Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dampak Internet Gaming Disorder terhadap Status Kognitif dan Perilaku Psikopatologis Marlaokta Marlaokta; Rika Mutiara
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.7.3.2019.333-336

Abstract

Internet Gaming Disorder  atau IGD merupakan suatu fenomena yang muncul akibat dari ketidakmampuan mengontrol penggunaan internet dan video games dan sangat popular saat ini. Sejak tahun 2012, lebih dari 1 miliyar orang memainkan internet atau video games. Saat ini IGD sudah resmi dimasukkan sebagai gangguan dalam sistem diagnostik umum (DSM-5). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran perilaku remaja dan gangguan status kognitif, seperti hambatan aktivitas, gangguan tidur, dan kestabilan emosi. Metode dilakukan dengan menggunakan review artikel dari tahun 2009-2019 yang menggunakan 2 kelompok percobaan, diantara kelompok kontrol dan kelompok pasien pengidap internet gaming disorder. Kedua kelompok tersebut dilakukan pemeriksaan status kognitif dan gambaran perilaku menggunakan kuosioner dan wawancara. Hasil berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan pengaruh yang kuat antara IGD dan gangguan status kognitif, emosi serta perilaku. Simpulan penelitian adalah terdapat pengaruh antara IGD dengan perilaku psikopatologis seperti interpersonal sensitivity, depresi, kecemasan, paranoid, dan gangguan tidur serta berdampak pada penurunan gangguan fungsi kognitif, terutama pada domain atensi. Kata kunci : internet gaming disorder, status kognitif, perilaku psikopatologi THE IMPACT OF INTERNET GAMING DISORDER TO COGNITIVE STATUS AND PSYCHOPATHOLOGICAL BEHAVIOR ABSTRACTInternet Gaming Disorder is a phenomenon that arises due to inability to control the use of internet and video games, and has become a topic very popular. Since 2012, more than 1 billion people have played interned or video games. Internet Gaming Disorder officialy included in the third section of the latest (fifth) edition of the Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorders (DSM-5). This study aims to analyze adolescent’s behavior, cognitive status disorder, such as activity barriers, sleep disorder, and emotional stability. The method is analyzing the articles from 2009-2019 that used 2 experimental groups, between the control group and the IGD group. Both groups were examined cognitive status and behavioral description using questionnaires and interview. The result of various studies showed a strong correlation between IGD and cognitive status, emotional and behavior. The conclusion of the study, that there is a correlation between IGD with psychopathological behavior such as interpersonal sensitivity, depression, anxiety, paranoid, and sleep disturbance, experience disorder of cognitive impairment, especially in the attention domain. Keywords : internet gaming disorder, cognitive status, psychopathological behavior
Efek Neuroprotektor Kunyit pada Pasien Alzheimer Rika Mutiara Gemiralda; Marlaokta Marlaokta
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 2 No. 3 (2019): November 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.341 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v2i3.431

Abstract

Alzheimer merupakan penyakit neurogeneratif kronis progresif. Penyakit ini ditandai dengan gangguan fungsi luhur seperti bahasa, kalkulasi, kapasitas belajar dan sulit mengambil keputusan. ‘Pikun’ merupakan istilah yang digunakan masyarakat untuk menggambarkan penyakit ini. Kehilangan memori jangka pendek merupakan kekhasan dari penyakit ini yang menyebabkan penurunkan produktivitas. Alzheimer sering terjadi pada usia > 65 tahun dan juga ditemukan pada sekitar usia 40 tahun. Kunyit (Curcuma longa L.) merupakan tanaman yang berfungsi sebagai neuroprotektor karena dapat menghambat Protein Tau, akivitas asetilkolinesterase dan berfungsi sebagai anti agregasi Aβ dan β secretase inhibitor. Literature review ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran efek neuroprotektor pada kunyit terhadap pasien Alzheimer yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah penelusuran artikel melalui database NCBI dan Google Scholar. Tahun penerbitan sumber pustaka adalah dari tahun 2001 sampai 2019 dengan 32 sumber pustaka.Tema dalam artikel yang dikumpulkan yaitu terkait gambaran efek neuroprotektor kunyit terhadap pasien Alzheimer. Hasil dari sintesa artikel yang telah ditemukan yaitu kunyit dapat mencegah penurunan kognitif pada pasien Alzheimer. Kata kunci : Alzheimer, Kunyit, Neuroprotektor EFFECT OF NEUROPROTECTOR TURMERIC ON ALZHEIMER’S PATIENTS ABSTRACT Alzheimer's is a chronic progressive neurogenerative disease. This disease is characterized by impaired noble functions such as language, calculations, learning capacity and difficulty making decisions. ‘Pikun’ is a word used by the community to describe this disease. Short-term memory loss is a spesific sign in the patient, this disease causes decrease in productivity. Alzheimer's often occurs at age> 65 years and is also found at around the age of 40 years. Turmeric (Curcuma longa L.) is a plant that functions as a neuroprotector because it can inhibit Tau Proteins, acetylcholinesterase activity and function as anti-aggregation Aβ and β secretase inhibitors. This literature review aims to explain the description of the effects of neuroprotector on turmeric on Alzheimer's patients that have been done by previous researchers. The method used in this article is the search of articles through the NCBI and Google Scholar databases. The themes in the articles collected are related to the description of the effects of turmeric neuroprotector on Alzheimer's patients. The year of publication of library sources is from 2001 to 2019 with 32 library sources. The results of various articles included in this article are turmeric can prevent cognitive decline in Alzheimer's patients. Keywords: Alzheimer's,Turmeric, neuroprotector