Herman Hambali
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERAWATAN PLUNGING RANULA DENGAN PEMBUKAAN DARI INTRAORAL DAN EKSTRAORAL Melva Novi Yanti; Herman Hambali; Winarno Priyanto; Kiki A Riski
Journal of Syiah Kuala Dentistry Society Vol 2, No 1 (2017): JANUARY
Publisher : Dentistry Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.658 KB)

Abstract

Plunging ranula is a mucous extravasation pseudocyst which arises from the sublingual gland and crosses the mylohyoid line into the neck, usually appear in conjunction with oral ranula. To evaluate that the early diagnosis and proper surgical procedure can decreased recurrences rate.  A 25 year old man visited Department of Oral Surgery Hasan Sadikin Hospital because of a fluctuant swelling of the left submandibular region and swelling of floor of the mouth.  A sonography revealed there was a cystic mass at left submandible and not related to left parotis gland and thyroid. There was enlargment of multiple gland at left neck. The clinical diagnosis was plunging ranula. This case was treated with marsupialization and extirpation of the mass included removal of sublingual salivary gland. Postoperatively, one week after surgery the swelling was reduced and there was no more pain and paresthesia. Many patients have experienced recurrence and sometimes larger lesions have occurred. Excision of the ranula with the associated sublingual salivary gland is the most accepted method with low recurrence rate. It is a case of a 25 year old male presented with plunging ranula with both the oral and submandibular component and its removal by combined intraoral and ekstraoral approach has been reported with no recurrence after a follow up of one mounth.Keyword: Plunging ranula, sublingual gland, mucous extravasation
Hemimandibulektomi disertai rekonstruksi plat AO pada ameloblastoma mandibula: Case report Eka Prasetiawaty; Herman Hambali; Kiki Akhmad Rizki
Makassar Dental Journal Vol. 2 No. 1 (2013): Vol 2 No 1 Februari 2013
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.907 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v2i1.109

Abstract

Amelobloastoma adalah tumor jinak odotogenik yang lambat pertumbuhannya, paling sering terjadi pada mandibula, lokal invasif tetapi relatif, tidak ada keluhan dan jika tidak diobati dapat tumbuh menjadi ukuran besar dan menyebabkan kerusakan pada rahang dan wajah. Pengobatan yang tepat dari ameloblastoma masih kontroversial, karena tingkat kekambuhan ameloblastoma sangat tinggi, sehingga dokter melakukan pengobatan radikal dengan hemimandibulektomi. Laporan ini membahas tentang pengelolaan ameloblastoma mandibula dengan hemimandibulektomi dan rekonstruksi dengan plat mini AO titanium. Seorang wanita 30 tahun mengeluh tentang benjolan di rahang bawah kirinya. Radiografi mengungkapkan massa telah melibatkan dan menghancurkan bagian koronoideus dan kondil rahang bawahnya. Biopsi insisi mengkonfirmasi ameloblastoma di rahang bawah kirinya. Pasien dirawat di rumah sakit satu hari sebelum operasi. Setelah hemimandibulektomi dilakukan, kami melakukan rekonstruksi dengan menempatkan plat AO mini untuk mendapatkan kontur rahang bawah. Setelah itu tindak lanjut operasi kondisi pasca pasien. Disimpulkan bahwa hemimandibulektomi dan rekonstruksi dengan titanium mini plate AO adalah pilihan pengobatan yang ideal dalam mengobati ameloblastoma dari mandibula.