Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perbandingan Efektifitas Antibakteri Ekstrak Daun dan Akar Mirabillis Jalapa L. Terhadap Bakteri S. aureus dan E. coli K, Fathnur Sani; Lestari, Gina; Aji, Nurwani Purnama
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Vol 19 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun dan akar Mirabilis jalapa L. merupakan salah satu tanaman yang secara empiris digunakan di masyarakat sebagai obat untuk mengatasi penyakit infeksi saluran kemih dan bisul. Sehingga timbul dugaan bahwa kedua bagian tanaman memiliki kandungan kimia yang aktif sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak daun dan akar Mirabilis jalapa L. terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstraksi senyawa aktif dalam daun dan akar Mirabilis jalapa L. menggunakan pelarut etanol. Kemudian ekstrak masing-masing dibagi menjadi 5 konsentrasi yaitu 10 µg/ml, 50µg/ml, 100 µg/ml, 500 µg/ml, dan 1000 µg/mL. Uji efektivitas dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan paper disc. Hasil uji dianalisa program SPSS metode Anova satu arah. Hasil pengujian menunjukkan daun kembang pukul empat memiliki efektivitas lebih baik dibandingkan dengan akar dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan dosis terbaik adalah 1000 µg/mL.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUNGAKENOP (Gomphrena globosaL.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus) aji, nurwani purnama
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

bunga kenop (Gomphrena globosa L) memiliki efektifitas pada  luka sayat karena kandungan metabolit sekundernya yaitu saponin dan flavonoid. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak bunga kenop terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) dan untuk mengetahiu perbandingan tingkat kesembuhan ekstrak bunga kenop.Metode penelitian ini eksperimental dengan menggunakan hewan uji kelinci dengan membuat luka sayat pada kulit bagian punggung kelinci (Oryctolagus cuniculus).Kelinci jantan (Oryctolagus cuniculus) yang digunakan sebanyak 5 ekor dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif (betadine cair), kontrol negatif (vaseline flavum), dosis I ekstrak bunga kenop (5%), dosis II ekstrak bunga kenop (7,5%), dosis III ekstrak bunga kenop (10%). Punggung kelinci diinduksi menggunakan pisau bedah kemudian diukur penyembuhan luka sayat selama 7 hari.Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa variasi dosis ekstrak bunga kenop memberikan pengaruh terhadap kecepatan penyembuhan luka sayat, dimana hasil anova dua arah menunjukkan signifikansi p<0,05 hal ini berarti memberikan adanya perbedaan yang bermakna pada tiap kelompok perlakuan. Konsentrasi ekstrak bunga kenop 10% memiliki efek penyembuhan yang paling besar dibandingkan dengan konsentrasi 7,5% dan 5%.Kata kunci : Bunga kenop, luka sayat,  kelinci 
IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID EKSTRAK N-HEKSAN DAUN SUBANG-SUBANG (SCAEVOLA TACCADA L.) aji, nurwani purnama
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

un untuk dinikmati keindahannya saja, tetapi dapat juga bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Daun subang-subang merupakan bagian tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan. Adapun kandungan dari tumbuhan subang-subang (Scaevola taccada L.) adalah kumarin, terpenoid, alkaloid dan flavonoid. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan senyawa alkaloid pada ekstrak N-Heksan daun subang-subang (Scaevola taccada L.).Simplisia daun subang-subang diekstraksi dengan N-Heksan dengan metode maserasi. Hasil ekstraksi kemudian dikentalkan dengan alat rotary evaporator.  Jumlah ekstrak kental dari ekstrak N-Heksan Daun Subang-subang (Scaevola taccada L.) yang didapat yaitu sebanyak 0,84 gram dengan rendemen sebesar 0,84 %. Kemudian ekstrak N-Heksan daun subang-subang (Scaevola taccada L.) dilakukan uji alkaloid dengan metode “Culvenore-Fitzgerald”. Pengujian menggunakan beberapa tetes pereaksi mayer menunjukkan tidak adanya kabut putih hingga gumpalan putih, pereaksi wagner menunjukkan tidak adanya endapan coklat, dan pereaksi dragendorof menunjukkan tidak adanya endapan orange.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak N-Heksan daun subang-subang (Scaevola taccada L.) tidak mengandung alkaloid. Kata Kunci     : Daun subang-subang, maserasi, n-heksan, metode “Culvenore-Fitzgerald”.
UJI MUTU FISIK SEDIAAN TONER YANG BEREDAR DIKOTA BENGKULU aji, nurwani purnama
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kosmetik merupakan sediaan yang dapat digunakan untuk mempercantik wajah dan membersihkan wajah. salah satunya adalah sediaan toner. Toner merupakan salah satu media pembersihkan wajah yang dapat digunakan untuk mengencangkan kulit dan pori. Dimana sediaan  toner mengandung  bahan-bahan aktif penting seperti anti-ance, whitening atau lightening, Produk sedian toner sangat dipengahuri oleh kesesuaian kondisi penyimpanan sehingga tujuan penelitan ini untuk mengetahui setabilitas suhu penyimpanan sediaan toner.Uji mutu fisik  sediaan toner meliputi uji oganoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji volum terpindahkan dan uji mutu fisik sediaan yang dilakukan pada Suhu sejuk 8-15 0 C, Suhu ruangan 25-30o C dan Suhu panas 40 o C sampel sediaan toner Garnier®, toner air mawar®, pond’s®, toner clean & clear® ,toner ovale® .Hasil  uji mutu fisik sediaan toner dapat dilihat pada uji organoleptis, pada uji organoleptis sedian toner  tidak mengalami perubahan warna, bentu dan bau.  pada uji homogenitas sediaan toner di simpan selama 4 minggu menujukan semua sediaan toner homogenitas kaena tidak adanya partikel pada sediaan toner.  Pada uji pH sediaan toner dengan suhu yang digunakan yaitu Suhu sejuk  8-15 0 C, Suhu ruangan 25-30o C dan Suhu panas 400 C tidak mengalami perubahan sedangkan pH kulit normal 4,5-6,5. Dari hasil uji volume terpindahkan sediaan toner dengan merek garnier mengalami penyusutan volume pada saat pemindahan volum membentuk gelembung.
KESESUAIAN PENYIMPANAN OBAT DI INSTALASI FARMASI KABUPATEN BENGKULU TENGAH nurwani purnama aji
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v8i1.284

Abstract

Instalasi Farmasi Pemerintah merupakan sarana tempat penyimpanan dan penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan milik pemerintah.Penyimpanan merupakan suatu kegiatan memelihara dan menyimpan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang di nilai aman.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten Bengkulu tengah.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan sampel dengan proposive sampling, yang memenuhi syarat inklusi dan ekslusi menggunakan metode kuesioner dilakukan dengan tabel cheklist. Penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten Bengkulu Tengah, berdasarkan peraturan BPOM No 4 tahun 2018 yang meliputi 5 aspek kesesuaian pada aspek keadaan fisik gudang, cara penyimpanan obat, pencatatan kartu stok, pengamatan mutu obat, dan penyimpanan obat cold chain product.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian pada aspek keadaan fisik gudang memperoleh nilai 93%, kesesuaian pada aspek cara penyimpanan obat memperoleh nilai 81%, kesesuaian pada aspek pencatatan kartu stok memperoleh nilai 90%, kesesuaian pada aspek pengamatan mutu obat memperoleh nilai 100%, dan kesesuaian pada aspek penyimpanan obat cold chain product memperoleh nilai 100% yang masuk dalam kategori baik.Dari hasil penelitian mengenai Kesesuaian Penyimpanan Obat di Instalasi Farmasi Kabupaten Bengkulu Tengah dapat disimpulkan masuk kategori baik.
PEMBUATAN PERMEN JELLY DARI JAHE MERAH (Zingiber Officinale Rosc) DENGAN PENAMBAHAN GELATIN nurwani purnama aji
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v8i2.357

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Var.Rubrum) yaitu tanaman rempah yang memiliki banyak manfaat. Selain rempah, jahe merah dapat dibuat menjadi sediaan permen jelly. Permen jelly merupakan permen lunak dengan tekstur kenyal karena pembentuk gel. Pada penelitian ini bahan pembentuk gel adalah gelatin yang bersifat sebagai gelling agent. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi permen jelly yang disukai dengan penambahan ekstrak jahe merah dan gelatin yang berbeda-beda.Pada penelitian ini pembuatan permen jelly menggunakan ekstrak jahe merah yang di ekstraksi secara infundasi, dengan cara dipanaskan dengan air pada suhu 90oC selama 15 menit. Hasil ekstrak jahe merah di evaluasi meliputi uji organoleptis, uji kadar abu, dan uji skrining fitokimia. Kemudian buat permen jellydengan konsentrasi gelatin dan jahe merah berbeda yaitu F1, F2, F3.Ekstrak jahe merah didapat dengan cara infundasi, lalu di uji organoleptis, dengan kadar abu 0,1% dan skrining fitokimia mengandung tanin, flavonoid dan saponin. pembuatan permen jelly lalu di uji organoleptis, pH di uji selama 2 minggu dengan hasil 4,6 dan 4,9 pH. Hasil uji hedonik permen jelly yang paling disukai terhadap tekstur yaitu F1, sedangan uji hedonik yang disukai terhadap rasa yaitu F3
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK BUNGAKENOP (Gomphrena globosaL.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus) nurwani purnama aji
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v6i2.65

Abstract

bunga kenop (Gomphrena globosa L) memiliki efektifitas pada  luka sayat karena kandungan metabolit sekundernya yaitu saponin dan flavonoid. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak bunga kenop terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) dan untuk mengetahiu perbandingan tingkat kesembuhan ekstrak bunga kenop.Metode penelitian ini eksperimental dengan menggunakan hewan uji kelinci dengan membuat luka sayat pada kulit bagian punggung kelinci (Oryctolagus cuniculus).Kelinci jantan (Oryctolagus cuniculus) yang digunakan sebanyak 5 ekor dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol positif (betadine cair), kontrol negatif (vaseline flavum), dosis I ekstrak bunga kenop (5%), dosis II ekstrak bunga kenop (7,5%), dosis III ekstrak bunga kenop (10%). Punggung kelinci diinduksi menggunakan pisau bedah kemudian diukur penyembuhan luka sayat selama 7 hari.Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa variasi dosis ekstrak bunga kenop memberikan pengaruh terhadap kecepatan penyembuhan luka sayat, dimana hasil anova dua arah menunjukkan signifikansi p<0,05 hal ini berarti memberikan adanya perbedaan yang bermakna pada tiap kelompok perlakuan. Konsentrasi ekstrak bunga kenop 10% memiliki efek penyembuhan yang paling besar dibandingkan dengan konsentrasi 7,5% dan 5%.Kata kunci : Bunga kenop, luka sayat,  kelinci 
IDENTIFIKASI SENYAWA ALKALOID EKSTRAK N-HEKSAN DAUN SUBANG-SUBANG (SCAEVOLA TACCADA L.) nurwani purnama aji
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v7i1.123

Abstract

un untuk dinikmati keindahannya saja, tetapi dapat juga bermanfaat sebagai bahan untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Daun subang-subang merupakan bagian tumbuhan yang bermanfaat bagi kesehatan. Adapun kandungan dari tumbuhan subang-subang (Scaevola taccada L.) adalah kumarin, terpenoid, alkaloid dan flavonoid. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan senyawa alkaloid pada ekstrak N-Heksan daun subang-subang (Scaevola taccada L.).Simplisia daun subang-subang diekstraksi dengan N-Heksan dengan metode maserasi. Hasil ekstraksi kemudian dikentalkan dengan alat rotary evaporator.  Jumlah ekstrak kental dari ekstrak N-Heksan Daun Subang-subang (Scaevola taccada L.) yang didapat yaitu sebanyak 0,84 gram dengan rendemen sebesar 0,84 %. Kemudian ekstrak N-Heksan daun subang-subang (Scaevola taccada L.) dilakukan uji alkaloid dengan metode “Culvenore-Fitzgerald”. Pengujian menggunakan beberapa tetes pereaksi mayer menunjukkan tidak adanya kabut putih hingga gumpalan putih, pereaksi wagner menunjukkan tidak adanya endapan coklat, dan pereaksi dragendorof menunjukkan tidak adanya endapan orange.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak N-Heksan daun subang-subang (Scaevola taccada L.) tidak mengandung alkaloid. Kata Kunci     : Daun subang-subang, maserasi, n-heksan, metode “Culvenore-Fitzgerald”.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Bunga Pukul Empat (Mirabilis jalapa L.) Sebagai Obat Luka Bakar pada Kelinci Putih Jantan Fathnur Sani Kasmadi; Gatot Prasetya; Nurfijrin Ramadhani; Nurwani Purnama Aji; Agung Giri Samudra
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v8i1.202

Abstract

Latar Belakang: Daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.) merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai pengobatan untuk luka bakar karena mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, triterpenoid dan tanin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas daun bunga pukul empat dalam mengatasi luka bakar.Metode: Metode pengujian Efektivitas ekstrak daun bunga pukul empat sebagai luka bakar diuji menggunakan  metode induksi luka bakar. Hewan Uji terdiri dari 5 ekor kelinci yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (vaselin flava), kontrol positif (Bioplasenton), dan kelompok perlakuan ekstrak etanol daun bunga pukul empat Perlakuan I (5%), Perlakuan II (7,5%) dan Perlakuan III (10%). Pengukuran diameter luka bakar dilakukan dari hari ke-1 hingga hari ke-19 diukur setiap 3 hari. Data diperoleh menggunakan analisis uji statistik two-way anova dilanjutkan dengan uji duncan dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun bunga pukul empat mempunyai efek penyembuhan luka bakar. Dimana berdasarkan hasil uji statistik terdapat perbedaan yang bermakna untuk tiap kelompok perlakuan. Konsentrasi terbaik adalah perlakuan III konsentrasi 10% dengan persentase kesembuhan 85,08%. Kemudian diikuti dengan konsentrasi 7,5% dan 5%.
UJI MUTU FISIK SEDIAAN TONER YANG BEREDAR DIKOTA BENGKULU nurwani purnama aji
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v7i2.192

Abstract

Kosmetik merupakan sediaan yang dapat digunakan untuk mempercantik wajah dan membersihkan wajah. salah satunya adalah sediaan toner. Toner merupakan salah satu media pembersihkan wajah yang dapat digunakan untuk mengencangkan kulit dan pori. Dimana sediaan  toner mengandung  bahan-bahan aktif penting seperti anti-ance, whitening atau lightening, Produk sedian toner sangat dipengahuri oleh kesesuaian kondisi penyimpanan sehingga tujuan penelitan ini untuk mengetahui setabilitas suhu penyimpanan sediaan toner.Uji mutu fisik  sediaan toner meliputi uji oganoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji volum terpindahkan dan uji mutu fisik sediaan yang dilakukan pada Suhu sejuk 8-15 0 C, Suhu ruangan 25-30o C dan Suhu panas 40 o C sampel sediaan toner Garnier®, toner air mawar®, pond’s®, toner clean & clear® ,toner ovale® .Hasil  uji mutu fisik sediaan toner dapat dilihat pada uji organoleptis, pada uji organoleptis sedian toner  tidak mengalami perubahan warna, bentu dan bau.  pada uji homogenitas sediaan toner di simpan selama 4 minggu menujukan semua sediaan toner homogenitas kaena tidak adanya partikel pada sediaan toner.  Pada uji pH sediaan toner dengan suhu yang digunakan yaitu Suhu sejuk  8-15 0 C, Suhu ruangan 25-30o C dan Suhu panas 400 C tidak mengalami perubahan sedangkan pH kulit normal 4,5-6,5. Dari hasil uji volume terpindahkan sediaan toner dengan merek garnier mengalami penyusutan volume pada saat pemindahan volum membentuk gelembung.