Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SIFAT-SIFAT KUANTITATIF KAMBING KACANG BETINA SEBAGAI SUMBER BIBIT DI KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA Tatang Tatang; Lili Adam Yuliandri; Oki Imanudin
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat pada Tanggal 5 - 24 Nopember 2014. Lokasi ini dipilih berdasarkan atas pertimbangan daerah tersebut memiliki populasi terbanyak di Kabupaten Majalengka. Ternak yang diamati adalah kambing kacang betina yang berumur antara 8 – 12 bulan sejumlah 94 ekor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat-sifat kuantitatif kambing kacang betina yang berada di Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bersifat purposive sampling dengan menggunakan metode survei. Peubah yang diamati adalah Lingkar Dada (LD), Panjang Badan (PB) dan Tinggi Pundak (TP). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian kambing kacang betina dengan kisaran 8 – 12 bulan menunjukan bahwa: lingkar dada 55,49 ± 5,87 cm, panjang badan 53,35 ± 6,65cm, tinggi pundak 52,12 ± 4,44 cm. Kata Kunci : Sifat Kuantitatif, Ukuran-ukuran Tubuh, Kambing Kacang Betina
PENGARUH PERENDAMAN EKSTRAK TEH HIJAU (CAMELLIA SINENSIS) TERHADAP NILAI SUSUT BOBOT DAN SIFAT ORGANOLEPTIK TELUR AYAM RAS Tia Sutiasih; Lili Adam Yuliandri; Aaf Falahudin
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Panyingkiran Kabupaten Majalengka mulai tanggal 08 Mei sampai 23 Mei 2017. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman ekstrak teh hijau terhadap nilai susut bobot dan sifat organoleptik telur ayam ras dan mengetahui konsentrasi ekstrak teh hijau yang terbaik dalam mempertahankan susut bobot telur tanpa mempengaruhi sifat organoleptik telur ayam ras. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan uji Hedonik apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji wilayah Ganda Duncan. Terdapat  empat jenis perlakuan (P0= 0%, P1= 10%, P2 = 20%, P3= 30% ekstrak teh hijau) dengan lima ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau tidak berpengaruh nyata (P>0,5) terhadap nilai susut bobot dan aroma telur ayam ras akan tetapi berpengaruh nyata (P<0,5) terhadap rasa, warna, dan tekstur. Penggunaan ekstrak teh hijau 10% paling efektif dalam mempertahankan susut bobot telur sebesar 1,81% dan sedikit mempengaruhi rasa, warna, dan tekstur telur ayam ras. KataKunci     : Telur ayam ras, ekstrak teh hijau, nilai susut bobot, sifat organoleptik. 
Pengaruh Alokasi Modal Terhadap Pendapatan Pada Usaha Ayam Niaga Pedaging Di Kabupaten Majalengka Lili Adam Yuliandri
AGRIVET JOURNAL Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alokasi modal usaha yang meliputi nilai kandang, peralatan, bibit, pakan, dan tenaga kerja terhadap besarnya pendapatan peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Majalengka. Mengetahui faktor-faktor yang besarnya pendapatan peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Majalengka. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei.  Sasaran penelitian adalah peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Majalengka yang meliputi Kecamatan Majalengka, Kecamatan Maja, Kecamatan Talaga. Sampel wilayah diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, sedangkan sampel peternak diambil  30 persen peternak secara simple random sampling.  Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan modal yang dikeluarkan oleh peternak adalah Rp 170.700.428,- untuk usaha per 6.675 ekor ayam niaga pedaging, modal tersebut dialokasikan untuk; pendirian kandang sebesar 34,82 persen, pembelian peralatan sebesar 25,9 persen, pembelian bibit sebesar 11,47 persen,  pembelian pakan sebesar 26,07 persen, upah tenaga kerja sebesar 1,71 persen dan sisanya 0,03 persen untuk alokasi diluar kelima faktor tersebut diatas. Rata-rata pendapatan  peternak sebesar Rp 5.646.310,6,- per periode atau Rp 28.231.553,-.  Nilai Fhitung sebesar 126,593>Ftabel 0,05 sebesar 2,49, dengan tingkat kepercayaan sebesar 99 persen (P<0,01), berarti bahwa faktor nilai kandang, peralatan, bibit, pakan, dan tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap besarnya pendapatan peternak ayam niaga pedaging di Kabupaten Majalengka.  Pengaruh alokasi modal terhadap pendapatan pada usaha ayam niaga pedaging di Kabupaten Majalengka dapat diestimasikan dalam fungsi Y= 420815,6 + 0,166 X1 + 0,022 X2 + 0,003 X3 - 0,020 X4 - 12,435 X5.  Alokasi modal kandang (X1) peralatan (X2) dan bibit (X3) secara parsial berpengaruh positif terhadap pendapatan (Y), sedangkan dan pakan (X4) dan tenaga kerja (X5) secara parsial berpengaruh negatif terhadap pendapatan (Y).Kata kunci : alokasi modal, usaha ayam niaga pedaging, pendapatan