Ramadhani; Hidayat, Kliwon; Yuliati, Yayuk
HABITAT Vol 26, No 1 (2015)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.024 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2015.026.1.5

Abstract

Tengger people's life could not be discharged to nature. Human ecology, a science that describes the interaction of humans and the environment, led to a meaning through the approach of symbolic interactionism and encourage human behavior towards nature. The phenomenon has become the foundation of this research problems. The first objective is reviewing the meaning of farming and tourism services and the relationship between them. The second, linking these two aspects to the behavior of the local community conservation. Third, emphasizing religious activity and its relationship to farming, tourism services, and the local community conservation. In the economic sphere, the relationship activities of farming and tourism services lasted in a synergistic, integrated and encourage one another. As the positive impact, ecotourism was a solution encouraging the Tengger community to give a positive response on the application of conservation agriculture on the dry land, as the efforts to prevent and repair environmental damage. In the culture and religious teachings of Tengger community, there were some important parts of the community, such as certain spells, and the law of Karmapala and the mlaspals ceremony (temple purification) to the safety of humans and nature, at onfarm and tourism activities of live.
Pola Kemitraan Antara Perum Perhutani Dengan Masyarakat Desa Hutan (Studi Kasus Program PKPH di Desa Kucur Dau, Kabupaten Malang) Prastyo, Eko Edi; Hidayat, Kliwon
HABITAT Vol 27, No 3 (2016)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.892 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2016.027.3.16

Abstract

Penyesuaian program PHBM menjadi (Pola Kemitraan Pengelolaan Hutan) PKPH yang dilaksanakan di Desa Kucur dengan 2 jenis kegiatan yaitu kemitraan penggarap lahan “Tetelan” dengan kemitraan penyadap getah pinus. Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan dan menganalisis pola kemitraan dan aksesibilitas petani desa hutan dalam kemitraan bagi hasil pada program PKPH di Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang, 2) menganalisis tingkat kesesuaian penerapan program PKPH berdasarkan kelestarian hutan oleh petani masyarakat desa hutan di Desa Kucur, 3) menganalisis perbedaan tingkat pendapatan dari sistem kemitraan Penggarap lahan ‘Tetelan” dengan sistem kemitraan Penyadap Getah Pinus dalam program PKPH di Desa Kucur. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 petani dan beberapa Informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis pendapatan usahatani. Hasil penelitian ini menunjukan program PKPH  dijalankan oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan Desa Kucur dengan berlandaskan kesepakatan perjanjian yang isinya menjelaskan pengelolaan hutan yang lestari dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangakan aksesibilitas untuk masyarakat desa hutan yang ingin ikut PKPH dijalankan secara adil dan terbuka. Tingkat kesesuaian implementasi program PKPH di Desa Kucur berdasarkan kelestarian hutan pada kemitraan penggarap lahan “Tetelan” adalah berada pada kategori sedang, sedangkan pada kegiatan penyadapan pinus berada pada kategori baik. Tingkat pendapatan kegiatan penggarap lahan “Tetelan” per bulan adalah sebesar Rp442.540, pendapatan ini lebih besar daripada tingkat pendapatan kegiatan penyadap getah pinus per bulan sebesar Rp245.500.
Pola Kemitraan Petani Cabai Dengan Juragan Luar Desa (Studi Kasus Kemitraan di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang) Yulianjaya, Ferry; Hidayat, Kliwon
HABITAT Vol 27, No 1 (2016)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.64 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2016.027.1.5

Abstract

Permasalahan yang dihadapi petani cabai dengan skala kecil hingga saat ini menyangkut tentang kurangnya permodalan. Petani di Desa Kucur dominan memilih bermitra dengan juragan, khususnya juragan dari luar Desa Kucur dibandingkan mengakses bantuan permodalan perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Tujuanpenelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan pola kemitraan antara juragan dari luar Desa Kucur dengan petani cabai di Desa Kucur, 2) Memahami cara juragan mempertahankan hubungan baik dengan petani mitra di Desa Kucur,3) Menjelaskan alasan petani cabai di Desa Kucur memilih bermitra dengan juragan dari luar Desa Kucur, dan 4) Menganalisis besar pembagian pendapatan usahatani petani mitra dan juragan dari luar Desa Kucur. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 27 petani dan 1 Orang Informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis pendapatan usahatani, dan analisis pendapatan juragan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola kemitraan antara Ibu RST sebagai juragan dari luar desa dengan petani mitra di Desa Kucur cenderung mengikuti pola kerjasama operasional agribisnis (KOA). Ibu RST mempertahankan hubungan baik dengan petani mitranya di Desa Kucur dengan cara berkomunikasi interaktif dan membangun sistem kerjasama yang baik dengan petani mitranya di Desa Kucur. Alasan petani memilih bermitra dengan Ibu RST karena kebutuhan modal usahatani dipenuhi seluruhnya oleh Ibu RST, proses peminjaman modal lebih mudah dengan adanya Bapak MSN sebagai perantara, dan kesediaan Ibu RST memberikan modal kepada petani mitranya yang sedang dalam masa sulit. Pada musim tanam 2015/ 2016 pendapatan usahatani petani mitra Ibu RST di Desa Kucur mencapai Rp35.100.558/ Ha. Sementara itu, pendapatan Ibu RST mencapai Rp4.912.428/ Ha.
Effectiveness of Interpersonal Communication of Head of Farmer Group To Maintaining Existence Sidodadi Farmer Group Prasetyo, Agus Subhan; Safitri, Reza; Hidayat, Kliwon
HABITAT Vol 28, No 3 (2017)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.836 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2017.028.3.14

Abstract

The success of the farmer group depends on communication skills of the head of farmer group. Hence, the head of Sidodadi farmer group need a right communication to convey the information to group members. Appropriate communication will affect the members to receive a message delivered by the head of Sidodadi farmer group properly. Either communication do by the head of the Sidodadi farmer group is interpersonal communication. This research aims to describe the farmer’s group effectiveness of interpersonal communication to keep Sidodadi farmers’ group maintained. The analysis method that used in this research was descriptive analysis. The result of this research shows that interpersonal communication the head of Sidodadi farmer group has been effective. Effectiveness of interpersonal communication the head of Sidodadi farmer group can be seen from the attitude of the head of Sidodadi farmer group such as open attitude, empathy attitude, support attitude, positive attitude and equality attitude. With the effectiveness of interpersonal communication, the head of the farmer group made the existence of head of Sidodadi farmer group to be maintained.
Peran Komunikasi dalam Kelembagaan Petani pada Pengembangan Kakao di Kabupaten Kolaka Timur Arimbawa, Putu; Hidayat, Kliwon; Cahyono, Edi Dwi; Yuliati, Yayuk; Daud, L
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v5i1.10195

Abstract

The purpose of this study is to analyze the role of communication in the information management process that occurs in farmer institutions to support cocoa development. This research is a survey research with a questionnaire as a data collection tool. The research location is in East Kolaka Regency with the target of LEMS cocoa farmers. The research location is in East Kolaka Regency with the target of LEMS cocoa farmers. Sampling as many as 267 farmers spread over 18 LEMS by proportional random sampling. Descriptive research data analysis. The results showed that the role of communication in LEMS institutions was in the medium category cocoa development. The role of communication that needs to be improved is the role in accessing information and mediating information. Information management is still dominantly sourced from explicit knowledge and does not accommodate knowledge from farmers' experience (tacit knowledge).
The Role of The Community Around The Buffer Village of Alas Purwo National Park in Conservation Based on Local Wisdom Sukesi, Keppi; Hidayat, Kliwon; Yuliati, Yayuk
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 13, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v13i2.29134

Abstract

This research describes the life of the local community of Alas Purwo National Park buffer village, especially Kalipait Village which has local wisdom in the form of a number of traditions, rules or restrictions that are still valid for generations. This local wisdom has the value of ecological intelligence about the activity of human relationships with its ecosystems. Local wisdom as a reference in the management of forest areas and coastal waters, both in the form of myths and abstinence. The center of attention of ecological studies according to Julian Steward is the process of cultural adaptation to the environment and the ecological process has reciprocal laws. The type of research used is descriptive qualitative with case study design. The results showed that the community around Alas Purwo National Park has local wisdom in the form of a number of traditions, rules or restrictions that are still valid for generations which are then maintained and obeyed until now. Both influence each other that the environment has an influence over human culture and behavior. The abstinence is in the form of a ban on killing peacocks and abstinence in the payang system.    
The Role of The Community Around The Buffer Village of Alas Purwo National Park in Conservation Based on Local Wisdom Sukesi, Keppi; Hidayat, Kliwon; Yuliati, Yayuk
Komunitas Vol 13, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v13i2.29134

Abstract

This research describes the life of the local community of Alas Purwo National Park buffer village, especially Kalipait Village which has local wisdom in the form of a number of traditions, rules or restrictions that are still valid for generations. This local wisdom has the value of ecological intelligence about the activity of human relationships with its ecosystems. Local wisdom as a reference in the management of forest areas and coastal waters, both in the form of myths and abstinence. The center of attention of ecological studies according to Julian Steward is the process of cultural adaptation to the environment and the ecological process has reciprocal laws. The type of research used is descriptive qualitative with case study design. The results showed that the community around Alas Purwo National Park has local wisdom in the form of a number of traditions, rules or restrictions that are still valid for generations which are then maintained and obeyed until now. Both influence each other that the environment has an influence over human culture and behavior. The abstinence is in the form of a ban on killing peacocks and abstinence in the payang system.