Yeni Rusyani S.Kep.,Ns,M.Kep
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

JURNAL KESEHATAN JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN Putri Kusumawati Priyono; Yeni Rusyani S.Kep.,Ns,M.Kep
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/e-journal.v13i1.518

Abstract

Covid-19 is currently a serious world problem with the number of cases increasing every day. Health workers are someone who has the most contact with patients who are at risk of contracting the Covid-19 virus. The majority of health workers, with large numbers in health care centers, are directly involved and in contact with patients for 24 hours. This study aims to identify the experience of health workers while providing health services to patients infected with Covid-19. Qualitative data obtained through in-depth interviews with seven nurses from several hospitals in Yogyakarta. The results of the study found four main themes, namely knowledge about how to treat covid 19 patients, motivation to care for patients, psychological conditions of health workers while caring for covid 19 patients, efforts to reduce the risk of contracting and the role of health workers in providing health services to families of covid 19 patients. The results of this study concluded that there is a need for research on the Application of the Family-Centered Nursing Model to the Implementation of Family Health Tasks in Preventing the Transmission of Covid-19.
JURNAL KESEHATAN JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN Yeni Rusyani S.Kep.,Ns,M.Kep
STIKES DUTAGAMA KLATEN Vol 13 No 1 (2021): JURNAL ILMU KESEHATAN STIKES DUTA GAMA KLATEN
Publisher : STIKES DUTAGAMA KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5737/e-journal.v13i1.519

Abstract

Problem based learning (PBL) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai pemicu pembelajaran. Masalah yang diberikan bisa berupa masalah di klinik khususnya masalah-masalah yang sering terjadi maupun masalah di lapangan yang terkait dengan pokok bahasan yang akan didiskusikan oleh mahasiswa. Peran fasilitator dalam PBL adalah mengidentifikasi kemampuan mahasiswa, membuat tantangan, menjadi model, mengaktifkan mahasiswa, memonitor perkembangan mahasiswa dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Hal ini menyebabkan kinerja fasilitator merupakan salah satu penentu dalam keefektifan diskusi kelompok. Hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PBL adalah menimbulkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Sebuah institusi pendidikan perlu mengadakan kegiatan evaluasi berkala terhadap peran fasilitator untuk memastikan bahwa fasilitator dapat mendukung terlaksananya proses diskusi kelompok yang diharapkan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi eksperimen pendekatan One Group posttest only design with multiple substantive possttest. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah responden 199 mahasiswa semester V di Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula dan Stikes Duta Gama Klaten. Analisis data yang digunakan adalah uji Korelasi dan untuk melihat adanya pengaruh atau tidak menggunakan koefisien determinan. Berdasarkan analisa data, mayoritas mahasiswa menilai peran fasilitator dalam kategori baik sebanyak 159 mahasiswa (79,9%), dan untuk keefektifan diskusi kelompok mahasiswa mayoritas menilai dalam kategori baik sebanyak 166 mahasiswa (83,4%). ada pengaruh peran fasilitator dengan nilai sig 0,000 <0,05 dan peran fasilitator mempunyai pengaruh terhadap keefektifan diskusi kelompok dengan nilai R 0,5832 = 33,99%. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh peran fasilitator terhadap kee Problem based learning (PBL) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai pemicu pembelajaran. Masalah yang diberikan bisa berupa masalah di klinik khususnya masalah-masalah yang sering terjadi maupun masalah di lapangan yang terkait dengan pokok bahasan yang akan didiskusikan oleh mahasiswa. Peran fasilitator dalam PBL adalah mengidentifikasi kemampuan mahasiswa, membuat tantangan, menjadi model, mengaktifkan mahasiswa, memonitor perkembangan mahasiswa dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Hal ini menyebabkan kinerja fasilitator merupakan salah satu penentu dalam keefektifan diskusi kelompok. Hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PBL adalah menimbulkan partisipasi aktif dari mahasiswa. Sebuah institusi pendidikan perlu mengadakan kegiatan evaluasi berkala terhadap peran fasilitator untuk memastikan bahwa fasilitator dapat mendukung terlaksananya proses diskusi kelompok yang diharapkan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi eksperimen pendekatan One Group posttest only design with multiple substantive possttest. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dengan jumlah responden 199 mahasiswa semester V di Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula dan Stikes Duta Gama Klaten. Analisis data yang digunakan adalah uji Korelasi dan untuk melihat adanya pengaruh atau tidak menggunakan koefisien determinan. Berdasarkan analisa data, mayoritas mahasiswa menilai peran fasilitator dalam kategori baik sebanyak 159 mahasiswa (79,9%), dan untuk keefektifan diskusi kelompok mahasiswa mayoritas menilai dalam kategori baik sebanyak 166 mahasiswa (83,4%). ada pengaruh peran fasilitator dengan nilai sig 0,000 <0,05 dan peran fasilitator mempunyai pengaruh terhadap keefektifan diskusi kelompok dengan nilai R 0,5832 = 33,99%. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh peran fasilitator terhadap keefektifan diskusi kelompok sebesar 33,99%, sedangkan sisanya 66,01 % dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar variabel yang diteliti. fektifan diskusi kelompok sebesar 33,99%, sedangkan sisanya 66,01 % dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar variabel yang diteliti. Kata Kunci: Peran Fasilitator; Keefektifan diskusi Kelompok; PBL; SGD