Tri Andari
IKIP PGRI MADIUN

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS “QAIT” PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA Restu Lusiana; Tri Andari
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.915 KB)

Abstract

The aims of this research is to create a good learning tools of Algebra Stucture towards “QAIT”based Guide Inquiry. Algebra Stucture as basic subject in mathematics. This conditions isessensials for students to comprehend the materials. The using of “QAIT” based Learning Model Guide Inquiry is one of the ways to incrase motivation student on learning. “QAIT” based Learning Model Guide Inquiry will increase the active learning of the students. This developmental researchwas applying Thiagarajan's,et al. 4D developmental approach. Thiagarajan's approach consisted of 4D phases approaches. The phases are Define, Design, Development and Disseminate. The population was students of fifth semester of Mathematics Department of IKIP PGRI Madiun. The datacollections techniques used were in form of test and non-test (questionnaire). The results were collected from the approach's trial. Learning tools already stated valid and has good criteria on students' effective activities, lecturer's classroom management, sensitiveness of students' results test, validity, reliability, and students' positive responses. Good learning tools of Algebra Stucture towards “QAIT”based Guide Inquiry creates (1) Satuan Acara Pembelajaran (SAP), (2) Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), (3) Tes Hasil Belajar (THB) of Spatial-n Euclides of Linear Algebra. 
PROSES BERPIKIR KREATIF SISWA SMP YANG MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL UJIAN NASIONAL Natalia Desi A.; Sardulo Gembong; Tri Andari
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.367 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v1i2.475

Abstract

Dalam menyelesaikan soal-soal ujian nasional matematika, siswa yang mengikuti bimbingan belajar memiliki kemampuan berpikir kreatif yang baik. Dengan mengikuti bimbingan belajar sangat membantu siswa dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang mereka temukan saat menyelesaikan soal-soal dalam menghadapi ujian nasional. Proses bepikir kreatif merupakan suatu proses aktivitas mental yang terkait dengan kepekaan terhadap masalah, mempertimbangkan informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran terbuka. Dalam berpikir kreatif ada 5 tahapan yang harus dilewati yaitu orientasi, inkubasi, iluminasi, verifikasi, dan aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses berpikir siswa SMP yang mengikuti bimbingan belajar ketika menyelesaikan soal-soal ujian nasional. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan penelitian dilakukan pada 6 orang siswa SMP yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah yang dibagi menjadi 3 kategori yaitu kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah yang masing-masing kategori berjumlah dua orang siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan metode tes dan wawancara sedangkan teknik keabsahan data penelitian ini mengunakan teknik triangulasi teknik. Pada penelitian ini peneliti dalam menganalisis data menggunakan 3 komponen yaitu reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pada tahap (1) orientasi: a. semua subyek kategori tinggi, sedang dan rendah mampu mengumpulkan informasi dengan baik. b. Mengidentifikasi masalah, subjek kategori tinggi dan sedang dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, sedangkan pada kategori rendah dapat mengidentifikasi masalah dengan cukup. (2) inkubasi: subyek kategori tinggi dan sedang mampu melewati dengan baik sedangkan subyek kategori rendah mampu melewatinya dengan cukup. (3) iluminasi: subyek kategori tinggi dapat menemukan ide atau inspirasi dengan baik, subyek kategori sedang belum dapat disimpulkan secara umum. (4) verifikasi:a. Mengevaluasi pemecahan masalah, subyek kategori tinggi dan sedang mampu mengevaluasi pemecahan masalah baik, sedangkan subyek kategori rendah belum dapat disimpulkan secara umum, b. Memutuskan solusi, semua subyek dapat memutuskan solusi dengan baik. (5) aplikasi: semua subyek mengambil langkah-langkah solusi dengan cukup.
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS V SD SE-KECAMATAN BANGUNREJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Tri Andari
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.69 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v1i1.465

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) apakah prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual lebih baik dibandingkan siswa dengan menggunakan pendekatan konvensional pada materi pokok bangun datar (2) apakah siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik dari prestasi belajarnya dari pada siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang dan  rendah, dan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang lebih baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah pada materi pokok bangun datar. (3) apakah pada siswa yang memiliki kemampuan awal sedang, prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional. Di sisi lain, pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi atau rendah, prestasi belajar siswa yang diberi pembelajaran matematika dengan pendekatan kontekstual sama dengan siswa yang diberi pembelajaran matematika dengan pendekatan konvensional, pada materi pokok bangun datar.            Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD di Kecamatan Bangunrejo tahun pelajaran 2009/2010. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok eksperimen yang terdiri dari SD N I Bangunrejo, SD N Sinarseputih, dan SD N 02 Bangunrejo. Sedangkan kelompok kontrol SD N 03 Bangunrejo, SD N I Sidoluhur, dan SD N 02 Sidoluhur yang diperoleh dengan cara stratified cluster random sampling cara undian. Teknik pengambilan data adalah dengan menggunakan tes untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa pada materi pokok bangun datar. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada pokok materi bangun datar menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik apabila dibandingkan menggunakan pendekatan konvensional. (Fa= 9,8067 > Ftabel= 3,8410); (2) Kemampuan awal siswa memberikan pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok materi bangun datar. (Fb=3,0904 > Ftabel= 3,0000). Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi belajar matematika siswa yang sama dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang, siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, dan siswa yang memiliki kemampuan awal sedang mempunyai prestasi belajar matematika siswa yang sama dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. (3) Tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi pokok bangun datar (Fab = 0,5698 < Ftabel= 3,0000). Artinya siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan konvensional baik secara umum maupun kalau ditinjau dari masing-masing kategori kemampuan awal. Di sisi lain siswa dengan kemampuan awal tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dengan siswa dengan kemampuan awal sedang dan rendah, siswa dengan kemampuan awal sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dengan siswa dengan kemampuan awal rendah baik siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual maupun siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan konvensional.
PROFIL KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI PADA MATERI SISTEM KOORDINAT RUANG Tri Andari; Restu Lusiana
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.404 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v3i2.513

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui profil kreativitas mahasiswa dalam memecahkan masalah Geometri pada materi sistem koordinat ruang. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika semeter III IKIP PGRI Madiun. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil tes dan wawancara. Teknik analisis data terdiri dari tiga alur yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Mahasiswa dengan kriteria kemampuan tinggi berkecenderungan untuk memiliki profil kreativitas terhadap hasil belajar yang baik dalam memecahkan masalah Geometri pada materi sistem koordinat ruang. (2) Mahasiswa dengan kriteria kemampuan sedang berkecenderungan untuk memiliki profil kreativitas terhadap hasil belajar yang cukup baik dalam memecahkan masalah Geometri pada materi sistem koordinat ruang. (3) Mahasiswa dengan kriteria kemampuan rendah berkecenderungan untuk memiliki profil kretivitas yang kurang baik dalam memecahkan masalah Geometri pada materi sistem koordinat ruang.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES Tri Andari; Restu Lusiana
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.624 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v3i1.488

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik dengan menggunakan pendekatan Quantum Learning berbasis needs assesment pada mata kuliah Aljabar Linier. Penggunaan pendekatan Quantum Learning dalam pembelajaran merupakan salah satu cara untuk menarik minat mahasiswa dalam mengikuti dan memahami materi Aljabar Linier. Pendekatan Quantum Learning tidak dapat berjalan tanpa adanya metode pembelajaran, untuk itu dimanfaatkan needs assesment untuk menentukan metode pembelajaran yang cocok dengan karakteristik masing-masing mahasiswa. Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan pendekatan pengembangan 4-D Thiagarajan, dkk.. Pendekatan Thiagarajan terdiri dari 4 tahap yang dikenal dengan pendekatan 4-D (four D pendekatan). Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun Semester V. Perangkat pembelajaran yang telah didapatkan dinyatakan valid oleh para validator dan memenuhi kriteria yaitu aktivitas mahasiswa efektif, kemampuan dosen mengelola pembelajaran baik, kemampuan mahasiswa dalam memahami materi baik, tes hasil belajar sensitif, valid, dan reliabel, serta respon mahasiswa positif. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB) pada mata kuliah Aljabar Linier materi Ruang-n Euclides.
PERBANDINGAN METODE EXPLICIT INSTRUCTION DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 1 SAWAHAN Tri Andari
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.646 KB) | DOI: 10.25273/jems.v3i2.149

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: 1) Pembelajaran mana yang lebih baik antara metode STAD dengan metode Explicit Instruction dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, 2) Metode mana yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah, 3) Ada tidaknya interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi pada prestasi belajar siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk data motivasi siswa dan teknik tes untuk data prestasi belajar matematika siswa. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik analisis variansi dua jalan frekuensi sel tak sama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) tidak ada perbedaan pengaruh antara Pembelajaran dengan menggunakan metode STAD maupun pembelajaran yang menggunakan metode Explicit Instruction dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Sawahan pada pokok bahasan Lingkaran, 2) tidak ada perbedaan pengaruh antara motivasi tinggi, sedang maupun rendah terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP N 1 SAWAHAN pada pokok bahasan Lingkaran, 3) tidak ada interaksi antara pengajaran dengan model STAD dan pengajaran dengan model Explicit Instruction dengan motivasi siswa tinggi, sedang maupun rendah terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Sawahan pada pokok bahasan Lingkaran. 
MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Restu Lusiana; Tri Andari
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.072 KB) | DOI: 10.25273/jems.v3i1.245

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik dengan menggunakan model pembelajaran Guide Inquiry pada mata kuliah Struktur Aljabar I Materi Grupoida. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah bahwa mata kuliah Struktur Aljabar I merupakan salah satu mata kuliah prasyarat untuk mata kuliah lainnya, sehingga mata kuliah ini penting untuk dipahami oleh mahasiswa. Penggunaan model pembelajaran Guide Inquiry dalam pembelajaran merupakan salah satu cara untuk menarik minat mahasiswa dalam mengikuti dan memahami materi Grupoida, karena dalam model pembelajaran ini (Guide Inquiry) menekankan pada kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah umum melalui latihan pemecahan masalah, praktek membentuk dan menguji hipotesis secara mandiri. Dalam model Guide Inquiry dosen hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran Guide Inquiry diharapkan dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk mempelajari materi pembelajaran dengan lebih baik. Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan pendekatan pengembangan 4-D Thiagarajan, dkk.. Pendekatan Thiagarajan terdiri dari 4 tahap yang dikenal dengan pendekatan 4-D (four D pendekatan). Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development), dan tahap penyebaran (disseminate).  Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun Semester V. Model pengumpulan data melalui  angket dan tes. Beberapa data yang diperoleh pada pelaksanaan ujicoba perangkat pembelajaran meliputi aktivitas mahasiswa, kemampuan dosen mengelola pembelajaran, kemampuan mahasiswa dalam memahami materi, tes hasil belajar, dan respon mahasiswa. Perangkat pembelajaran yang telah didapatkan dinyatakan valid oleh para validator dan memenuhi kriteria yaitu aktivitas mahasiswa efektif, kemampuan dosen mengelola pembelajaran baik, kemampuan mahasiswa dalam memahami materi baik, tes hasil belajar sensitif, valid, dan reliabel, serta respon mahasiswa positif. Perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran Guide Inquiry yang dihasilkan meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP),  Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB) pada mata kuliah Struktur Aljabar I materi Grupoida.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBASIS TUGAS TERSTRUKTUR PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Tri Andari; Restu Lusiana
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.827 KB) | DOI: 10.25273/jems.v2i1.193

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik dengan menggunakan model Snowball Throwing Berbasis Tugas Terstruktur pada mata kuliah Struktur Aljabar I. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah kenyataan bahwa mata kuliah Struktur Aljabar merupakan salah satu mata kuliah yang memuat konsep konsep yang abstrak, karena sifat dari mata kuliah tersebut seperti itu maka mahasiswa seringkali mendapat kesulitan dalam mempelajarinya. Untuk mengatasi hal tersebut, seorang dosen harus mampu membantu dan mengarahkan mahasiswa agar dapat mempelajari materi-materi pada mata kuliah tersebut menjadi lebih menarik dan bermakna. Pemberian tugas secara terstruktur diharapkan dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa sehingga dapat mendorong mahasiswa untuk mempelajari materi-materi tersebut secara terarah. Penelitian pengembangan ini dilakukan menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan, dkk. Model Thiagarajan terdiri dari 4 tahap yang dikenal dengan model 4-D (four D model). Model pengembangan perangkat pembelajaran pada penelitian ini adalah model Thiagarajan, Semmel, dan Semmel yang dikenal dengan four-D model (model 4-D) yang terdiri dari 4 tahap. Namun, dalam penelitian dimodifikasi menjadi tiga tahap pengembangan perangkat, yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pengembangan. Penelitian dilaksanakan di Prodi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Madiun Semester enam. Model pengumpulan data melalui angket dan tes. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan: Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB) pada mata kuliah Struktur Aljabar materi Group. Beberapa data yang diperolah pada pelaksanaan ujicoba perangkat pembelajaran meliputi aktivitas mahasiswa, kemampuan dosen mengelola pembelajaran, kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kompetensi guru profesional, tes hasil belajar, dan respon mahasiswa. Perangkat pembelajaran yang telah didapatkan dinyatakan valid oleh para validator dan memenuhi kriteria yaitu aktivitas mahasiswa efektif, kemampuan dosen mengelola pembelajaran baik, kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan kompetensi guru profesional baik, tes hasil belajar sensitif, valid, dan reliabel, serta respon mahasiswa positif. Perangkat pembelajaran dengan model Snowball Throwing berbasis tugas terstruktur yang dihasilkan meliputi Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan Tes Hasil Belajar (THB).
PEMBERDAYAAN DESA MELALUI PELATIHAN PENGOPERASIAN MICROSOFT EXCEL DALAM ADMINISTRASI DATA MATEMATIS DESA Tri Andari; Restu Lusiana
Jurnal Terapan Abdimas Vol 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.469 KB) | DOI: 10.25273/jta.v1i1.338

Abstract

The purpose of this training is that trainees are able to master the operation of Microsoft Excel for data processing mathematical administration in the village. Operation of Microsoft Excel training activities carried out in two village in the district Panekan partners namely in the village and the village Milangasri Wates. Training activities conducted using survey methods, lectures, practical training and consultation discussions. In this community service activities we undertake the operation of Microsoft Excel training for administrative data processing mathematically in the village. To know the indicators of achievement of the control operation of Microsoft Excel training participants we conducted a series of evaluations at each stage of activity. From the results of the evaluation carried out, showing that the operation of Microsoft Excel training is effective, it can be seen from the enthusiasm of the participants in the training. Given that most of the data processing mathematical administration in the village do with Microsoft Excel so by mastering how to operate the program, the data can be documented village easier, faster, and more complete. It is an indicator of the importance of improving the quality of village administration services and related processes performed by the village. The enthusiasm and activeness of the participants showed that this training is required by the Village.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA SUKOLILO MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMI TRI ANDARI; RESTU LUSIANA
Jurnal Terapan Abdimas Vol 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1763.687 KB) | DOI: 10.25273/jta.v2i0.976

Abstract

AbstractThe purpose of this training is the training participants can process the waste of paper and then process it into recycled paper ready for sale to the basic ingredients of craft and production of handicrafts made from recycled paper, master the skills and attitudes include the training of administrative, entrepreneurial management, organization, and marketing. The training activities carried out in the village Sukolilo Jiwan subdistrict, Madiun Regency. This activity uses two methods of approach, the first separation of training activities and the processing of waste paper and paper-based creative production. And the second is training and mentoring organization, management and entrepreneurship. Assistance activities primarily intended to increase the value of selling their production of processed waste so it can be accepted with a high value in the market. Training is done in six stages, namely the preparatory stage, the introduction stage, the stage of establishment of the system, stages of creative production, sales stage, and the stage of development. The results of the activities are 1) most of the trainees can follow every stage of the training given to the good, but there are some stages that have not been implemented, namely the development phase in view of the time constraints, 2) Kesejahateraan villagers Sukolilo increased through the utilization of waste paper into recycled paper which is then processed into a product of creative economic value. AbstrakTujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah peserta pelatihan dapat mengolah sampah kertas kemudian memprosesnya menjadi kertas daur ulang siap jual untuk bahan dasar kerajinan dan produksi hasil kerajinan berbahan dasar kertas daur ulang, menguasai keterampilan dan sikap meliputi pelatihan administrasi, manajemen kewirausahaan, organisasi, dan pemasaran. Kegiatan pelatihan dilakukan di Desa Sukolilo Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun. Kegiatan ini menggunakan dua metode pendekatan, yang pertama kegiatan pelatihan pemisahan serta pengolahan limbah kertas dan produksi kreatif berbahan dasar kertas. Dan yang kedua adalah pelatihan dan bimbingan organisasi, manajemen dan kewirausahaan. Kegiatan Pendampingan terutama ditujukan untuk meningkatkan nilai hasil jual produksi olahan sampah sehingga bisa diterima dengan nilai tinggi di pasar. Pelatihan dilakukan dalam enam tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pengenalan, tahap pembentukan sistem, tahap produksi kreatif, tahap penjualan, dan tahap pengembangan. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan adalah 1) sebagian besar peserta pelatihan dapat mengikuti setiap tahapan pelatihan yang diberikan dengan baik, namun ada beberapa tahap yang belum terlaksana yaitu tahap pengembangan mengingat keterbatasan waktu, 2) Kesejahateraan masyarakat desa Sukolilo meningkat melalui pemanfaatan limbah kertas menjadi kertas daur ulang yang kemudian diolah menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomi.