Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PEREMPUAN DALAM WAYANG SUNDA: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP LAKON DRAUPADI DAN ARIMBI Zulaikha, Farieda Ilhami; Purwaningsih, Sundari
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i1.25159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan sebuah karya dan masyarakat Sunda, dan Draupadi dan Arimbi sebagai tokoh perempuan yang menggambarkan relasi kuasa dalam masyarakat Sunda. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis Feminist Critical Discourse Analysis (FCDA) untuk menggambarkan narasi kuasa yang terjadi pada lakon Arimbi dan Draupadi.  Penjelasan terkait pengaruh wayang terhadap identitas perempuan dalam masyarakat tradisional Sunda diperoleh dari observasi yang dilaksanakan di Dusun Cengkir Manis, Desa Cinyasag, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa narasi kuasa pria pada lakon Draupadi dan Arimbi yang akhirnya mereproduksi identitas perempuan dan laki-laki dalam masyarakat patriarki. Praktek itu terlihat melalui fenomena komodifikasi dan objektifikasi dalam masyarakat tradisional Sunda. Perempuan menjadi entitas yang ditandai atau dikenal dengan sebutan marked society dalam dunia heteronormatif.
PEREMPUAN DALAM WAYANG SUNDA: ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP LAKON DRAUPADI DAN ARIMBI Farieda Ilhami Zulaikha; Sundari Purwaningsih
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i1.25159

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan sebuah karya dan masyarakat Sunda, dan Draupadi dan Arimbi sebagai tokoh perempuan yang menggambarkan relasi kuasa dalam masyarakat Sunda. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis Feminist Critical Discourse Analysis (FCDA) untuk menggambarkan narasi kuasa yang terjadi pada lakon Arimbi dan Draupadi.  Penjelasan terkait pengaruh wayang terhadap identitas perempuan dalam masyarakat tradisional Sunda diperoleh dari observasi yang dilaksanakan di Dusun Cengkir Manis, Desa Cinyasag, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa narasi kuasa pria pada lakon Draupadi dan Arimbi yang akhirnya mereproduksi identitas perempuan dan laki-laki dalam masyarakat patriarki. Praktek itu terlihat melalui fenomena komodifikasi dan objektifikasi dalam masyarakat tradisional Sunda. Perempuan menjadi entitas yang ditandai atau dikenal dengan sebutan marked society dalam dunia heteronormatif.
Teachers' Strategies In Developing Students' Critical Thinking And Critical Reading Lystiana Nurhayat Hakim; Etika Rachmawati; Sundari Purwaningsih
Pedagogia : Jurnal Pendidikan Vol 10 No 1 (2021): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pedagogia.v10i1.1036

Abstract

Critical thinking in the education of Indonesia has not been well socialized; students also tend to accept information without evaluating it first and change ideas uncritically. This case is very detrimental. Therefore, teacher plays an important role in developing stu- dents' critical thinking and critical reading ability. The puropse of this study is to find out teachers' strategies in improving students' critical thinking and critical reading ability. This study used qualitative research design, interview and questionaire was used asa research instruments in this study. The results of this study shows strategies used by the teacher are asking open-ended questions, restate and clarify the meaning of a few sentences from the text, and use small group discussions with specific tasks assigned. In short, the teachers' understanding of critical reading and critical thinking is low, their strategy in improving students' critical reading is also limited.
Modified congklak game in the teaching of the English second conditional: an experimental study Sundari Purwaningsih; Wida Mulyanti
Leksika: Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : University of Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.463 KB) | DOI: 10.30595/lks.v13i2.5287

Abstract

The notion to nurture local culture through English Language Teaching sparks an idea to incorporate an Indonesian traditional game, congklak, into a grammar class. Oftentimes, practicing grammar in a mechanical and monotonous way makes students struggle more than they already have with attempting to grasp grammar concepts. Consequently, only those with strong internal motivation, which are often small in number, are eager to engage in the practice. This study was intended to investigate the effectiveness of congklak game in helping adult learners acquire the English second conditional. One intact class of learners in an EFL university setting (final pool: n = 20) was randomly assigned to two groups (congklak game and non-congklak game). A pretest and an immediate posttest were administered to measure the participant’s mastery of the target grammatical forms. Results from the posttest revealed that the congklak game group significantly outperformed the non-congklak game group. The findings lend support to the possibility of adapting and modifying Indonesian traditional games as effective pedagogical means to facilitate EFL learners in acquiring grammatical forms in a much more interesting way.
PELATIHAN BAHASA INGGRIS KOMUNIKATIF UNTUK PEMANDU WISATA DI SAFARI TOUR AND TRAVEL TASIKMALAYA Wida Mulyanti; Sundari Purwaningsih
Journal of Empowerment Community Vol. 2 No. 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.938 KB) | DOI: 10.36423/jec.v2i1.401

Abstract

This community service program takes the form of communicative English training for tour guides in Tasikmalaya. This program is organized based on requests from one of the Safari Tour and Travel tour guides who report that they have difficulty communicating in English when confronted with foreign tourists. After conducting the survey, it can be concluded that the tour guides have good knowledge of English, but are not trained in its use. Therefore, they need communicative English training. The steps used in providing training materials are: orientation, training, feedback and continuation. Pre-test and post-test are carried out at the beginning and end of the meeting and show an increase in the acquisition of test scores at the end of the meeting. From the results of these tests it can be concluded that this service contributes to improving communicative English skills for tour guides.
Penumbuhan Literasi Budaya Lokal melalui Pembelajaran Bahasa Inggris pada Siswa Sekolah Dasar Sundari Purwaningsih; Pipit Prihartanti Suharto
Publikasi Pendidikan Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v12i2.23476

Abstract

Untuk mempersiapkan diri menjadi warga dunia yang mampu bersaing di era globalisasi, literasi bahasa Inggris penting untuk dipelajari sejak dini. Selain itu, untuk dapat mempertahankan identitas bangsa di era yang mengharuskan kita bersosialisasi dan berinteraksi dengan individu lain dengan latar belakang budaya yang berbeda, literasi budaya lokal menjadi bekal lain yang juga perlu ditumbuhkan sejak dini. Untuk itu, kedua unsur tersebut dipertemukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk menumbuhkan literasi budaya lokal melaui pembelajaran bahasa Inggris kepada nak-anak SD. Metode pelaksanaan kegatan ini terdiri dari lima tahapan yaitu penyusuan silabus, penyusunan lesson plan, diseminasi lesson plan kepada tentor, pelaksanaan bimbingan belajar bahasa Inggris, dan evaluasi. Kegiatan ini mendapatkan respon yang positif dari anak-anak yang dapat dibuktikan dari hasil Exit Ticket yang diberikan pada tiap akhir pertemuan. Selain itu, anak-anak juga dapat membuat produk berupa Foldables yang berisi repertoar ungkapan dalam bahasa Inggris yang bertemakan tentang budaya lokal yang dipelajari pada setiap pertemuan, dan menceritakan isi Foldables tersebut melalui kegiatan Show and Tell dengan baik.
PELATIHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ESP PADA GURU BAHASA INGGRIS SMK Lystiana Nurhayat Hakim; Tri Agustini Solihati; Sundari Purwaningsih
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.442 KB)

Abstract

Abstract The change of curriculum has affected the approach of English learning in Indonesia, especially for Vocational School education. In curriculum 2013, the content of English material focuses on general English which does not meet students’ needs that require teachers to teach ESP. Therefore, teachers need to develop ESP teaching materials. The limitations of their knowledge, time, and experience make them uncreative and tend to choose the available book. Furthermore, the government do not facilitate them to have a training or workshop about material development. This community service program is urgent to conduct to help them in developing ESP teaching material. The teacher joined FGD, seminar, and workshop. The results of this community service program are; 1) there is improvement in teachers’ knowledge about ESP material development steps; 2) teachers’ motivation in developing ESP teaching material is increased, and 3) the quality of their ESP teaching material is quite good and applicable for their students. Abstrak Perubahan Kurikulum telah mempengaruhi pendekatan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini juga berpengaruh pada buku ajar yang diberikan untuk para peserta didik di SMK. Pada kurikukum 2013 bahan ajar yang disediakan berisi Bahasa Inggris secara umum (General English). Padahal adanya perbedaan jurusan di SMK menjadi tuntutan perbedaan kebutuhan siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris dan mengharuskan guru mengajarkan ESP (English for Specific Purposes) sesuai dengan jurusan peserta didiknya. Tugas guru dalam pengembangan bahan ajar sangat dperlukan, akan tetapi dengan keterbatasan ilmu pengetahuan, waktu, serta pengalaman pengembangan bahan ajar yang kurang membuat guru cenderung tidak kreatif dan hanya menggunakan bahan ajar yang sudah disediakan oleh Kemendikbud saja. Selain itu ketersediaan pelatihan pengembangan bahan ajar dari MGMP maupun dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat belum pernah dilakukan. Melihat pentingnya hal tersebut maka pelatihan pengembangan bahan ajar bagi guru-guru SMK dilakukan dengan beberapa metode seperti Focus Group Discussion (FGD) dan workshop. Hasil dari kegiatan ini ialah adanya peningkatan pemapahan guru akan langkah-langkah penegmbangan bahan ajar, adanya perbaikan bahan ajar Bahasa Inggris berbasis ESP dan adanya peningkatan motivasi guru untuk membuat buku ajar.
Pelatihan Strategi Pemasaran Pelayanan Konsumen dan English for Tourism and Business bagi Pelaku Usaha Desa Wisata Pangandaran Lystiana Nurhayat Hakim; Arga Sutrisna; Sundari Purwaningsih
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.923

Abstract

Pelaku usaha di Desa Wisata Pangandaran menjadi salah satu SDM wisata yang terdampak pandemi Covid 19. Ketidaksiapan akan krisis dan pandemi ini merupakan hasil dari rendahnya kecerdasan emosional para pelaku usaha sehingga menurunkan kinerja mereka dalam melakukan strategi pemasaran dan pelayanan konsumen. Disamping itu karena tidak adanya wisatawan asing yang berkunjung ke Desa Wisata Pangandaran selama dua tahun terakhir membuat para pelaku usaha lupa dan canggung dalam menggunakan bahasa Inggris dan hal ini akan sangat merugikan mereka. Merujuk pada permasalahan tersebut maka tujuan pelatihan strategi pemasaran, pelayanan konsumen, dan English for Tourism and English for Business ialah untuk melatih kemampuan pelaku usaha dalam memahami informasi tentang prilaku konsumen dan mengidentifikasi tahapan pemasaran, meningkatkan kualitas pemasaran dan pelayanan, serta kualitas bahasa Inggris para pelaku usaha, dan menginisiasi pembuatan Klinik Bisnis bagi pelaku usaha di Desa Wisata Pangandaran yang akan difasilitasi oleh laboratorium bisnis Program Studi Manajemen dan laboratorium Bahasa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Kegiatan pelatihan dilakukan selama 8 pertemuan. Hasil kegiatan ini diantaranya adanya peningkatan pemahaman para pelaku usaha tentang EQ dalam berwirausaha, berubahnya mindset para pelaku usaha dalam melakukan pemasaran dan pelayanan konsumen, dan meningkatknya kemampuan berbahasa Inggris untuk wisata dan bisnis bagi para pelaku usaha. Marketing Strategy, Consumer Service, and English for Tourism and Business Training for Pangandaran Business Actor Business actors in Pangandaran are one of the great sources of increasing income and expanding job opportunities for the community there. However, their low emotional intelligence and unpreparedness for the crisis and pandemic of Covid-19 caused an increase in unemployment and bankruptcy. The pandemic also decreases their performance in implementing marketing and customer service strategies. In addition, the absence of international visiting Pangandaran for the past two years has made them forget and doubt in using English. Referring to these problems, the training on ESQ, marketing strategy assistance and customer service, and ESP are needed. The training aims to increase participants' understanding and ability about consumer behaviour, marketing stages, marketing and service, and English. The training was held in 8 meetings. The results of these activities showed that 1) their understanding of EQ in entrepreneurship is increasing, 2) their mindset in marketing and customer service is changing, and 3) their English for tourism and business ability has improved. 
The Implementation of Online Assessment at Junior High Schools in Tasikmalaya Risma Maudhira Khoeriyah; Lystiana Nurhayat Hakim; Sundari Purwaningsih
Journal of Applied Linguistics (ALTICS) Vol. 3 No. 2 (2021): ALTICS
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/altics.v3i2.815

Abstract

This research that aims to investigating how teachers implement of online assessment at junior high schools and find out the challenges faced by the teachers in implementation of online assessments in English lesson at junior high schools in Tasikmalaya. This study takes place at junior high schools in Tasikmalaya. This study sample 6 English teachers were chosen purposive sampling technique. This research is classifying as case study. Case study is using because this approach can develop more in-depth analysis of a case (Cresswell, 2018, p.295). This research is a suitable a case study because it raises a phenomenon that is currently happening in Tasikmalaya. In the results of this study found online assessment tools used by teachers, namely Google Classroom, Google Form, WhatsApp, Zoom, and which are less frequently used, namely Blogs and Quizizz. Based on the data generated from the interview there are obstacles encountered by teachers like often finding students asking for delays in assessment, late students in work collections, trouble seeing student insights, trouble getting feedback because it's hard to contact a few students. Keywords: Online Assessmennt, Four Language Skills, Online Assessment Tools, Challenges and Strategies
FACTORS AFFECTING EFL STUDENTS MOTIVATION IN USING GOOGLE CLASSROOM AS AN ONLINE LEARNING PLATFORM Lisma Sri Rahayu; Pipit Prihartanti Suharto; Sundari Purwaningsih
Journal of Applied Linguistics (ALTICS) Vol. 3 No. 2 (2021): ALTICS
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/altics.v3i2.817

Abstract

 This research investigated factors affecting EFL students motivation when using Google Classroom as an online learning platform. It was argued that motivation is recognised as a vital component in successful second language learning (Lamb, 2017). This research employed survey method and data were obtained through the use of questionnaire with twenty questions for data collection. It involved fourteen students. The researcher was adapted to Rosnija, Chairunnisa and Apriliaswati (2017), to analyze the data from questionnaire. The finding revealed internal and external factors that affect students motivation in using Google Classroom as online learning platform. This paper concludes with internal factors such as easy to operate and help students for accessing new or old material. In the other hand, they lack communication and difficulty understanding the material so students feel that the learning is monotonous. Then, external factors such as bad networks, no phones or computer, limited quotas and no Wi-Fi so that students often miss material. Furthermore, no feedback from teachers, lack of disciplines among teachers in sharing materials and assignments, and no class discussion have affected students’ motivation in using Google Classroom. However, they still work on assignments because they have the purpose to get good grades, to be the champions of the class, and to avoid punishment at the end of the semester. Based on findings, it is recommended that teachers should pay attention to these factors so that students motivation in learning using Google Classroom increases better.  Keywords: EFL students motivation; Google Classroom; internal factors; external factors