Mardian Bagus Prakosa
Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis, Teknik, dan Interpretasi Musik pada Fantasia Dramatique Op. 31 Karya Napoleon Coste Mardian Bagus Prakosa; Glen Afif Ramadan
Grenek: Jurnal Seni Musik Vol 9, No 2 (2020): Grenek: Jurnal Seni Musik
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/grenek.v9i2.20119

Abstract

Fantasia Dramatique Op.31 karyaNapoleon Coste merupakan salah satu repertoar untuk gitar klasik tunggal yang memiliki kompleksitas yang tinggi dalam aspek musikal dan teknis. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis struktur, teknik, dan interpretasi musik, kemudian memberikan solusi dari kompleksitas teknik dan interpretasi musik pada Fantasia Dramatique Op.31 karya Napoleon Coste. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang dilakukan melalui observasi,wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kekayaan gagasan musikal pada karya ini berupa pengembangan sukat, harmoni, modulasi, dan eksplorasi instrumen memiliki implikasi terhadap kompleksitas teknik dan interpretasi. Solusi dari kompleksitas teknik dan formulasi interpretasi dilakukan melalui analisis yang mendalam terkait dengan bentuk dan struktur musik, penggunaan pendekatan dan metode latihan yang berorientasi pada efektivitas dan efisiensi, dan peninjauan ulang dengan melihat setiap konteks yang melekat pada setiap movement dan direalisasikan melalui parameter ekspresi seperti timing, dinamika, artikulasi, dan timbre.
The Interpretasi Dinamika Dan Warna Suara Pada Suite Populaire Bresilienne No. 1 Karya Villa Lobos Mardian Bagus Prakosa
Virtuoso: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/vt.v4n2.p96-103

Abstract

This research was conducted in order to formulate the interpretation of dynamics and timbre in Suite Populaire Brésilienne No.1 by Heitor Villa-Lobos. Based on the results of the pre-study, this work is one of the classical guitar’s works that has many repetitions, so that efforts to avoid the impression of monotony need to be done. The purpose of this study is to identify the structure and musical form, determine the relationship between musical structures, and interpret them through dynamics and timbre. This study uses a qualitative research type with a musicological approach. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, and documentation studies. The results showed that Mazurka-Choro is a suite with the ABACA rondo form in which each period has a repetition. The interpretation of dynamics and timbre is generally formulated through the tonality of each period by taking into account the tempo and rhythmic patterns. Furthermore, that a general description of the dynamics and timbre through consideration of tonality, tempo, and rhythm must be complemented by an understanding of the structure of motifs and harmony. The dynamics of the melodic structure are not only interpreted according to the direction of the melodic line, but can also be interpreted the other way around based on harmony or consideration of conceptual relations between structures or concepts that are determined in order to provide a differentiator for repetition of sentences.
Aplikasi Reduksi Dalam Aransemen Untuk Combo Band Pada Karya “Ride of the Valkyries” Ciptaan Richard Wagner Fandy Septiawan Rivaldi; R Agoeng Prasetyo; Mardian Bagus Prakosa
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 18, No 1 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aplikasi reduksi dalam proses aransemen; dan memaparkan aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan agar dapat dikembangkan dalam proses aransemen karya, reduksi dilakukan untuk meringkas format orkestra dari karya “Ride of the Valkyries” milik Richard Wagner ke dalam format combo band. Pada umumnya, reduksi sering diaplikasikan untuk “meringkas” iringan dalam sebuah komposisi, penggunaannya secara umum diaplikasikan pada karya format besar (orkestra) yang ditujukan ke dalam format yang lebih kecil (chamber, duo, dll.). Namun dalam penelitian ini, peneliti memilih aplikasi reduksi dalam aransemen untuk format combo band. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dalam hal ini, aplikasi reduksi dalam aransemen karya “Ride of the Valkyries” dengan format orkestra menuju format combo band merupakan kasus diteliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan reduksi berfokus mencari gagasan ide pokok karya; Pengembangan dalam proses aransemen melibatkan penggunaan mixed meter, re-harmonisasi, dan pengembangan motif; Aransemen disusun dalam style Funk Progressive Rock dengan tujuan menghadirkan keakraban suara yang relevan untuk pendengar era digital. Penulis menggunakan beberapa pedoman dalam mengumpulkan data seperti penelusuran situs-situs internet terkait informasi reduksi, informasi karya dan komposer, juga buku yang berhubungan dengan komposisi dan aransemen. Aplikasi reduksi dalam aransemen diawali dengan analisis karya dan mengumpulkan pengetahuan meliputi pendekatan reduksi untuk mengambil material-material yang diolah pada proses aransemen dengan pengembanganide ‘transformasi’ ke dalam format combo band, aransemen dipimpin oleh gitar elektrik. Proses ini mendukung aplikasi reduksi karya “Ride of the Valkyries” dari format orkestra ke dalam format combo band sehingga dalam aransemen gagasan ide pokok dari Richard Wagner dalam karya tetap hadir.
PENGARUH RITMIS PADA GENRE PROGRESSIVE ROCK TERHADAP AKSI PANGGUNG: STUDI KASUS PADA PEMAIN BASS Rajasa Satria Tama; Agoeng Prasetyo; Mardian Bagus Prakosa
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah memahami hubungan ritme dan aksi panggung seorang bassis pada genre musik progressive rock. Pada umumnya aksi panggung merupakan aspek visual yang sangat diperhatikan dalam dunia pertunjukkan, bahkan aksi panggung ini menjadi bagian dari karakteristik musisi itu sendiri. Penelitian ini akan membahas lebih mendalam hal-hal yang berkaitan dengan respon seorang bassis progressive rock terhadap ritme musik yang dibawakannya ketika berada di atas panggung, dengan menggunakan metode kualitatif. Penulis melakukan wawancara dengan beberapa narasumber yang berpengalaman dan kompeten dibidang musik, melakukan observasi melalui media audio dan audiovisual, serta membaca berbagai artikel, buku, jurnal maupun media online sebagai referensi tambahan yang menguatkan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa aksi panggung pemain bass berhubungan dengan ritme. Pola-pola ritme ini direspon oleh tubuh dan menghasilkan gerakan mikro maupun makro yang berhubungan dengan aspek visual pada suatu pertunjukkan. Tingkat kesesuaian antara ritme dan aksi panggung mempengaruhi persepsi penonton terhadap makna lagu. Pola ritme yang kompleks pada progressive rock membuat pemain bass tidak banyak bergerak, hanya ekspresi dan gerak tubuh yang selaras dengan ritme yang menjadi aksi panggungnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ritme sangat mempengaruhi aksi panggung seorang pemain bass progressive rock. Pemain bass tidak bergerak sesukanya, tetapi bergerak karena mengikuti ritme musik sesuai pola ritme dari komposisinya. Respon pemain bass terhadap musik pada akhirnya memperjelas makna lagu, sehingga mengena pada emosi penonton.
Analisis Akord Substitusi dan Pengaruhnya terhadap Tensi Akord pada Lagu “Misty” oleh Tar Farlow Angga Roudhotul Jannah Parlindungan Sitompul; Raden Agoeng Prasetyo; Mardian Bagus Prakosa
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Akord Substitusi dan Pengaruhnya terhadap Tensi Akord pada Lagu “Misty” oleh Tar Farlow”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui akord substitusi apa saja yang digunakan dan bagaimana pengaruhnya terhadap tensi akord yang dihasilkan dalam interpretasi  Tal Farlow pada lagu “Misty” karya Errol Garner. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik analisis, wawancara dan juga focus group discussion (FGD) sebagai sumber data penelitian. Pada musik jazz sangat dimungkinkan dilakukan substitusi pada akord-akord yang digunakan. Namun belum ada yang melakukan perhitungan dan pengukuran tensi pada akord tersebut. Padahal dengan pengukuran tensi akord, akan bisa membantu para musisi untuk lebih memperkaya eksplorasi musik mereka. Dalam upaya untuk mengklasifikasi tensi akord, digunakan teori dari buku karya Vincent Persichetti yaitu 20th Century Harmony yang mengklasifikasikan tensi akord menggunakan parameter ada atau tidaknya tritone dan semitone. Setelah semua akord substitusi pada lagu ini dianalisis voicingnya, kemudian tensi akord diklasifikasikan berdasarkan parameter dari buku tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam interpretasinya, Tal Farlow menggunakan beberapa tipe dalam akord substitusi yaitu root movement substitution, common tone substitution, tritone substitution dan chord enrichment.  Sedangkan untuk tensi akord yang dihasilkan adalah tenang tajam; gelisah tajam; tenang lunak; dan gelisah lunak. Berdasarkan grafik yang diperoleh, didapatkan hasil bahwa pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan akord substitusi dalam lagu “Misty” oleh Tal Farlow tersebut adalah terjadinya fluktuasi tensi yang cukup signifikan.
Efektivitas Metode Analisis Struktural Dalam Interpretasi Musik Abad 19 (Studi Kasus : Suite For Piano FP.19 Karya Francis Poulenc) Refael Refael; Asep Hidayat Wirayudha; Mardian Bagus Prakosa
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengemukakan pentingnya interpretasi bagi seorang pemain serta membuktikan efektifitas metode pendekatan analisis struktural dalam mendapatkan interpretasi dalam  memainkan Suite For Piano FP.19 karya Francis Poulenc. Penulis  menggunakan teori analisis struktural dari buku The Musician’s Way - A Guide to Practice, Performance and wellness karya Gerald Klickstein dan buku penunjang  yang memperkuat teori analisis struktural ini yaitu Musical Performance – A Guide to Understanding karya John Rink. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode studi kasus adalah suatu metode penelitian yang berdasarkan pada ilmu sosial dimana penulis mengamati secara khusus sebuah objek sebagai suatu kasus yang akan diteliti dan dibahas secara menyeluruh.Dalam tugas akhir ini objek yang akan diamati adalah analisis struktural dalam interpretasi teks musik pada karya Suite For Piano FP.19 karya Francis Poulenc. Hasil dan kesimpulan dari penelitian ini adalah penulis dapat membuktikan bahwa metode analisis struktural dapat menjadi metode pendekatan yang efektif dalam memperoleh interpretasi teks musik secara lebih detail dan akurat secara tekstual dalam karya karya Suite For Piano FP.19 karya Francis Poulenc. Sehingga penulis juga dapat menyimpulkan bahwa kemampuan seorang pemain untuk melakukan proses interpretasi teks musik melalui metode analisis struktural ini merupakan hal yang sangat penting yang pada penelitian selanjutnya dapat dikembangkan menjadi lebih luas lagi dan dapat memperkaya proses kreatif seorang pemain dalam menginterpretasikan suatu karya. The Effectiveness of Structural Analysis Methods in 19th Century Music Interpretation (Case Study: Suite For Piano FP.19 by Francis Poulenc)The purpose of this research is to explain the importance of interpretation for a performer and to prove the effectiveness of the structural analysis approach in obtaining interpretation in playing Francis Poulenc's Suite For Piano FP.19. The author uses the theory of structural analysis from the book The Musician's Way - A Guide to Practice, Performance and Wellness by Gerald Klickstein and a supporting book that strengthens the theory of structural analysis, namely Musical Performance - A Guide to Understanding by John Rink. The research method used in this study is a qualitative research method with a case study approach. The case study method is a research method based on social science where the author specifically observes an object as a case that will be thoroughly researched and discussed. In this final project the object to be observed is structural analysis in the interpretation of musical texts in Suite For Piano works. FP.19 by Francis Poulenc. The results and conclusions of this study are that the authors can prove that the structural analysis method can be an effective approach in obtaining a more detailed and textually accurate interpretation of musical texts in the work of Suite For Piano FP.19 by Francis Poulenc. So that the writer can also conclude that the ability of a performer to carry out the process of interpreting musical texts through this structural analysis method is very important which in further research can be developed even more broadly and can enrich the creative process of a performer in interpreting a work.
EFEK PENERAPAN TEKNIK LEGATO TERHADAP KARAKTER SUARA GITAR PADA LAGU EDM (E-Dependent Mind) Johan Cahyadi Sinaga; Raden Agoeng Prasetyo; Mardian Bagus Prakosa
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan legato melalui teknik hammer-on dan pull-off dan mengetahui efek dari penerapan tersebut terhadap karakter suara gitar. Pada umumnya teknik permainan gitar pada genre heavy metal menggunakan teknik alternate picking sehingga memiliki kesan yang tegas. Namun, alternate picking sangat membebani kinerja tangan kanan pemain, khususnya pada lagu dengan tempo cepat seperti lagu EDM (E-Dependent Mind) Karya Kiko Loureiro. Penulis berharap penerapan legato dapat mengurangi beban kinerja tangan kanan dan efek lembut dari legato dapat memberikan karakter tersendiri dalam musik metal. Teori legato Joseph Alexander mengungkapkan bahwa penggunaan legato pada dasarnya untuk mengurangi kesan perkusif dan memungkinkan pemain untuk memainkan karya yang sangat cepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kasus dalam penelitian ini adalah bagian improvisasi pada lagu EDM (EDependent Mind) karya Kiko Loureiro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pada implementasi dapat didukung dengan metode latihan sistematis. Penulis menggunakan tahapan exercise dari Greg O’Rourke, Menyusun jadwal latihan dan menentukan target latihan. Kendala yang dialami saat mengimplementasikan hammer-on dan pull-off adalah suara yang noise yang muncul sebagai akibat dari getaran senar yang tidak digunakan sehingga penulis melakukan upaya-upaya teknis untuk mereduksi kesan kotor tersebut. Efek yang dihasilkan oleh teknik legato mengurangi kesan perkusif pada gitar sehingga setelah diterapkan karakter gitar menjadi lembut (smoothly) dan terhubung (connected).The purpose of this study is to apply legato through hammer-on and pull-off techniques and to find out the effect of this application on the sound character of the guitar. In general, guitar playing techniques in the heavy metal genre use alternative picking techniques so that they have a firm impression. However, alternative picking burdens the performance of the player's right hand, especially in songs with fast tempos such as the song EDM (E-Dependent Mind) by Kiko Loureiro. The writer hopes that the application of legato can reduce the burden on right-handed performance and the softer effect of legatocan give metal music its own character.
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK BELTING TERHADAP PENGUATAN MAKNA METAFORA LIRIK LAGU Belanikha Belanikha; Agnes Tika Setiarini; Mardian Bagus Prakosa
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membantu seorang vokalis dapat memahami pengaruh teknik belting terhadap makna lirik lagu dengan salah satu contoh karya “Skyfall” oleh Adele melalui strategi penerjemahan metafora dari Bahasa inggris ke Bahasa Indonesia. Masalah yang di hadapi penulis yaitu, tidak semua teks sumber yang banyak mengandung metafora bisa di interpretasikan dengan baik serta, banyaknya vokalis yang belum memahami makna lirik dan penggunaan teknik vokal yang kurang optimal dalam menerjemahkan makna lirik tersebut, sehingga dibutuhkan startegi penerjemahan melalui strategi penerjemahan metafora untuk menterjemahkannya dan menghasilkan teknik belting yang optimal. Hal tersebut dikarenakan melodi vokal yang ada pada lagu skyfall ini masuk pada register teknik belting dengan interval antara nada yang cukup signifikan penekananan pada liriknya, sehingga memerlukan penggunaan teknik vokal yang tepat. Adapun faktor primer lain yang mempengaruhi penggunaan teknik vokal ini adalah penggunaan teknik  head voice, chest voice dan mix voice,  teknik dasar ini dapat mempengaruhi penggunaan teknik belting dengan register suara setiap orang yang beberbeda sehingga akan berdampak pada perbedaan wilayah nada untuk mengimplementasikannya. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam meneliti teks yaitu dengan metode deskriptif kualitatif. Ditemukan Sembilan data dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan sebuah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan Adele yang juga menjadi salah satu lagu yang kental dengan teknik belting. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan lima startegi penerjemahan metafora yang dinyatakan oleh Larson menghasilkan bahwa, terdapat empat strategi penejemahan metafora yang digunakan. strategi yang paling banyak digunakan yaitu strategi penerjemahan menerjemahkan metafora menjadi ekspresi non-figuratif