Farieda Ilhami Zulaikha
Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEREMPUAN DALAM WAYANG SUNDA: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP LAKON DRAUPADI DAN ARIMBI Farieda Ilhami Zulaikha; Sundari Purwaningsih
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i1.25159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan sebuah karya dan masyarakat Sunda, dan Draupadi dan Arimbi sebagai tokoh perempuan yang menggambarkan relasi kuasa dalam masyarakat Sunda. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis Feminist Critical Discourse Analysis (FCDA) untuk menggambarkan narasi kuasa yang terjadi pada lakon Arimbi dan Draupadi.  Penjelasan terkait pengaruh wayang terhadap identitas perempuan dalam masyarakat tradisional Sunda diperoleh dari observasi yang dilaksanakan di Dusun Cengkir Manis, Desa Cinyasag, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa narasi kuasa pria pada lakon Draupadi dan Arimbi yang akhirnya mereproduksi identitas perempuan dan laki-laki dalam masyarakat patriarki. Praktek itu terlihat melalui fenomena komodifikasi dan objektifikasi dalam masyarakat tradisional Sunda. Perempuan menjadi entitas yang ditandai atau dikenal dengan sebutan marked society dalam dunia heteronormatif.
Pelatihan Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis melalui Teknik Debat Bahasa Inggris bagi Guru SMA Bahasa Inggris Kabupaten Ciamis Farieda Ilhami Zulaikha; Setyowati Setyowati
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 2 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i2.5509

Abstract

Rendahnya kualitas menulis baik di kalangan guru maupun murid menjadi hal yang memprihatinkan di dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah angka literasi yang rendah dan kurangnya kemampuan unutk berpikir kritis. Untuk menangani hal ini, pemerintah telah berupaya dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan dan meningkatkan mutu penulisan misalnya pelatihan penulisan jurnal. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, pengabdian ini menyasar kepada guru dalam upaya untuk meningkatkan kualitas menulis yang didukung dengan cara berpikir kritis melalui teknik Debat Bahasa Inggris sehingga kemampuan menulis pun meningkat. Selain itu guru diharapkan dapat menyampaikan hasil pelatihan kepada siswa di sekolah masing-masing sehingga para siswa pun dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis selama proses pembelajaran. Pengabdian ini menyasar 10 guru bidang studi Bahasa Inggris Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang dilaksanakan dalam dua hari. Pengabdian ini mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis para guru untuk kemudian dapat diaplikasikan baik dalam tulisan maupun lisan.
Representasi Identitas Perempuan dalam Ranah Domestik– Sebuah Kajian Semiotika Budaya pada Peribahasa Sunda Farieda Ilhami Zulaikha
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 14, No 3: Agustus 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.762 KB) | DOI: 10.14710/nusa.14.3.341-352

Abstract

Proverbs are an identity marker for the language users in one region. The uniqueness and cultural diversity can be seen from the interpretation of the proverb. Therefore, this study aims to examine women's identity in the domestic domain in Sundanese proverbs. This research involves semiotic and cultural analysis. The stages of analysis are divided into 3 coding, classification, and analysis. This research is formulated to answer two issues; 1) signs found in Sundanese proverbs including symbols, indices and icons in representing the role of women in the domestic sphere in Sundanese society, and 2) interpretations of signs associated with cultural concepts. Based on the analysis the results are 1) women’s sign in Sundanese proverbs are related to kitchen, bed, and cosmetic, 2) Those three signs for women construct women’s position in domestics sphere. Women are binded to be in the kitchen and has no power on their own body.