This Author published in this journals
All Journal POROS TEKNIK
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Potensi Bahan Galian Bijih Emas (Au) Menggunakan Data Geolistrik Pada Desa Buang Baru Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara Muhammad Rizhan; Ahmad Rizani; Reza Adhi Fajar; Fajar Djihad
POROS TEKNIK Vol. 13 No. 1 (2021)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v13i1.943

Abstract

Studi potensi bahan galian emas (Au) dilakukan di Desa Buang Baru, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara dengan menggunakan data geolistrik konfigurasi Pol - Dipol sebanyak 4 titik. Metode geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan sifat kelistrikan batuannya. Emas merupakan native element dari batuan beku yang mempunyai sifat kelistrikan batuan yang kontras dengan batuan disekitarnya yang umumnya berupa batuan sedimen, sehingga metode geolistrik cocok digunakan untuk mengidentifikasi keberadaannya di bawah permukaan sekaligus menghitung potensiĀ  volume. Kegiatan pengukuran menghasilkan dua macam model, yaitu penampang 2D dan block model 3D. Pesebaran nilai tersebut diinterpretasikan sebagai lokasi keberadaan dari potensi emas yang terdapat diarea pengukuran. Area dengan nilai resistivity >1000 ohm.m diinterpretasikan sebagai area pesebaran batuan tersilisifikasi. Area dengan nilai 100-1000 ohm.m diinterpretasikan sebagai area pesebaran batuan terargilitkan dengan didalam area-area tersebut, terdapat interpretasi dari keberadaan bijih emas, yaitu area berwarna ungu kemerahan dengan nilai IP >250 msec. Interpretasi model 3D menunjukan bahwa alterasi batuan di area pengukuran secara umum didominasi oleh batuan yang terargilitkan. Batuan tersilisifikasi secara umum mengisi bagian tepi dari batuan terargilitkan pada model dengan bijih terbentuk diselimuti oleh batuan-batuan tersebut. batuan yang diinterpretasikan mengandung emas, terhitung memiliki volume 623.000 m3.