Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Bokashi Campuran Alang-alang (Imperata cylindrica L.) dan Kotoran Kambing Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica rapa L.) Susilo Susilo; Liza Verizza Triansyah; Maryanti Setyaningsih
BIO-SITE |Biologi dan Sains Terapan Vol. 4 No. 1 (2018): Bio-Site
Publisher : Biology Department, Faculty of Science and Technology, Univeristas Jambi, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.024 KB) | DOI: 10.22437/bs.v4i1.4914

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bokashi campuran alang-alang (Imperata cylindrica L.) dan kotoran kambing terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica rapa L.). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 ulangan. Parameter pertumbuhan yang diamati dalam penelitian ini meliputi berat segar, panjang akar dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P2 (dosis 20 g) mendapatkan nilai rata-rata terbaik untuk berat segar dan berat kering yaitu secara berturut-turut 30,692 g dan 1,680 g, dengan nilai persentase yaitu 301,49% dan 390,70% terhadap kontrol. Sedangkan pada parameter panjang akar tanaman hasil nilai rata-rata paling baik terdapat pada P3 yaitu 5,46 cm dengan persentase 177,27% terhadap kontrol. Berdasarkan uji statistik yang dihitung menggunakan uji ANAVA 1 Faktor, pertumbuhan tanaman sawi pada parameter berat segar, panjang akar dan berat kering tanaman yang secara berturut-turut menunjukkan bahwa Fhitung ≥ Ftabel, yaitu 3,40 > 2,87; 2,87 ≥ 2,87 dan 4,86 > 4,43. Oleh karena Fhitung ≥ Ftabel, maka kelima perlakuan dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap parameter berat segar dan panjang akar tanaman dan berpengaruh sangat signifikan pada parameter berat kering tanaman. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bokashi campuran alang-alang (Imperata cylindrica L.) dan kotoran kambing berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica rapa L.).
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Jerami Sebagai Media untuk Budidaya Jamur Tiram Putih Susilo; Meitiyani; Maryanti Setyaningsih
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 1 (2021): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v6i1.2714

Abstract

Oyster mushroom cultivation (Pleurotus sp.) is relatively easy, because it has a fairly good adaptability to the environment and is very suitable to be developed in tropical regions such as Indonesia. One of the factors that play a major role is the planting medium which is generally in the form of wood powder. The supply of sawdust is decreasing, so that alternative media is needed which contains lots of organic matter and cellulose. Straw is an alternative substitute for wood powder media because it is abundant. The purpose of this activity was to provide skills in mushroom cultivation by utilizing straw waste to PKK women in Cigaragol village, Ciulengsi, Bogor. The skills about cultivating oyster mushrooms need to be disseminated to the wider community to overcome the shortage of supply of oyster mushrooms on the market. The method used in this activity is by lecturing, discussing and practicing. The results of training activities on the cultivation of white oyster mushrooms have increased community knowledge and skills by 71.9% which includes the introduction of 31.6% white oyster mushroom service, the benefits of white oyster mushrooms 52.6%, 100% white oyster mushroom habitat, 57.9% white wood powder media for cultivation of oyster mushrooms, straw media as an alternative to 100% white oyster mushroom cultivation and 89.5% white oyster mushroom cultivation technique. Training activities greatly help improve the knowledge and skills of cultivating white oyster mushrooms and potentially increase community income.
Hubungan Pengetahuan Mikrobiologi dengan Sikap Peduli terhadap Kesehatan Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi Ziyadatu Rizqah; Maryanti Setyaningsih; Mayarni Mayarni
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 1 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.211 KB) | DOI: 10.29405/j.bes/317-133162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besar koefisien korelasi antara pengetahuan mikrobiologi dengan sikap peduli terhadap kesehatan Mahasiswa Pendidikan Biologi UHAMKA. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA pada bulan April 2016. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa semester 6. Pendidikan Biologi UHAMKA yang telah mengikuti matakuliah mikrobiologi, dengan total populasi sebanyak 108 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling dengan jumlah 75 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi korelasional. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana. Kedua variabel memiliki hubungan linier dengan Ftc < Fkk (2,33 < 2,40) sedangkan persamaan regresi y = 77,25 + 0,429x. Hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh rhit > rtab (0,960 > 0,227) yang berarti hipotesis berada di daerah penolakan Ho. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan mikrobiologi dengan sikap peduli terhadap kesehatan pada mahasiswa Pendidikan Biologi UHAMKA. Pengetahuan dalam mikrobiologi yang dimiliki mahasiswa berkontribusi sebesar 92,16% terhadap kepedulian pada kesehatan.
Studi Kerapatan Kerang Kima (Tridacnidae) Di Pulau Pramuka dan Pulau Belanda, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Maryanti Setyaningsih; Hayati Amali; Susilo Susilo
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kelimpahan kerang kima Di Pulau Pramuka dan Pulau Belanda, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret-April 2016. Teknik Sampling yang digunakan adalah Purposive sampling dengan menggunakan Belt Transect. Analisis data menggunakan pengukuran Kelimpahan (K), Kelimpahan Relatif (KR), Indeks Kekayaan Spesies (R), Indeks Dominansi Simpson (C) dan Indeks Kesamaan Spesies (S). Hasil penelitian, ditemukan 27 individu dari 3 spesies di Pulau Belanda dan 8 individu dari 1 spesies di Pulau Pramuka. Pulau Belanda memiliki Kelimpahan individu kerang kima lebih tinggi dari Pulau Pramuka dengan K=0.1 ind/m2 dan Kelimpahan Relatif spesies tertinggi adalah Sp1 (KR=70%) diikuti Sp3 (KR=20%) dan Sp2 (KR=10%) dengan nilai R=0.60 dan memiliki dominansi terendah yaitu C=0.47. Sedangkan Pulau Pramuka Kelimpahan individu terendah 0.03 ind/m2, dengan nilai R=0 dan C=1. Hal ini menunjukkan Pulau Belanda memiliki kelimpahan dan kekayaan spesis kerang kima lebih tinggi dari Pulau Pramuka tetapi tidak ada spesies yang mendominansi. Pulau Pramuka memiliki kelimpahan dan kekayaan spesies yang rendah tetapi dominansi spesies yang tinggi dikarenakan hanya ditemukan 1 spesies di Pulau Pramuka yaitu Sp1.
ANALISIS KESIAPAN GURU DALAM MENGHADAPI KURIKULUM MERDEKA MATA PELAJARAN IPAS KELAS IV Fadila Ti Allutfia; Maryanti Setyaningsih
Academy of Education Journal Vol 14 No 2 (2023): Academy of Education Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/aoej.v14i2.1656

Abstract

This study aims to analyze and determine the readiness of teachers in facing the independent curriculum and preparation in delivering science and technology material in class IV. The subjects of this study were homeroom teachers for class IV with a sample of 3 teachers at SDN Bekasi Jaya IV, SDN Bekasi Jaya V and SDN Margahayu XIX Bekasi. The method used in this writing is descriptive qualitative method. To collect data, researchers conducted observations, interviews and documentation. In preparing the Independent Curriculum, teachers are required to attend seminars or workshops, seeking information on how to apply the Independent Curriculum so that they can properly apply the curriculum during the learning process. has the responsibility of holding special training for teachers so that teachers can prepare lessons in accordance with the independent curriculum policy. The school principal also needs to routinely monitor deficiencies so that they can be used as evaluation material.
Hubungan Pengetahuan Mikrobiologi dengan Sikap Peduli terhadap Kesehatan Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi Ziyadatu Rizqah; Maryanti Setyaningsih; Mayarni Mayarni
BIOEDUSCIENCE Vol 3 No 1 (2019): BIOEDUSCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/j.bes/317-133162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besar koefisien korelasi antara pengetahuan mikrobiologi dengan sikap peduli terhadap kesehatan Mahasiswa Pendidikan Biologi UHAMKA. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA pada bulan April 2016. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa semester 6. Pendidikan Biologi UHAMKA yang telah mengikuti matakuliah mikrobiologi, dengan total populasi sebanyak 108 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling dengan jumlah 75 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi korelasional. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana. Kedua variabel memiliki hubungan linier dengan Ftc < Fkk (2,33 < 2,40) sedangkan persamaan regresi y = 77,25 + 0,429x. Hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh rhit > rtab (0,960 > 0,227) yang berarti hipotesis berada di daerah penolakan Ho. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan mikrobiologi dengan sikap peduli terhadap kesehatan pada mahasiswa Pendidikan Biologi UHAMKA. Pengetahuan dalam mikrobiologi yang dimiliki mahasiswa berkontribusi sebesar 92,16% terhadap kepedulian pada kesehatan.