Edi Kurnianto
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UKURAN-UKURAN TUBUH DOMBA BETINA BERANAK TUNGGAL DAN KEMBAR DI KECAMATAN BAWEN DAN JAMBU KABUPATEN SEMARANG Atmaja, Darmawan Setia; Kurnianto, Edi; Sutiyono, Barep
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.399 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan ukuran-ukuran tubuh antara induk domba beranak tunggal, kembar dua dan kembar lebih dari dua. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2009 di Kecamatan Bawen dan Jambu Kabupaten Semarang-Jawa Tengah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 132 ekor domba dari berbagai tipe kelahiran masing-masing 66 ekor domba beranak tunggal (A1), 49 ekor domba beranak kembar dua (A2) dan 17 ekor domba beranak kembar lebih dari dua (AL2). Parameter yang diamati adalah bobot badan, panjang badan, tinggi badan, lingkar dada, lebar dada dan lebar pinggul. Data diolah dengan program SAS (Statistical Analysis System) 1998 dengan prosedur GLM (General Linier Model). Pada kelompok data terkoreksi, tinggi badan A1, A2 dan AL2 menunjukkan hasil yang berbeda nyata. Berdasarkan analisis regresi dan korelasi sederhana didapatkan bahwa pada domba A1 terdapat hubungan yang erat (P<0,01) antara lingkar dada dengan bobot badan. Pada domba A2 lingkar dada juga memiliki hubungan yang erat (P<0,01) dengan bobot badan. Pada domba AL2 panjang badan memiliki hubungan yang erat dengan bobot badan (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada kelompok induk berumur 3 tahun, rata-rata ukuran tinggi badan induk domba beranak kembar lebih dari dua lebih besar dibandingkan dengan induk domba beranak tunggal. Ukuran lingkar dada dapat digunakan untuk memprediksi bobot tubuh dari domba beranak tunggal dan kembar dua, sedangkan pada domba beranak kembar lebih dari dua bobot badan dapat diprediksi dengan menggunakan ukuran panjang badan.Kata Kunci: domba, bobot badan, panjang badan, tinggi badan, lingkar dada, lebar dada, lebar pinggul.
KERAGAMAN PROTEIN PLASMA DARAH PADA KAMBING KEJOBONG DAN KAMBING PERANAKAN ETTAWA Dewanti, Dyah Retno; Kurnianto, Edi; Sutopo, Sutopo
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.011 KB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keragaman protein plasma darah pada kambing Kejobong dan kambing Peranakan Ettawa (PE) dengan menggunakan metode elektroforesis gel poliakrilamida (PAGE). Materi yang digunakan adalah 24 sampel darah kambing Kejobong di Kabupaten Purbalingga dan 24 sampel darah kambing PE di Kabupaten Purworejo. Analisis data meliputi frekuensi gen, heterosigositas individual dan rataan heterosigositas pada enam lokus protein plasma darah. Analisis statistik menggunakan t-tes independent untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan frekuensi gen, jumlah genotip dan rataan heterosigositas enam lokus antara kambing Kejobong dan kambing PE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokus protein plasma darah yang meliputi pre albumin (P-alb), albumin (Alb), ceruloplasmin (Cp), transferrin (Tf), post transferrin (P-tf) dan amylase-I (Amy-I) pada kambing Kejobong dan kambing PE bersifat polimorfik. Hasil t-tes independent menunjukkan bahwa jumlah genotip, frekuensi gen dan rataan heterosigositas dari enam lokus protein plasma darah antara kambing Kejobong dan kambing Peranakan Ettawa tidak berbeda nyata. Rataan heterosigositas kambing Kejobong sebesar 0,423 dan kambing PE sebesar 0,435.Kata kunci : kambing, frekuensi gen, heterosigositasABSTRACTThe objective of this study was to evaluate the genotype variations of Kejobong and Ettawa Grade (EG) goats based on the blood plasm protein using gel polyacrilamide electrophoresis (PAGE). Twenty four of blood samples taken from Kejobong goat in Purbalingga regency and twenty four of blood samples taken from Ettawa Grade (EG) goat in Purworejo regency were used as materials. Data were analyzed to calculate gene frequency, individual heterozygosity and average heterozygosity. The independent t-test was performed to analyzed the significance of gene frequency, total genotype and average heterozygosity from six locus of blood plasm protein between Kejobong and Ettawa Grade (EG) goats. Result showed that locus of pre albumin (P-alb), albumin (Alb), ceruloplasmin (Cp), transferrin (Tf), post transferrin (P-tf) and amylase-I (Amy-I) on Kejobong and Ettawa Grade (EG) goats were polymorphic. The total genotype, gene frequency and average heterozygosity of six locus blood plasm protein between Kejobong and Ettawa Grade (EG) goats were not different. Average heterozygosity of Kejobong and Ettawa Grade (EG) goats was 0.423 and 0.435, respectively.Key words : goat gene, frequency, heterozygosity
EFEK PERSILANGAN RESIPROKAL TERHADAP PERTUMBUHAN AYAM KEDU Ikasari, Nungki; Kurnianto, Edi; Sumeidiana, Irene
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.425 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penampilan keturunan persilangan resiprokal berupa bobot tetas, pertumbuhan dan mortalitas pada galur ayam Kedu Hitam dan Putih. Materi yang digunakan anak ayam hasil perkawinan Reciprocal Cross dari 6 ekor ayam Kedu jantan, yaitu 3 ekor jenis hitam (HH) dan 3 ekor jenis putih (PP), serta 24 ekor ayam Kedu betina terdiri dari 12 ekor jenis hitam (HH) dan 12 ekor jenis putih (PP). Persilangan resiprokal sebagai perlakuan antara PP dan HH dilakukan dengan rasio perkawinan 1 ekor jantan : 4 ekor betina. Parameter yang diamati meliputi bobot tetas, pertumbuhan, mortalitas selama 6 minggu. T test digunakan untuk analisis data. Hasil penelitian diperoleh bobot tetas ayam Kedu PP x HH sebesar 33,02 g, sedangkan Kedu HH x PP, yaitu 32,35 g. Penampilan bobot badan (g) anak ayam Kedu dalam kelompok kedua jenis kelamin untuk ayam Kedu PP x HH, yaitu minggu ke-0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 yaitu, 33,02, 39,16, 63,48, 107,81, 148,69, 227,18 dan 284,77. Ayam Kedu HH x PP, yaitu 32,35, 51,95, 75,69, 126,91, 170,24, 246,29 dan 312,18. Rata-rata angka kematian dari umur 0-6 minggu pada PP x HH 0,3% dan HH x PP 0,1%. Heterosis bobot badan anak ayam Kedu kelompok kedua jenis kelamin adalah minggu ke-0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 yaitu, 12,78, 12,25, -14,36, -5,05, -17,24, -17,23, -21,53. Kelompok jenis kelamin betina adalah minggu ke-0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 yaitu, 17,47, 11,12, -15,13, -8,14, -17,30, -15,32, -19,46; kelompok jenis kelamin jantan adalah minggu ke-0, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 yaitu, 11,85, 13,84, -13,29, -3,38, -16,76, -17,56, -21,97. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak ada perbedaan produktivitas pada persilangan resiprokal ayam Kedu. Kata Kunci : persilangan resiprokal; bobot tetas; pertumbuhan; mortalitas; maternal effectABSTRACTThis research was aimed to evaluate the performance of the offspring resulted from reciprocal cross in hatching weight, growth, and mortality in the line of white and black Kedu chicken. The materials used were the chicken of reciprocal cross of 6 male of Kedu chicken ; those were 3 black chicken (HH) and 3 white chicken (PP) and 24 females of Kedu chicken consisting of 12 black (HH) and 12 white chicken (PP). Reciprocal cross as the treatment between PP and HH was conducted with the mating ratio of 1 male : 4 females. The observed parameters were hatching weight, growth, and mortality for 6 weeks. The t-test was used for data analysis to compare the performance between two sexes and between two cross system (HH x PP and PP x HH). The results showed that the average hatching weight of Kedu chicken of PP x HH was 33.02 g and the Kedu chicken of HH x PP was 32.35 g. The performance of Kedu chick in both two groups of sex (g) for PP x HH in the week 0, 1, 2, 3, 4, 5 and 6 were 33.02, 39.16, 63.48, 148.69, 227.18, 284.77, respectively. Meanwhile for HH x PP in the week 0, 1, 2, 3, 4, 5 and 6 were 32.35, 51.95, 75.69, 126.9, 170.24, 246.29, 312.18, respectively. The average mortality in PP x HH was 0,3% and HH x PP was 0,1%. The heterosis effect of weight in both group of sex in the week 0, 1, 2, 3, 4, 5 and 6 were 12.78, 12.25, -14.36, -5.05, -17.24, -17.23, -21.53, respectively. In the female, the heterosis effect were 0, 1, 2, 3, 4, 5 and 6 were 17.47, 11.12, -15.13, -8.14, -17.30, -15.32, -19.46, respectively; whereas in the male 0, 1, 2, 3, 4, 5 and 6 were 11.85, 13.84, -13.29, -3.38, -16.76, -17.56, -21.97, respectively. In conclution, there was no differences in the productivity of the reciprocal cross of Kedu chicken.Keywords: reciprocal cross; hatching weight; growth; mortality; maternal effect;
HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN PADA KAMBING KACANG DI KABUPATEN GROBOGAN, JAWA TENGAH Permatasari, Tis'a; Kurnianto, Edi; Purbowati, Endang
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.865 KB)

Abstract

Tampilan morfologi masih umum digunakan secara praktis untuk mengkarakterisasi dan menyeleksi ternak. Ukuran-ukuran tubuh dapat digunakan untuk mengestimasi bobot badan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan kambing Kacang di Kabupaten Grobogan. Empat puluh satu ekor kambing Kacang di Kabupaten Grobogan digunakan sebagai materi penelitian. Kambing Kacang dikelompokkan dalam kelompok jenis kelamin yang berbeda. Variabel yang diamati berupa bobot badan, panjang muka, panjang telinga, lingkar dada, lebar dada, dalam dada, panjang badan, tinggi pundak, tinggi pinggul, lebar pinggul, panjang kaki depan, panjang kaki belakang serta panjang ekor. Data dianalisis menggunakan program Statistical Analysis System (SAS ver 6.12). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi dengan variabel ukuran-ukuran tubuh yang diperoleh dapat digunakan untuk estimasi bobot badan kambing Kacang dengan koefisien determinasi 81,4% sampai 97,8%. Variabel ukuran-ukuran tubuh yang digunakan dalam persamaan untuk menduga bobot badan kambing Kacang adalah panjang muka, panjang telinga, lingkar dada, lebar dada, panjang badan, tinggi pundak, lebar pinggul dan panjang kaki belakang.Kata kunci: ukuran tubuh; estimasi bobot badan; kambing KacangABSTRACTMorphological performance can be used to characterize and to select livestock. Body weight can be estimated by body measurements. The objective of this study was to analyze the correlation between body measurements and body weight of Kacang goats in Grobogan Regency. Fourty one Kacang goats were used as materials. Kacang goats were grouped into different group of sex. Variable observed were body weight, face length, ear length, chest circumference, chest width, chest depth, body length, height at wither, height at hip, hip width, front leg length, hind leg length and tail length. Data observed were analyzed by using Statistical Analysis System (SAS ver 6.12). Results showed regression equation models of body measurements can be used to estimate the body weight of Kacang goat with coeffisient of determination of 81.4%-97.8%. Variable of body measurements used to estimate body weight of Kacang goat were face length, ear length, chest circumference, chest width, body length, height at wither and hind leg length.Key words: body measurements; estimation body weight; Kacang goat