Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh tinggi batang bawah dan macam varietas pada sambung pucuk terhadap persentase tumbuh tanaman kelengkeng (Dimocarpus longan L.) Nunuk Helilusiatiningsih; Belinda Adeana; Fajar Setyawan
Agrovigor Vol 14, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v14i2.9196

Abstract

Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus longan L. ) digemari masyarakat Indonesia karena mudah dibudidayakan dan rasa buah manis , mengandung kadar air tinggi serta memiliki nilai gizi yang baik. Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh tinggi batang bawah dan macam varietas pada sambung pucuk terhadap persentase tumbuh kelengkeng. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Perlakuan Acak Kelompok dengan 2 jenis perlakuan yaitu Tinggi batang bawah ada 3 level 15 cm, 20 cm, 25 cm) dan Macam Varietas (new kristal, diamond river, matalada). Parameter yang diukur adalah jumlah tunas, jumlah daun, panjang batang, persentase keberhasilan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tinggi batang bawah T3 yang panjangnya 25 cm memepangaruhi perkembangan 8 minggu  jumlah daun 33, 22 helai, jumlah tunas 4,35,  panjang batang 8,35 cm dan persentase pertumbuhan kelengkeng  sebesar 79 % yang paling baik. Perlakuan macam varietas tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter dan  tidak terjadi interaksi antara tinggi batang bawah dan macam varietas  pada sambung pucuk terhadap persentase tumbuh kelengkeng.
KAJIAN PELESTRAIN DURIAN LOKAL KEDIRI MELALUI PERBANYAKAN SISTEM GRAFTING Widyana Rahmatika; Fajar Setyawan
Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.033 KB) | DOI: 10.32503/hijau.v4i1.412

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi dan karakterisasi plasma nutfah durian lokal Kediri untuk memperoleh durian yang berpotensi untuk ditumbuh kembangkan sebagai durian asli Kabupaten Kediri serta menghasilkan bibit durian unggul lokal Kabupaten Kediri yang berpotensi tumbuh dengan baik dengan metode sambung (grafting) Penelitian dilaksanakan di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, ketinggian tempat 224 m dpl, jenis tanah aluvial dan pH 6,8, pada bulan Maret sampai bulan September 2018. Penelitian merupakan penelitian faktorial menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah macam varietas, V1=Varietas Kelud, V2=Varietas Bokor. Faktor kedua panjang entres, E1=5 cm E2=7,5cm E3=10cm. Data yang diperoleh diolah menggunakan Analisis of Variance (Annova) serta dilanjut dengan menggunakan uji BNT. Variabel yang diamati yaitu panjang tunas (cm), jumlah daun (helai), persentase keberhasilan (%), saat pecah tunas (HSG). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik pada varietas Kelud dengan panjang entres 7.5cm dan 10 cm
KOMPATIBILITAS BATANG BAWAH DENGAN BATANG ATAS PADA METODE GRAFTING TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr) Widyana Rahmatika; Fajar Setyawan
AGRITROP Vol 16, No 2 (2018): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v16i2.1810

Abstract

Durian menjadi salah satu buah yang memberikan nilai investasi tinggi bagi Indonesia. Namun, di Indonesia sendiri sedikit buah durian lokal yang bermutu tinggi yang dijual di pasaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi ialah kurangnya penyediaan bibit varietas unggul yang ada. Oleh karena itu perlu cara perbanyakan durian yang dapat menghasilkan bibit varietas unggul untuk menghasilkan produksi tinggi.Beberapa teknik perbanyakan yang disarankan dalam budidaya durian secara vegetatif, salah satunya menggunakan metode grafting. Grafting adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda menjadi tanaman baru. Tujuan penelitian ini adalahMenghasilkan bibit durian unggul lokal Kabupaten Kediri yang berpotensi tumbuh dengan baik dengan metode sambung (grafting) dan Mendapatkan informasi kompatibilitas batang bawah dengan batang atas dalam kaitan dengan sifat unggul bibit dan tanaman yang dihasilkan. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial. Parameter pengamatan meliputi Hubungan jumlah daun dengan panjang tunas, persentase keberhasilan grafting, Kandungan Peotein bagian tanaman,dan titik pertautan sambungan.Dari hasil penelitian Perlakuan varietas kelud dengan panjang entres 10 cm memberikan persentase keberhasilan grafting durian yang lebih tinggi dibandingka dengan perlakuan lainya.
PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK DAN INOKULAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK MENINGKATKAN SERAPAN P, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Fajar Setyawan; Muhammad Hadi Santoso
Agrin Vol 24, No 2 (2020): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2020.24.2.533

Abstract

Pupuk organik dan ketersediaan hara berperan penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kandungan pupuk organik dan ketersediaan P yang rendah merupakan faktor pembatas utama untuk budidaya tanaman kedelai pada tanah masam. Penelitian untuk mengkaji aplikasi pupuk organik dan bakteri pelarut fosfat (BPF) untuk meningkatan serapan P, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Dilakukan dari September – Desember 2019 di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Islam Kadiri. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dan diulangan 3 kali. Faktor pertama adalah pupuk organik yang terdiri dari (Pupuk kandang ayam, Pupuk kandang sapi dan Pupuk hijau paitan, masing-masing dengan dosis 10 ton/ha) dan Perlakuan Kedua adalah inokulan BFF yang terdiri dari 4 konsentrasi (0, 3, 6, 9 ml/l). Parameter yang diamati: laju tumbuh, jumlah polong per tanaman, indeks panen (IP) dan bobot kering biji. Interaksi antara pemberian pupuk organik dengan inokulasi BPF mempengaruhi laju tumbuh, serapan P dan hasil tanaman kedelai. Aplikasi 10 t/ha pupuk kandang sapi dan BPF dengan konsentrasi 6 ml/l mampu meningkatkan laju tumbuh sebesar 2,6% dan serapan P 0,08% dibandingkan dengan tanpa inokulasi BPF. Aplikasi 10 t/ha pupuk kandang sapi dan BPF dengan konsentrasi 6 ml/l mampu menghasilkan 2,7 t/ha biji kedelai.Kata kunci: bakteri pelarut fosfat, pupuk organik, tanaman kedelai
Pelatihan Pengolahan Batang Talas dan Buah Jeruk di Desa Dermojayan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar Fajar Setyawan; Navita Maharani; Siska Andriani; Ardyana Tri P; Siti Mariyana
Cendekia : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2021): Juni
Publisher : LPPM UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2033.451 KB) | DOI: 10.32503/cendekia.v3i1.1673

Abstract

Desa Dermojayan kecamatan Srengat kabupaten Blitar memiliki potensi tanaman berupa talas dan buah jeruk yang melimpah. Potensi ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai jual hasil tanaman tersebut. Untuk itu maka perlu dilakukan kegiatan pelatihan pengolahan batang talas dan buah jeruk menjadi produk-produk yang memiliki nilai ekonomis dan bermanfaat untuk masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa Dermojayan. Beberapa produk olahan yang dihasilkan dari kegiatan ini meliputi kripik lompong dan permen jeruk. Diversifikasi produk buah talas masih terbatas pada rumah tangga, dimana dulu batang talas hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kegiatan bertujuan berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat desa Dermojayan untuk proses pengolahan kripik lompong. Bukan hanya talas, di sana juga terdapat perkebunan buah jeruk seluas 800 ru atau 11.200 m2 dengan jumlah 800 pohon buah jeruk. Buah jeruk sortiran yang biasanya hanya dimanfaatkan sebagai es jeruk, diolah dan dibuat inovasi produk baru dengan membuat olahan permen jeruk. Diharapkan masyarakat mampu membuka usaha UMKM sehingga dapat mengangkat perekonomian di desa Dermojayan itu sendiri.