Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

COMMUNITY LIFE IN SLUM SETTLEMENT KARYA VII EAST HELVETIA, SUNGGAL SUB-DISTRICT Yeni Utami Hutasoit; Lister Eva Simangunsong; Rosmaida Sinaga
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v6i2.9319

Abstract

This study aims to determine the initial causes of the formation of the Karya VII Helvetia settlement, Sunggal Subdistrict, social and economic life in Karya VII Helvetia settlement, Sunggal District. This research uses a social research approach, by applying field research and assisted by literature in accordance with the discussion. For field research, the authors interviewed 5 people who had lived in Karya VII's settlement for at least 10 years according to the research needs. The data obtained from the results of field research and several literature sources were then analyzed by data reduction, data presentation, and conclusion drawing. From the research results, it is known that the initial cause of the formation of the Karya VII Helvetia settlement in Sunggal Subdistrict was a strong desire to seek a better life in urban areas but this was not accompanied by adequate abilities, which automatically failed to compete in terms of quality. This made them bury their dreams of enjoying a prosperous life, living in a proper place and volunteering to live on land that is not their own or land owned by the State in Karya VII Helvetia, Sunggal District. Economically, in the Karya VII Helvetia settlement, Sunggal Subdistrict, by involving housewives to work as scavengers, traders, using the house yard to raise chickens, using the back of the house to raise pigs.
SEJARAH KESEHATAN KULI KONTRAK DI PERKEBUNAN DELI MAATSCHAPPIJ (1872-1942) Winda Octavia; Lister Eva Simangunsong
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 5, No 2 (2020): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol.5 No.2
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v5i2.20316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesehatan kuli kontrak di perkebunan Deli Maatschappij, Metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian sejarah dengan mengunakan pendekatan  historis. Hasil penelitian ini menggambarkan  kesehatan kuli kontrak di perkebunan Deli Maatschappij pada masa kolonial. Dibukanya perkebunan Deli Maatschappj, mendorong terbukanya arus kedatangan tenaga kerja dari luar Sumatera Timur. Tenaga kerja yang didatangkan adalah orang-orang Cina dari Selat Malaka, Semenanjung Malaysa dan orang-orang Jawa dari pulau Jawa serta beberapa etnis lain kemudian tenaga kerja tersebut dikenal dengan sebutan kuli kontrak.Kuli hadir dengan berbagai faktor  dan hidup didalam perkebunan menciptakan sebuah tatanan masyrakat perkebunan. kuli hidup dengan segala masalah-masalah keadaan yang dialami selama didalam perkebunan. Masalah tersebut kemudian menjadi masalah serius dari awal muncul dan berkembangnya berbagai jenis penyakit terutama penyakit tropis pada kuli di perkebunan Deli Maatschappij. Kesehatan kuli yang buruk akibat penyakit berdampak pada turunnya hasil komuniti perkebunan dan kerugian-kerugian lain yang dialami perkebunan, Dengan keadaan yang demikian Deli Maatschappij mulai melalukan tindakan upaya-upaya penanggulan pencegahan agar menekan keadaan yang semakin serius. 
PERANAN ELPIDIUS VAN DUIJHOVEN TERHADAP PENYEBARAN AGAMA KATOLIK DI SIMALUNGUN Niko Adriano Hutabarat; Lister Eva Simangunsong
Puteri Hijau : Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 6, No 1 (2021): Puteri Hijau: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol.6 No.1
Publisher : Department of History Education, Faculty of Social Science, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/ph.v6i1.23226

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang proses penyebaran Agama Katolik oleh Elpidius van Duijhoven, untuk mengetahui bagaimana kondisi religi masyarakat Simalungun khususnya Saribudolok sebelum dan sesudah kedatangan Elpidius van Duijhoven , untuk mengetahui apa saja peranan yang dilakukan Pastor Elpidius dalam menyebarkan Agama Katolik di Simalungun. Penelitian ini merupakan penelitian Historis dengan data kualitatif. Dengan mengumpulkan data-data, penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan buku-buku, dokumen, dan sejenisnya. Selain itu untuk mendukung data, penulis juga melakukan penelitian lapangan dengan observasi,wawancara dan data dokumentasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diketahui bahwa sebelum Pastor Elpidius datang ke Simalungun, masyarakat Simalungun khususnya Saribudolok saat itu sudah memiliki aliran kepercayaan sendiri,Setelah kedatangan Pastor Elpidius sejak tahun 1934, masyarakat Saribudolok berangsur-angsur mau menerima Agama Katolik. Agama Katolik pertama kali disebarkan Di Sabah Dua kemudian Sirpang Sigodang, Pematang Raya, Pematang Purba kemudian ke Haranggaol,  Saribudolok hingga ke Karo dan  Aceh Tenggara. Berbagai peranan yang dilakukan PastorElpidius antara lain Mendirikan Gereja di Purba Hinalang dan Saribudolok serta sekolah.
Nahum Situmorang dan Amir Pasaribu: Seniman Legendaris dari Tanah Batak dan Kontribusi terhadap Perkembangan Musik Indonesia Flores Tanjung; Abdul Haris Nasution; Lister Eva Simangunsong
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v6i2.5908

Abstract

This study aims to find out the artists who came from the Batak Land during the Dutch colonial period in Indonesia, the independence period, and the post-independence period, as well as the specialty of the artists in motivating the workers in the millennial era or the present. The research method used is descriptive qualitative with a historical approach through heuristic steps (collection of data relevant to the topic of study, both primary and secondary), for verification (criticism of external and internal sources), for further interpretation. The analysis was carried out using the theory of semiotics (Ferdinand De Saussure), namely content analysis. The results show that North Sumatra, especially the Tapanuli region, is the hometown for many artists, especially musicians with various genres known at the national and international level. The strength of the lyrics and musicality from the traditional to the popular modern has strengthened the variety of themes and musical compositions so that they become part of the atmosphere that supports the emergence of "Batak the Singing Man". with musical colors, ranging from classical, pop, jazz, blues, country, cha-cha, tango, calypso, rumba, waltz, march, baleno, slow rock, bossanova, keroncong, hawaian beat, stambulan, soul, and faxtrot, respectively each with its derivatives.
Menyibak Fakta Kanibalisme Antara Masyarakat Batak : Tugu Munson-Lyman Lister Eva Simangunsong; Desi Apriani Sitorus; Royo Hutasoit; Yusril Sitanggang; Hariyani Br Tarigan; Edita Kristin Silalahi
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.9993

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menyibak fakta benarkah masyarakat batak melakukan kanibalisme pada misionaris Samuel Munson dan Hendry Lyman pada saat misionaris tersebut sedang menjalankan misi suci yaitu untuk menyebarkan injil suci ke tanah Batak. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah Library Research (penelitian kepustakaan) dan Fiel research (penelitian lapangan) seperti observasi dan wawancara. Analisis yang akan digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menyibak fakta kaninalisme antara masyarakat batak : Tugu Munson-Lyman yang terletak di kota Tarutung tepatnya di Adiankoting menyatakan bahwa misionaris tersebut mati martir saat menjalankan tugas suci memberitakan injil ke tanah Batak. Masyarakat Batak salah paham atas ucapan misionaris tersebut. misionarris tersebut tidak mengetahui Bahasa Batak, dan Masyarakat Batak yang ada di Tapanuli Utara juga tidak mengetahui bahasa Inggris sehingga terjadi miss komunikasi antara masyarakat batak dengan kedua misionarais tersebut.