Lutfi Fransiska Risdianawati
Alumni Prodi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI MADIUN

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sikap Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Upacara Kelahiran Adat Jawa Tahun 2009-2014 (Studi Di Desa Bringin Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo) Lutfi Fransiska Risdianawati; Muhammad Hanif
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 5, No 01 (2015)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.468 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v5i01.895

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap Sikap Masyarakat terhadap Pelaksanaan Upacara Kelahiran Adat Jawa Tahun 2009-2014 di Desa Bringin Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo.Lokasi dari penelitian ini adalah di Desa Bringin Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo. Bentuk dari penelitian ini adalah penelitian Kualitatif yaitu penelitian yang datanya tidak berbentuk angka, menekankan pada kondisi obyek yang alamiah untuk memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa hubungan interaksi pola tingkah laku, yang kenyataannya tidak ada rekayasa dalam aktifitas tersebut saat penelitian berlangsung. Penelitian ini dilakukan selama enam bulan yaitu antara bulan Februari sampai Juli. Pengambilan data menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari Dokumen Desa Bringin dan bahan kepustakaan. Validasi yang dipergunakan yaitu validasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif Miles dan Huberman yang didalamnya terdapat tiga tahapan yaitu melalui proses reduksi data, sajian data dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulankan bahwa sikap Masyarakat Desa Bringin ialah sebagian besar setuju atau menerima segala macam bentuk pelaksanaan upacara kelahiran adat Jawa. Upacara Kelahiran adat ini seperti Upacara selamatan brokohan (setelah bayi lahir), sepasaran (lima hari), selapanan (tiga puluh lima hari), telunglapan (Tiga bulan lima belas hari), mitoni (tujuh bulan), dan nyetahuni (Setahun).Berkaitan dengan adanya bentuk sikap masyarakat yang menerima keberadaan upacara adat tersebut, terdapat berbagai macam tindakan yang dilaksanakan masyarakat yaitu melaksanakan segala macam upacara kelahiran dengan berbagai perlengkapan di dalamnya yaitu sesaji. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi penerimaan sikap masyarakat Desa Bringin terhadap pelaksanaan upacara kelahiran yaitu faktor lingkungan, faktor kebudayaan, faktor kewibawaan seorang tokoh yang dianggap penting, faktor dalam diri sendiri, dan faktor lembaga pendidikan. Baik pendidikan yang disenggarakan oleh lembaga pendidikan desa setempat yaitu Pondok Pesantren “Darul Fikri” dan pendidikan umum maupun lembaga pendidikan yang berada di luar desa setempat.