Antonius Prihanto
AKIN Santo Paulus, Jl. Sriwijaya 104 Semarang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBUATAN BIODISEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG MELALUI ESTERIFIKASI, NETRALISASI DAN TRANSESTERIFIKASI Antonius Prihanto; Lucia Hermawati Rahayu
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v11i1.1084

Abstract

It has done research about the making of biodiesel from oil seeds nyamplung through the process esterification-neutralization-transesterification. Neutralization process which is done before the transesterification is expected to optimize the transesterification process, thereby increasing the yield of biodiesel. This study was conducted to assess the effect of different method of esterification-transesterification (ET) and method esterification -neutralization-transesterification (ENT) in the making of biodiesel from oil seeds nyamplung. Pretreatment for purification of the raw materials that do include degumming, esterification and neutralization. Transesterification performed using variations in temperature (30 oC, 40 oC, 50 oC, 60 oC, 70 oC), methanol-oil molar ratio (6: 1; 7: 1; 8: 1; 9: 1; 10: 1 and the concentration of KOH catalyst (0.75%, 1%, 1.25%, 1.5%, 1.75%). The results showed that the process ENT produce biodiesel yield higher than the ET process. At a temperature of 60 oC, the molar ratio methanol-oil 8: 1 and 1.25% KOH catalyst concentration provides maximum biodiesel yield of 92.20% by weight. Keywords : esterification, neutralization, transesterification, nyamplung. Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan biodisel dari minyak biji nyamplung melalui proses esterifikasi-netralisasi-transesterifikasi. Proses netralisasi yang dilakukan sebelum transesterifikasi diharapkan dapat mengoptimalkan proses transesterifikasi sehingga dapat meningkatkan yield biodiesel. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perbedan pengaruh metode esterifikasi-transesterifikasi (E-T) dan metode esterifikasi-netralisasi-transesterifikasi (E-N-T) pada pembuatan biodiesel dari minyak biji nyamplung. Perlakuan pendahuluan untuk pemurnian bahan baku yang dilakukan meliputi proses degumming, esterifikasi dan netralisasi. Transesterifikasi dilakukan dengan menggunakan variasi suhu (30 oC, 40 oC, 50 oC, 60 oC, 70 oC), rasio molar metanol-minyak (6:1; 7:1; 8:1; 9:1; 10:1 dan konsentrasi katalis KOH (0,75 %, 1 %, 1,25 %, 1,5 %, 1,75 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses E-N-T menghasilkan yield biodiesel yang lebih  tinggi dibanding proses E-T. Pada suhu 60 oC, rasio molar metanol-minyak 8:1 dan konsentrasi katalis KOH 1,25 % memberikan yield biodisel maksimal sebesar 92,20 % berat. Kata kunci : esterifikasi, netralisasi, transesterifikasi, nyamplung.
PENINGKATAN YIELD BIODISEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG MELALUI TRANSESTERIFIKASI DUA TAHAP Antonius Prihanto; Bambang Pramudono; Herry Santosa
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v9i2.927

Abstract

Telah  dilakukan  penelitian  tentang  peningkatan  yield  biodisel  dari  minyak  biji  nyamplung melalui  transesterifikasi  dua tahap.  Transesterifikasi  dua  tahap  digunakan  untuk  menggeser reaksi ke arah kanan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan yield biodisel. Penelitian ini dilakukan  untuk  mengkaji  pengaruh  rasio  molar  metanol-minyak,  pengaruh  suhu   dan pengaruh  konsentrasi  katalis  terhadap  yield  biodisel  dari  minyak  nyamplung.  Perlakuan pendahuluan  untuk  pemurnian  bahan  baku  yang  dilakukan  meliputi  proses  degumming, esterifikasi  dan  netralisasi.  Transesterifikasi  dua  tahap  dilakukan  dengan  menggunakan variasi rasio molar metanol-minyak (6:1; 7:1; 8:1; 9:1; 10:1), suhu (30 oC, 40 oC, 50 oC, 60 oC, 70 oC) dan konsentrasi katalis KOH (1 %, 1,25 %, 1,5 %, 1,75 %, 2,0 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio molar metanol-minyak, suhu dan konsentrasi katalis berpengaruh terhadap  yield  biodisel.  Pada  rasio  molar  metanol-minyak  8:1,  suhu  60 oC  dan  konsentrasi katalis KOH 1,25  % memberikan yield biodisel maksimal sebesar 92,98  %.  Sebagian besar parameter biodisel dari kondisi terbaik yang diuji telah memenuhi standar  SNI 04-7182-2006. Transesterifikasi  dua  tahap  dapat  meningkatkan  yield  biodisel  dari  minyak  nyamplung, walaupun tidak begitu besar.Kata kunci : yield biodisel, nyamplung (Callophyllum inophyllum), transesterifikasi dua tahap