Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efek Hepatotoksisitas Ekstrak Etanol Herba Kompri (Symphytum officinale L.) Terhadap Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Dengan Parameter SGOT dan SGPT N, Norma; Triyani A Latif, Ulfa; Usman, Syamsidar
Biogenesis Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Biologi UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the hepatotoxic effects of extract ethanol Herba Comfrey the rabbit test animals by measuring levels of SGOT and SGPT. This study used 12 rabbits were divided into 4 groups. The control group (-) given Na.CMC 1% w/v, group I, II, and III were given suspensions of extract ethanol Herba Comfrey with each concentration of 2% w/v, 4% w/v and 8% w/v for 7 days. The results showed that the extract ethanol Herba Comfrey with concentration of 2% w/v, 4% w/v, and 8% w/v effects can cause hepatotoxicity. It is showed from the increase in the average SGOT value in rabbits at 13.96 U/L, 20.63 U/L and 37.13 U/L. and SGPT value of 20.73 U / L, 32.4 U / L and 44.66 U / L. extract Ethanol Herba Comfrey with concentration 8% w / v causes an increase in SGOT and SGPT concentrations higher than the other, and accelerate the liver damage or hepatotoxicity. The higher the concentration, the greater the effect.Keywords: Herba Comfrey, hepatotoxicity, SGOT-SGPT
Uji Antibakteri Getah Pepaya (Carica Papaya L.) dan Getah Jarak (Jatropha Curcas L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Patogen Pada Air Triyani A.Latif, Ulfa
Prosiding Seminar Biologi 2015: Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Prosiding Seminar Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji antibakteri getah pepaya (Carica papaya L.) dan getah jarak (Jatropha curcas L.) terhadap pertumbuhan bakteri patogen pada air yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antibakteri pada getah pepaya (Carica papaya L.) dan getah jarak (Jatropha curcas L) terhadap bakteri patogen pada air. Uji antibakteri sendiri dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar pada medium Nutrient Agar dengan masa inkubasi 1 x 24 jam, 2 x 24 jam dan 3x 24 jam. Hasil penelitian pada getah jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan masa inkubasi 3 x 24 jam menunjukkan bahwa zona hambat yang terbentuk paling besar pada konsentrasi 30 % untuk bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambatan 10,5 mm. Sedangkan pada getah pepaya (Carica papaya L.) zona hambat yang terbentuk 2 mm pada semua konsentrasi pada masa inkubasi 3 x 24 jam. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa getah pepaya (Carica papaya L.) dan getah jarak (Jatropha curcas L.) bersifat bakteriostatik.Kata Kunci: antibakteri, getah jarak (Jatropha curcas L.), getah pepaya (Carica papaya L.)
KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS EPIFAUNA PADA PERAIRAN PULAU LAE-LAE MAKASSAR Kusnadi Alimuddin; Fatmawati Nur; Ulfa Triyani A Latif
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v1i1.98

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman makrozoobentos epifauna pada perairan pulau Lae-lae Makassar. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode purposive sampling sehingga diperoleh 3 stasiun yaitu stasiun I berada pada bagian barat pulau Lae-lae Makassar, stasiun II pada bagian selatan dan stasiun III pada bagian timur. Teknik pengambilan sampel makrozoobentos epifauna menggunakan metode line transect. Hasil penelitian menunjukkan keanekaragaman makrozoobentos epifauna pada perairan pulau Lae-lae Makassar diperoleh 2 kelas makrozoobentos yaitu Bivalvia dan Crustacea dengan jumlah spesies 8 dan jumlah individu sebanyak 38.Indeks keanekaragaman (H') pada stasiun I (1,08), stasiun II (1,56) dan stasiun III (1,41). Dari ketiga stasiun tersebut nilai indeks keanekaragaman di kategorikan rendah. Keseragaman (E) makrozoobentos epifauna pada stasiun I yaitu 0,98, stasiun II 0,97 dan stasiun III 0,87. Dari ketiga stasiun tersebut nilai indeks keseragaman termasuk kategori komunitas stabil. Indeks dominansi (C) makrozoobentos epifauna makrozoobentos pada stasiun I diperoleh nilai indeks dominansi yaitu 0,34, stasiun II 0,21 dan stasiun III 0,27. Dari ketiga stasiun terebut di kategorikan dengan nilai indeks dominansi yang tergolong rendah 0,00 < C < 0,50. Kata Kunci: Makrozoobentos, Epifauna, Keanekaragaman.
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (PB) PADA HEPATOPANKREAS KEPITING RAJUNGAN (Portunus pelagicus) Ulfa Triyani A Latif; Yul Fitriani; Fatmawati Nur
CELEBES BIODIVERSITAS : Jurnal Sains dan Pendidikan Biologi Vol 4, No 2 (2021): Science, Conservation, Biology Education
Publisher : Universitas Patompo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v4i2.268

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kandungan logam berat timbal (Pb) pada hepatopankreas Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus). Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel pada 2 titik di perairan pulau Lae-lae, yaitu titik 1 di sebelah utara dan titik 2 di sebelah barat. Analisis sampel menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat Timbal (Pb) pada titik 1 yaitu 3.182 mg/kg dan titik 2 yaitu 4.781 mg/kg. Angka yang diperoleh menunjukkan bahwa kandungan Pb sudah melewati ambang batas sesuai yang telah ditetapkan (SNI 7380:2009) yaitu 0,5 mg/kg. Berdasarkan data yang diperoleh kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) hasil tangkapan diperairan pulau Lae-lae sangat berbahaya untuk dikonsumsi.Kata kunci: Kepiting rajungan (Portunus pelagicus), Timbal (Pb), Hepatopankrea
Efek Hepatotoksisitas Ekstrak Etanol Herba Kompri (Symphytum officinale L.) Terhadap Hewan Uji Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Dengan Parameter SGOT dan SGPT Norma N; Ulfa Triyani A Latif; Syamsidar Usman
Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sci and Tech, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/bio.v2i1.462

Abstract

This study aims to determine the hepatotoxic effects of extract ethanol Herba Comfrey the rabbit test animals by measuring levels of SGOT and SGPT. This study used 12 rabbits were divided into 4 groups. The control group (-) given Na.CMC 1% w/v, group I, II, and III were given suspensions of extract ethanol Herba Comfrey with each concentration of 2% w/v, 4% w/v and 8% w/v for 7 days. The results showed that the extract ethanol Herba Comfrey with concentration of 2% w/v, 4% w/v, and 8% w/v effects can cause hepatotoxicity. It is showed from the increase in the average SGOT value in rabbits at 13.96 U/L, 20.63 U/L and 37.13 U/L. and SGPT value of 20.73 U / L, 32.4 U / L and 44.66 U / L. extract Ethanol Herba Comfrey with concentration 8% w / v causes an increase in SGOT and SGPT concentrations higher than the other, and accelerate the liver damage or hepatotoxicity. The higher the concentration, the greater the effect.Keywords: Herba Comfrey, hepatotoxicity, SGOT-SGPT
Uji Antibakteri Getah Pepaya (Carica Papaya L.) dan Getah Jarak (Jatropha Curcas L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Patogen Pada Air Ulfa Triyani A Latif
Prosiding Seminar Biologi Vol 1 No 1 (2015): Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v1i1.2138

Abstract

Telah  dilakukan  penelitian  uji  antibakteri  getah  pepaya  (Carica  papaya L.)  dan  getah  jarak (Jatropha  curcas L.) terhadap  pertumbuhan  bakteri  patogen  pada  air  yaitu Escherichia  coli  dan Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antibakteri pada getah pepaya (Carica papaya L.) dan getah jarak (Jatropha curcas L) terhadap bakteri patogen pada air. Uji  antibakteri  sendiri  dilakukan  dengan  menggunakan  metode  difusi  agar  pada  medium  Nutrient Agar dengan masa inkubasi 1 x 24 jam, 2 x 24 jam dan 3x 24 jam. Hasil penelitian pada getah jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan masa inkubasi 3 x 24 jam menunjukkan bahwa zona hambat yang terbentuk  paling  besar  pada  konsentrasi  30  %  untuk  bakteri Staphylococcus  aureus dengan  zona hambatan 10,5 mm. Sedangkan pada getah pepaya (Carica papaya L.) zona hambat yang terbentuk 2 mm pada semua konsentrasi pada masa inkubasi 3 x 24 jam. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa getah pepaya (Carica papaya L.) dan getah jarak (Jatropha curcas L.) bersifat bakteriostatik.
Comparison of Nata Quality From Cassava Peels (Manihot esculenta), Ladyfinger Bananas Peels (Musa acuminata Colla), and Durian Peels (Durio zibethinus) Mashuri Masri; Irhamniah Irhamniah; Ulfa Triyani A Latif; Rusny Rusny
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v6i1.6870

Abstract

Abstract : Agricultural waste is composed of carbohydrates which can be be used as a growth medium for bacteria Acetobacter xylinum to produce fermented products in the form of nata.  Producing nata from fruit waste such as Cassava peels (Manihot esculenta), Ladyfinger bananas peels (Musa acuminata Colla) and Durian peels (Durio zibethinus) is one of the efforts to reduce environmental pollution. This study aims to compare the quality of nata from Cassava peels (endodermis), Ladyfinger bananas peels (endodermis) and durian peels (endodermis) based on the gel thickness, nata yield and organoleptic test. From the results of the study concluded that Durian peels and Ladyfinger bananas peels could be used as an essential ingredient in making nata. Nata de durio is the best nata product in terms of thickness, nata yield and organoleptic tests. Meanwhile Cassava peels cannot be used as raw material for making nata.Abstrak : Limbah pertanian terdiri dari karbohidrat, yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bagi bakteri Acetobacter xylinum untuk menghasilkan produk fermentasi dalam bentuk nata. Memproduksi nata dari limbah buah seperti kulit ubi kayu (Manihot esculenta), kulit pisang Ladyfinger (Musa acuminata Colla), dan kulit Durian (Durio zibethinus) adalah salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas nata dari kulit ubi kayu (endodermis), kulit pisang emas (endodermis), dan kulit durian (endodermis) berdasarkan ketebalan gel, rendemen nata, dan uji organoleptik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kulit Durian dan kulit pisang emas dapat digunakan sebagai bahan penting dalam membuat nata. Nata de durio adalah produk nata terbaik dari segi ketebalan, rendeman, dan uji organoleptik, sedangkan kulit ubi kayu tidak dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan nata.
OPTIMALISASI PENYERAPAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) OLEH Alcaligenes faecalis SEBAGAI UPAYA BIOREMEDIASI Ulfa Triyani A Latif; Altriana Eka Putri; Mashuri Masri
CELEBES BIODIVERSITAS : Jurnal Sains dan Pendidikan Biologi Vol 6, No 1 (2023): Science Biology, Education, Conservation, Ecology
Publisher : Universitas Patompo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v6i1.392

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan bioakumulasi dari Alcaligenes faecalis terhadap logam berat tembaga (Cu) dengan melihat jumlah penurunan logam berat. Media NA dicampur dengan logam berat CuNO3 sebanyak 10 ppm, diinokulasikan bakteri Alcaligenes faecalis dan diinkubasi selama 24 jam. Kultur bakteri diinokulasikan masing-masing pada media NB 250 ml kemudian di inkubator shaker selama 12 jam dan dilakukan 6 kali pengamatan, diukur suhu dan pHnya. Dilakukan uji UV VVS untuk melihat absorbansinya. Hasil pengamatan disentrifugasi dan supernatan di uji SSA untuk melihat penurunan logam beratnya. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa bakteri Alcaligenes faecalis mampu menurunkan kadar logam berat masing-masing dari 10 ppm menjadi 2,60 ppm. Berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bakteri Alcaligenes faecalis dapat dijadikan sebagai agen bioremediasi logam berat tembaga (Cu)
IDENTIFIKASI GEJALA PENYAKIT DAN CENDAWAN PATOGEN PADA DAUN PISANG KEPOK (Musa acuminata x Musa balbisiana) DI KELURAHAN SAMATA KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN Muhammad Isbatullah; Eka Sukmawaty; Ulfa Triyani A. Latif
Teknosains Vol 17 No 1 (2023): Januari-April
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v17i1.31880

Abstract

Pisang kepok (Musa acuminata x Musa balbisiana) merupakan jenis pisang yang paling populer di masyarakat Sulawesi Selatan. Namun, produksi pisang kepok dapat menurun disebabkan oleh infeksi cendawan patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala pada daun pisang yang terserang cendawan patogen dan mengidentifikasi genus cendawan patogen yang terdapat pada daun pisang di Kelurahan Samata Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode observasi yakni pengamatan gejala pada daun pisang di lapangan dan identifikasi jenis cendawan patogen hingga tingkat genus berdasarkan ciri makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga gejala pada daun pisang yang terserang cendawan patogen yaitu gejala pertama berupa daun menguning dari tepi kemudian menjadi coklat dan mengering dengan tepi gejala berwarna merah bata hingga kecoklatan dan terbentuk halo kuning di sekitar gejala. Gejala kedua memperlihatkan terbentuknya bercak nekrosis berbentuk oval dengan halo berwarna kuning cerah. Gejala ketiga memperlihatkan terbentuknya nekrosis mulai dari tepi daun dan terbentuk halo kuning diikuti dengan bercak memanjang berwarna coklat hingga hitam pada helaian daun mengikuti jari-jari daun. Adapun genus cendawan yang menginfeksi daun pisang (Musa acuminata x Musa balbisiana) di Kelurahan Samata Gowa yang telah diidentifikasi yaitu Fusarium spp., Cordana sp., dan Cladosporium sp.
Pengujian kualitas air limbah inlet Rumah Sakit Daerah Makassar menggunakan uji most probable number (MPN) Tirta Mayangsari; Ulfa Triyani A Latif; Rosmah Rosmah
Filogeni: Jurnal Mahasiswa Biologi Vol 3 No 2 (2023): Mei-Agustus
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/filogeni.v3i2.35083

Abstract

Air limbah merupakan cairan buangan yang sudah tidak terpakai dari berbagai kegiatan yang mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan mengganggu kelestarian lingkungan. Coliform merupakan bakteri yang dapat digunakan sebagai indikator adanya cemaran patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sampel air limbah inlet rumah sakit di daerah Makassar dengan menggunakan uji most probable number (MPN). Metode uji MPN yang dilakukan meliputi tes pendugaan dengan menggunakan media Lactose Broth (LB) dan tes penegasan dengan menggunakan media Brilliant Green Lactose Blue (BGLB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 5 sampel yang diteliti, 4 sampel memiliki nilai MPN ≥2400 sel/100 mL, sedangkan sampel 5 memiliki nilai MPN sebesar 1100 sel/100 mL.