Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Effectiveness Bleaching of Waste Cooking Oil Cleaning Using Nano-Montmorillonite Adsorbent Silvia Ningsih; Puji Wahyuningsih; Tisna Harmawan
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v7i2.9252

Abstract

Abstract: Waste cooking oil contains carcinogenic compounds which are formed during the frying process. The content change makes it is not worth for reuse cooking oil. One of the damages to cooking oil is caused by heating. The quality of useable oil refers to SNI 01-3741-2013. The sample used in this research is waste cooking oil that is used for 5 times of frying. The quality of the oil can be improved using Nano-Montmorillonite adsorbent. The results of PSA and FTIR characterization show that Nano-Montmorillonite has a nano-scale particle size of 15.3 nm with a percentage of 6%. The rest are particles that have a size> 100 nm with a total percentage of 94% with a respective size of 383.9 nm with a percentage of 59% and 6647.1 nm with a percentage of 35% and have functional groups, namely hydroxyl (-OH), Si-O-Si and Al-Al-OH. Testing of waste cooking oil quality includes organoleptic, acid numbers, peroxide numbers, and saponification numbers using Nano-Montmorillonite. Based on the results, the more Nano-Montmorillonite adsorbent was added, the lower the numbers of acid, peroxide, and saponification in waste cooking oil and the better the quality of flavor and color. Based on this analysis, Nano-Montmorillonite adsorbent can improve the quality of waste cooking oil.Abstrak: Minyak jelantah mengandung senyawa yang bersifat karsinogenik yang terbentuk selama proses penggorengan. Perubahan sifat ini menjadikan minyak goreng tersebut tidak layak digunakan kembali sebagai bahan makanan. Salah satu kerusakan pada minyak goreng disebabkan oleh pemanasan. Kualitas minyak layak pakai merujuk pada SNI 01-3741-2013. Sampel minyak yang digunakan dalam penelitian ini adalah  minyak jelantah dengan 5 kali penggorengan. Kualitas minyak tersebut dapat ditingkatkan menggunakan adsorben Nano-Montmorillonit. Berdasarkan hasil karakterisasi PSA dan FTIR menunjukkan bahwa Nano-Montmorillonit memiliki ukuran partikel berskala nano yaitu 15,3 nm dengan persentase sebesar 6% dan sisanya merupakan partikel yang memiliki ukuran > 100 nm dengan total persentase 94% dengan ukuran masing-masing sebesar 383,9 nm dengan persentase 59% dan 6647,1 nm dengan persentase 35%serta memiliki gugus-gugus fungsional yaitu hidroksil (-OH), Si-O-Si dan Al-Al-OH. Pengujian kualitas minyak jelantah meliputi organoleptik, bilangan asam, bilangan peroksida dan bilangan penyabunan menggunakan Nano-Montmorillonit. Berdasarkan hasil pengujian maka semakin banyak jumlah adsorben Nano-Montmorilonit yang ditambahkan maka bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan penyabunan mengalami penurunan serta kualitas aroma dan warna pada minyak jelantah menjadi lebih baik. Berdasarkan analisis tersebut adsorben Nano-Montmorillonit dapat meningkatkan kualitas minyak jelantah.
Pengaruh Penambahan Al2(SO4)3 Terhadap Derajat Keasaman Air Baku pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Keumueneng Langsa Silvia Ningsih; Tisna Harmawan
JURNAL QUIMICA Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jq.v4i1.4317

Abstract

Tawas (AL2SO4)3 merupakan koagulan yang umum digunakan pada proses pengolahan penjernihan air. Jenis koagulan tersebut mempunyai sifat yang dapat menarik partikel-partikel lain dalam media air, sehingga berat, ukuran dan bentuknya menjadi semakin besar dan lebih mudah mengendap. Telah dilakukan pengujian pengaruh derajat keasaman dengan penambahan Al2(SO4)3 pada air baku PDAM Tirta Keumueneng Langsa dengan menggunakan metode jar test dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Al2(SO4)3 terhadap kualitas derajat keasaman air baku. Hasil analisa yang diperoleh bahwa pengaruh derajat keasaman dan dosis pada Al2(SO4)3 sangat signifikan dan diperoleh pH 7 dengan dosis yang diberikan sebanyak 32 mg/L. Hasil analisis dari Jar Test telah memenuhi nilai standar Permenkes RI No 492/Menkes/PER/IV/2010 dan layak untuk digunakan dalam memenuhui kebutuhan sehari – hari. Berdasarkan data hasil analisa ini, semakin besar dosis koagulan yang diberikan, maka semakin kecil pH air sungai tersebut dan menyebabkan air bersifat asam.