Muhammad Ikko Safrilda Maulana
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN PENGARUH MESOSCALE CONVECTIVE COMPLEX DI PULAU JAWA TERHADAP CURAH HUJAN SAAT KEJADIAN BANJIR DI KENDAL PADA 26-27 JANUARI 2019 Muhammad Ikko Safrilda Maulana; Nur Irfan Wicaksono; Yosafat Donni Haryanto
Komunikasi Fisika Indonesia Vol 18, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jkfi.18.3.217-224

Abstract

Mesoscale Convective Complex (MCC) merupakan bagian dari Mesoscale Convective System (MCS) yang karakteristiknya dapat diamati menggunakan citra satelit Himawari-8 kanal infrared. Dalam penelitian ini pengaruh MCC dihitung berdasarkan nilai estimasi curah hujan di pusat inti dan selimut awan terhadap jumlah curah hujan observasi dengan menerapkan metode Convective Stratiform Technique (CST) dan Modified Convective Stratiform Technique (MCST).CST merupakan metode estimasi curah hujan dengan pemisahan kelompok konvektif dan stratiform, sedangkan MCST merupakan modifikasi dari CST pada intensitas curah hujan dan luasan area lingkup piksel rata-ratanya. Kedua metode tersebut diverifikasi menggunakan data curah hujan observasi di Kendal dengan stasiun pengamatan yang terdekat dengan pusat inti dan selimut awan MCC. Tujuan penelitian ini yaituuntuk mengetahui pengaruh MCC di Pulau Jawa terhadap tingginya curah hujan saat kejadian banjir pada 26-27 Januari 2019 di Kendal. Hasil pengolahan estimasi curah hujan menunjukkan nilai curah hujan yang mendekati nilai observasi pada inti awan MCC 2 senilai 84,989 mm menggunakan metode CST. Meskipun nilai estimasi curah hujan di kedua metode cenderung underestimate, namun hasil verifikasi pengaruh MCC terhadap curah hujan di Kendal menunjukkan hubungan sedang hingga kuat pada metode CST dengan nilai korelasi berkisar antara 0,30 hingga 0,61. Sedangkan metode MCST berkisar antara 0,30 hingga 0,59 yang menunjukkan kategori lemah hingga sedang. Nilai error CST juga lebih kecil dibandingkan nilai error MCST dengan nilai yang berkisar antara 3,17 hingga 8,63. Sehingga metode CST lebih baik digunakan untuk mengestimasi curah hujan pada pusat inti MCC dan pusat selimut MCC.