Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analysis of Effect of Nitrogen Implus GTAW Welding Pipe Material SUS 304 Dony Perdana; Moch. Nahrul Afan I
Proceeding Of The International Seminar and Conference on Global Issues 2016: The 2nd Annual International Seminar and Conference on Global Issues 2016 (ISCoGI 2016)
Publisher : Proceeding Of The International Seminar and Conference on Global Issues

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tungsten  Inert  Gas  welding  is  one  of  the  widel y  used  techniques  for  joining  ferrous  and  non-ferrousmetals.  TIG welding process offers several advantages like joining of unlike metals, low heat effected zone, absence of  sl ag  etc  compared  to  MIG  welding. The  accuracy  and  qualit y  of  welded  joints  lar gel y  depends  upon  ty pe  ofpower  supply  (DCSP  or  DCRP),  welding  speed,  ty pe  of  inert  gas  used  for  shieldi ng.  This  paper  deals  with  t he investigation of effect of  use nitrogen gas to weld results.  A  good weld and flat  was obtained. The conditions inside wall of the pipe has been welded kept clean without droppings and invisible residual welds attached.  The results of x-ray can be saw great results no cavities,  photograph  obtained for welding use the nitrogen gas welding impulses better results because of its shape at the corner V filled or no weld defects in the weld metal.Keywords: TIG welding, SUS 304, impulse nitrogen, x-ray
PENINGKATAN USAHA PENGEPUL BARANG BEKAS DI KOTA SURABAYA Abdul Halik; Dony Perdana; M. Adhi Prasnowo
JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 01 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/jpm17.v2i01.1037

Abstract

The volume of waste and limited land to disposal accompanied and highpopulation growth, where this statement also by the technical wastemanagement still conventional. Waste management urban especially inresidential areas until now generally is done through the stage of activity asfollows, namely: packing the garbage, collecting garbage from the houses toLPS (disposal depot), transferring garbage directly to LPA (Final DisposalSite) or from LPS ( Temporary Disposal Site) to LPA, until the waste isdisposed in LPA. Shortly, garbage from urban area contains 10 % (weight)material that can be recycled ( paper, iron, cans, etc ), 50 % of them is organicmatter and 40 % of residue. Then, 60 % ( weight) dump can be recycled: 10 %can be reused, and 50 % can be composited ( anonymous, 1992 ). The datafrom Surabaya’s Sanitary Agency mentions that the total of daily volume ofgarbage in Surabaya is 79,19 % that all of them form the household. Integratedwaste management systems need to combine reduction the waste, recycling &reusing, compositing, the incinerating and final disposal. Reduction source ofgarbage for industry need zero-waste technology and simple/minimal packingproducts that has environmentally friendly. While, the habitual of wastefulshould be left for the households .Then, the approach recycling and reusingapplied particularly to the non-organic like paper, plastic, aluminum, glass,metal and others. A lack of awareness of waste and the level of publicconsumption and other activities make the waste kept piled up in the finaldisposal site ( LPA) . Waste commonly found in the landfill among other bottlesbeverages , detergents , and plastic bags .The waste the less attractive makes usreluctant to see an even a glance at. In fact if we want to try, the waste canbecome business opportunities. Even if we want to manage it properly, thisbusiness could be the power source. Most cans is made of aluminum through aprocess that require a lot of energy. Garbage cans recyclable with melt andmade aluminum as a starter new products .Thus, can additional energy sources,pollution can be reduced , and resources bauxite , lime and sodium carbonateas a starter aluminum can be efficient.Keywords: waste, recycling , flat, and incomes.
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI Dony Perdana
Teknika: Engineering and Sains Journal Vol 1, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/tesj.v1i1.70.67-72

Abstract

Di dalam perkembangan industri, terutama pada bidang permesinan, metalurgi memegang peranan penting dalam pemilihan logam yang memiliki sifat-sifat mekanik maupun fisik yang sesuai dengan tuntutan produksi. Semakin luasnya tuntutan produksi logam ini. Maka sikap perancang desain dan ahli metalurgi harus mampu untuk menentukan pilihannya terhadap logam yang memperbaiki sifat-sifat logam diantaranya adalah sifat tahan korosi yang baik. Dalam penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas dengan variasi temperatur, yaitu pada spesimen 1 dengan T = 6000C holding time 30 menit dan media pendingin air. Spesimen 2 dengan T = 7000C holding time 30 menit dan media pendingin air. Spesimen 3 dengan T = 8000C holding time 30 menit dan media pendingin air. Spesimen 4 dengan T = 9000C holding time 30 menit dan media pendingin air. Sebab pada temperatur ini presipitasi karbida akan terbentuk. Kemudian dilanjutkan dengan mencelupkan spesimen ke dalam larutan asam sulfat H2SO4. Dari hasil penelitian didapatkan: Pada temperatur 6000C laju korosi sebesar 11,2208931 mpy, Pada temperatur 7000C laju korosi sebesar 12,6235047 mpy, Pada temperatur 8000C laju korosi sebesar 21,0391745 mpy, Pada temperatur 9000C laju korosi sebesar 30.8574559 mpy, dan pada kondisi non heat treatment laju korosi sebesar 1,40261163 mpy.
PEMANFAATAN PERALATAN RUMAH TANGGA SEBAGAI ALAT PENJERNIH AIR DI DESA JOGOSATRU KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO Nurul Aziza; Siti Rahayu Utami; Ratna Ekasari; Dony Perdana
Among : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ajpm.v1i1.316

Abstract

Semakin beratnya kondisi pencemaran lingkungan kita khususnya pencemaran terhadap air bersih kini bukanlah milik masyarakat perkotaan saja, beberapa lokasi di pedesaan pun kini merasakannya. Pencemaran tersebut baik yang berasal dari limbah rumah tangga maupun limbah industri. Sementara kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk limbah air minum, memasak, mencuci dan sebagainya semakin meningkat. Menyadari kondisi ironis ini telah menggugah kesadaran untuk dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdasar pada masalah di atas. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di desa Jogosatru Kecamatan Sukodono. Kegiatan yang melibatkan mahasiswa dari berbagai prodi yang ada di Universitas Maarif Hasyim Latif, berhasil memberikan sebuah kontribusi berupa peralatan penjernihan air yang memanfaatkan dari peralatan-peralatan rumah tangga yang tidak terpakai ditambah dengan bahan-bahan tambahan lainnya yang secara mudah bisa didapatkan oleh masyarakat, seperti : kaleng bekas, cat, pipa paralon, pasir, arang, sponge, sabut kelapa, dll. Dari hasil pembuatan peralatan penjernihan air sederhana masyarakat bisa mendapatkan air bersih sebanyak 3 liter untuk satu kali penggunaan dan peralatan masih bisa digunakan kembali.
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA UMKM KERUPUK MENGGUNAKAN TEKNOLOGI Dony Perdana; Mochamad Choifin; Khoirul Ngibad; M Ario Rivaldo; Imam Basyori; Lukman Hakim
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 6 No 1 (2022): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v6i1.1619

Abstract

Dalam program PTDM (Produk Teknologi yang Didiseminasikan ke Masyarakat) ini, kami memilih mitra UMKM yang bergerak di bidang ekonomi produktif dalam penggorengan kerupuk upil. Permasalahan prioritas yang sudah disepakati antara tim pengusul dan mitra 1 antara lain: 1) kapasitas produksi penggorengan kerupuk yang masih rendah dikarenakan peralatan yang digunakan masih sederhana dan sudah aus, 2) mitra belum mempunyai mesin perajang kerupuk dan mesin pengering kerupuk. Adapun permasalahan prioritas mitra 2 adalah mitra memerlukan teknologi yang berupa mesin penggorengan dengan kapasitas produksi yang lebih besar dan mesin yang tidak manual sehingga bisa mengurangi penggunaan tenaga manusia. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengatasi permasalahan prioritas yang sedang dihadapi mitra 1 adalah mendiseminasikan mesin penggoreng kerupuk, mesin perajang kerupuk, mesin pengering kerupuk dan untuk mengatasi permasalahan prioritas yang sedang dihadapi mitra 2 dengan mendiseminasikan mesin pengering kerupuk. Metode pelaksanaan program diseminasi teknologi untuk peningkatan kapasitas produksi pada UMKM kerupuk di Sidoarjo yang telah dilakukan meliputi: identifikasi kebutuhan mitra, perancangan mesin, pembuatan mesin, uji dan pendampingan operasional dan diseminasi teknologi kepada mitra. Hasil pelaksanaan program PTDM meliputi: 1) teknologi yang didiseminasikan ke mitra mesin perajang kerupuk, mesin pengering kerupuk, mesin penggoreng kerupuk. Para mitra UMKM mempunyai dan mampu mengoperasikan mesin penggoreng kerupuk, mesin perajang kerupuk, dan mesin pengering kerupuk dalam rangka untuk peningkatan kapasitas produksi.
Karaktersitik pembakaran droplet minyak nabati Indonesia W. A. Winarko; N. Ilminnafik; M. N. Kustanto; D. Perdana
Dinamika Teknik Mesin Vol 12, No 2 (2022): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/dtm.v12i2.540

Abstract

Research has been carried out on the combustion characteristics of Indonesian vegetable oil droplets. Currently, Indonesia is still developing CPO as a source of renewable fuel to replace diesel. The problem is, CPO is used as a food source so that it will affect food scarcity. Vegetable oils used in this study include CCPO, CJO, CCO and CCIO. The volume of the droplets tested was 1.25-1.31 ml and the drops were placed on a 0.1 mm type K thermocouple. The flame characteristics of the droplets tested included flame stability, ignition delay time, and temperature and flame height. The results showed that vegetable oils with higher viscosity produced more stable flames, but had low temperatures and short flames. This is because high viscosity vegetable oils produce less intense microbursts. While the ignition delays time of CCO is faster than CCPO even though it has the highest flash point. This happens because the polar nature of CCO can attract oxygen more strongly. In addition, the fatty acid content of vegetable oils also has a significant impact on fire characteristics. This is indicated by CCO which has a high content of saturated fatty acids and tends to produce a short flame.
The role of magnetic field orientation on the flame characteristics of Calophyllum Inophyllum droplets wigo ardi winarko; Nasrul Ilminnafik; Muh Nurkoyim Kustanto; Dony Perdana
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 10 No. 3 (2022): Desember 2022
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19028/jtep.010.3.215-225

Abstract

Tujuan dari penelitian secara eksperimental ini untuk mengetahui pengaruh bagaimana calopyllum inophilum oil dan variasi medan magnet mempengaruhi stabilitas nyala, waktu tunda penyalaan, suhu, dan tinggi selama pembakaran tetesan. Saat ini, Indonesia masih mengembangkan biodiesel minyak sawit sebagai sumber bahan bakar terbarukan untuk menggantikan solar. Persoalannya, minyak sawit dijadikan sebagai sumber pangan sehingga akan berdampak pada kelangkaan pangan. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah crude calopyllum inophillum oil yang ditambah dengan variasi orientasi medan magnet Selatan - Utara, Utara - Selatan, Selatan - Selatan, Utara - Utara dan tanpa magnet. Volume droplet yang diuji 1,25-1,31 ml ditempatkan pada thermocouple type K 0,1 mm yang terletak di antara 2 magnet, dengan intensitas medan magnet 1.1 Tesla (11000 Gauss). Hasil penelitian menunjukkan bahwa medan magnet berperan meningkatkan kualitas pembakaran melalui perannya meningkatkan tumbukan antar molekul menjadi lebih kuat karena spin elektron yang dipercepat oleh medan magnet. Pengaruh tersebut dapat dilihat pada arah medan magnet Utara - Selatan yang menghasilkan temperatur paling tinggi dan waktu tunda nyala api yang paling pendek. Ini karena arah kutub magnet berperan sebagai transport O2 dan H2O melintasi droplet sehingga reaksi yang dihasilkan mampu meningkatkan kualitas pembakaran.
Pengaruh Variasi Arah Medan Magnet Pembakaran Premixed Minyak Nabati terhadap Karakteristik Nyala Api pada Tungku Industri Dony Perdana
TEKNIK Vol. 43, No. 3 (2022): December 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v43i3.39701

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak berbagai arah medan magnet dan campuran minyak nabati terhadap bentuk, tinggi, dan suhu nyala api selama pembakaran premixed. Penelitian ini penting untuk menggantikan bahan bakar fosil dengan minyak nabati. Bahan bakar yang digunakan adalah campuran minyak kapas dan jarak Blending 50% (B50) diisikan ke ketel dengan volume 600 ml, kemudian dipanaskan dengan suhu 300oC dan menempatkan 2 magnet permanen diujung burner. Penelitian ini menemukan kekuatan medan magnet yang besar terjadi dimedan magnet tarik, sehingga membuat nyala api lebih terang (transparant) dan lebih stabil dibandingkan dengan magnet tolak dan tampa magnet. Medan magnet menghasilkan gaya lorent secara kontinyu memotong mata rantai kimia bahan bakar mengakibatkan getaran magnetic dinyala api, beberapa Oksigen (O2) memisahkan diri dari kelompoknya menyebabkan lepasnya elektron sehingga bilangan oksidasinya meningkat maka terjadilah kenaikan temperatur nyala api yang diakibatkan reaksi pembakaran cepat. Aliran udara yang diinduksi secara magnetis oleh medan magnet di sekitar nyala api menyebabkan konveksi di sekitar nyala api, yang menghasilkan perubahan penurunan ketinggian nyala api.
Edukasi dan Implemantasi Peningkatan Promosi Penjualan Keripik Pare Selama Pandemi Rizza Fatma Aulia; Inaya Shofatul Qoiriyah; Atiqah Qothrun Nada; Muhammad Bagus Sugiyanti; Sri Wahyuni; Lusiana Wati; Muchammad Ari Fachrudin; Afiyah Kurniyah; Beni Saputra; Anita Suprihatiningrum; Dedi Hidayat; Dony Perdana
Jumat Informatika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan awareness produk serta peningkatan penjuala dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digitalisasi. Pengabdian ini dilakukan dengan metode kualitatif deksriptif dengan metode pengambilan data berupa survey dan observasi. Dalam kegiatan pengabidan meliputi persiapan dan pelaksanaan kegiatan dengan output program antaranya edukasi tentang NIB, edukasi dan implementasi pemasaran digital serta re-branding produk guna menunjang penjualan dan meningkatkan awareness pelanggan
Analisa Pengaruh Variasi Arus Pengelasan GTAW pada Material Plat SS 400 Disambung Dengan Material Plat SUS 304 Terhadap Sifat Mekanis Dony Perdana
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-11 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan logam tak sejenis (dissimilar metals) antara baja karbon dan baja tahan karat semakin banyak diterapkan karena tuntutan desain dan tuntutan ekonomi. Permasalah pada pengelasan baja tahan karat austenitik adalah terbentuknya tegangan sisa dan ditorsi akibat angka pemuaian yang lebih besar dari pada baja, penurunan ketahanan korosi, penurunan sifat mekanis dan pengetasan akibat terbentuknya endapan halus (precipitate) karbida krom yang mengendap diantara batas butir austenit. untuk itu dilakukan penelitian untuk mengetahui sifat mekanisnya dengan metode uji tarik. Dari penelitian secara uji tarik pada pengelasan GTAW didapatkan ultimate strength dan beban yield tertinggi terdapat pada spesimen dengan arus pengelasan 100 A dengan =  61,24 kgf/mm² dan  = 31,38 kN  Dari hasil uji tarik tebukti bahwa kekuatan tarik tertingi terdapat pada spesimen dengan arus pengelasan 100A (25,59 kg/mm² ), akibat dari adanya tegangan sisa yang ditimbul selama pemanasan dan pendinginan. Dari hasil uji kekerasan, daerah HAZ lebih tinggi kekerasanya dibandingkan dengan logam induk baja SS 400 dan baja tahan karat SUS 304. Ini disebabkan  butiran ferit dan perlit pada HAZ lebih kecil dari pada butiran ferit dan perlit yang ada pada logam induk. Dimana untuk arus 80 A lebih tinggi nilai kekerasannya dibandingkan dengan arus 100 A. Ini disebabkan karena  butiran ferit dan perlit pada arus 80 A lebih kecil.Kata Kunci : GTAW, SS 400, SUS 304, Uji Kekerasan, Uji Tarik