Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KINERJA SUBSURFACE CONSTRUCTED WETLAND MULTYLAYER FILTRATION TIPE ALIRAN VERTIKAL DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN AKAR WANGI (Vetivera Zozanoides) DALAM PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM AIR LIMBAH KANTIN Ariani Dwi Astuti; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Maria Manda Kleden
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.432 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1456

Abstract

Wastewater from the canteen is a domestic wastewater that has high concentrations of organic matter that needs to be processed before being released and not contaminating the water stream. The wastewater treatment  at canteen SMA Negeri 34 Jakarta begins with collecting basin and aeration basin, and then it is pumped into two reactor that is the subsurface constructed wetland multilayers filtration type flow vertical with Vetiver Grass unit (SCW-MLF) and multilayers filtration type flow vertical unit without plants (MLF)  as a control. The purpose of this study was to test the effectiveness of the vetiver grass in wastewater treatment with subsurface constructed wetland unit multilayers filtration type vertical flow with vetiver grass to fulfill effluent standards before it is released into stream water. Metodology of the study was conducted from acclimatization of plants, removal the plant to the SCW-MLF unit, and analyze the quality of wastewater. Flowrate that goes into the processing unit is 6.9615 m3/day. The detention time in SCW-MLF unit was 17.7 hours. The results showed that at steady state COD organic loading on SCW-MLF unit is 917.08 to 4126.84 kg COD/ha/day for the removal efficiency around 69.2 to 80.0%, BOD organic loading is 309.78 to 850,73 kg BOD/ha/day for the removal efficiency 61.2 to 70.8%. K value SCW-MLF unit around 0.55 to 0.71 m/day for BOD, 0.57 to 0.89 m /day for COD. The concentration of the wastewater effluent from WWTP are complied to effluent standart regulation (Pergub DKI Jakarta No. 112 Tahun 2005).
KINERJA SUBSURFACE CONSTRUCTED WETLAND MULTYLAYER FILTRATION TIPE ALIRAN VERTIKAL DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN AKAR WANGI (Vetivera Zozanoides) DALAM PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM AIR LIMBAH KANTIN Ariani Dwi Astuti; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Maria Manda Kleden
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1456

Abstract

Wastewater from the canteen is a domestic wastewater that has high concentrations of organic matter that needs to be processed before being released and not contaminating the water stream. The wastewater treatment  at canteen SMA Negeri 34 Jakarta begins with collecting basin and aeration basin, and then it is pumped into two reactor that is the subsurface constructed wetland multilayers filtration type flow vertical with Vetiver Grass unit (SCW-MLF) and multilayers filtration type flow vertical unit without plants (MLF)  as a control. The purpose of this study was to test the effectiveness of the vetiver grass in wastewater treatment with subsurface constructed wetland unit multilayers filtration type vertical flow with vetiver grass to fulfill effluent standards before it is released into stream water. Metodology of the study was conducted from acclimatization of plants, removal the plant to the SCW-MLF unit, and analyze the quality of wastewater. Flowrate that goes into the processing unit is 6.9615 m3/day. The detention time in SCW-MLF unit was 17.7 hours. The results showed that at steady state COD organic loading on SCW-MLF unit is 917.08 to 4126.84 kg COD/ha/day for the removal efficiency around 69.2 to 80.0%, BOD organic loading is 309.78 to 850,73 kg BOD/ha/day for the removal efficiency 61.2 to 70.8%. K value SCW-MLF unit around 0.55 to 0.71 m/day for BOD, 0.57 to 0.89 m /day for COD. The concentration of the wastewater effluent from WWTP are complied to effluent standart regulation (Pergub DKI Jakarta No. 112 Tahun 2005).
EFISIENSI PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KANTIN KOMBINASI BIOFILTER AEROBIK DAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND MULTILAYERS FILTRATION DENGAN TANAMAN AKAR WANGI DI SMA NEGERI 78, JAKARTA BARAT Muhammad Faruq; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Ariani Dwi Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.4125

Abstract

Air limbah yang berasal dari aktivitas kantin memiliki konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi sehingga perlu diolah sebelum dibuang ke badan air agar tidak mencemari perairan. Pengolahan air limbah Kantin di SMA Negeri 78 Jakarta diawali dengan bak pengumpul, kemudian dipompakan kedalam reaktor biofilter aerobic, lalu dialirkan secara gravitasi ke dalam bak kontrol debit sebelum pada akhirnya masuk ke unit pengolahan utama, yakni reaktor Subsurface Flow Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal dengan Tanaman Akar Wangi (SSFCW-MLF). Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengujian kinerja penyisihan parameter COD dan BOD dalam pengolahan air limbah kantin sekolah dengan menggunakan kombinasi sistem biofilter aerobik dan subsurface flow constructed wetland multilayers filtration tipe aliran vertikal dengan tanaman akar wangi agar memenuhi baku mutu air limbah domestik sebelum dilepaskan ke badan air. Metodologi penelitian adalah aklimatisasi tanaman, pemindahan tanaman pada reaktor dan menganalisa kualitas air limbah. Debit air limbah yang masuk ke unit pengolahan adalah 3,2976 m3/hari dengan waktu tinggal dalam unit SSFCW-MLF adalah 20,88 jam. Hasil penelitian menujukkan bahwa pada kondisi tunak, reaktor SSFCW-MLF memiliki efisensi penyisihan konsentrasi untuk parameter COD berkisar antara 59 – 93 %, sedangkan untuk parameter BOD berkisar antara 47 – 90 %. Nilai beban organik yang disisihkan pada unit SSFCW-MLF adalah 900 – 3000 kg COD/ha/hari untuk parameter COD ; dan 50 – 300 kgBOD/ha/hari untuk parameter BOD. Konsentrasi air limbah dari outlet IPAL telah sesuai dengan baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 68 tahun 2016.
EFISIENSI PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KANTIN KOMBINASI BIOFILTER AEROBIK DAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND MULTILAYERS FILTRATION DENGAN TANAMAN AKAR WANGI DI SMA NEGERI 78, JAKARTA BARAT Muhammad Faruq; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Ariani Dwi Astuti Dwi Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.4591

Abstract

Air limbah yang berasal dari aktivitas kantin memiliki konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi sehingga perlu diolah sebelum dibuang ke badan air agar tidak mencemari perairan. Pengolahan air limbah Kantin di SMA Negeri 78 Jakarta diawali dengan bak pengumpul, kemudian dipompakan kedalam reaktor biofilter aerobic, lalu dialirkan secara gravitasi ke dalam bak kontrol debit sebelum pada akhirnya masuk ke unit pengolahan utama, yakni reaktor Subsurface Flow Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal dengan Tanaman Akar Wangi (SSFCW-MLF). Tujuan penelitian ini adalahmelakukan pengujian kinerja penyisihan parameter COD dan BOD dalam pengolahan air limbah kantin sekolah dengan menggunakan kombinasi sistem biofilter aerobik dan subsurface flow constructed wetland multilayers filtration tipe aliran vertikal dengan tanaman akar wangi agar memenuhi baku mutu air limbah domestik sebelum dilepaskan ke badan air. Metodologi penelitian adalah aklimatisasi tanaman, pemindahan tanaman pada reaktor dan menganalisa kualitas air limbah. Debit air limbah yang masuk ke unit pengolahan adalah 3,2976 m3/hari dengan waktu tinggal dalam unit SSFCW-MLF adalah 20,88 jam. Hasil penelitian menujukkan bahwa pada kondisi tunak, reaktor SSFCW-MLF memiliki efisensi penyisihan konsentrasi untuk parameter COD berkisar antara 59 – 93 %, sedangkan untuk parameter BOD berkisar antara 47 – 90 %. Nilai beban organik yang disisihkan pada unit SSFCW-MLF adalah 900 – 3000 kg COD/ha/hari untuk parameter COD ; dan 50 – 300 kgBOD/ha/hari untuk parameter BOD. Konsentrasi air limbah dari outlet IPAL telah sesuai dengan baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 68 tahun 2016.
Perencanaan Pengembangan Jaringan Distribusi Pipa Induk Air Minum di Kabupaten Bekasi sampai dengan Tahun 2037 (Design of Distribution Network Development of Water Main Pipe In Bekasi Regency, West Java, Up to Year 2037) Alvi Rizky Fadilla; Ramadhani Yanidar; Winarni Winarni
Seminar Nasional Kota Berkelanjutan 2018: Prosiding Seminar Nasional Kota Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/psnkb.v1i1.2895

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengkaji pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dapat menjangkau 80% pelayanan jaringan perpipaan pada tahun 2037 pada 21 kecamatan di Kabupaten Bekasi (selain Kecamatan Cikarang Barat dan Cikarang Utara), berpedoman pada Peraturan MenteriPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum. Kajian tidak mencakup Kecamatan Cikarang Barat dan Cikarang Utara karena kedua kecamatan ini akan menjadi daerah industri. Sistem penyediaan air minum di Kabupaten Bekasisampai tahun 2037 direncanakan dapat melayani penduduk total 4.909.996 jiwa. Kapasitas produksi yang dibutuhkan pada tahun 2037 adalah sebesar 11,11 m3/detik. Pada alternatif 1, perencanaan dengan sistem interkoneksi sangat menguntungkan dalam aspek teknis. Namun demikian bagian utara danselatan Kabupaten Bekasi dipisahkan oleh jalan bebas hambatan (jalan tol) sehingga perencanaan perlu dibagi menjadi 2 sistem jaringan pipa induk yang terpisah. Pada alternatif 2, dengan pertimbangan luas Kabupaten Bekasi yang sangat besar maka perencanaan terbagi menjadi 6 sistem jaringan pipa indukyang terpisah. Alternatif yang terpilih adalah alternatif 2, yaitu SPAM dilayani oleh 13 reservoir dengan total panjang pipa sebesar 206.740 m, diameter sebesar 200 mm – 1600 mm, 67.590 m transmisi air minum, 7.112 m transmisi air baku, 62 unit pompa distribusi dengan head 45-65 m, 26 unit pompa transmisi dengan head 6-70 m dan sambungan rumah sebanyak 1.199.836 SR. Total anggaran biaya rencana sistem penyediaan air minum sebesar Rp. 3.198.288.815.644, sehingga total biaya investasi Rp 15.470.102 /m panjang pipa atau Rp 2.665.605 /SR.Kata Kunci: air minum, distribusi, kabupaten bekasi, pengembangan, perencanaan
KINERJA SUBSURFACE CONSTRUCTED WETLAND MULTYLAYER FILTRATION TIPE ALIRAN VERTIKAL DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN AKAR WANGI (Vetivera Zozanoides) DALAM PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM AIR LIMBAH KANTIN Ariani Dwi Astuti; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Maria Manda Kleden
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.432 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1456

Abstract

Wastewater from the canteen is a domestic wastewater that has high concentrations of organic matter that needs to be processed before being released and not contaminating the water stream. The wastewater treatment  at canteen SMA Negeri 34 Jakarta begins with collecting basin and aeration basin, and then it is pumped into two reactor that is the subsurface constructed wetland multilayers filtration type flow vertical with Vetiver Grass unit (SCW-MLF) and multilayers filtration type flow vertical unit without plants (MLF)  as a control. The purpose of this study was to test the effectiveness of the vetiver grass in wastewater treatment with subsurface constructed wetland unit multilayers filtration type vertical flow with vetiver grass to fulfill effluent standards before it is released into stream water. Metodology of the study was conducted from acclimatization of plants, removal the plant to the SCW-MLF unit, and analyze the quality of wastewater. Flowrate that goes into the processing unit is 6.9615 m3/day. The detention time in SCW-MLF unit was 17.7 hours. The results showed that at steady state COD organic loading on SCW-MLF unit is 917.08 to 4126.84 kg COD/ha/day for the removal efficiency around 69.2 to 80.0%, BOD organic loading is 309.78 to 850,73 kg BOD/ha/day for the removal efficiency 61.2 to 70.8%. K value SCW-MLF unit around 0.55 to 0.71 m/day for BOD, 0.57 to 0.89 m /day for COD. The concentration of the wastewater effluent from WWTP are complied to effluent standart regulation (Pergub DKI Jakarta No. 112 Tahun 2005).
PEMASANGAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI RW 20, DESA CIANGSANA, KABUPATEN BOGOR Winarni Winarni; Ramadhani Yanidar; Olivia Seanders
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 3, Nomor 1, Januari 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1588.459 KB) | DOI: 10.25105/juara.v3i1.12937

Abstract

Cantik eco-friendly village (KRL Cantik) - RW 20, in Ciangsana Village, Bogor Regency, had a target to install 1000 biopore infiltration holes (LRBs) to increase the groundwater recharge. Supporting this program, the PkM team of Environmental Engineering Study Program provided assistance to the KRL Cantik Management with the aim of increasing the insight and understanding of the RW 20 residents regarding water conservation and the installment of LRBs in accordance to technical requirements that will avoid the groundwater contamination. The methods used are (i) providing educational materials to the representatives of RW 20 residents through direct explanationa and leaflets regarding rainwater runoff, groundwater recharge, and the LRBs benefits, (ii) providing training for LRB installation in site i.e the Balai RW 20, and (iii) providing a video of activities to disseminate the installment of 1000 LRBs by KRL Cantik Management to all residents of RW20. The result of this activity is an increase in residents' understanding of the implications of installing LRB in their respective homes to the increasing ground water capacity.
PERENCANAAN SISTEM PENYALURAN AIR BUANGAN DI HARVEST CITY, CIBUBUR Winarni .; Ramadhani Yanidar; Meifani Saputri
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 5 No. 3 (2010)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.01 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v5i3.677

Abstract

Harvest City merupakan kawasan perumahan seluas kurang lebih 950 Ha yang terletak di Cileungsi-Cibubur. Perencanaan jaringan Sistem Penyaluran Air Buangan ini direncanakan melayani 100% penduduk hingga lahan terisi penuh.Sistem penyaluran air buangan di Harvest City sampai akhir perencanaan direncanakan dapat melayani penduduk total 120.321 jiwa. Faktor hari maksimum 1,3 dan persentase air buangan didapat dari hasil survey di STP (Sewerage Treatment Plant) Lippo Karawaci, Tangerang, kemudian dibandingkan dengan referensi tugas akhir yang mengambil persentase air buangannya di Lippo Karawaci, lalu dilakukan uji statistik, sehingga diperoleh persentase air buangan sebesar 81,43 %. Debit rata-rata air buangan akhir perencanaan sebesar 265,22 L/dtk. Pemilihan jalur alternatif 1 pada bagian barat sampai ke utara perumahan Harvest City akan melalui jalan utama dan akan melalui taman, rumah sakit dan komersial area untuk menuju daerah bagian timur, selain melalui jalan utama, jalur pipa akan melalui jalan utama di dalam cluster, total panjang pipa sebesar 15232 m. Jalur alternatif 2, pipa induk pada daerah bagian utara akan melalui jalan-jalan utama Harvest City. Pada daerah bagian utara, jalur pipa akan melalui jalur yang sama seperti alternatif 1, total panjang pipa sebesar 14553 m. Pemilihan alternatif ketiga merupakan perpaduan dari kedua alternatif yang ada, total panjang pipa sebesar 13821 m. Alternatif yang terpilih adalah alternatif 3, dengan total biaya investasi rencana sistem penyaluran air buangan + IPAL sebesar Rp. 119. 407. 115. 589, dengan diameter yang digunakan 200 mm-1000 mm, jumlah manhole 67 buah, dan perlengkapan lain berupa 4 buah bangunan gelontor, dan sambungan rumah sebesar 26236 buah. Biaya investasi per rumah sebesar Rp.3.552.451 untuk rumah tipe A, Rp.4.973.431 untuk rumah tipe B, C dan apartemen. Biaya operasional pengaliran air buangan per rumah sebesar Rp. 747 untuk rumah tipe A, Rp.1.062 untuk rumah tipe B, C dan apartemen. Pentahapan pada alternatif ini dibagi 3 tahap.Keyword: Waste Water, designing, installation of water treatment of wasteHarvest City merupakan kawasan perumahan seluas kurang lebih 950 Ha yang terletak di Cileungsi-Cibubur. Perencanaan jaringan Sistem Penyaluran Air Buangan ini direncanakan melayani 100% penduduk hingga lahan terisi penuh.Sistem penyaluran air buangan di Harvest City sampai akhir perencanaan direncanakan dapat melayani penduduk total 120.321 jiwa. Faktor hari maksimum 1,3 dan persentase air buangan didapat dari hasil survey di STP (Sewerage Treatment Plant) Lippo Karawaci, Tangerang, kemudian dibandingkan dengan referensi tugas akhir yang mengambil persentase air buangannya di Lippo Karawaci, lalu dilakukan uji statistik, sehingga diperoleh persentase air buangan sebesar 81,43 %. Debit rata-rata air buangan akhir perencanaan sebesar 265,22 L/dtk. Pemilihan jalur alternatif 1 pada bagian barat sampai ke utara perumahan Harvest City akan melalui jalan utama dan akan melalui taman, rumah sakit dan komersial area untuk menuju daerah bagian timur, selain melalui jalan utama, jalur pipa akan melalui jalan utama di dalam cluster, total panjang pipa sebesar 15232 m. Jalur alternatif 2, pipa induk pada daerah bagian utara akan melalui jalan-jalan utama Harvest City. Pada daerah bagian utara, jalur pipa akan melalui jalur yang sama seperti alternatif 1, total panjang pipa sebesar 14553 m. Pemilihan alternatif ketiga merupakan perpaduan dari kedua alternatif yang ada, total panjang pipa sebesar 13821 m. Alternatif yang terpilih adalah alternatif 3, dengan total biaya investasi rencana sistem penyaluran air buangan + IPAL sebesar Rp. 119. 407. 115. 589, dengan diameter yang digunakan 200 mm-1000 mm, jumlah manhole 67 buah, dan perlengkapan lain berupa 4 buah bangunan gelontor, dan sambungan rumah sebesar 26236 buah. Biaya investasi per rumah sebesar Rp.3.552.451 untuk rumah tipe A, Rp.4.973.431 untuk rumah tipe B, C dan apartemen. Biaya operasional pengaliran air buangan per rumah sebesar Rp. 747 untuk rumah tipe A, Rp.1.062 untuk rumah tipe B, C dan apartemen. Pentahapan pada alternatif ini dibagi 3 tahap.Keyword: Waste Water, designing, installation of water treatment of waste
IDENTIFIKASI SUMBER DAN BEBAN PENCEMAR DOMESTIK DI DAS CILIWUNG SEGMEN 4 SERTA UPAYA PENANGGULANGANNYA Ariani Dwi Astuti; Ramadhani Yanidar; Yogi Hartanto
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 5 No. 4 (2010)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.237 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v5i4.682

Abstract

Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai di Indonesia yang memiliki fungsi sangat penting bagi masyarakat di sekitarnya, yaitu sebagai sumber air baku air minum, irigasi pertanian, transportasi, air industri dan lain-lain. Sungai Ciliwung yang berhulu di Gunung Pangrango dan bermuara di Teluk Jakarta, mengalir sepanjang 117 Km melintasi dua propinsi, yaitu Propinsi Jawa Barat dan Propinsi DKI Jakarta. DAS Ciliwung ini terbagi atas 5 segmen menurut Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2006. DAS Ciliwung segmen 4 (empat) yang terdapat di bagian tengah Sungai Ciliwung yang melintasi Kab. Bogor yaitu Kecamatan Cibinong, Bojonggede dan Kota Depok yang melintasi Kecamatan Beji, Limo, Cimanggis, Sukma Jaya, Pancoran Mas serta DKI Jakarta melintasi Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Timur. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk dan industri, yang ditengarai membuang air buangannya ke dalam Sungai Ciliwung. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi sumber dan jenis pencemar, membuat pemetaan tingkat kekumuhan DAS yang berkaitan dengan pengaruhnya terhadap kualitas sungai, menganalisis kualitas air sungai akibat dari kegiatan penduduk di DAS Ciliwung segmen empat dan menentukan upaya penanganannya. Data monografi dari kelurahan setempat diolah dan dibuat pemetaan berdasarkan tingkat kekumuhan. Penilaian tingkat kekumuhan dilakukan terhadap angka kesakitan diare, pelayanan sanitasi lingkungan dan pelayanan air bersih. Dari penilaian tingkat kekumuhan dibuat pemetaan untuk mengidentifikasi sumber pencemar di sepanjang sungai Ciliwung segmen empat. Identifikasi pencemaran dilakukan dengan cara menghitung konsentrasi BOD campuran menggunakan rumus kesetimbangan massa dengan asumsi bahwa hulu Sungai Ciliwung segmen empat adalah hilir dari Sungai Ciliwung segmen tiga, yaitu 25,7mg/liter. Hasil identifikasi menyimpulkan bahwa kualitas air Sungai Ciliwung di segmen empat sudah buruk dari hulunya yaitu Sungai Ciliwung segmen tiga. Hal ini diperkuat dengan perhitungan beban pencemar hasil simulasi dengan asumsi seluruh penduduk terlayani sanitasi, namun tidak memperlihatkan hasil yang signifikan dalam perbaikkan kualitas air sungai. Terjadinya pencemaran air sungai Ciliwung segmen empat ini diakibatkan oleh perilaku masyarakat di sekitar DAS yang kurang akan kesadaran pemeliharaan lingkungan. Ada beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di DAS Ciliwung segmen 4 ini, diantaranya adalah meningkatkan pelayanan air bersih dan meningkatkan pelayanan sanitasi lingkungan. Dengan adanya unit jamban diharapkan terjadi peningkatan kualitas sanitasi dan kesehatan lingkungan di tiap kelurahan, terutama kelurahan-kelurahan yang memiliki sanisitas buruk seperti Kelurahan Tirta Jaya yang paling membutuhkan pengadaan jamban umum yaitu mencapai 1.638 unit. Saran yang dapat diberikan adalah perbaikan dan peningkatan sarana sanitasi dan pelayanan air bersih dan penegakkan hukum untuk pembuangan limbah ke dalam sungai sesuai dengan peraturan yang ada.Keyword : BOD, Pollution Loading, Pollution Source, Ciliwung River Fourth Segment, Slums Level
APLIKASI QUAL2K DALAM PENGEMBANGAN MODEL KANDUNGAN BOD DAN DO PADA SUNGAI CILIWUNG SEGMEN 2 Ramadhani Yanidar; Samsu Hadi; Arief Budiman
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 5 No. 6 (2011)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1297.175 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v5i6.693

Abstract

Sungai Ciliwung segmen 2 melintasi daerah Kota dan Kabupaten Bogor, dengan panjang aliran sekitar 12 km, mulai  dari Kecamatan Sindang Rasa hingga Kecamatan Cibuluh. Berbagai kegiatan domestik yang berpotensi sebagai sumber pencemar, berada di sepanjang pinggiran Sungai Ciliwung. Berdasarkan hal tersebut dilakukan pengembangan model dengan memanfaatkan model QUAL2K untuk mengetahui hubungan penyebaran polutan dari sumber pencemar di sepanjang Sungai Ciliwung segmen 2 terhadap kualitas air Sungai Ciliwung. Dalam Model ini kualitas air dibatasi hanya berdasarkan parameter BOD (Biological Oxygen Demand) dan DO (Dissolved Oxygen). Beban pencemar yang dipresentasikan dalam parameter BOD sepanjang Sungai Ciliwung Segmen 2 dihitung berdasarkan data jumlah penduduk dan cakupan pelayanan sanitasi. Pengembangan model menggunakan aplikasi QUAL2K, dengan parameter utama BOD dan DO. Verifikasi model menunjukkan deviasi BOD sebesar 14% dan DO sebesar 24%. Simulasi dilakukan berdasarkan 3 skenario pengelolaan beban pencemar dan pengelolaan sungai yaitu skenario 1 peningkatan pelayanan sanitasi sebesar 50% di daerah aliran bagian hulu sungai, yang kedua dengan melakukan penggelontoran melalui Bendungan Katulampa dan yang ketiga adalah membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di kelurahan Babakan Pasar yang melayani 100% buangan air limbah domestik di 6 kelurahan di bagian hulu. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario yang paling efektif adalah skenario ke 3 yaitu dengan kombinasi kebijakan, yaitu meningkatkan cakupan pelayanan sanitasi Sungai Ciliwung segmen 2 dan membangun IPAL di daerah hulu sungai. Penurunan konsentrasi BOD yang terjadi dalam skenario ini sebesar 0.4 mg/L, selain itu hasil simulasi menunjukkan bahwa pembangunan IPAL menghasilkan perubahan yang lebih berkesinambungan.