Alat pengering tenaga surya tipe pemanasan langsung telah diuji untuk pengeringan pisang pada kondisi berbeda. Alat pengering yang diuji merupakan alat pengering hibrida yang bias digunakan dengan sumber energy lain, selain menggunakan energy surya sebagai sumber energi utama pada siang hari, sedangkan gas LPG digunakan pada pengeringan di malam hari. Hasil penelitian menunjukkan temperatur tertinggi, penurunan kadar air tertinggi pada pengujian dengan LPG diperoleh pada rak 6, sedangkan terendah diperoleh pada rak 1, karena sumber kalor berada di bawah rak 6, hal sebaliknya terjadi pada pengeringan menggunakan energy surya, karena sumber kalor berasal dari bagian atas atau pada rak 1. Pada pengujian dengan LPG, temperatur tertinggi yang dapat dicapai yaitu 84,7 °C yaitu pada rak 6, sedangkan temperatur terendah 52,3 °C pada rak 1, sebaliknya temperatur pisang dengan menggunakan tenaga surya temperatur tertinggi pada rak 1 pada jam 11.00 WIB sebesar 62,9 °C dan paling rendah pada rak 1 pada jam 17.00 WIB sebesar 37,1 °C. Kebutuhan energi total pengeringan pada pengujian menggunakan gas LPG sebesar 4681,92 kJ sedangkan kebutuhan energi total pengeringan pada pengujian menggunakan tenaga surya sebesar 3176,24 kJ. Pengeringan menggunakan energi surya lebih ekonomis dibanding menggunakan gas LPG, namun waktu pengeringan lebih lama dibanding LPG. Pengeringan menggunakan alat pengering kualitasnya lebih baik dan higienis dibanding penjemuran langsung.