Agus Fitriangga
Departemen Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Cermin Dunia Kedokteran

Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Skabies dan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Puskesmas Selatan 1, Kecamatan Singkawang Selatan Rosa -; Diana Natalia; Agus Fitriangga
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47, No 2 (2020): Penyakit Infeksi
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v47i2.350

Abstract

Latar Belakang: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabiei varietas hominis Salah satu faktor penyebab skabies adalah personal hygiene. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan skabies dan personal hygiene dengan kejadian skabies di Puskesmas Selatan 1 Kecamatan Singkawang Selatan. Metodologi: Penelitian analitik observasional cross-sectional dengan metode simple random sampling. Jumlah sampel 53 orang. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebanyak 24,5% subjek menderita skabies, 86,8% subjek memiliki tingkat pengetahuan skabies baik dan 54,7% subjek memiliki personal hygiene baik. Nilai signifikasi tingkat pengetahuan (p value) sebesar = 0.002 dan personal hygiene (p value) sebesar = 0.008. Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan skabies dan personal hygiene dengan kejadian skabies di Puskesmas Selatan 1 Kecamatan Singkawang Selatan. Background: Scabies is dermatological disease caused by infestation and sensitization of Sarcoptes scabiei var. hominis. One of its risk factors is personal hygiene. Purpose: To find correlation between level of knowledge on scabies and personal hygiene with prevalence of scabies in South Singkawang Public Health Center 1. Method: An observational analytical cross-sectional study on 53 respondents chosen with simple random sampling. Data was analyzed using Chi-square test. Results: Scabies was found in 24,5% respondent, 86,8% respondent have good level of knowledge about the disease while 54,7% have a good personal hygiene. Conclusion: The incidence of scabies in South Singkawang Public Health Center 1 is correlated to the level of knowledge on scabies (p 0,002) and their personal hygiene.( p= 0,008).
Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Usia Menarche dengan Pola Siklus Menstruasi Siswi SMA di Pontianak Monica Meilany Gultom; Agus Fitriangga; Muhammad In’am Ilmiawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol 48, No 12 (2021): General Medicine
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v48i12.1573

Abstract

Latar Belakang: Pola siklus menstruasi disebut normal apabila tidak kurang dari 21 hari serta tidak melebihi 35 hari. Tujuan: Diketahuinya hubungan antara indeks massa tubuh dan usia menarche terhadap panjangnya siklus menstruasi pada siswi SMA di Pontianak. Metode: Penelitian analitik observasional cross sectional. Variabel bebas penelitian adalah indeks massa tubuh dan usia menarche, variabel terikat adalah panjangnya siklus menstruasi. Total sampel penelitian 40 orang. Hasil: Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan panjangnya siklus menstruasi (uji Fisher’s Exact p = 0,02). Tidak terdapat hubungan antara usia menarche dan panjangnya siklus menstruasi (uji Chi-Square p = 0,305). Simpulan: Indeks massa tubuh berhubungan dengan panjangnya siklus menstruasi siswi.Background: Menstrual cycle pattern is normal if not less than 21 days and not exceed 35 days. Objective: To evaluate the relationship between body mass index and age of menarche on the menstrual cycle among female senior high school students in Pontianak. Method: Observational analytic study with cross sectional design. The independent variables were body mass index and age of menarche, the dependent variable was menstrual cycle. Total sample were 40 students. Results: There is a relation between body mass index and the menstrual cycle (Fisher’s Exact test p = 0,02). No relation between age of menarche and the menstrual cycle (Chi-Square test p = 0,305). Conclusion: Body mass index has a relation toward the menstrual cycle among female senior high school students in Pontianak.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Usia Menarche dengan Pola Siklus Menstruasi Siswi SMA di Pontianak Monica Meilany Gultom; Agus Fitriangga; Muhammad In’am Ilmiawan
Cermin Dunia Kedokteran Vol 48 No 12 (2021): Penyakit Dalam
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v48i12.159

Abstract

Latar Belakang: Pola siklus menstruasi disebut normal apabila tidak kurang dari 21 hari serta tidak melebihi 35 hari. Tujuan: Diketahuinya hubungan antara indeks massa tubuh dan usia menarche terhadap panjangnya siklus menstruasi pada siswi SMA di Pontianak. Metode: Penelitian analitik observasional cross-sectional. Variabel bebas penelitian adalah indeks massa tubuh dan usia menarche, variabel terikat adalah panjangnya siklus menstruasi. Total sampel penelitian 40 orang. Hasil: Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan panjangnya siklus menstruasi (uji Fisher’s Exactp = 0,02). Tidak terdapat hubungan antara usia menarche dan panjangnya siklus menstruasi (uji Chi-Square p = 0,305). Simpulan: Indeks massa tubuh berhubungan dengan panjangnya siklus menstruasi siswi. Background: Menstrual cycle pattern is normal if not less than 21 days and not exceed 35 days. Objective: To evaluate the relationship between bodies mass index and age of menarche on the menstrual cycle among female senior high school students in Pontianak. Method: Observational analytic study with cross-sectional design. The independent variables were body mass index and age of menarche, the dependent variable was menstrual cycle. Total sample were 40 students. Results: There is a relation between body mass index and the menstrual cycle (Fisher’s Exact test p = 0,02). No relation between age of menarche and the menstrual cycle (Chi-Square test p = 0,305). Conclusion: Body mass index has a relation toward the menstrual cycle among female senior high school students in Pontianak.
Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Skabies dan Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di Puskesmas Selatan 1, Kecamatan Singkawang Selatan Rosa; Diana Natalia; Agus Fitriangga
Cermin Dunia Kedokteran Vol 47 No 2 (2020): Infeksi
Publisher : PT Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55175/cdk.v47i2.276

Abstract

Latar Belakang: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi Sarcoptes scabiei varietas hominis Salah satu faktor penyebab skabies adalah personal hygiene. Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan skabies dan personal hygiene dengan kejadian skabies di Puskesmas Selatan 1 Kecamatan Singkawang Selatan. Metodologi: Penelitian analitik observasional cross-sectional dengan metode simple random sampling. Jumlah sampel 53 orang. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebanyak 24,5% subjek menderita skabies, 86,8% subjek memiliki tingkat pengetahuan skabies baik, dan 54,7% subjek memiliki personal hygiene baik. Nilai signifikasi tingkat pengetahuan (p value) sebesar = 0,002 dan personal hygiene (p value) sebesar = 0,008. Simpulan: Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan skabies dan personal hygiene dengan kejadian skabies di Puskesmas Selatan 1 Kecamatan Singkawang Selatan. Background: Scabies is dermatological disease caused by infestation and sensitization of Sarcoptes scabiei var. hominis. One of its risk factors is personal hygiene. Purpose: To find correlation between knowledge level about scabies and personal hygiene with prevalence of scabies in South Singkawang Public Health Center 1. Method: An observational analytical cross-sectional study on 53 respondents chosen with simple random sampling. Data was analyzed using Chi-square test. Results: Scabies was found in 24.5% respondent, 86.8% respondent have good level of knowledge about the disease while 54.7% have a good personal hygiene. Conclusion: The incidence of scabies in South Singkawang Public Health Center 1 is correlated to the level of knowledge on scabies (p = 0.002) and their personal hygiene (p = 0.008).