Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMASAN AUDIO VISUAL TARI GUBANG PADA PEMBELAJARAN TEKNIK TARI MELAYU Yusnizar Heniwaty; Sitti Rahmah; Iskandar Muda
BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v28i4.10091

Abstract

Tari Gubang adalah salah satu tari tradisi dari mayarakat Melayu Kota Tanjungbalai, yang mencerminkan keseharian kehidupan masyarakat nelayan. Tari Gubang diyakini memiliki lata rbelakang sejarah yang menjelaskan pertumbuhan kebudayaan suku Melayu. Penelitian ini memfokuskan pada penyusunan media pembelajaran berupa VCD dari tari Gubang yang erat kaitannya dengan pemahaman sosial masyarakat Tanjungbalai.Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi struktur teknik artistik tari Gubang yang tertuang dalam pertunjukannya dan menyusun media pembelajaran VCD tari Gubang dalam bentuk VCD,
PENDEKATAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL STRUKTUR LANDEK DALAM PEMBELAJARAN TEKNIK TARI KARO Dilinar Adlin Adlin; Yusnizar Heniwaty; Irwan syah
BAHAS Vol 28, No 4 (2017): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v28i4.10092

Abstract

Tekstual dan kontekstual merupakan pendekatan yang dipakai dalam pembelajaran Teknik Tari Karo. Kedua pendekatan ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa dalam penguasaan secara teori maupun praktikal. Landek adalah tarian dalam bahasa Indonesia yang mencerminkan gaya hidup masyarakat, diyakini memiliki hubungan historis dengan pertumbuhan budaya masyarakatnya.Studi tentang  Landek  menjadi dalam setiap kegiatan yang berkaitan erat dengan pemahaman sosial masyarakat Karo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pentrasnferan ilmu, pemahaman kontekstual harus diberikan di awal sebagai penguat dalam memahamai teknik-teknik/ bentuk tari Karo secara menyeluruh. Berdasarkan pemahaman budaya (kontekstual) yang melatar belakangi adanya landek, penguasaan pada melakukan tarian dapat dilakukan secara baik.
PENGGUNAAN MULTI MEDIA DALAM PENYUSUNAN ALUR PEMBELAJARAN TARI, MHS ANGKATAN 2008/2009, PROG. STUDI SENI TARI JUR. SENDRATASIK) Yusnizar Heniwaty
BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 37.3111

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengolah metodologi pengajaran seni, dengan menggunakan konsep metodologi yang disesuaikan dengan tujuan penidikan seni di sekolah umum. Konsep pembelajaran ini mengutamakan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang dijadikan sebagai landasan untuk dikembangkan. Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada mata kuliah tari pendidikan, dilaksanakan dengan mempokuskan pelajaran pada siswa. Di sini system SCL lebih diutamakan, guru hanya bertindak sebagai motifator, fasilitator, mediator, inspirator dalam pentransferan ilmu kepada siswa.  Proses pembelajaran ini dinamakan dengan pembelajaran  metode kreatif, menggunakan media CD dan kartu pos sebagai alat bantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) Pengajaran dengan menggunakan CD dan kartu pos menjadikan mahasiswa lebih mudah memahami materi, sehingga mahasiswa dapat berekspresi dan berapresiasi khususnya materi tradisi sesuai dengan tuntutan sekolah b) mahasiswa dapat menusun alur pembelajaran dalam bentuk mapping dan model-model pembelajaran dengan bentuk mapping lebih memudahkan  dalam penerapan dikelas.   Keyword: metide kreatif, penstrasnferan ilmu, mapping
Cover dan daftar isi no 85 TH 37 Tahun 2012 BAHAS Yusnizar Heniwaty
BAHAS No 85 TH 37 (2012): bahas
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v0i85 TH 37.3114

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengolah metodologi pengajaran seni, dengan menggunakan konsep metodologi yang disesuaikan dengan tujuan penidikan seni di sekolah umum. Konsep pembelajaran ini mengutamakan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang dijadikan sebagai landasan untuk dikembangkan. Proses pembelajaran yang dilaksanakan pada mata kuliah tari pendidikan, dilaksanakan dengan mempokuskan pelajaran pada siswa. Di sini system SCL lebih diutamakan, guru hanya bertindak sebagai motifator, fasilitator, mediator, inspirator dalam pentransferan ilmu kepada siswa.  Proses pembelajaran ini dinamakan dengan pembelajaran  metode kreatif, menggunakan media CD dan kartu pos sebagai alat bantu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) Pengajaran dengan menggunakan CD dan kartu pos menjadikan mahasiswa lebih mudah memahami materi, sehingga mahasiswa dapat berekspresi dan berapresiasi khususnya materi tradisi sesuai dengan tuntutan sekolah b) mahasiswa dapat menusun alur pembelajaran dalam bentuk mapping dan model-model pembelajaran dengan bentuk mapping lebih memudahkan  dalam penerapan dikelas.   Keyword: metide kreatif, penstrasnferan ilmu, mapping  
Creative Methods in Learning Karo Dance as Teachers' Competence Improvements Iskandar Muda; Yusnizar Heniwaty; Tuty Rahayu
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3093

Abstract

Studying traditional dance is not only studying the movements, there are many things that must be known, understood, and understood to be able to dance. Landek (dance in the discussion of Batak Karo) as a local content of dance in North Sumatra, has now undergone many changes for various reasons. In addition to its development which is no longer based on its traditions, so that the existing creativity is not as expected. This is due to a lack of knowledge, understanding of the contextual context of dance in the learning process, so that students are no longer familiar with the traditional arts. For this reason, in an effort to re-familiarize the arts, learning with creative methods through textual and contextual approaches is an option in learning local dance (ethnic dance).
Exploration of Batak Culture as Sources of Learning Batak Toba Dance Yusnizar Heniwaty; Sitti Rahmah
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, August
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v5i3.6781

Abstract

This study describes cultural exploration that is used as a source of learning, this is related to how to introduce culture which can be done through art learning in formal activities and informal activities. Through the exploration of traditional culture, in this case the art of dance, efforts to preserve, introduce, inherit, and develop traditional arts become part of strengthening attitudes in understanding norms, values in society. "Tortor" as one of the traditional arts of the Batak tribe becomes one of the subjects of learning in formal activities and becomes a must-have competency, also in informal activities. In the learning process, knowledge is not only given in text (dance form), but the context of the dance is a part that must be introduced as local content. This is done as a strengthening of the knowledge of graduates as prospective teachers, who function as motivators, facilitators, and how to present them in class so that PBM can be successful. However, in the learning process there are still many obstacles, especially the lack of learning resources related to the cultural context of the community, as a basis for understanding in learning traditional dance. Especially with technological advances that require lecturers to be more creative in the process of transferring knowledge. Based on this, the aim of this research is to focus on exploring Batak culture in relation to the preservation of traditional arts as a learning resource. The research was conducted by observation, interview, and recording.