Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences)

POPULASI DAN JENIS LALAT BUAH YANG BERASSOSIASI DENGAN TANAMAN MARKISA DATARAN RENDAH ( Passiflora edulis Sims f. flavicarpa Deg) Suswati Suswati; Asmah Indrawati
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v2i3.4962

Abstract

Pengembangan markisa dataran rendah khususnya markisa kuning  ( Passiflora edulis Sims f. flavicarpa Deg) di Kecamatan Medan Tuntungan dihadapkan pada permasalahan tingginya serangan lalat buah.Tujuan penelitian adalah memperoleh informasi tentang jenis lalat buah yang berasosiasi dengan tanaman markisa dataran rendah.Penelitian dilakukan di Desa Sidomulyo dimana tanaman markisa ditanam dengan beberapa ketinggian rambatan. Pemasangan perangkap lalat buah menggunakan model perangkap Steiner ·yang sudah dimodifikasi dengan menggunakan botol air mineral bekas ukuran 1500 ml dan senyawa methyl eugenol. Ditemukan dua jenis lalat buah yaitu  Bractocera dorsalis dan B.umbrosa. B.dorsalis mendominasi jenis lalat buah pada tanaman markisa. B.umbrosa mendominasi (90.24%) jenis lalat buah yang menyerang tanaman markisa di Sidomulyo  dan  B.umbrosa sebesar 9.76%.   Kata kunci: markisa dataran rendah, perangkap, metyl eugenol, Bractocera  dorsalis, B.umbrosa
RESPON BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP BERBAGAI DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR PADA ULTISOL I Nurmajdi; A Syarif; Suswati Suswati
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v2i3.5827

Abstract

Produksi bawang merah di Indonesia masih tergolong rendah berkisar antara 4.4-12.6 ton ha-1 sedang potensi hasil yang dapat dicapai 16 ton ha-1. Salah satu penyebab rendahnya produksi bawang merah adalah pemilihan varietas yang kurang tepat dan rendahnya mutu umbi yang digunakan sebagai bibit. Pada kegiatan ini telah dilakukan pengujian berbagai dosis Fungi mikoriza arbuskular terhadap  respon beberapa varietas bawang merah pada Ultisol. Tujuan penelitian untuk memperoleh dosis yang terbaik dan kombinasi dosis FMA dan varietas bawang merah yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen umbi di dataran rendah. Percobaan dilakukan dalam pola faktorial 3 x 4 yang dirancang menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah dosis FMA multispora (C) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : C0= kontrol; C1=10 g polibag-1; C2=20 g polibag-1; C3=30 g polibag-1 dan faktor kedua adalah varietas bawang merah (V) dengan 3 taraf yaitu V1=Bima;V2=Kuning dan V3= varietas Bangkok. Setiap petak percobaan berukuran 80x110 cm dengan jarak antar plot dalam setiap satuan percobaan 10x10 cm sehingga diperoleh 12 polibag tanaman dalam satu plot. Parameter pengamatan diantaranya Laju asimilasi bersih (LAB), laju tumbuh relatif (LTR) pada umur 14-21 hst dan bobot kering panen. Aplikasi FMA akan mempengaruhi LAB dan LTR ketiga varietas tanaman bawang merah. LAB ketiga varietas bawang merah dengan dosis 10-20 g polibag-1 menunjukkan respon yang tidak berbeda nyata, pada dosis yang lebih tinggi (30 g polibag-1) justru LAB menurun. Aplikasi FMA pada ketiga varietas menyebabkan  LTR  yang berbeda nyata dengan kontrol. Peningkatan dosis 10 g hingga 20 g menunjukkan LTR yang tidak berbeda nyata pada varietas Bima Brebes, sedang pada varietas Kuning pemberian dosis 10 g – 30 g LTR tidak berbeda nyata, sebaliknya peningkan dosis dari 20 g hingga 30 g polibag-1 pada Bima Brebes menyebabkan penurunan LTR. Varietas Bangkok memiliki respon yang terbaik terhadap FMA dengan dosis 10 g polibag-1dengan produksi umbi 98.88 g setara dengan 15.82 ton ha-1( populasi 160.000 tanaman ha-1).   Kata kunci : bawang merah, Fungi mikoriza arbuskular, multispora, LAB, LTR, produksi
PERTUMBUHAN MARKISA DATARAN RENDAH ( Passiflora edulis var.flavicarpa) DENGAN APLIKASI Glomus sp dan Acaulospora sp Suswati Suswati; Asmah Indrawati
JBIO: jurnal biosains (the journal of biosciences) Vol 2, No 3 (2016): Jurnal Biosains
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbio.v2i3.4956

Abstract

Percobaan ini dilakukan di Tanjungsari dan Laboratorium Agrotehnologi Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh aplikasi inokulant mikoriza terhadap efektifitas simbiosis tanaman markisa dataran rendah dengan Glomus sp + Acaulospora sp dan pertumbuhan tanaman markisa (perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan faktor perlakuan dosis FMA (A) dengan 4 taraf dan 3 ulangan yaitu :A0 = tanpa inokulasi; A1= 25 g per seed bed ;A2= 50 g per seed bed dan A3=75 g per seed bed. Parameter pengamatan : efektifitas simbiosis, kolonisasi FMA (persentase`dan intensitas kolonisasi), pertumbuhan tanaman (persentase perkecambahan benih, tinggi, jumlah daun, berat basah dan berat kering).Hasil percobaan menunjukkan bahwa tanaman markisa dataran rendah memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap Glomus sp + Acaulospora sp dengan nilai 65.44% - 73.84%. Aplikasi FMA dapat meningkatkan perkecambahan benih di pesemaian dan meningkatkan pertumbuhan bibit markisa.   Kata Kunci: markisa dataran rendah, Glomus sp + Acaulospora sp, efektifitas simbiosis,   kolonisasi mikoriza