Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD PADA ANTOLOGI CERPEN KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Mhd. Anggie Januarsyah Daulay
BAHAS Vol 27, No 1 (2016): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v27i1.5678

Abstract

The purpose of this research is to describe character’s personality structures in anthology short story “’Aku Kesepian, Sayang.’, ‘Datanglah, Menjelang Kematian.’” Made by Seno Gumira Ajidarma. The personality structures consist of id (desire and needs), ego (distribution), and superego (balancer/control/normative). This research’s analysis used personality structures theory in study of psychoanalysis by Sigmund Freud. The source of data in this research consists of three short stories, such as “’Aku Kesepian, Sayang.’, ’Datanglah, Menjelang Kematian.’”, ”Legenda Wongasu” and ”Penjaga Malam dan Tiang Listrik”. Each of these short stories has one main character. The collected data consist of sentences and paragraphs which collected from the techniques of character’s establishment in literature. The result of research showed (1) “’Aku Kesepian, Sayang.’, ’Datanglah, Menjelang Kematian’” short stories used two technique, discourse and feeling and thought technique, (2) “Lengenda Wongasu” short story used one technique, character’s response technique, (3) “Penjaga Malam dan Tiang Listrik” short story used two techniques, such as discourse/other characters’ response technique and character’s response technique. The result of personality structure research consist of id, ego, and superego that main characters’ experienced, make two final result, such as superego successfully work (positive) and superego does not work. The two of short stories which have the superego (positive) personality character that parallel with the final function as normative are ”’Aku Kesepian, Sayang.’, ’Datanglah, Menjelang Kematian.’”, ”Legenda Wongasu”, Whereas one short story which has negatif superego of personality character is”Penjaga Malam dan Tiang Listrik”   Keywords: psychoanalysis: personality structure, character
STUDI GAYA: STILISTIKA DUA PUISI KEPENYAIRAN SUMATERA UTARA SEBAGAI BAHAN AJAR PADA MATA KULIAH APRESIASI PUISI Mhd. Anggie Januarsyah Daulay; Mhd. Surif; Ita Khairani
Basastra Vol 8, No 3 (2019): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v8i3.15873

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap deskripsi gaya (style) struktur teks pada dua puisi Kepenyairan Sumatera Utara terhimpun pada buku Antologi Puisi Seribu Sajak Tao Toba. Indikator penelitian yang digunakan berpedoman pada empat aspek gaya (style) berdasarkan studi Stilistika Sastra meliputi, a) gaya diksi, b) gaya rima, c) gaya citraan, dan d) gaya bahasa figuratif. Pencapaian hasil analisis pada penelitian ini, menerapkan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yakni mendeskripsikan data melalui analisis gaya dua puisi penyair Sumatera Utara dalam kajian Stilistika Sastra. Hasil penelitian, disimpulkan sebagai berikut, (1) Sebuah Kenangan Ziarah ke Atas Danau karya Paulus Simangunsong terdapat dua jenis gaya diksi yaitu denotasi dan konotasi, gaya rima rima patah dan terus, gaya citraan penglihatan, perasaan, pengecapan, penciuman, dan gerak, serta gaya bahasa figuratif retoris, ekskalamasio, personifikasi, alegori, dan hiperbola. (2) Tao Toba karya Evi Sihite terdapat gaya diksi denotasi dan konotasi, gaya rima yang rima sejajar, gaya citraan penglihatan dan citraan perasaan, serta gaya bahasa figuratif antiklimaks, sarkasme, ekskalamasio, dan polisidenton. Luaran yang telah dicapai adalah buku bahan ajar ber-ISBN, publikasi ilmiah dalam jurnal nasional, prosiding seminar internasional, dan integrasi hasil penelitian pada RPS mata kuliah Apresiasi Puisi. Kata kunci: Stilistika Sastra, dua puisi Kepenyairan Sumatera Utara
PEMETAAN CERITA RAKYAT KAMPUNG BUDAYA MELAYU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Mhd. Anggie Januarsyah Daulay; Mhd. Oky Fardian Gafari Gafari; Abdul Haris Nasution
Basastra Vol 9, No 1 (2020): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v9i1.19105

Abstract

Secara umum, program Pengabdian kepada Masyarakat berjudul Pemetaan Cerita Rakyat Kampung Budaya Melayu Kabupaten Serdang Bedagai ini adalah kegiatan pendampingan oleh tim pelaksana pada Komunitas Seni dan Budaya Desa Pekan Tanjung Beringin. Adapun tujuan program ini adalah untuk 1) melestarikan budaya lokal di Kampung Budaya Melayu Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin, dan 2) menggali dan menghidupkan kembali cerita rakyat yang mulai dilupakan oleh masyarakat pemiliknya. Metode yang diterapkan pada program pendampingan ini adalah metode in service learning. Teknis pelaksanaan metode ini melalui pendampingan pemetaan berupa ceramah dan diskusi terkait cerita rakyat yang pernah terjadi dan menjadi oral story di kawasan ini. Melalui kegiatan tersebut, hasil yang dirasakan adalah 1) tumbuhnya geliat kebudayaan dan pariwisata di wilayah Kampung Budaya Melayu, dan 2) terpelihara dan tersimpannya cerita rakyat khas Kampung Budaya Melayu.
Transfer of Siti Nurbaya Novel by Marah Roesli to Siti Nurbaya Theater Performance: Bayang di Balik Tiang Mhd. Anggie Januarsyah Daulay; Russel Akbar Fauzi; Agustina Helena Samosir
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 5, No 4 (2022): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, Novemb
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v5i4.7166

Abstract

Siti Nurbaya's theatrical work: Bayang di Balik Tiang is an achievement of the transfer process from Marah Roesli's novel Siti Nurbaya. The creation of this theater uses transfer theory and dramatic vision as the basis for analysis. As for staging, the theory used is Stanislavski's acting theory and Bertolt Brecht's multiple sets by utilizing the essential elements of randai. The creation methods used include: production of dramatic visions, script writing, acting training, preparation of spectacles and the realization of the unity of the show. The result of this creation process is the presence of a mamak character in Siti Nurbaya's theatrical work: Bayang di Balik Tiang by utilizing the narrator's character as the embodiment of the V-effect.
Syair Bajoden di Desa Bintuas Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal; Kajian Semiologi Roland Barthes Suriani Suriani; Mhd. Anggie Januarsyah Daulay
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL SASINDO
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.378 KB) | DOI: 10.24114/sasindo.v10i1.25487

Abstract

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi syair Bajoden di Desa Bintuas Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian terhadap Syair Bajoden ini dilakukan di Desa Bintuas Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Analisis yang bertujuan untuk mendefenisikan dan mendeskripsikan makna yang berupa makna denotasi, konotasi, dan mitos (pesan) yang terkandung dalam syair Bajoden di Desa Bintuas Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal. Di dalam syair Bajoden terdapat makna-makna (denotasi dan konotasi) serta mitos (pesan) yang di tujukan kepada sang anak agar kelak bisa menjadi anak yang sesuai dengan harapan dan menjadi sumber kebahagiaan dalam rumah tangga. Mitos (pesan) dalam Syair Bajoden di Desa Bintuas Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal agar kelak sang anak bisa hidup layak dan bahagia. Terus berbuat kebaikan dan menjauhi hal-hal buruk.  Menjadi anak yang berhasil dan sukses serta menjadi kebanggaan orang tua. Setelah dianalisis, diketahui bahwa makna denotasi, konotasi, dan mitos (pesan) yang terkandung dalam Syair Bajoden, berupa harapan dan doa seorang ibu/orang tua terhadap kehidupan sang anak kelak. Makna Syair Bajoden di Desa Bintuas Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal berkaitan dengan pengajaran hidup terhadap sang anak kelak. Agar kelak sang anak bisa menjalani hidup dengan baik sesuai norma-norma dan memperoleh kebahagiaan.Kata Kunci: Semiotik, Denotasi, Konotasi, Mitos (Pesan)
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM UMPASA PADA ADAT PERKAWINAN BATAK TOBA Aknes Simanjuntak; Mhd. Anggie Januarsyah Daulay
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL SASINDO
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.117 KB) | DOI: 10.24114/sasindo.v10i1.25479

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai-nilai Pendidikan Dalam Umpasa Pada Adat Perkawinan Batak Toba dengan kajian Sosiologi Sastra. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan atau melukiskan gejala dan fakta secara sistematis. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yaitu dengan menyimak rekaman video dan wawancara. Dari hasil penelitian diperoleh Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam umpasa pada Adat Perkawinan Batak Toba yaitu nilai religius terdiri dari 12 buah umpasa, nilai moral terdiri dari 4 buah umpasa, nilai sosial terdiri dari 6 buah umpasa dan nilai budaya terdiri dari 3 buah umpasa. Dari data tersebut, maka dapat diketahui bahwa nilai pendidikan yang paling dominan yaitu nilai religius sebanyak 12 buah umpasa. Penulis berharap ada penelitian lanjutan yang lebih mendalam terhadap Nilai-nilai Pendidikan Dalam Umpasa Pada Adat Perkawinan Batak Toba dengan kajian yang berbeda untuk mendapatkan hasil kajian yang lebih sempurna.Kata kunci: Nilai Pendidikan, Perkawinan Batak Toba, Umpasa
ANALISIS GAYA BAHASA DAN PESAN MORAL DALAM LIRIK LAGU MARGA BATAK KETURUNAN TUAN SORBA DIBANUA Martua Todo Halomoan Sianipar; Muhammad Surip; Mhd. Anggie Januarsyah Daulay
JURNAL SASTRA INDONESIA (SASINDO) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL SASINDO
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.707 KB) | DOI: 10.24114/sasindo.v11i1.36030

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu marga Batak Toba keturunan “Tuan Sorba Dibanua”, serta untuk mendeskripsikan pesan moral yang terdapat dalam lirik lagu marga Batak Toba keturunan “Tuan Sorba Dibanua”. Di analisis dengan teori Gorys Keraf untuk membahas gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu marga Batak keturunan Tuan Sorba Dibanua, dan teori Burhan Nurgiyantoro untuk membahas pesan moral yang terdapat dalam lirik lagu marga Batak keturunan Tuan Sorba Dibanua. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang menggambarkan atau melukiskan gejala dan fakta secara sistematis. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yaitu dengan teknik dokumentasi, teknik simak, dan teknik catat. Teknik ini digunakan agar memperoleh data secara detail dan akurat. Dari hasil penelitian Analisis Gaya Bahasa Dan Pesan Moral Dalam Lirik Lagu Marga Batak Keturunan Tuan Sorba Dibanua terdapat gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat; klimaks 5, antiklimaks 5, antitesis 5, dan repetisi 13, berdasarkan langsung tidaknya makna terbagi kedalam dua jenis, (a). Retoris antara lain: aliterasi 8, asonansi 24, apostrof  7, asindeton 9, tautologi 4, dan hiperbola 6; (b). Kiasan antara lain: persamaan atau simile 4, metafora 3, sinekdoke pars pro toto 1, sinekdoke totem to parte 2, dan antonomasia 3. Diantara gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu marga Batak Toba keturunan Tuan Sorba Dibanua terdapat beberapa gaya bahasa yang dominan di dalam lirik lagu tersebut. Gaya bahasa yang dominan diantara gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat adalah gaya bahasa repetisi sebanyak 13 temuan, sedangkan berdasarkan langsung tidaknya makna gaya bahasa yang paling dominan dari jenis gaya bahasa retoris ialah asonansi sebanyak 24 temuan, serta dari jenis kiasan yang paling dominan ialah gaya bahasa persamaan atau simile sebanyak 4 temuan. Kemudian terdapat pesan moral berdasarkan hubungan manusia dengan diri sendiri 14, pesan moral berdasarkan hubungan manusia dengan orang lain 16, dan pesan moral berdasarkan hubungan manusia dengan Tuhan 11. Dari antara pesan moral yang terdapat dalam lirik lagu marga Batak Toba keturunan Tuan Sorba Dibanua terdapat pesan moral yang paing dominan di dalam lirik lagu tersebut. Pesan moral yang paling dominan ialah pesan moral berdasarkan hubungan manusia dengan diri sendiri serta pesan moral berdasarkan hubungan manusia dengan orang lain sebanyak 16 temuan.Kata Kunci: Analisis gaya bahasa, pesan moral, lirik lagu, marga Batak Toba keturunan Tuan Sorba Dibanua