Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh dosis unsur hara mikro zinc (Zn) pada dua jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna radiata L.) Lis Indriyani; Sutarno Sutarno; Sumarsono Sumarsono
Journal of Agro Complex Vol 5, No 1 (2021): JOAC Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/joac.5.1.66-73

Abstract

ABSTRACT  This study aimed to determine the effect of the dose of micronutrient zinc on two types of manure on the growth and production of green beans. The research was conducted at the Screenhouse and Laboratory of the Faculty of Animal and Agriculture Sciences, Diponegoro University, Semarang, Central Java, and the microelement analysis of zinc was carried out at the Salatiga Getas Research Institute, in February – April 2020. The study used a Completely Randomized Design (CRD) monofactor experiment. P0: NPK, P2: cow dung 3.86 t P/ha+Zn 5 kg/ha. P2: cow dung 3.86 t P/ha+Zn 10 kg/ha, P3: cow dung 3.86 t P/ha+Zn 15 kg/ha, P4: chicken manure 1.80 t P/ha+Zn 5 kg/ha, P5: chicken manure 1.80 t P/ha+10 kg/ha, P6: chicken manure 1.80 t P/ha+Zn 15 kg/ha. Parameters observed were plant height, number of leaves, number of pods per plant, number of seeds per plant and seed weight per plant. The results showed that the effect of Zn micronutrient dose on manure was significant (P<0.05) on the number of leaves, number of seeds per plant and seed weight per plant. Treatment of cow manure and dose of micronutrient zinc 10 kg/ha was able to produce maximum growth and production of green beans. Keyword : Green beans, chicken manure, cow manure, zinc ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis unsur hara mikrozinc pada dua jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau. Penelitian dilakukan di Screenhouse dan Laboratorium Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, dan analisis unsur mikro zinc dilakukan di Balai Penelitian Getas Salatiga, pada bulan Februari – April 2020, menggunakan percobaan monofaktor Rancangan Acak Lengkap (RAL). P0: NPK, P2: pupuk kandang sapi 3,86 t P/ha+Zn 5 kg/ha. P2: pupuk kandang sapi 3,86 t P/ha+Zn 10 kg/ha, P3: pupuk kandang sapi 3,86 t P/ha+Zn 15 kg/ha, P4: pupuk kandang ayam 1,80 t P/ha+Zn 5 kg/ha, P5: pupuk kandang ayam 1,80 t P/ha+10 kg/ha, P6: pupuk kandang ayam 1,80 t P/ha+Zn 15 kg/ha. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dosis hara mikro Zn pada pupuk kandang nyata (P<0,05) terhadap jumlah daun, jumlah biji per tanaman dan bobot biji per tanaman. Perlakuan pupuk kandang sapi dan dosis unsur hara mikrozinc 10 kg/ha mampu menghasilkan pertumbuhan dan produksi kacang hijau yang maksimal.Kata kunci : kacang hijau, pupuk kandang ayam, pupuk kandang sapi, zinc 
Pengaruh konsentrasi zpt giberalin dan lama penyinaran terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium) Dian Rifalasna; Sumarsono Sumarsono; Budi Adi Kristanto
Journal of Agro Complex Vol 3, No 1 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.495 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.1.84-95

Abstract

ABSTRACT               This study aims to examine the effect of giberalin ZPT concentration and duration of irradiation on the growth and yield of chrysanthemum (Chrysanthemum morifolium) cut flowers. The study took place in February - June 2018. The study was conducted in Mendongan Village, Sumowono District, Semarang Regency, Central Java.  ABSTRACT  This study aimed to examine the effect of giberalin concentration and duration of irradiation on the growth and yield of chrysanthemum (Chrysanthemum morifolium) cut flowers. The study took place in February - June 2018. The study was conducted in Mendongan Village, Sumowono District, Semarang Regency, Central Java. The design used in the study was a Completely Randomized Factorial 4x4 Design. The first factor was gibberallin treatment consisted of G1: GA 0 ppm, G2: GA 10 ppm, G3: GA 20 ppm, G4: GA 30 ppm. The second factor was the irradiation time consisted of R1: 1 hour irradiation time, R2: 2 hours irradiation time, R3: 3 hours irradiation time, and R4: 4 hours irradiation time. Parameters observed were plant height, stem diameter, number of leaves, leaf area, number of flowers, flower diameter, flowering age and flower harvesting age.The results showed that the treatment of giberalin concentration significantly affected the parameters of the amount of interest. While the irradiation treatment time significantly affected the parameters of plant height, number of leaves, flower diameter, stem diameter, age of flowering, and leaf area. Keywords: Giberalin, Chrysanthemum, Irradiation Period ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh konsentrasi ZPT giberalin dan lama penyinaran terhadap pertumbuhan dan hasil bunga potong tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium). Penelitian berlangsung pada bulan Februari - Juni 2018. Penelitian dilakukan di Desa Mendongan, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Percobaan Faktorial 4x4 Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama yaitu perlakuan giberalin sebanyak 4 taraf yaitu G1 : GA 0 ppm, G2 : GA 10 ppm, G3 : GA 20 ppm, G4 : GA 30 ppm. Faktor kedua adalah lama penyinaran dengan 4 taraf yaitu R1 : lama penyinaran 1 jam, R2 : lama penyinaran 2 jam, R3 : lama penyinaran 3 jam, dan R4 : lama penyinaran 4 jam. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga, diameter bunga, umur berbunga dan umur panen bunga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi giberalin berpengaruh nyata terhadap peningkatan jumlah bunga yang bertambah banyak. Sedangkan lama penyinaran berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bunga, diameter batang, umur berbunga, dan luas daun. Kata Kunci :Giberalin, Krisan, Lama Penyinaran
Respon pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap frekuensi dan level mikroorganisme lokal bonggol pisang Lestari Lestari; Sumarsono Sumarsono; Sutarno Sutarno
Journal of Agro Complex Vol 3, No 3 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.127 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.3.105-113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh level MOL bonggol pisang yang sesuai, pengaruh frekuensi serta mengetahui kombinasi level dan frekuensi terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian berlangsung pada bulan Februari – April 2018. Penelitian dilakuan di rumah kaca Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH), dilanjutkan dengan menimbang berat basah di Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Percobaan Faktorial 5 x 3 Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan 3 kali. Faktor pertama adalah level mol (0, 10, 20, 30 dan 40 ml) Faktor kedua frekuensi penyiraman (1 minggu, 2 minggu, 3 minggu). Parameter penelitian yaitu Tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar vegetatif tanaman, jumlah umbi bawang merah. Pemberian level mol 40 ml menghasilkan pertumbuhan tinggi tanaman,bobot segar vegetatif tanaman dan jumlah umbi bawang merah, Kata Kunci : Bawang Merah, Mol, Level dan frekuensi
Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascolonicum L) akibat pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk hayati Anisa Indriyana; Yafizham Yafizham; Sumarsono Sumarsono
Journal of Agro Complex Vol 4, No 1 (2020): JOAC Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/joac.4.1.7-15

Abstract

ABSTRACT The objective of this research was to evaluate the effect of cow manure and biological fertilizer on the growth and production of onion. This research was conducted on February 7 to April 18 2018 in Crop House, Bekutuk, Blora, and Laboratory of Ecology and Production, Faculty of Animal Science and Agriculture, Diponegoro University. The reasech design used was factorial design with Randomized Complete Design. The first factor was cow manure 0 tons/ha, 10 tons/ha and 20 tons/ha. The second factor was biological fertilizer 0 ml/l, 10 ml/l and 20 ml/l. Each treatment was repeated three times. Parameters observed were plant height, number of leaves, number of tubers, fresh weight of plant, dry weight of drying. The data were processed by Analysis of Variance (ANOVA), and continued by test of Honestly Significant Different (HSD).The results showed that the treatment of cow manure significantly (p <0.05) increased every dose of 10 tons/ha on plant height and number of leaves. Treatment of biological fertilizers were significant (p <0.05) to the number of tubers increased each dose of 10 ml/l at each dose of manure.Keywords: Onion, cow manure, biological fertilizer. ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pupuk kandang sapi dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 Februari- 18 April 2018 di Rumah Plastik, Bekutuk, Blora, serta Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman Universitas Diponegoro.Penelitian menggunakan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap. Faktor pertama adalah pupuk kandang sapi 0 ton/ha, 10 ton/ha dan 20 ton/ha. Faktor kedua adalah pupuk hayati 0 ml/l, 10 ml/l dan 20 ml/l. Masing- masing kombinasi perlakuan di ulang tiga kali. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, berat segar tanaman, berat kering jemur. Data diolah dengan analisis ragam (uji F), dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata (p<0,05) meningkat setiap dosis 10 ton/ha terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Perlakuan pupuk hayati berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap jumlah umbi meningkat setiap dosis 10 ml/l pada setiap dosis pupuk kandang.Kata Kunci : Bawang merah, pupuk kandang sapi, pupuk hayati.  
Pertumbuhan dan produksi dua varietas selada (Lactuca sativa l.) pada berbagai tingkat naungan dengan metode hidroponik M Arif Rohman Hakim; Sumarsono Sumarsono; Sutarno Sutarno
Journal of Agro Complex Vol 3, No 1 (2019): Online
Publisher : Department of Agriculture, Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.773 KB) | DOI: 10.14710/joac.3.1.15-23

Abstract

ABSTRACT  The study aims to determine the growth and production of two varieties of lettuce at various levels of shade by hydroponic methods. This research was done by using serie experiment by Randomized Block Design with 3 bloks. Treatment of varieties with 3 series groups on each shade treatment. The shade treatment consisted of four shaded treatment levels (N0), 50% Shade (N1), 60% Shade (N2), and 70% Shade (N3). every shade was tested 2 varieties of lettuce Romain Romain green varieties (V1) and Romain lettuce varieties Tiberius (V2). Parameters observed for plant height, number of leaves, leaf area, fresh weight of plant, and dry weight of plant. The results showed that shade levels increased plant height in 50% and 60% shade, but decreased leaf number, leaf area, wet weight, and dry weight as shade level increased. Tiberius varieties produce higher plant height, leaf number, and wet weight significantly higher than Green Romain varieties. Keywords :Lettuce, shades, varieties, hydroponic ABSTRAK  Penelitian bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan produksi dua varietas selada pada berbagai tingkat naungan dengan metode hidroponik. Penelitian ini dilakukan percobaan seri dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok. Perlakuan varietas dengan 3 kelompok seri pada setiap perlakuan naungan. Perlakuan naungan terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu tanpa naungan (N0), Naungan 50% (N1), Naungan 60% (N2), dan Naungan 70% (N3). Pada setiap naungan dicobakan 2 varietas selada yaitu selada Romain varietas Green Romain (V1) dan selada Romain varietas Tiberius (V2). Parameter yang diamati tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar tanaman, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat naungan menaikkan tinggi tanaman pada naungan 50% dan 60%, tetapi menurunkan jumlah daun, luas daun, berat basah, dan berat kering seiring dengan meningkatnya tingkat naungan. Varietas Tiberius menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat basah lebih tinggi secara signifikan dibandingkan varietas Green Romain. Kata kunci : Selada, naungan, varietas, hidroponik 
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI AKIBAT APLIKASI PUPUK BIOSLURRY PADA TIGA VARIETAS PADI DENGAN PEMBENAH TANAH DI JENIS TANAH MEDITERAN Vivi Anisa; Sumarsono Sumarsono; Susilo Budiyanto
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 7, No 1 (2022): JURNAL AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v7i1.6809

Abstract

Penelitian bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan dan produksi akibat dosis pupuk bioslurry yang berbeda pada tiga varietas padi dengan diberi dan tidak diberi pembenah tanah di tanah mediteran. Penelitian menggunakan split plot dengan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 ulangan. Petak utama ialah pembenah tanah (A) yaitu tanpa pembenah (A1) dan dengan pembenah (A2). Anak petak adalah varietas padi pada dosis pupuk bioslurry (B) yaitu kombinasi varietas Ciherang, IR64 dan Inpari 32 dengan masing-masing dosis bioslurry 125 kg N/ha, 1,5 x 125 kg N/ha dan 2 x125 kg N/ha. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, waktu muncul malai, jumlah malai per rumpun, jumlah bulir per malai, bobot segar dan kering tajuk, bobot segar gabah, bobot 1000 butir dan produksi hasil.Data diolah menggunakan analisis ragam untuk menguji pengaruh perlakuan.Apabila ada pengaruh nyata dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pembenah tanah dan interaksinya dengan varietas padi pada dosis bioslurry (P<0,05) terhadap pertumbuhan dan produksi padi. Perlakuan varietas IR64 pada dosis bioslurry nyata (P<0,05) lebih tinggi dibanding verietas ciherang dan Inpari 32 terhadap waktu muncul malai, jumlah malai per rumpun, jumlah bulir per malai, dan bobot 1000 butir. Parameter waktu muncul malai, jumlah malai per rumpun dan jumlah bulir per malai pada dosis bioslurry 125 kg N/ha tiap varietas padi nyata (P<0,05) tertinggi, hasil tidak meningkat dengan peningkatan dosis 1,5 x 125 kg N/ha dan 2 x 125 kg N/ha. Perlakuan dengan pembenah tanah pada varietas IR64 menghasilkan pertumbuhan dan produksi padi tertinggi diikuti dengan varietas Ciherang dan Inpari 32, serta penggunaaan dosis bioslurry 125 kg N/ha sudah cukup untuk untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi.Produksi padi dengan dosis bioslurry 125 kg N/ha pada varietas IR64 yang mendapat pembenah tanah pada jenis tanah Mediteran.dapat mencapai 745 g/m2.
Produksi Tanaman Ubi Jalar Ungu dan Rumput Gajah Odot pada Sistem Tanam Tumpangsari dengan Jarak Tanam Berbeda Zherlin Asmoro; D.W. Widjajanto; Sumarsono Sumarsono
JURNAL AGROPLASMA Vol 9, No 1 (2022): AGROPLASMA VOL 9 NO 1
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v9i1.2732

Abstract

The aim of the study was to examine the treatment of purple sweet potato spacing and elephant grass cv. Odot (Pennisetum purpureum cv. Mott) spacing on the production of purple sweet potato and elephant grass cv. Odot. Field experiment was conducted in Kalongan Village, East Ungaran Sub-district, Semarang District (7o08’27”-7o15’72”Sand 110o40’88”-110o.48’14” E). Analysis of soil, fertilizer and dry matter of purple sweet potato and elephant grass cv. Odot were carried out at the Ecology and Plant Production Laboratory, Department of Agriculture, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University, Semarang from March to August 2021. A 2 x 4 factorial experiment based a randomized block design with 3 replications was used throughout the experiment. The first factor was the spacing of purple sweet potatoes consisted of V1: 90 cm x 30 cm, V2: 90 cm x 40 cm, V3: 90 cm x 50 cm and V4: 90 cm x 60 cm. The second factor was the spacing of elephant grass cv. Odot, namely T1: 90 x 60 cm and T2: 90 x 45 cm. The data obtained were statistically analyzed using analysis of variance (ANOVA) and significantly different parameters were tested by Duncan's Multiple Distance Test at 5% level. The results showed that the spacing of purple sweet potato and spacing of elephant grass cv. Odot had no significant effect on the production of purple sweet potato but had a significant effect on the production of elephant grass cv. Odot. Based on the results of the competition index, it was concluded that the purple sweet potato plant was more dominant than the elephant grass cv. Odot. Keywords : dry matter production, intercropping, Pennisetum purpureum cv. Mott, sweet potato
Kajian Pendapatan dan Strategi Pengembangan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Semarang Fadhil Adi Nugraha; Titik Ekowati; Sumarsono Sumarsono
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i2.1648

Abstract

Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan upaya dari Kementerian Pertanian Indonesia untuk memenuhi gizi dan meningkatkan pendapatan petani yang dilakukan lewat aktivitas bertani di lahan pekarangan ataupun lahan yang belum dipakai. Salah satu daerah penerima manfaat program P2L adalah Kota Semarang di Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang masih memiliki lahan yang cukup untuk penerapan program ini. Meskipun P2L di Kota Semarang sudah dilaksanakan selama beberapa tahun, tetapi kajian terhadap manfaat ekonomi dari program P2L masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pendapatan kelompok wanita tani (KWT) penerima manfaat program P2L di Kota Semarang; (2) Strategi pengembangan program P2L di Kota Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Penentuan sampel dilakukan secara sengaja, kemudian dipilih sebanyak 6 responden petani untuk analisis pendapatan dan 12 responden informan untuk analisis strategi. Data diolah menggunakan analisis pendapatan dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) KWT penerima program P2L di Kota Semarang menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 369.746,13/musim tanam; (2) Posisi program P2L di Kota Semarang berada di kuadran I dengan prioritas strategi yaitu kombinasi kekuatan dan peluang (S-O).