Vitalis Djarot Sumarwoto
IKIP PGRI MADIUN

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL DENGAN PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE THERAPY UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA Yuni Widyaningrum; Vitalis Djarot Sumarwoto
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.257 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i2.251

Abstract

Siswa dalam hidupnya mengemban dua tugas perkembangan, yaitu sebagaimakhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, kehidupansiswa di sekolah tidak dapat dilepaskan dari individu lain, mengingat bahwa siswajuga sebagai makhluk ssial. Artinya, perkembangan siswa itu terjadi, sebagianditentukan oleh hasil interaksi dengan sesama teman, yang salah satunya disebutteman sebaya. Proses interaksi dengan teman sebaya merupakan perwujudan dariproses komunikasi, yang diharapkan akan terjadi saling mempengaruhi, sehinggamenimbulkan suatu perubahan sikap atau perilaku pada diri siswa tersebut.Interaksi dengan teman sebaya yang efektif dapat dilakukan melalui layananbimbingan pribadi-sosial, karena hakikat layanan bimbingan pribadi-sosial adalahmembantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah pribadi yang disebabkanoleh dampak pergaulan sosial. Layanan bimbingan pribadi-sosial diyakini dapatmembantu perubahan sikap dalam diri individu (siswa), dan dikembangkanmelalui pendekatan rasional emotif therapy. Beberapa perubahan sikap hasil darilayanan bimbingan pribadi-sosial dengan pendekatan rasional emotif therapybersangkut paut dengan masalah pola pikir dan kehidupan perasaan siswa.
PENGARUH KEDISIPLINAN PENGGUNAAN WAKTU LUANG UNTUK BELAJAR ANTARA PRIA DENGAN WANITA Vitalis Djarot Sumarwoto
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.798 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v1i1.152

Abstract

Tujuan penelitian ini hakikatnya ingin mengetahui perbedaan kedisiplinanmenggunakan waktu luang antara siswa pria dengan siswa wanita pada siswa kelas XISMA Negeri I PGRI Maospati Magetan tahun pelajaran 2010-2011. Masalah dalampenelitian ini akan menjadi lebih konkrit apabila dirumuskan sebagai berikut:“Pengaruh kedisiplinan penggunaan waktu luang untuk belajar terhadap siswa priadengan siswa wanita”.Metode penelitian adalah eksperimen, yaitu cara mengadakan pengamatankepada kelompok responden. Pengamatan dilakukan pada pertengahan bulan Januarisampai pertemngahan bulan Februari tahun 2011. Pelaksanaan eksperimen melibatkankonselor sekolah tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakandi SMA PGRI IMaospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010-2011. Sampel penelitian terdiridari dua kelompok, yaitu kelompok siswa pria dan kelompok siswa wanita. Jumlahanggota masing-masing kelompok adalah 30 siswa, dan ditetapan dengan teknikrandom sampling. Pengumpulan data penelitian dengan teknik angket.Analisis datamenggunakan teknik statistik, dengan rumus bangun t-score.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan kedisplinanpenggunaan watu luang untuk belajar antara siswa pria dan siswa wanita pada siswakelas XI SMA PGRI 1 Maospati Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010-2011, dan(2) kedisiplinan siswa wanita dalam menggunakan waktu luang untuk belajar lebihbaik jika dibandingkan dengan siswa pria.
PENGARUH KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP KEPRIBADIAN SISWA M.Ts. PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Vitalis Djarot Sumarwoto
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 2 (2011)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.702 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v1i2.177

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh komunikasi dalamkeluarga dan perhatian orang tua terhadap siswa kelas VIII M.Ts. Ponorogo tahunpelajaran 2010-2011. Masalah dalam penelitian ini secara lebih konkritdirumuskan sebagai berikut: “Pengaruh komunikasi dalam keluarga dan perhatianorang tua terhadap siswa kelas VIII M.Ts. Ponorogo tahun pelajaran 2010-2011”.Metode penelitian adalah ex-post-facto, yaitu dengan cara mengungkap datatentang komunikasi dalam keluarga, perhatian orang tua, dan kepribadian siswaanggota sampel penelitian dengan teknik angket. Penetapan sampel penelitianmenggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian inimenggunakan teknik angket, yaitu angket langsung dan tertutup. Penyebaranangket pada bulan Mei tahun 2011. Analisis data penelitian menggunakan teknikAnalisis Regresi: Dua Prediktor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada pengaruh komunikasi dalamkeluarga terhadap kepribadian siswa kelas VIII M.Ts. Ponorogo tahun pelajaran2010-2011”, (2) Ada pengaruh perhatian orang tua terhadap kepribadian siswakelas VIII M.Ts. Ponorogo tahun pelajaran 2010-2011, dan (3) Ada pengaruhkomunikasi dalam keluarga dan perhatian orang tua terhadap kepribadian siswakelas VIII M.Ts. Ponorogo tahun pelajaran 2010-2011.
PENINGKATAN KEAKTIFAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT MELALUI BIMBINGAN PRIBADI DENGAN TEKNIK REINFORCEMENT PADA SISWA SMP NEGERI 1 TAKERAN KAB. MAGETAN Yulia Rahmatika Aziza; Vitalis Djarot Sumarwoto
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.341 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v4i1.258

Abstract

Proses pembelajaran siswa di sekolah dalam beberapa aspek menuntut keaktifansiswa dalam mengemukakan pendapat. Tuntutan tersebut bertujuan untuk mengetahuiseberapa besar pemahaman siswa terhadap obyek yang dihadapinya. Semakin siswamenunjukkan keaktifan dalam mengemukakan pendapat, semakin memberi petunjuktentang seberapa besar pemahaman siswa terhadap materi yang diterimanya.Menghadapi tuntutan di atas ternyata tidak semua siswa menunjukkan perilaku yangsama. Hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada minggu pertama dan kedua padabulan Mei 2013, terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1 Takeran Kabupaten Magetan,yang berjumlah 110 siswa diketahui terdapat 85 siswa yang tidak aktif mengemukakanpendapatnya. Penyebab utamanya adalah: dalam proses pembelajaran tidak dikondisikanuntuk mengeluarkan pendapat, dan takut jika pendapatnya salah.Kenyataan di atas perlu disikapi secara positif, yaitu dengan mencari solusi terhadapmasalah tersebut, sehingga tidak menghambat perkembangan siswa. Solusi yangditawarkan adalah dengan memberi bimbingan pribadi melalui tekhnik reinforcement.Hakikat teknik reinforcement adalah suatu tindakan penguatan didefinisikan sebagaisetiap konsekuensi yang memperkuat dan meningkatkan frekuensi perilaku.Subyek penelitian adalah 20 dari 85 siswa total siswa yang bermasalah pada keaktifanmengemukakan pendapat. Penetapan sampel dengan teknik random sampling. Kepada 20siswa diberi treatment berupa bimbingan pribadi melalui teknik reinforcement. Frekuensipemberian bimbingan sebanyak 4 kali pertemuan, lama bimbingan 60 menit/pertemuan,dan diakhiri dengan evaluasi. Hasil evaluasi berupa kumpulan skor dari observasi danhasil isian angket antara sebelum dan setelah diberi treatment, kemudian dibandingkan,untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keaktifan mengemukakan pendapat.Analisis data menggunakan rumus t-skor. Hasil analisis data menunjukkan terdapatpeningkatan yang signifikan. Simpulan yang diperoleh adalah bahwa bimbingan pribadidengan teknik reinforcement dapat meningkatkan keaktifan mengemukakan pendapatsiswa kelas VII SMP Negeri 1 Takeran Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2013/2014.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN EMOSI KORBAN PERCERAIAN BERBANTUAN BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL DENGAN TEKNIK SIMULASI SISWA SMP NEGERI 1 TAKERAN KABUPATEN MAGETAN Afifatul Fitria Bahiroh; Vitalis Djarot Sumarwoto
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.195 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v4i2.264

Abstract

Berdasarkan hasil pengamatan dan catatan konselor sekolah, diperolehinformasi bahwa di SMP Negeri 1 Takeran Kabupaten Magetan khususnya siswakelas VIII, menunjukkan kurang mampu mengelola emosinya. Penyebab yangpaling dirasakan adalah karena latar belakang perceraian orang tua. Akibatnya,kebanyakan siswa tersebut merasa minder, kurang mampu memotivasi dirisendiri, tingkat kecemasan yang berlebihan, dan kurang mampu bangkit dariperasaan-perasaan yang menekan. Kemampuan pengelolaan emosi merupakanpenunjang dari keberhasilan siswa dalam bersosialisasi dan mengoptimalkankemampuannya, sehingga ada alasan perlu ditingkatkan. Harapan dalampenelitian ini siswa lebih mampu memotivasi diri, bertahan menghadapi frustasi,mampu mengendalikan dorongan hati, tidak melebih-lebihkan kesenangan,mampu mengatur suasana hati dan berempati.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan pengelolaanemosi korban perceraian melalui bimbingan pribadi-sosial dengan teknik simulasisiswa kelas VIII SMP Negeri 1 Takeran Kabupaten Magetan. Sampel penelitianditetapkan dengan teknik purposive sampling, yaitu siswa korban dari orangtuanya bercerai, sebanyak 16 siswa, dan yang terindikasi belum mampumengelola emosi yang disebabkan perceraian orang tua sebanyak 5 siswa.Penentuan jumlah sampel penelitian mengacu pada hasil observasi peneliti dancatatan hasil analisis data kepribadian dari konselor sekolah. Pengumpulan datamenggunakan teknik angket. Rancangan penilitian ini menggunakan pra eksperimental,dengan desain one-group pretest-post test. Analisis data penelitianmengunakan teknik statistik, dengan rumus t-score.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan mengelolaemosi korban perceraian orang tua melalui bimbingan pribadi-sosial denganteknik simulasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Takeran Kabupaten Magetan.
PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Vitalis Djarot Sumarwoto
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.493 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v2i2.216

Abstract

Faktor kedisiplinan siswa di sekolah merupakan unsur yang tidak dapat diabaikan.Perilaku disiplin bagi seorang pelajar merupakan bagian integral dalam pencapaiantujuan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Tinggi-rendahnya kedisiplinan siswadi sekolah antara lain akan mempengaruhi optimal-tidaknya motivasi belajar siswadalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Secara psikologis dapat dinyatakanbahwa siswa kurang disiplin dalam berperilaku dalam kehidupan, dalam aktivitasbelajarnya di sekolah, maka akan berpengaruh terhadap motivasi belajarnya, sehinggaakan berpengaruh terhadap daya-daya jiwa lain yang dimiliki siswa. Penanggulanganterhadap kecenderungan masalah siswa tersebut antara lain layanan bimbingan sosial,karena hakikat bimbingan sosial adalah membantu siswa yang mengalami masalahmasalahsosial, yang dapat mempengaruhi perilaku siswa.Penelitian ini pada hakikatnya ingin mengetahui pengaruh bimbingan sosial danmotivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 MaospatiMagetan tahun pelajaran 2011-2012. Penelitian ini menggunakan metode ex-posfacto,karena pada dasarnya peneliti ingin menguji teori yang menyatakan bahwafaktor bimbingan sosial dan motivasi belajar akan mempengaruhi kedisiplinan belajarsiswa. Untuk megetahui pengaruh antar variabel penelitin peneliti mengungkap datatentang keefektifan bimbingan sosial, motivasi belajar dan kedisiplinan belajar siswadi sekolah dengan teknik angket Penelitian ini melibatkan sampel sebanyak 50 siswadari 179 anggota populasi, yang ditetapkan dengan teknik random sampling. Analisisdata dalam penelitian ini menggunakan jasa statistik dengan rumus bangun AnalisisRegresi: dua Prediktor.Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa harga F-hitung lebih besar dibanding Ftabel(57,198 > 3,20=TS/5%). Jadi ada pengaruh yang signifikan bimbingan sosial danmotivasi belajar terhadap kedisiplinan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 MaospatiMagetan tahun pelajaran 2011-2012.
PENGARUH MEDIA CERITA BERGAMBAR TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL ANAK DIDIK KELOMPOK B TK DESA NGEPEH SARADAN MADIUN TAHUN AJARAN 2014-2015 Lely Damayanti; Vitalis Djarot Sumarwoto
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.461 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: ada atau tidaknya pengaruhpenggunaan media cerita bergambar terhadap kehidupan sosial anak didik kelompok B TK Desa Ngepeh Saradan Madiun Tahun Ajaran 2014-2015. Sampel di dalam penelitian ini adalah kelompok B1 TK Desa Ngepeh SaradanMadiun sejumlah 40 anak didik dengan menggunakan teknik “purposive sampling”. Pengumpulan data menggunakan teknik non-test dalam bentuk daftar cocok. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain “intact-group comparison”. Hasil analisis data dengan teknik statistik rumus t-score menunjukkan harga thitung lebih besar dibandingkan harga t-tabel (0,477 > 0,022)/TS 5%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu: ada pengaruh penggunaan media cerita bergambar terhadap kehidupan sosial anak didik kelompok B TK Desa Ngepeh Saradan Madiun tahun Ajaran 2014-2015.
PENGARUH BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL TERHADAP KEMATANGAN EMOSI Vitalis Djarot Sumarwoto
Jurnal Pendidikan Vol 18, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emotional maturity of an individual sticks and grows in line with his/her physical growth, including that of Secondary School students. Their emotional development can be viewed through general activities they conduct. There are some factors which assumptively promote their emotional maturity, but they can be mainly grouped into two categories, i.e. internal and external ones. The internal factors can be sub-grouped into physical and psychological ones. Physical factor develops in line with the age, where the older they are, the better their body builds are. The psychological development will none theless follows this physical growth, so as to become more emotionally mature. One of the external factor which can influence the development of thei emotional maturity is the school counceling practice. The main school counceling practice serves problem solving in the area of students individual conduct in relation to others. The school counceling office is in charge of assisting the students' emotional development to reach their emotional maturity.
Pengaruh Pendidikan Seksual Terhadap Pengembangan Sikap Berkomunikasi Bagi Siswa Sekolah Menengah Vitalis Djarot Sumarwoto
Jurnal Pendidikan Vol 16, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.732 KB)

Abstract

Considered under the development path, students of secondary school belong to the 3rd phase of 14 up to 21 years of age plunging in teenager’s period. The teenager’s period has attracted many experts’ attentions which is then assumed as the period of sexual maturity. For educators, this period becomes an interesting focus of study viewed through other aspect, rather than sexual maturity. Socio-psychologically, this period brings them into broader interaction with adults. They do not belong to the subordinate class as children anymore; rather they interact horizontally with adults.             Radical change experienced by youngsters in periode of puberty often results in bewilderment which negatively entails curiousity to peform sexual conducts. Such evidence should be viewed educationally as a problem which needs to be cleared up. They urgently need educational hands to lead their curiousity to the proper end. The education is carried out to serve the needed information, knowledge and understanding all about sexual life so as to perform the proper and healthy sexual conducts. The assumption the writer proposes is that there is a significance enfluence of sex education towards the positive communication on teenagers.