Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TEORI BELAJAR PENEMUAN BRUNER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Rahmawati Rahmawati; Andi Syukriani; Rosmah Rosmah
SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 3, No 1: Desember 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.141 KB) | DOI: 10.26618/sigma.v3i1.7198

Abstract

Menurut Bruner belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika tersebut. Bruner membagi tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam tiga tahap yaitu tahap enaktif, tahap ikonik dan tahap simbolik. Selain teori perkembangan kognitif, Bruner mengemukakan teorema-teorema tentang cara belajar dan mengajar matematika yaitu a) Teorema konstruksi (Construction Theorem); b) Teorema Notasi (Notation Theorem); c) Teorema kekontrasan dan variasi (Contrast and variation theorem); dan d) Teorema konektivitas (Connectivity theorem). Belajar penemuan adalah salah model instruksional kognitif yang paling berpengaruh. Bruner beranggapan bahwa belajar dengan menggunakan metode penemuan (discovery) memberikan hasil yang baik sebab anak dituntut untuk berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya. Anak yang belajar dengan metode penemuan, selalu memulai dengan memusatkan pada manipulasi material, kemudian anak menemukan keteraturan-keteraturan, selanjutnya anak mengaitkan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Dan akhirnya anak dapat menemukan penyelesaian dari masalah yang diberikan dengan melakukan sendiri. Dalam menerapkan belajar tujuan-tujuan mengajar hanya dapat dirumuskan secara garis besar, dan cara-cara yang digunakan para siswa untuk mencapai tujuan tidak perlu sama.  Dalam belajar penemuan, guru tidak begitu mengendalikan proses belajar mengajar. Guru hendaknya mengarahkan pengajaran pada penemuan dan pemecahan masalah. Selain itu guru diminta pula untuk memperhatikan tiga tahap perkembangan kognitif siswa. Penilaian hasil belajar penemuan meliputi pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar mengenai suatu bidang studi dan aplikasi prinsip-prinsip itu dalam situasi baru.
Pengujian kualitas air limbah inlet Rumah Sakit Daerah Makassar menggunakan uji most probable number (MPN) Tirta Mayangsari; Ulfa Triyani A Latif; Rosmah Rosmah
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 3 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/filogeni.v3i2.35083

Abstract

Air limbah merupakan cairan buangan yang sudah tidak terpakai dari berbagai kegiatan yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan mengganggu kelestarian lingkungan. Coliform merupakan bakteri yang dapat digunakan sebagai indikator adanya cemaran patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sampel air limbah inlet rumah sakit di daerah Makassar dengan menggunakan uji most probable number (MPN). Metode uji MPN yang dilakukan meliputi tes pendugaan dengan menggunakan media Lactose Broth (LB) dan tes penegasan dengan menggunakan media Brilliant Green Lactose Blue (BGLB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5 sampel yang diteliti, 4 sampel memiliki nilai MPN ≥2400 sel/100 mL, sedangkan sampel 5 memiliki nilai MPN sebesar 1100 sel/100 mL.