Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi literasi kemandirian dapat meningkatkan sikap kemandirian mahasiswa peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) melalui metode daring pada pembelajaran historiopreneurship di era pandemi Covid 19. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu berupa studi kasus. Sumber data diperoleh melalui wawancara, angket , studi arsip dan dokumen serta observasi langsung. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung secara non partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran di kampus. Wawancara dilakukan baik secara terstruktur dengan daftar pertanyaan yang telah disistematisasikan berdasarkan gambaran awal yang didapat ataupun secara. Sedangkan data peningkatan sikap kemandirian dilakukan dengan menggunakan angket yang dianalisa melalui skala likert. Secara keseluruhan analisis data penelitian ini berpedoman pada langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif dari Moleong (2011), yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Dari analisis data diperoleh hasil 1) Diperlukan literasi kesejarahan sebagai sebuah ilmu pengetahuan tentang masa lampau yang bermanfaat bagi manusia serta melakukan komersialisasi dengan jiwa dan semangat yang mampu menghadirkan produk-produk hasil kajian kesejarahan yang bisa diterima oleh masyarakat.2) Terdapat data peningkatan sikap kemandirian mahasiswa yaitu dengan 75,2 % responden mahasiswa PMM menunjukkan sikap sangat setuju bahwa sikap kemandirian merupakan kunci keberanian seseorang untuk menekuni bidang kewirausahaan, 3) 81,3 % mahasiswa menyatakan bahwa di era transformasi digital, pariwisata sejarah merupakan bidang garapan lulusan prodi Pendidikan sejarah serta merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.