S Soebijantoro
Universitas PGRI Madiun

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Akulturasi Etnis Tionghoa Dalam Pengembangan Seni Budaya Di Kelenteng Tri Dharma Hwie Ing Kiong Di Kota Madiun Febriyana Kusuma Dewi; S Soebijantoro; Anjar Mukti Wibowo
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v11i2.9887

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kelenteng Hwie Ing Kiong pada proses akulturasi dalam pengembangan seni budaya etnis tionghoa sebagai sarana untuk mengembangkan kesenian dengan adanya perpaduan antara kesenian yang berbeda namun tetap mempertahankan atau tetap menampilkan ciri khas masing-masing dan tentunya juga sebagai sarana unutk tradisi perayaan hari besar Tionghoa, adapun pengaruh proses akulturasi yakni faktor pendukung timbulnya rasa saling menghargai antar kebudayaan dan faktor penghambat suatu kebudayaan yang sudah kuat tertanam pada masyarakat. Pada proses penelitian ini lokasi dilaksankan di wilayah Kecamatan Taman Kota Madiun dan pendekatan yang dipergunakan oleh peniliti yaitu pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa Kelenteng Hwie Ing Kiong memiliki peran sebagai sarana pengembangan kesenian juga perpaduan seni budaya atau berkolaborasi dan sarana untuk perayaan hari besar atau kegiatan masyarakat Tionghoa dalam akulturasi. Pada proses akulturasi adapun faktor yang mempengaruhi yakni faktor penghambat pada etnis Tionghoa memiliki pendirian yang kuat dengan tetap mempertahankan budaya leluhur, memiliki suatu anggapan atau pemikiran yang kurang yakin pada ras tertentu, lalu pada faktor pendukung menerapkan dalam kehidupan saling bertoleransi atas perbedaan budaya masing-masing dengan memiliki kepribadian yang beraneka ragam dan berinteraksi sosial dengan etnis lainnya.
Nilai-Nilai Kepemimpinan dan Pendidikan Karakter: Studi Tokoh Bupati Sumoroto III Raden Mas Brotodirjo Safira Anugeraheni; S Soebijantoro
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v11i1.8228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai nilai kepemimpinan Bupati Sumoroto III yaitu Raden Mas Brotodirjo sebagai upaya pembentukan Pendidikan karakter di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studidokumentasi. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung secara non partisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat. Wawancara dilakukan baik secara terstruktur maupun secara bebas..Analisis data penelitian ini berpedoman pada langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif yaitu: reduksi data, penyajian data, dan  penarikan simpulan. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa nilai kepemimpinan Raden Mas Brotodirjo  dalam memimpin kabupaten Sumoroto antara lain integritas dan moralitas serta kemampuan dalam melihat visi dan misi kenegaraan. Sedangkan nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalam kepemimpinan Raden Mas Brotodirjo yaitu a) Cinta Tanah Air, b)Semangat kebangsaan dan c) Bertanggung Jawab.
Literasi sikap kemandirian dalam berwirausaha melalui metode pembelajaran daring bagi mahasiswa peserta PMM prodi Pendidikan Sejarah UNIPMA S Soebijantoro; Bela Septianingrum
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i1.11955

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi literasi  kemandirian dapat meningkatkan sikap kemandirian mahasiswa peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) melalui metode daring pada pembelajaran  historiopreneurship di era  pandemi Covid 19. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu berupa studi kasus. Sumber data diperoleh melalui wawancara, angket , studi arsip dan dokumen serta observasi langsung. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung secara non partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran di kampus. Wawancara dilakukan baik secara terstruktur dengan daftar pertanyaan yang telah disistematisasikan berdasarkan gambaran awal yang didapat ataupun secara. Sedangkan data peningkatan sikap kemandirian dilakukan dengan menggunakan angket yang dianalisa melalui skala likert. Secara keseluruhan analisis data penelitian ini berpedoman pada langkah-langkah analisis data penelitian kualitatif dari Moleong (2011), yaitu: reduksi data, penyajian data, dan  penarikan simpulan. Dari analisis data diperoleh hasil 1)  Diperlukan literasi kesejarahan sebagai sebuah ilmu pengetahuan tentang masa lampau yang bermanfaat bagi manusia serta melakukan komersialisasi dengan jiwa dan semangat yang mampu menghadirkan produk-produk hasil kajian kesejarahan yang bisa diterima oleh masyarakat.2) Terdapat data peningkatan sikap kemandirian mahasiswa yaitu dengan 75,2 % responden mahasiswa PMM menunjukkan sikap sangat setuju bahwa  sikap kemandirian merupakan kunci keberanian seseorang untuk menekuni bidang kewirausahaan, 3) 81,3 % mahasiswa menyatakan bahwa di era transformasi digital, pariwisata sejarah merupakan bidang garapan lulusan prodi Pendidikan sejarah serta merupakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Internalisasi nilai-nilai nasionalisme di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Krempyang Kabupaten Nganjuk Nur Huda; S Soebijantoro; Anjar Mukti Wibowo
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i1.11956

Abstract

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai kekhasannya. Keberadaan pesantren semakin penting di era perkembangan teknologi informasi yang berdampak pada perubahan nilai-nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kurikulum Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Krempyang dan internalisasi nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajarannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validasi data dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan analisis interaktif Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pondok pesantren Miftahul Mubtadi’in menerapkan kurikulum Salafiyah yang disusun berdasarkan kebijakan yayasan dan kurikulum formal (madrasah) dari Kementerian Agama Republik Indonesia; 2) Internalisasi nilai-nilai nasionalisme di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Krempyang berdasarkan muatan kurikulumnya dilakukan melalui kegiatan-kegiatan formal (madrasah) dan kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan kurikulum salafiyah yang  memadukan kajian kebangsaan dalam kurikulum formal dengan kurikulum salafiyah yang berbasis ilmu agama Islam.
Situs mangiran Desa Sidorejo Kabupaten Madiun sebagai sumber belajar sejarah lokal Anida Putri Lestari; S Soebijantoro
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i2.13142

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi yang terdapat pada Situs Mangiran yang dapat dipergunakan sebagai sumber belajar sejarah lokal. Penelitian dilakukan di situs mangiran Desa Sidorejo Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Metode yang dipergunakan adalah deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan secara non partisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat. Wawancara dilakukan secara terstruktur dengan daftar pertanyaan yang telah disistematisasikan berdasarkan gambaran awal yang di peroleh. Analisis data berpedoman pada reduksi data, penyajian data dan  penarikan simpulan. Dari hasil analisa data ditemukan bahwa potensi situs mangiran sebagai sumber belajar sejarah lokal adalah Pertama, memberikan pemahaman kepada siswa bahwa situs tersebut semakin memperkuat fakta bersama situs lain yang diketemukan di wilayah Kabupaten Madiun tentang dinamika sosial ekonomi dan budaya masyarakat  yang mencerminkan corak budaya Majapahit, Kedua menambah dan memperluas pengetahuan siswa bahwa sejarah Madiun diwarnai sejumlah kekuatan politik yang silih berganti untuk menguasai wilayah Madiun sejak zaman klasik, mulai dari kekuatan politik yang bersifat lokal hingga kekuatan politik yang merupakan bagian dari kerajaan besar, seperti Singosari, Majapahit, Demak hingga Mataram Islam.
Makna simbolik ritual tiwah suku dayak ngaju sebagai sumber belajar sejarah lokal di Kalimantan Tengah Dita Ayu Murdiya Ningrum; S Soebijantoro
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v13i1.14959

Abstract

Penelitian dilakukan dalam upaya mengkaji makna simbolik ritual tiwah suku dayak ngaju yang berpotensi sebagai sumber belajar sejarah lokal di Kalimantan Selatan. Penelitian dengan metode deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Observasi bersifat non partisipasi dalam berbagai kegiatan masyarakat dengan wawancara terstruktur melalui daftar pertanyaan yang telah dirancang sesuai gambaran awal yang di dapat ataupun bebas. Wawancara dilakukan kepada tokoh dayak ngaju, perangkat desa serta guru SMAN Katingan. Analisis data berpedoman pada langkah reduksi data, penyajian data dan  penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan makna simbolik yang terdapat dalam tradisi ritual tiwah yaitu ritual tersebut merupakan bentuk tanggung jawab sosial baik berupa tangung jawab masyarakat adat, baik terhadap nenek moyang maupun menjunjung tinggi harkat dan martabat masyarakat atau keyakinan untuk membuang sial bagi keluarga yang ditinggalkan. Kemudian terdapat karakter gotong royong sebagai simbol kehidupan bermasyarakat mengingat ritualnya memerlukan waktu dan biaya besar. Guna menghemat pengeluaran, kini masyarakat Dayak mengadakan upacara tiwah bersama-sama. Lau adanya sikap ungkapan rasa syukur kepada tuhan YME atas nikmat dan permohonan supaya terhindar dari kemalangan, kemiskinan dan keterbelakangan. Makna simbolik itu berpotensi sebagai sumber penyusunan sejarah lokal yang masih kurang bagi sumber belajar siswa di SMA Katingan.
Implementasi Media Film Berbasis Sejarah dalam Pembelajaran Sejarah di MAN 2 Kota Madiun Muhammad Rafi Ardhiansyah; S Soebijantoro; Khoirul Huda; Anjar Mukti Wibowo
Gulawentah:Jurnal Studi Sosial Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/gulawentah.v8i1.16777

Abstract

Artikel ini untuk menganalisis implementasi media film berbasis sejarah dalam pembelajaran sejarah pada MAN 2 Madiun. Mengingat permasalahan yang terjadi tergambarkan siswa kecenderungan kurang menunjukkan perhatian terhadap pengajarannya. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskripsi kualitatif bekerja melalui teknik mengumpulkan data lapangan dengan pengamatan pasif ketika proses pengajaran sejarah dalam ruang kelas. Interview model terstruktur terhadap informan guru dan siswa sehingga memperoleh informasi suasana pada waktu berlangsungnya pembelajaran sejarah. Kemudiam data di analisa lewat prosedur kualitatif yakni mengumpulkan, memilah dan menyimpulkan. Hasil penelitian bahwa implementasi media film sejarah dilakukan guna mewujudkan minat belajar. Media film tersebut berhasil dipergunakan sebagai media bagi guru oleh karena memuat  aspek ilmu pengetahuan, kronologi, kausalitas kejadian dan improvisasi.
Peningkatan Keterampilan Pokdarwis melalui Pelatihan History Tour Guide sebagai Implementasi MBKM Model Pemberdayaan Desa Novi Triana Habsari; Khoirul Huda; Rida Fahas; S Soebijantoro; Yudi Hartono; Sieva Inda Nurdianti
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2023): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v6i1.1911

Abstract

Desa Kresek berpotensi dalam pengembangan sebagai desa wisata. Terutama keberadaan monumen Kresek yang menjadi nilai ketertarikan pariwisata. Monumen Kresek adalah kawasan wisata yang dibangun pada masa orde baru memiliki fungsi peristiwa di Madiun 1948. Dalam pengembangannya melibatkan masyarakat setempat dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kresek. Sejak awal Pokdarwis telah memiliki peran aktif dalam pengembangan wisata Monumen Kresek. Sejak adanya penataan, terjadi peningkatan pengunjung yang datang ke Monumen Kresek. Sesuai identifikasi kebutuhan awal terdapat temuan informasi untuk memperkuat eksistensi pengembangan wisata sejarah Monumen Kresek dalam branding rekreatif & edukatif perlu dipersiapkan sumber daya Pokdarwis kompeten supaya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Terutama yang menjadi pemandu wisata yang hingga sekarang ini menjadi kendala prioritas. Metode pengabdian kepada masyarakat dengan pelatihan dan pendampingan dengan melibatkan 10 anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Prosedur tahapan kegiatan ini dengan analisa identifikasi kebutuhan berdasarkan hilirisasi temuan tim penelitian di tahun 2019 dan 2020 serta hasil survey dan catatan FGD stakeholder dan Pokdarwis, rencana pelaksanaan kegiatan untuk realisasi kegiatan, Implementasi penerapan pelatihan dan pendampingan kepemanduan wisata serta evaluasi dan tindak lanjut program.