Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Rancang Bangun Simulasi Sistem Pneumatik Untuk Pemindah Barang Anhar Khalid; Raihan Raihan
INTEKNA informasi teknik dan niaga Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rancang bangun simulasi pneumatik ini dilakukan dengan mengetahui metode penelitian berdasarkan buku pedoman dan serana yang telah di sediakan yang berupa komponen-komponen utama pneumatik pada 2 buah silinder, diperlukan langkah-langkah dan urutan-urutan secara matematis yang dibutuhkan untuk memudahkan seseorang agar dapat membuat diagram rangkaian sesuai dengan gerakan-gerakan silinder yang kita inginkan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEPEMIMPINAN MANAJEMEN DAKWAH Raihan Raihan
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 22, No 2 (2016): Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v22i34.880

Abstract

ABSTRAK Keputusan berarti hasil akhir dalam mempertimbangkan sesuatu yang akan dilaksanakan secara nyata. Keputusan dapat diartikan sebagai hasil terbaik dalam memilih satu dari lebih alternatif pilihan. Pengambilan keputusan merupakan proses rangkaian kegiatan menganalisis berbagai fakta, informasi, data dan teori/pendapat yang akhirnya sampai pada satu kesimpulan yang dinilai paling baik dan tepat. Secara umum, proses pengambilan keputusan kepemimpinan dapat melalui tiga tahap yaitu tahap penelitian, desain dan pemilihan. Sedangkan bila ditinjau dari tingkatan kepemimpinan manajemen dakwah, terdapat tiga tingkatan keputusan yang terdapat dalam suatu kepemimpina organisasi, yaitu keputusan strategik, keputusan teknis dan keputusan operasional. Kepemimpinan manajemen dakwah memiliki hubungan erat dengan proses pengambilan keputusan. Hal tersebut didasarkan dari berbagai macam pendapat umum bahwa inti dari manajemen adalah kepemimpinan. Sementara itu seorang pemimpin di dalam manajemen dakwah dituntut untuk membuat keputusan dalam rangka menyelesaikan masalah, karena suatu masalah harus diselesaikan dan atas dasar penyelesaian masalah itu maka pemimpin tersebut dapat merumuskan suatu perencanaan lebih lanjut guna memajukan organisasi yang dipimpinnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan di dalam manajemen dakwah merupakan aspek terpenting karena tanpa adanya pengambilan keputusan, maka seorang pemimpin manajemen dakwah tentu tidak akan dapat menjalankan semua fungsi-fungsi manajemen dakwah (mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi) secara efektif. Kata Kunci : Pengambilan Keputusan, Kepemimpinan Manajemen Dakwah ABSTRACT The decision essentially means the end result in consider something that will be implemented in practice. Decisions can also be interpreted as the best results in selecting one of two or more of the alternative. Meanwhile, decision-making is a process or series of activities to analyze a variety of facts, information, data and theory/opinion finally came to the conclusion that is considered the most good and proper. In general, the leadership decision-making process can go through three phases: research, design and selection. Meanwhile, when viewed from the level of management leadership da'wah, there are three levels of decision contained in a leadership within the organization, the strategic decisions, technical decisions and operational decisions. Leadership da'wah management has a close relationship with the decision-making process. It is based on a wide range of public opinion that the core of management (including management of da'wah) is leadership. Meanwhile, a leader in the management of da'wah required to make decisions in order to resolve the problem, as a problem to be solved and on the basis of the settlement of that issue those leaders can formulate a further planning in order to promote the organization he leads. Thus it can be understood that the decision-making in the management of propaganda is the most important aspect because of the absence of decision-making, then a leader of management propaganda would not be able to run all management functions of propaganda (from planning, organizing, implementing, monitoring and evaluation) are effective. Key Words: Decision Making, Leadership da'wah management
KEPEMIMPINAN DI DALAM MANAJEMEN DAKWAH Raihan Raihan
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 20, No 2 (2014): Jurnal Al Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v20i30.122

Abstract

Kepemimpinan manajemen dakwah merupakan bagian integral dari kepemimpinan Islam dan dakwah. kepemimpinan merupakan inti dari manajemen dakwah Dalam rangka pencapaian tujua serta memajukan organisasi dakwah, urgensi kepemimpinan manajemen dakwah merupakan suatu keniscayaan. Pengaruh kepemimpinan manajemen dakwah merupakan suatu keniscayaan. Pengaruh kepemimpinan manajemen dakwah sangat tergantung pada profil seorang da‘I yang berfungsi sekaligus sebagai manajer dakwahnya. Pencapaian tujuan dalam kepemimpinan manajemen dakwah dapat ditempuh melalui pemanfaatan sumber daya dan sarana serta kerjasama sejumlah da‘i sebagai pelaksana. Dengan motivasi yang tinggi manajer dakwah dapat mengerahkan sumber daya ummat dengan kapasitas penuh untuk mencapai hasil maksimal yang diinginkan.Oleh sebab itu, berkenaan dengan pentingnya kepemimpinan manajemen dakwah sebagaimana yang telah disebutkan di atas, tulisan ini berupaya untuk memaparkan tentang kepemimpinan manajerial dakwah yang meliputi pengertian, teori, karakteristik manajer dakwah serta pola kepemimpinan manajemen dakwah pada masa Rasulullah SAW dan sahabat. Kata Kunci: Kepemimpinan, Manajer Dakwah
KONSEP KEPEMIMPINAN DI DALAM MASYARAKAT ISLAM Raihan Raihan
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 21, No 1 (2015): Jurnal Al Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v21i31.145

Abstract

Nabi Adam AS sebagai manusia pertama di muka bumi mendapat tugas dari Allah sebagai pemegang amanah kepemimpinan. Dari Nabi Adam as, proses kepemimpinan terus berlanjut sampai kepada keturunan dan cucu-cucu beliau, bahkan sampai saat ini. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan sunatullah yang terus berlaku di muka bumi ini. Karena itulah, dalam ajaran Islam urgensi kepemimpinan dalam komunitas muslim merupakan suatu keniscayaan. Proses kepemimpinan pada dasarnya merupakan gejala sosial, karena berlangsung dalam interaksi antar manusia sebagai makhluk sosial. Kepemimpinan tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan situasi sosial yang terbentuk dan sedang berlangsung di lingkungan masyarakat. Oleh karena situasi sosial itu selalu berkembang dan dapat berubah-ubah, maka tidak satupun cara bertindak yang dapat dipergunakan secara persis sama dalam menghadapi dua situasi yang terlihat sama, apalagi untuk situasi yang berbeda dilingkungan masyarakat tersebut Meskipun kepemimpinan merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan, menjadi pemimpin tidaklah semudah membalik telapak tangan. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kepemimpinan di dalam masyarakat, perlu diketahui tentang konsep dasar kepemimpinan, khususnya dalam masyarakat Islam yang meliputi: pentingnya pemimpin, berbagai sebab munculnya kepemimpinan, fungsi-fungsi kepemimpin, bentuk-bentuk kepemimpinan serta karakteristik pemimpin ideal dalam masyarakat Islam.
Kepemimpinan Mohammad Natsir di Dewan Da‘Wah Islamiyah Indonesia (1967-1993) Raihan Raihan
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 19, No 2 (2013): Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v19i28.106

Abstract

Mohammad Natsir adalah tokoh nasional berlatar belakang organisasi dan pemikiran Islam. Gagasan dan ide-idenya meliputi berbagai bidang kehidupan mencerminkan sikap dasar yang tidak memisahkan kehidupan beragama dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara dikotomis. Sebagai pemimpin Dewan Da‘wah Islamiyah Indonesia, kiprah Mohammad Natsir dapat dipandang dari dua sisi; satu sisi sebagai pemimpin dakwah (da‘i) dan di sisi lain sebagai pemimpin manajemen/organisasi dakwah (manajer dakwah). Kepemimpinan dakwah Mohammad Natsir dapat ditinjau dari figurnya yang menjadi panutan dan teladan bagi masyarakat. Di samping itu ia juga dikenal sebagai tokoh yang peduli melaksanakan al-amru bi al-ma‘rufi wa al-nahyu ‘ani al-munkar (menyuruh kepada yang baik dan melarang dari yang mungkar) dengan berbagai cara, baik melalui kekuasaan, lisan, sikap, tulisan-tulisan maupun statemen yang disampaikannya. Kepemimpinan manajemen dakwah Mohammad Natsir dapat ditinjau dari perannya sebagai manajer yang piawai dalam membina, mengelola, memajukan, mengatur dan menggerakkan Dewan Da‘wah Islamiah Indonesia sebagai upaya menyadarkan umat agar kembali pada kebajikan sesuai Al-Qur’an dan hadith. Kata Kunci: Kepemimpinan, Mohammad Natsir, Dewan Da‘wah Islamiah Indonesia
Law Enforcement Against Bribery Perpetrators and Grantors of Lobster Seed Export Permits at the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries Latief Eko Yuniarto; Raihan Raihan
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2695

Abstract

Corruption becomes an extraordinary act of punishment so that it is necessary to impose the heaviest sentence. The bribery of lobster seeds at the Ministry of Marine Affairs and Fisheries is very sad when viewed from the glasses of the Law. This research uses normative legal analysis by analysing and reviewing both primary and secondary legal materials to obtain legal materials relevant to legal issues that have been formulated in the study. The results of this study are charged with imprisonment for life or imprisonment of at least 4 (four) years and a maximum of 20 (twenty) years, and a fine of at least two hundred million rupiahs and at most one billion rupiahs. The conclusion of this study is the application of criminal enforcement for bribery perpetrators and export licensees according to the provisions of the Corruption Act for state organisers is considered not yet maximal because the minimum illegal conviction period is five years.
Penerapan Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat pada Pasien Priyo Sasmito; Majadanlipah Majadanlipah; Raihan Raihan; Ernawati Ernawati
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Published By Poltekkes Ternate, November 2018
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.869 KB) | DOI: 10.32763/juke.v11i2.87

Abstract

Proses keperawatan merupakan suatu metode perencanan dan pelaksanaan asuhan keperawatan yang tahapnya dilakukan dengan sistematis dan rasional dengan tujuan menangani masalah kesehatan pasien. Komunikasi dalam bidang keperawatan adalah merupakan suatu dasar dan kunci dari seorang perawat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Komunikasi merupakan suatu proses untuk menciptakan hubungan antara perawat dan klien serta dengan tenaga kesehatan lainnya. komunikasi terapeutik adalah pengiriman pesan antara pengirim dan penerima dengan interaksi diantara keduanya yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan seseorang yang sedang sakit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan penerapan teknik komunikasi terapeutik oleh perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum YARSI Pontianak. Jenis penelitian deskriptif analitik korelasional, dengan menggunakan metode kuantitatif dengan desain pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebanyak 30 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil uji statistik mengunakan uji fisher menunjukan hubungan antara motivasi dengan penerapan teknik komunikasi terapeutik oleh perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum YARSI Pontianak (p=0,004). Hasil penelitian didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan penerapan teknik komunikasi terapeutik oleh perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum YARSI Pontianak
Legal Aspects of Save-Loan Business Activities Agreement at Sejahtera Saving-Loans Cooperatives, Pasir Jambu District, Bandung, West Java Otom Mustomi; Raihan Raihan
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics Institute May
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i2.5494

Abstract

The legal aspects of the agreement in the savings and loan business activities of the Sejahtera Pasir Jambu Savings and Loan Cooperative (Koperasi Simpan Pinjam). The problem in this research is how the legal aspects of the agreement in the savings and loan cooperative activities are, and how the study of the position of the Prosperous Savings and Loans Cooperative in the event of a default. In this study, the method used was the empirical normative legal research method, namely research conducted by conducting secondary research first and then proceeding with researching primary data in the field. Empirical normative is also research that examines the implementation or implementation of positive legal provisions factually in each particular legal event. The study aims to ascertain whether the results of the application of the legal event are following the provisions of the legislation. So, this research needs secondary data and primary data. Based on the results of the study, it is known that the Pasir Jambu Prosperous Savings and Loans Cooperative is not yet a legal entity, the savings and loan agreement is made by applying and will be assessed for feasibility by the Pasir Jambu Prosperous Savings and Loans Cooperative if it is deemed feasible, the signing of the credit agreement will immediately be carried out. The conclusion of the problem faced by the Cooperative Savings and Loans Cooperative Sejahtera Pasir Jambu is the occurrence of bad loans. The written agreement is intended as evidence in the event of a dispute. Although for certain agreements, if the written form cannot be carried out, the agreement is invalid, then the form of an agreement made by the Sejahtera Savings and Loans Cooperative is following the applicable provisions.
GURU PAI IDEAL PERSPEKTIF KH AHMAD RIFA’I DALAM KITAB TAKHYIRAH MUKHTASHAR Ahmad Rifa'i; Raihan Raihan
Journal of Islamic Education Studies Vol 1 No 1 (2022)
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58569/jies.v1i1.442

Abstract

The ideal PAI teacher is a PAI teacher who has strong Islamic religious qualifications and has the ability to adapt to technology. This study aims to determine the ideal PAI teacher from the perspective of KH Ahmad Rifai, a national hero from Kendal, Central Java, especially in one of his works, the book Takhyirah Mukhtashar. The scope of this research is KH Ahmad Rifa'i's thoughts about the criteria and requirements for a person to become a teacher. The methodology used in this study is a qualitative research method with literature study, namely by looking for data about his thoughts that explain the teacher in his books, especially the Takhyirah Mukhtashar book and relate it to the current digital era. The results of this study are that KH Ahmad Rifai has a standard formula that there are two absolute requirements for a person to become a teacher, namely being pious or knowledgeable, meaning knowing about Islamic law as well as possible and being fair or having integrity, namely never committing major sins or doing small sins regularly. . From these two conditions and then combined with his teaching practice using Javanese poetry or song methods, it can be seen that there are four requirements to become an ideal PAI teacher, namely pious or knowledgeable, fair or with integrity, adaptive to the times and loving his profession.