Risdawati Ahmad
Universitas Negeri Malang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

AIR DAN KONFLIK: STUDI KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR DI KAWASAN TAMAN NASIONAL KOMODO Risdawati Ahmad; Kikiy Mega Nurmawati; Abdul Kodir
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 10 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i2.30379

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dinamika akses masyarakat terhadap sumberdaya air tawar di Kawasan Taman Nasional Komodo, serta bertujuan untuk pembuktian teori Homer-Dixon dan Gleick mengenai konflik berbasis sumberdaya alam. Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang berada dalam Kawasan Taman Nasional Komodo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan yang diwawancara adalah tokoh masyarakat, kepala desa, komunitas adat, dan komunitas nelayan. Proses analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, kelangkaan sumberdaya air tawar di Kawasan Taman Nasional Komodo tidak menimbulkan terjadinya konflik dalam masyarakat, dan kedua tidak terjadi migrasi penduduk secara besar-besaran dari wilayah langka air ke wilayah lain. Faktor pen dukung kondisi ini adalah nilai-nilai budaya masyarakat yang menjunjung tinggi sikap gotong royong dan saling percaya yang menciptakan harmoni sosial. Temuan ini menjadi penemuan baru dari pengembangan teori Homer-Dixon dan Gleick yang menyatakan kelangkaan sumberdaya alam menciptakan konflik, namun tidak terjadi dalam konteks masyarakat di Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
Strategi pemuda Gang Tato Desa Kemantren Kabupaten Malang melawan stigma sosial Risdawati Ahmad; Joan Hesti Gita Purwasih; Irawan Irawan
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol.5, No. 2
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This thesis attempts to review how the Young People of Tattoo Alley interpret tattoos and social movements carried out to fight stigma. The process of extracting data is done through a qualitative approach. This study uses data collection techniques such as observation, interviews and documentation. The research location is in Tattoo Alley, Kemantren Village, Malang Regency. The process of data analysis is done through data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Meanwhile, the validity of the data was examined using source triangulation techniques. The results of this study indicate that: First, there are two types of meaning of tattoos that are distinguished by phase, namely the first phase of meaning of tattoos tends to be negative, while the second phase of tattoos is more positively interpreted. Second, forms of social movements undertaken by Tattoo Alley Young People to fight stigma and discrimination include: conducting tutoring, training in mask craft, training in traditional musical instruments, and implementing teaching programs conducted by thugs. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um022v5i22020p63
KETIDAKADILAN GENDER PADA PEREMPUAN DALAM INDUSTRI PARIWISATA TAMAN NASIONAL KOMODO Risdawati Ahmad; Reni Dwi Yunita
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v4i2p84-93

Abstract

This study aims to analyze how gender inequality is against women in the tourism work of the Komodo National Park. The results of this study are expected to be used to evaluate or encourage the implementation of gender-oriented development in order to create more equitable welfare. This research uses a qualitative approach and is conducted on women in Komodo Village, Komodo Island, East Nusa Tenggara. The selection of informants uses purposive sampling technique. Data analysis techniques using the model of Miles and Huberman, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study: 1) women in having limited access to tourism in Komodo National Park, 2) the level of women's participation in tourism work is very low, namely as food sellers at stalls, 3) women's involvement in decision making related to tourism management is still low , 4) men benefit more from the existence of the Komodo National Park compared to women, 5) the forms of gender injustice experienced by women are marginalization and subordination. 
KONSTRUKSI SOSIAL DALAM KELUARGA PENGEMIS DI KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Risdawati Ahmad; Nila Irchamniah; Okta Pujiana; Joan Hesti Gita Purwasih
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.952 KB) | DOI: 10.17977/um021v3i1p47-54

Abstract

Dalam proses sosial, individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas dalam dunia sosialnya, oleh karena itu konstruksi yang dibangun oleh tiap-tiap individu berbeda-beda. Begitu pula dengan konstruksi sosial yang dibangun dalam keluarga hingga menciptakan sebuah fenomena pengemis yang terjadi secara turun-temurun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konstruksi yang dibangun hingga menyebabkan perilaku mengemis menjadi sebuah budaya dalam keluarga. Penelitian ini dilakukan terhadap dua keluarga di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Sukun, Kota Malang, dimana keluarga pertama terdiri dari 3 informan dan keluarga kedua terdiri dari 2 informan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria yang telah ditentukan yaitu anggota keluarga yang beprofesi sebagai pengemis. Dari hasil penelitian ditemui berbagai macam konstruksi sosial yang dilakukan informan. Proses dialektika ini terjadi melalui eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Dalam eksternalisasi diketahui informan melakukan adaptasi nilai  dan norma berupa penyesuaian sikap dan penampilan. Informan melakukan pembedaan realitas yang berfungsi sebagai pembeda dan pemantapan atas peranan yang dipilih dalam bentuk penampilan dan sikap sebagai seorang pengemis. Internalisasi informan atas nilai dan norma dalam sosialiasi primer dan sekunder tidak berlangsung sempurna. Hal inilah yang menyebabkan informan mengaktualisasikan dirinya sebagai seorang pengemis. 
PILIHAN RASIONAL UMKM KERAJINAN SANDAL TOPENG MALANGAN DALAM MENGHADAPI MEA Risdawati Ahmad; Okta Pujiana; Sajidah Muhabbatillah; Nani Fhadillah; Yogi Dwi Maulana Ibrahim; Singgi Prasetya Devi; Imamul Huda Al Siddiq
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.352 KB)

Abstract

This study aims to explain the rational choice of Micro, Small, and Medium Enterprise (MSME) Kerajinan Sandal Topeng Malangan in determining strategies to face the ASEAN Economic Community (AEC). These MSME produce sandals and shoes combined with Malangan mask decorations and Yogyakarta’s batik. Because of its uniqueness, this product has been successfully marketed domestically to overseas. This study uses a qualitative methods with a descriptive approach. Informant consisted of MSME owners and three workers. The technique of collecting data is done through observation, interviews, and documentation. The results of the study show that there are several strategies chosen by MSME owners as determinants in running a bussines. The strategy was chosen because it was considered rational, because it has more value than other strategies. Strategies that are used as rational choices include, among others, 1) incorporating culture elements, namely the Malangan mask and Yogyakarta ‘batik tulis’ on its products, the purpose of which is to be unique and to introduce regional local wisdom at national and international levels. 2) Promoting its products through exhibition activities, for marketing purposes. 3) Creating a comfortable atmosphere for works, because the work atmosphere determines the results of the work obtained. 4) Choosing to use reseller services to market the product rather than market is themselves , the goal of it is to focus more an production activities or product quality improvement, and consider the number of workers and the size of small business houses. 5) Completeness of thecnology so that work is more effective and efficient. Keywords: ASEAN Economic Community, MSME (Micro, Small, Medium Enterprise), Rational Choice, Strategy AbstrakPenelitian ini untuk menganalisis pilihan rasional Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kerajinan Sandal Topeng Malangan dalam menentukan strategi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). UMKM ini memproduksi sandal dan sepatu dengan hiasan topeng Malangan dan batik tulis Yogyakarta. Produk ini telah berhasil dipasarkan di dalam negeri hingga keluar negeri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan terdiri dari pemilik UMKM serta tiga orang pekerjanya. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat beberapa strategi yang dipilih oleh pemilik UMKM selaku penentu dalam menjalankan usaha. Strategi tersebut dipilih karena dianggap rasional, sebab memiliki nilai lebih dibandingkan strategi yang lain. Strategi yang dijadikan sebagai pilihan rasional antara lain, 1) memasukkan unsur budaya yakni topeng Malangan dan batik tulis Yogyakarta pada produknya, tujuannya agar memiliki keunikan serta untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah di tingkat nasional maupun internasional. 2) Mempromosikan produknya melalui kegiatan pameran, untuk tujuan pemasaran. 3) Menciptakan suasana yang nyaman bagi pekerja, karena suasana kerja menentukan hasil pekerjaan yang diperoleh. 4) Memilih menggunakan jasa reseller untuk memasarkan produk dibandingkan memasarkannya sendiri, tujuannya agar lebih fokus pada kegiatan produksi atau peningkatan kualitas produk, serta mempertimbangkan jumlah pekerja dan ukuran rumah usaha yang kecil. 5) Kelengkapan teknologi agar pekerjaan lebih efektif dan efisien. Kata Kunci: UMKM (Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah), Masyarakat Ekonomi ASEAN, Pilihan Rasional, Strategi.
DERITA DI BALIK TAMBANG: KONTESTASI KEPENTINGAN EKONOMI POLITIK DALAM PERTAMBANGAN TIMAH, DI BANGKA BELITUNG Risdawati Ahmad
Sosioglobal Vol 6, No 2 (2022): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v6i2.36803

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dampak tambang timah inkonvensional terhadap kehidupan sosial-ekonomi dan lingkungan masyarakat di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini dilakukan di Desa Lampur, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan yang diwawancara adalah tokoh masyarakat, kepala desa, pekerja tambang timah dan komunitas nelayan. Proses analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, munculnya dua kubu pada masyarakat Desa Lampur dalam merespon masalah pertimahan, yaitu kelompok yang pro terhadap pertambangan timah. Asumsi kelompok pro adalah dengan adanya Tambang Inkonvensional (TI) masyarakat desa bukan lagi hanya sebagai penonton dalam memanfaatkan sumber daya alamnya, namun mereka juga memiliki keterlibatan secara langsung. Kelompok kedua adalah golongan yang menganggap TI merupakan penyumbang kerusakan ekologis terbesar di Bangka Belitung  dan belum berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara langsung. Kedua, Beralihnya profesi masyarakat dari yang sebelumnya petani, nelayan dan buruh bangunan dengan penghasilan rendah menjadi penambang TI yang menghasilkan uang dalam waktu cepat. Ketiga, Meningkatnya angka putus sekolah. Anak-anak di Desa Lampur cukup banyak yang meninggalkan sekolahnya demi menjadi penambang. Keempat, Timbulnya konflik sosial di antara masyarakat. Para penambang kerap kali melakukan aktivitas pertambangan pada malam hari, dimana lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga.