Windhu Purnomo
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Intra Uterine Device (IUD) di Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Pusyan Gatra) Tahun 2016 Sarah Christiawan; Windhu Purnomo
Jurnal Biometrika dan Kependudukan (Journal of Biometrics and Population) Vol. 6 No. 1 (2017): JURNAL BIOMETRIKA DAN KEPENDUDUKAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.62 KB) | DOI: 10.20473/jbk.v6i1.2017.79-87

Abstract

The rate of growth population (LPP) becomes the main problem that is being faced by Indonesia today, one of them was East Java Province which increased 0.06 in 2000–2010 from 1990–2000 period. One effort to control LPP was family planning program by using contraception, especially Intra Uterine Device (IUD) to regulate the distance of pregnancy and to regulate birth spacing. Achievements of new Long Term Contraception Method (MKJP) acceptors especially IUD tend to decrease from 2013 to 2015 in Surabaya. The achievement of the proportion of new IUD acceptors in 2016 in Pusyan Gatra decreased by 6% became 34% from 2015 which is 40%. This study aimed to know and analyze the variables associated with the use of IUD in Pusyan Gatra in 2016 by using chi-square test. This research was an analytic quantitative research with cross-sectional design. This research data source were a new acceptor secondary data of MKJP in 2016. Population in this research were 270 new acceptors of MKJP from January to December 2016. The independent variables were age, educational level, employment status, and parity. The results from chi – square test were age (p = 0.002) and parity (p = 0.001) which related to IUD. Level of education and employment status of acceptors had no significant relationship with IUD in Pusyan Gatra. Therefore, the couple of reproductive (PUS) were >35 years old who had parity >2 and not using long–term contraception method yet, the counseling about using MKJP such as IUD must be improved.
ANALISIS PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN HASIL TEST PAPANICOLAOU PADA PASANGAN USIA SUBUR DI POLINDES TIRU LORWILAYAH KERJA PUSKESMAS ADAN-ADAN KABUPATEN KEDIRI Dias Lidiana A.S; Afif Nurul Hidayati; Windhu Purnomo
Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal Keperawatan, Volume XIII, Nomor 1, Januari 2020
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.52 KB)

Abstract

Keluarga berencana merupakan usaha suami-istri dalam mencegah terjadinya kehamilan untuk perencanaan keluarga. Penggunaan kontrasepsi pada pasangan usia subur tanpa disertai dengan pola hidup bersih dan sehat, juga upaya pemeliharaan kesehatan reproduksi yang kurang dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang cukup serius. Test Papanicolaou telah terbukti dapat menurunkan kejadian karsinoma serviks yang ditemukan pada stasium pra-kanker, ceoplasia, intraepitel serviks. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis penggunaan kontrasepsi dengan hasil test Papanicolaou pada pasangan usia subur. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling dengan jumlah sampel 35 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok yang menggunakan kontrasepsi dan kelompok yang tidak menggunakan kontrasepsi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner tentang metode kontrasepsi yang digunakan, dan rekapitulasi hasil test Papanicolaou. Dari 35 responden, diketahui hasil test Papanicolaou pada 28 responden yang menggunakan kontrasepsi didapatkan 89,3% tergolong kelas II, yakni sel abnormal minimal termasuk jinak, dan dari 7 responden yang tidak menggunakan kontrasepsi 57,1% tergolong kelas I (normal). Hasil analisis data dengan uji Mann Whitney menunjukkan nilai p=0,007, p<0,05, maka Ho ditolak, sehingga diketahui ada perbedaan penggunaan kontrasepsi dengan hasil test Papanicolaou. Pendidikan tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi sangat diperlukan, terutama bagi pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi. Tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan tindakan promotif dan preventifuntuk meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan reproduksi bagi pengguna kontrasepsi, sehingga dapat mendorong mereka untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan mau berupaya untuk mendatangi tenaga kesehatan untuk memeriksakan kesehatan reproduksinya