Aditya Wisnusaputra
Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SKRINING IN SILICO SENYAWA AKTIF BENGKOANG (Pachyrrhizus erosus) SEBAGAI ANTITIROSINASE PADA Aspergillus oryzae (STUDI KOMPUTASIONAL DENGAN HOMOLOGY MODELING DAN MOLECULAR DOCKING) Endang Lukitaningsih; Aditya Wisnusaputra; B. S. Ari Sudarmanto
Majalah Obat Tradisional Vol 20, No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.937 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.7751

Abstract

Bengkoang telah banyak digunakan dalam industri kosmetika sebagai whitening agent. Berdasarkan penelitian Lukitaningsih (2009), bengkoang mengandung 6 senyawa aktif yang mampu berperan sebagai whitening agent dengan menghambat aktivitas enzim tirosinase dari jamur Aspergillus oryzae (TyrAo). Namun interaksi senyawa aktif bengkoang dalam menghambat enzim tirosinase belum dapat diketahui. Interaksi senyawa-senyawa aktif bengkoang dengan enzim TyrAo dapat diketahui dengan studi komputasional (in silico). Pemodelan interaksi senyawa aktif bengkoang dengan enzim TyrAo dilakukan dengan metode homology modeling dan molecular docking. Homology modeling dilakukan untuk memodelkan struktur tiga dimensi (3D) enzim tirosinase Aspergillus oryzae (TyrAo) melalui template berupa protein homolog yang sudah diketahui struktur 3D-nya yaitu enzim TyrAb (PDBID: 2Y9X). Model TyrAo digunakan sebagai target makromolekul dalam metode molecular docking. Metode molecular docking merupakan metode untuk menggambarkan posisi ligan (senyawa-senyawa aktif bengkoang) pada sisi aktif reseptor (model TyrAo). Berdasarkan docking yang dilakukan diketahui bahwa residu-residu yang banyak berpengaruh pada interaksi ligan pada sisi aktif adalah residu Thr275 yang berinteraksi secara ikatan hidrogen dengan ligan dan residu His294 yang berinteraksi secara hidrofobik pada cincin aromatik ligan. Penelitian in silico dan in vitro yang telah dilakukan memiliki korelasi (R2) sebesar -0,8366. Korelasi ini menandakan bahwa aktivitas senyawa-senyawa aktif pada bengkoang dalam menghambat enzim TyrAo memiliki hasil yang serupa pada penelitian yang  dilakukan secara in silico dan in vitro.