Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perbandingan Pakan Londok Pseudocalotes tympanistriga (Squamata: Agamidae) Selama Musim Penghujan dari Dua Tipe Habitat di Gunung Ciremai, Jawa Barat Awal Riyanto; Erniwati Erniwati
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 17, No 1 (2012): February 2012
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v17i1.126

Abstract

Telah dilakukan analisis isi lambung dari 64 spesimen koleksi Pseudocalotes tympanistriga (Squamata: Agamidae) yang dikoleksi saat musim penghujan (April 2006 dan Maret 2008) dari Gunung Ciremai, Jawa Barat. Terungkap bahwa pakan alami terdiri atas bermacam arthropoda kecil dan tidak terdapat unsur material tumbuhan. Terungkap pula bahwa populasi P. tympanistriga dari lokasi Arban hanya mengkonsumsi 12 macam mangsa sedangkan populasi dari lokasi Cigowong mengkonsumsi 22 macam mangsa. Perbedaan ini merupakan refleksi dari perbedaan tipe habitat antara kedua lokasi tersebut. Kedua populasi tersebut mempunyai kesamaan fenomena dalam hal tumpang tindih relung antar jenis kelamin maupun dengan betina bunting. Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara proporsi ukuran tubuh (AGL/SVL) mungkin yang menyebabkan kesamaan dalam aktivitas mencari/berburu mangsa antar jenis kelamin maupun antara betina bunting dan non bunting.
Observations on Natural Foods and Nutrition Content of Critically Endangered Turtle (Leucocephalon yuwonoi) in Central Sulawesi Awal Riyanto; Wirdateti Wirdateti; Suprayogo Soemarno
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 11, No 2 (2006): June 2006
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v11i2.2623

Abstract

Kura-kura Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) adalah satu dari dua jenis kura-kura endemik Sulawesi dengan penyebaran yang terbatas. Sejauh ini data natural historinya sangat minim, padahal sangat dibutuhkan dalam upaya penangkaran satwa yang berstatus kritis IUCN ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tentang pakan di alam beserta kandungan nutrisinya. Survei lapangan dilakukan di kawasan Bangkir dari tanggal 23 Mei sampai 5 Juni 2004 dan di Moutong dari tanggal 11 sampai 19 Oktober 2004. Data pakan di alam diperoleh dari analisis sampel feces dan hasil wawancara kepada para pemburu kura-kura beserta pengumpul. Kepastian nama jenis pakan diperoleh dengan melakukan identifikasi sampel tumbuhan pakan di Herbarium Bogoriense. Data kandungan nutrisi diperoleh melalui analisis proksimat sampel pakan yang terkoleksi selama survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 32 jenis tumbuhan yang jadi sumber pakan di alam, variasi kandungan nutrisi yang cukup besar, kandungan lemak rendah berkisar antara 0.74 - 8.33% (2.41+2.03) dari berat kering. Berdasarkan dominansi, keberadaan di habitat (multiple season) dan tingginya kandungan energi diduga kuat bahwa Colocasia esculenta, Limnocharis flava and Ipomoea aquatica merupakan pakan utama di alam.
Diversitas Suku Agamidae (Reptilia: Squamata) pada Berbagai Tipe Habitat di Kawasan Pertambangan Emas Martabe, Sumatera Utara: Dalam Tahap Konstruksi Awal Riyanto
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 15, No 2 (2010): June 2010
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v15i2.2725

Abstract

A study of Agamid lizards diversity and their distribution surrounding Martabe Mining project Area, South Tapanuli, North Sumatera was conducted in five different habitat types. The data were gathered by opportunistic searching in each habitat type with two replications. Shannon-Wiener index was used to determine the diversity while the homogeneity was verified by Pielou index. The similarity of Agamid communities among habitat types was confirmed by Sorensen coefficient. As a result, 9 Agamid species were recorded with Draco melanopogon as the major component of Agamid community making up 49.1% of total individuals gathered. Highest diversity occurred in moderately disturbed forest, but the most homogeny took place in riparian lowland forest. The cluster analysis using Sorensen’s coefficient of agamid species distribution among habitat types distributed the habitats into three major groups, with the most similarity occurred between primary and riparian lowland forests (75%). The identification key of the species was made.
Penetapan Tingkat Eksploitasi dan Status Populasi Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi McCord, Iverson and Boeadi, 1995) di Kawasan Sulawesi Tengah Bagian Utara, Indonesia Awal Riyanto
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 8, No 3 (2003): October 2003
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/biota.v8i3.2858

Abstract

Kura-kura Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi McCord, Iverson and Boeadi, 1995) adalah satu dari sekian banyak kura-kura yang paling sedikit diketahui dan paling jarang di dunia. Pada tahun 1995 yaitu tahun pertama ditemukan, kura-kura ini telah membanjiri restoran di daratan utama Cina, dan oleh IUCN-The World Conservation Union  populasi kura-kura  ini dikategorikan kritis. Penelitian ini untuk mengungkap tingkat eksploitasi dan status kura-kura Sulawesi yang dilakukan di kawasan utara Sulawesi Tengah dari tanggal 28 April sanpai 13 Mei 2002. Penelitian dilakukan dengan dua pendekatan yaitu (1) survei menggunakan garis transek pada habitat yang merupakan kawasan anak sungai dan (2) kunjungan kepada para pemburuh atau kolektor untuk mendata jumlah kura-kura yang ditangkap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi kura-kura Sulawesi pada tahun 2002 diperkirakan mencapai 720 ekor dan status populasinya dinyatakan langka dengan frekuensi 1,91 per hari. Hasil penelitian  berhasil pula mengungkapkan lokasi baru pada  penyebaran kura-kura Sulawesi.
PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN MADU PADA INDUK MENCIT TERHADAP RASIO JENIS KELAMIN ANAKNYA Awal Riyanto
BERITA BIOLOGI Vol 5, No 4 (2001)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/beritabiologi.v5i4.1130

Abstract

-
Komunitas Herpetofauna dan Potensinya bagi Sektor Ekowisata pada Kawasan Ketenger-Baturraden di Selatan Kaki Gunung Slamet, Jawa Tengah Awal Riyanto
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 27, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2010.27.2.193

Abstract

I expressed the distribution, broad habitat association, and ecotourism potential of herpetofauna based on four habitat types on Ketenger-Baturraden,MountSlamet,Central Java. The data was gathered by opportunistic searching. Sorensen index was used to determine similarity between communities; and cluster analysis was used to determine the habitat utilization. As the results, 35 species were recorded, comprising 16 frogs, 11 lizards and 8 snakes. The species richness was decreased from natural forest to habitat types that open and having homogenous vegetation. The herpetofauna communities between natural forest and limited production forest had the highest similarity (50%). The natural forest is important habitat and should be conserved. Based on habitat types, there were nine groups of herpetofauna. The ecotourism potential of herpetofaunal richness on Ketenger-Baturraden is not yet exploited.