M. Naharuddin Jenie
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Kejadian Stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang Leny Sukmawati; M. Naharuddin Jenie; Hema Dewi Anggraheny
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.237 KB)

Abstract

Latar Belakang : Kejadian stroke dapat ditimbulkan oleh banyak faktor risiko, diantaranya faktor risiko tidak terkendali seperti usia, jenis kelamin, genetik, serta ras/etnik, sedangkan untuk faktor risiko terkendali diantaranya adalah hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, obesitas, hiperkolesterolemia, merokok, serta konsumsi alkohol berlebihan dan masih banyak lagi faktor risiko kejadian stroke. Berdasarkan Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS ) Nasional tahun 2007, presentase kejadian stroke di Indonesia masih cukup tinggi yakni sebesar 72,3% dan untuk wilayah Jawa Tengah sebesar 7,6%.Tujuan Penelitian : Untuk mendeskripsikan dan mengetahui besar insidensi faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang.Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian  survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel adalah random sampling dengan jumlah populasi 86 responden dan sampel 77 responden yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi.Hasil Penelitian : Dari hasil uji chi square diperoleh hasil p<0,05 yang berarti ada hubungan antara hipertensi dengan stroke, diperoleh juga nilai p>0,05 pada diabetes mellitus dan obesitas yang berarti tidak ada hubungan diabetes mellitus dan obesitas terhadap kejadian stroke.Kesimpulan : Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko kejadian stroke, sedangkan diabetes mellitus dan obesitas merupakan faktor risiko secara tidak langsung terhadap kejadian stroke. Kata Kunci : Hipertensi, diabetes mellitus, obesitas, stroke.  
Durasi Kerja Meningkatkan Kejadian Low Back Pain pada Buruh Pabrik Rokok Merry Tyas Anggraini; M. Naharuddin Jenie; Diskta Winza Ronica
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 3, No 2 (2014): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.51 KB)

Abstract

Latar Belakang : Low Back Pain (LBP) atau sering akrab dipanggil nyeri punggung bawah ini merupakan masalah klinik yang sering terjadi pada sebagian mayoritas di masyarakat. LBP adalah rasa nyeri pada punggung bagian bawah. Pekerjaan merupakan salah satu faktor resiko yang dapat mempengaruhi terjadinya LBP. Keluhan LBP meningkat pada usia sekitar 55 tahun. Bekerja dengan posisi duduk dalam waktu yang lama (>2jam) dapat meningkatkan resiko keluhan LBP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan durasi kerja dengan kejadian LBP pada buruh pabrik rokok.Metode : Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 854 orang. Pengambilan sample dengan cara quota sampling sebanyak 272 orang. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil : hubungan durasi bekerja setiap hari dengan kejadian LBP didapatkan nilai p = 0,042 (p<0,05).Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara durasi kerja dengan kejadian Low Back Pain pada buruh pabrik rokok. Durasi bekerja meningkatkan kejadian LBP pada buruh pabrik rokok. Kata Kunci : Durasi Kerja, Low Back Pain, Buruh pabrik rokok
Faktor Prediktor Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pengrajin Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Rochman Basuki; M. Naharuddin Jenie; Zimamul Fikri
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 4 (2015): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.189 KB)

Abstract

Latar Belakang: Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah disfungsi saraf medianus yang terjadi karena peninggian tekanan di dalam terowongan karpal. Faktor prediktor CTS adalah usia, jenis kelamin, lama kerja, masa kerja, beban kerja serta frekuensi gerakan repetitif yang terjadi dalam jangka waktu yang lama misalnya pekerja di bagian produksi kain tenun ATBM ( Alat Tenun Bukan Mesin). Menurut National Health Interview Study (NHIS) memperkirakan bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan dengan populasi dewasa sebesar 1.55% (2,6 juta).Tujuan : Menganalisis faktor prediktor CTS yaitu : usia, lama kerja, masa kerja, beban kerja, gerakan repetitive.Metode: Jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional ini menggunakan keseluruhan populasi sebanyak 60 orang pengrajin Tenun ATBM.. Variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, lama kerja, masa kerja, beban kerja, gerakan berulang. Variabel terikat adalah Kejadian CTS. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil : Hubungan usia dengan CTS nilai p = 0,026, hubungan lama kerja dengan CTS nilai p = 0,000, hubungan masa kerja dengan CTS nilai p = 0,000, hubungan beban kerja dengan CTS nilai p = 0,000, dan hubungan gerakan berulang dengan CTSnilai p = 0,001:Kesimpulan : Ada hubungan antara usia, lama kerja, masa kerja, beban kerja, gerakan repetitive dengan kejadian CTS.Kata Kunci: Usia, Lama Kerja, Masa Kerja, Beban Kerja, Gerakan Berulang, Carpal Tunnel Syndrome(CTS)
Hubungan Antara High Desity Lipoprotein Cholesterol (HDL-C) dengan Kejadian Stroke Rochman Basuki; M. Naharuddin Jenie; Reza Arnedi Syahrul Hakim
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 2 (2013): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.47 KB)

Abstract

Latar belakang : Stroke merupakan penyakit gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak yang disebabkan oleh tersumbatnya atau rupturnya (pecah) pembuluh darah dalam otak dimana kejadian strokehemoragik 0,004% dan stroke iskemik 0,13%. Salah satu faktor resiko terjadinya stroke adalah dislipidemia yang setiap tahun angka kejadian dislipidemia sendiri semakin meningkat. Dislipidemia meliputi total kolesterol, trigliserida, LDL-C, HDL-C.Tujuan Penelitian : mengetahui hubungan antara HDL-C dengan kejadian stroke Metode Penelitian : Penelitian ini berupa penelitian observasional deskriptif analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional yang bersifat retrospektif. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling didapatkan sebanyak 80 sampel. Pengolahan dan analisis data yang diperoleh menggunakan program di komputer.Hasil penelitian : Sebanyak 80 sampel yang diteliti rata-rata umur pasien 58,30 tahun dan banyak laki-laki 47 (60%).Karakteristik dislipidemia yang diambil meliputi total kolesterol tinggi 35 (43,8%), trigliserida tinggi 12 (15%), LDL-C tinggi 15 (18,8%), HDL-C rendah 20 (25%). Uji statistik dengan menggunakan uji chi square(? = 0,05) yang diperoleh hubungan yang bermakna dengan kejadian stroke, yaitu p=0,038. Kesimpulan : ada hubungan HDL-C dengan kejadian stroke. Kata kunci : HDL-C, kejadian stroke