Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Yoghurt Fortified Formulation of Lakum Fruit (Cayratia trifolia (L.) Domin) Extract as an Antioxidant Weni Puspita; Nurkhasanah Nurkhasanah; Ika Dyah Kumalasari
Majalah Obat Tradisional Vol 23, No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.928 KB) | DOI: 10.22146/mot.35405

Abstract

Lakum (Cayratia trifolia (L.) Domin) contains a lot of anthocyanin. Anthocyanin in Lakum fruit has a high stability if stored at low temperatures, acidic conditions, and without light. The acidic product such as yogurt can provide an optimum condition for anthocyanin stability and antioxidant activity. The purpose of this study was to optimize yogurt formulation fortified by lakum fruit extract as an antioxidant according to the requirements of the Indonesian National Standard (SNI). Lakum fruit extract was formulated in yogurt with various concentrations at 0%, 5%, 7.5% and 10%. Evaluations were carried out including tests of physical, chemical and microbiological properties and anthocyanin test and antioxidant of yogurt. The results showed that the yogurt formula fortified lakum fruit extract at 7.5% concentration resulted highest anthocyanin stability and antioxidant activity that fulfilled SNI requirements and the preferred level of respondents' preference with anthocyanin levels of 53.35±1.04 mg/L, antioxidant activity 69.15±0.24%, t90 7.97 days, total of lactic acid bacteria (LAB) 48.2x107 colony/gram, fat 3.72±0.03%, pH 3.87±0.03, total acid 0.83±0.06%, viscosity 639.07±2.06 cP, protein of 4.90±0.11%, hedonic test, 6.88 (like), and organoleptic purple (5), the distinctive aroma of lakum fruit (4.95), sour taste (4.85), fine texture (4.9) and slightly liquid viscosity (4.85).
Efek Kombinasi Ektrak Etanol Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata) Dan Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Kadar Ureum dan Kreatinin pada tikus wistar yang Diinduksi Streptozotocin Nurwani Purnama Aji; Moch Saiful Bachri; Nurkhasanah Nurkhasanah
Jurnal Akademi Farmasi Prayoga Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Akademi Farmasi Prayoga
Publisher : Jurnal Akademi Farmasi Prayoga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.662 KB)

Abstract

Diabetes mellitus merupakan penyakit akibat kekurangan produksi insulin oleh pankreas yang menyebabkan tingginya konsentrasi glukosa dalam darah, sehingga terjadi kerusakan pada pembuluh darah di ginjal yang dapat menimbulkan gangguan pada filtrasi glomerulus, dimana kerusakan ini dilihat dari peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi ektrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) dan ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata) dalam mencegah peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada tikus Wistar yang diinduksi streptozotocin. Tikus dibagi menjadi 8 kelompok yang terdiri dari kelompok 1 (tikus normal), kelompok 2 (Hiperglikemik), kelompok 3 (ekstrak etanol daun kelor), kelompok 4 (Ektrak etanol herba sambiloto), kelompok 5 (Kombinasi 1,5:1,5), kelompok 6 (Kombinasi 2:1), dan kelompok 7 (Kombinasi 1:2) kelompok 8 (Gliclazid). Penelitian dilakukan selama 28 hari, parameter yang diamati adalah kadar ureum dan kreatinin pada hari prainduksi, hari ke-14 dan hari ke -28. Hasil penelitian penunjukkan ektrak etanol daun kelor dan ekstrak etanol herba sambiloto dapat menurunkan kadar ureum dan kreatinin pada tikus Wistar yang berbeda signifikan terhadap kontrol normal dan kontrol negatif (P>0,05), tetapi tidak berbeda signifikan antar perlakuan (P<0,005), dimana pada kelompok 7 kombinasi 1:2 menurunkan kadar ureum menjadi 49,58±4,38 dan kreatinin 1,45±0,17 (P<0,05). Pemberian kombinasi ektrak etanol daun kelor dan herba sambiloto dapat mencegah peningkatan kadar ureum dan kreatinin pada tikus Wistar yang diinduksi STZ.