Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penanaman etika komunikasi digital di pesantren melalui pemanfaatan e-learning Rila Setyaningsih; Abdullah Abdullah; Edy Prihantoro; Hustinawaty Hustinawaty
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.829 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v8i1.24538

Abstract

Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran juga menjadi sebuah inovasi dalam menyongsong era society 5.0. Relasi mahasiswa santri UNIDA Gontor dengan dunia luar dibatasi dengan berbagai regulasi yang ada, termasuk juga dalam pemanfaatan media digital. Etika komunikasi digital menjadi hal penting yang harus dimiliki mahasiswa santri dalam setiap interaksi melalui media digital. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi penanaman etika komunikasi digital di pesantren dalam menyongsong era society 5.0 melalui pemanfaatan e-learning. Penelitian ini berupa kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan pengelola program studi dan dosen-dosen pengampu mata kuliah dasar Ilmu Komunikasi Universitas Darussalam Gontor yang merupakan lembaga pendidikan tinggi berbasis pesantren. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan teori Milles dan Huberman. Keabsahan data penelitian dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penanaman etika komunikasi digital di Universitas Darussalam Gontor dengan memanfaatkan e-learning dilakukan berdasarkan standar literasi media islam daring. Terdapat tujuh standar literasi media islam daring yang dijadikan rujukan dalam menanamkan etika komunikasi digital kepada para mahasiswa santri meskipun pelaksanaannya belum secara maksimal. Ketujuh standar tersebut terdiri dari prinsip produksi konten, etika distribusi informasi, jaminan akurasi dan komitmen anti hoak, semangat amar ma’ruf nahi munkar, asas hikmah dalam dakwah, prinsip interaksi digital, dan prinsip kebebasan. Pembelajaran e-learning mata kuliah dasar ilmu komunikasi menjadi sarana dalam menanamkan etika komunikasi digital menyongsong era society 5.0. Kontribusi penelitian ini berupa strategi penanaman etika komunikasi digital melalui pemanfaatan e-learning menyongsong era society 5.0 di lembaga pendidikan tinggi berbasis pesantren.
Model Literasi Media Berbasis Kearifan Lokal pada Masyarakat Kampung Dongkelan Kauman Daerah Istimewa Yogyakarta Rila Setyaningsih
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 9 No 2, September 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v9i2.4520

Abstract

Penelitian ini berlatarbelakang dari permasalahan bagaimana masyarakat kampung Dongkelan Kauman Daerah Istimewa Yogyakarta masih mampu mempertahankan kearifan lokal dan budaya lokal ditengah gempuran terpaan media massa. Kearifan lokal yang masih terjaga mampu menangkal dampak negatif terpaan media massa sehingga dapat dijadikan sebuah model literasi media, baik melalui pendidikan literasi media maupun gerakan literasi media. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dan observasi dari beberapa masyarakat Kampung Dongkelan Kauman Daerah Istimewa Yogyakarta dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kesadaran masyarakat melalui kearifan lokal dalam literasi media belum mampu memaksimalkan potensinya sendiri disebabkan masyarakat masih menjadi pengguna media yang pasif akan tetapi terdapat Kelompok Penggiat Sekolah Masyarakat Desa yang menjadi pusat kegiatan masyarakat termasuk literasi media. Kedua, model literasi media yang digunakan masyarakat Kampung Dongkelan Kauman adalah Protectionist. Model berbasis kearifan local meliputi 4 elemen yaitu kemampuan mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan memproduksi pesan. Ketiga, memaksimalkan peran Sekolah Masyarakat Desa untuk meningkatkan kemampuan literasi media msyarakat.
Literasi Media Mahasiswa Guru Pondok Modern Darussalam Gontor Rila Setyaningsih
ETTISAL : Journal of Communication Vol 2, No 2 (2017): ETTISAL Journal of Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor collaboration with ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/ettisal.v2i2.1455

Abstract

Abstrak Terjadi sebuah hubungan yang problematik antara remaja dengan media massa. Media memiliki empat fungsi to educate, to infom, to persuade, dan to entertain. Namun di sisi lain media seringkali menularkan pengaruh buruk yang mendegradasi sisi-sisi kemanusiaan dan kemampuan berpikir remaja. Efek buruk media massa tersebut kemudian melahirkan gagasan yang disebut literasi media atau melek media (cerdas bermedia). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis tahapan literasi media di kalangan mahasiswa guru Pondok Modern Darussalam Gontor. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa kualitatif deskriptif. Data primer diperoleh melalui wawancara semistruktur dan observasi sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi media mahasiswa guru sebagai subjek dalam penelitian ini berada pada tahap evaluasi. Pada tahap ini audiens memiliki kemampuan berupa menghubungkan antar pesan media yang diterima dengan pengalaman, audiens memiliki hak prerogratif dalam memaknai pesan media untuk dirinya sendiri. Adapun 3 (tiga) diantaranya sudah mampu melakukan content creation. Abstract There is a problematic relationship between adolescents with mass media. Media has four function to educate, to infom, to persuade, and to entertain. But on the other hand the media often transmit bad influences that degrade the sides of humanity and adolescent thinking ability. The bad effects of the mass media then spawned an idea called media literacy. The purpose of this study is to describe and analyze the stages of media literacy among “mahasiswa guru” of Pondok Modern Darussalam Gontor. The method used in this research is qualitative descriptive. Primary data is obtained through unstructured interview and observation, while secondary data obtained through documentation and literature. The result of the research shows that the media literacy ability of “mahasiswa guru” as the subject in this research is at the evaluation stage. At this stage the audience has the ability to connect between media messages received with experience, the audience has a prerogrative right in interpreting media messages for himself. The 3 (three) of them are able to do content creation.  
Model Penguatan Nilai-Nilai Spiritual Dalam E-Learning Berdasarkan Standar Literasi Media Pendidikan Online Rila Setyaningsih; Abdullah Abdullah; Edy Prihantoro; Hustinawaty Hustinawaty
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 12, No 1 (2019): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v12i1.4367

Abstract

Munculnya era digital membawa berbagai perubahan dan dampak positif dalam kehidupan manusia. Di sisi lain era digital menghasilkan dampak negatif yang menjadi tantangan dalam aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, bahkan pendidikan. Era digital bukan persoalan siap atau tidak, bukan juga menjadi sebuah pilihan akan tetapi sudah merupakan suatu konsekuensi. Maka tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar memberi manfaat yang sebesar-besarnya, salah satunya dengan upaya menguatkan nilai-nilai spiritual para pengguna media digital terutama dalam dunia pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk menemukan model penguatan nilai-nilai spiritual dalam e-learning berdasarkan standar literasi media pendidikan online di Universitas Darussalam Gontor . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan pemangku kebijakan di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Darussalam Gontor. Hasil penelitian berupa model penguatan nilai-nilai spiritual dalam e-learning berdasarkan standar literasi media pendidikan online di Universitas Darussalam Gontor. Model penguatan nilai-nilai spiritual dalam e-learning dikaji berdasarkan tujuh standar literasi media online meliputi prinsip produksi konten, etika distribusi informasi, jaminan akurasi dan komitmen anti hoak, spirit amar ma’ruf nahi munkar, asas hikmah dalam dakwah, prinsip dalam interaksi digital, dan prinsip kebebasan. Kontribusi penelitian ini berupa model penguatan nilai-nilai spiritual dalam e-learning berdasarkan standar literasi media pendidikan online di Universitas Darussalam Gontor.
Pemberdayaan Dosen Dalam Penguatan Literasi Digital Untuk Pengembangan Pendidikan di Universitas Pesantren Rila Setyaningsih; Abdullah Abdullah; Edy Prihantoro; Hustinawaty Hustinawaty
Khadimul Ummah Vol 2, No 1 (2018): November
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.203 KB) | DOI: 10.21111/ku.v2i1.2664

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta munculnya era digital menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan pesantren untuk menyesuaikan diri, terutama bagi perguruan tinggi berbasis pesantren. Pembaharuan model pembelajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan pesantren modern terutama pendidikan tinggi berbasis pesantren menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang bagi para dosen untuk meningkatkan kemampuan literasi digital. Permasalahan yang dihadapi oleh para dosen di perguruan tinggi berbasis pesantren yakni Universitas Darussalam Gontor yang menjadi mitra pengabdian ini adalah masih terbatasnya kemampuan memanfaatkan media digital dalam pembelajaran sehingga diperlukan pendampingan dan peningkatan keterampilan. Metode pengabdian dilakukan melalui 3 tahap yakni pra kegiatan berupa sosialisasi kegiatan, pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari pendampingan pengembangan konten pembelajaran dan workshop e-learning, dan pasca kegiatan berupa FGD dan penyusunan program lanjutan. Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan literasi digital mitra khususnya dalam mengoperasikan e-learning sebagai upaya untuk mengembangkan pendidikan di Universitas Darussalam Gontor sebagai salah satu universitas berbasis pesantren. Saran terhadap keberlanjutan program adalah adanya dorongan dari pemangku kebijakan terkait pemanfaatan e-learning dan juga penerapan e-learning untuk semua mata kuliah di seluruh program studi.
Tahapan Literasi Media Pengurus Darussalam Pos Di Pondok Modern Darussalam Gontor Sean Filo Muhamad; Rila Setyaningsih
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 3, No 2 (2021): Sahafa : Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/sjic.v3i2.5363

Abstract

AbstrakDi era informasi seperti sekarang ini, informasi sangat mudah menyebar kepada khalayak. Namun, era informasi bukanlah sebuah juru selamat yang hanya memberikan dampak baik. Berdasarkan survey, 44% masyarakat Indonesia belum bisa mendeteksi kebenaran sebuah informasi. Demikian juga dengan Darussalam Pos. Darussalam Pos merupakan sebuah instansi yang ada di Pondok Modern Darussalam Pos yang bergerak untuk pendidikan santri dalam bidang jurnalistik yang rutin mengedarkan berita di PMDG. Namun, berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Aspen Media Literacy Leadership Institute, sebelum membuat sebuah media, seseorang harus mengalami tahapan-tahapan tertentu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah tahapan literasi media pengurus Darussalam Pos telah sesuai dan adakah upaya dari Darussalam Pos untuk meningkatkan kemampuan literasi media pengurusnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti tidak fokus kepada angka atau nilai dalam pengukuran variabelnya. Objek penelitian diambil dari seluruh pengurus Darussalam Pos yang berjumlah 9 orang dan 1 orang pembimbing Darussalam Pos. Observasi dilakukan selama 4 bulan. Sedangkan metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hail penelitian menunjukkan bahwa pengurus Darussalam Pos telah sampai kepada tahap produksi media meskipun dalam tahapan sebelumnya pengurus Darussalam Pos tidak mengalaminya secara langsung. Begitupula upaya yang dilakukan oleh Darussalam Pos dalam meningkatkan literasi media pengurusnya masih kurang maksimal karena seluruh upaya yang dilakukan cenderung untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik pengurusnya, bukan untuk meningkatkan kemampuan literasi medianya.AbstractIn this era of informatics, information is very easy to spread to the public. However, the informatics era is not a savior with only good effects. Based on a survey, 44% of Indonesians have not been able to detect the truth of information. Even so with the Darussalam Pos. Darussalam Pos is an agency in the Darussalam Modern Islamic Boarding School (PMDG) which is engaged in students education in the journalistic field and routinely circulates news at PMDG. However, based on the theory put forward by the Aspen Media Literacy Leadership Institute, before creating a media, a person must experience certain stages. Therefore, this study aims to see whether the media literacy stages of the Darussalam Pos managers are appropriate and are there any efforts from Darussalam Pos to improve the media literacy skills of its managers. This study used a qualitative approach because researcher did not focus on numbers or values in measuring the variables. The research object was taken from all the managers of Darussalam Pos, totaling 9 people and 1 Darussalam Pos advisor. Observations were made for 4 months. While the sampling method used was purposive sampling. Based on this research, the researchers found that the Darussalam Pos managers had reached the media production stage although in the previous stages the Darussalam Pos management did not experience it directly. Likewise, the efforts made by Darussalam Pos in increasing media literacy of its managers are still not maximal because all efforts made tend to improve the journalistic abilities of the administrators, not to improve their media literacy skills.
Strategi Komunikasi Wali Kelas Dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar Santri Kelas Lima Di PMDG Sesuai Nilai-Nilai Islam Andi Adil Pratama Nusantara; Rila Setyaningsih
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 1, No 2 (2019): SAHAFA Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.202 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v1i2.2147

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendesrkripsikan serta menjelaskan strategi komunikasi wali kelas dalam menumbuhkan motivasi belajar santri kelas lima di Pondok Modern darussalam Gontor (PMDG). Hal ini mengacu pada latar belakang mengenai peran penting wali kelas lima untuk menumbuhkan motivasi belajar. Dipilihnya kelas lima sebagai objek karena kelas siswa lima di Gontor setara dengan kelas dua SMA diluar, karena idealnya mereka sudah dapat mengetahui dan juga mengidentifikasikan strategi untuk belajar. Fenomena yang terjadi pada kelas lima di Gontor adalah mereka menghadapi beberapa permasalahan yang kompleks, seperti menjadi pengurus asrama, pengurus organisasi pelajar dan juga mengendalikan beberapa acara besar di Gontor, sehingga berimbas pada rendahnya nilai siswa kelas lima dietiap tahunnya. Padahal seharusnya siswa kelas lima dapat menjadi contoh dan juga teladan yang baik bagi siswa kelas satu sampai empat dalam belajar. Penelitian ini disusun dengan metode kualitatif deskriptif yaitu dengan cara melakukan riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan mengamati iklim belajar kelas lima bersama wali kelas, melakukan studi dokumentasi dan juga mengadakan wawancara. Hasil penelitian ini adalah wali kelas lima di Gontor telah banyak menerapkan strategi motivasi seperti, reward, pemberian pujian, punishment dan juga pengkondisian situasi dan juga momen yang tepat dalam melancarkan motivasi. Lebih dari itu wali kelas lima juga berusaha mengenali siswa-siswa mereka dengan pendekatan secara kelompok dan juga personal. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap para wali kelas dalam menentukan strategi tepat dalam menumbuhkan motivasi siswanyaAbtractThis study aims to describe and explain the strategy of homeroom teachers in fostering the motivation to learn in fifth grade students of Pondok Modern Darussalam Gontor.This refers to the background of the importance of the class five homeroom teacher to foster the motivation to learn, choosing class five as an object because students of class five in Gontor are equivalent to the class two of high school outside which ideally they can know and also identify strategies for learning, but in Gontor, the phenomenon that occurs in the fifth grade at Gontor is that they face some complex issues, such as being managers of dormitory, managers of student organization and also controlling some big events in Gontor. Ideally, it should be a fifth grade student that can be an example and also a good ideal for students in classone to four in learning. This research is arranged with descriptive qualitative method; that is by doing descriptive research and tending to use analysis with inductive approach. The data collection technique is done through observation by observing the fifth grade learning climate with the homeroom teacher, doing documentation study and also conducting interviews. As for the results of this research is the homeroom of class five in Gontor has applied many motivational strategies such as reward, giving praise, punishment and also conditioning the situation and also the right moment in launching motivation. Moreover, the fifthgrade homeroom also seeks to recognize their students by both group and personal approaches. This study is intended to facilitate the homeroom teacher in determining the right strategy in growing students’ motivation
Komunikasi Interpersonal Majelis Pembimbing Koordinator Harian Terhadap Santri Dalam Menegakkan Disiplin Kepramukaan Pondok Modern Darussalam Gontor 2 Alfed Basam Wajdi; Rila Setyaningsih
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 4, No 1 (2021): Sahafa : Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/sjic.v4i1.6982

Abstract

            Disiplin dalam dunia pendidikan merupakan hal yang sangat penting di kembangkan pada setiap lembaga pendidikan. Termasuk dalam disiplin kepramukaan di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2. Dalam proses pengembangn disiplin diperlukan komunikasi interpersonal yang terdiri dari keterbukaan (openess), empati (empathy), sikap mendukung (supportive-ness), sikap positive (positiveness), dan kesetaraan (equality). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal majelis pembimbing koordinator harian terhadap santri dalam menegakkan disiplin kepramukaan di Pondok Modern Darussalam Gontor 2. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analiysis interactive model menurut Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara Staff Kepramukaan dengan santri dalam pendisiplinan kepramukaan di PMDG Kampus 2 dilakukan sebagai berikut: a) Sikap keterbukaan ditunjukkan dengan penyampaian permasalahan santri dengan keseluruhan tanpa ada yang di sembunyikan, b) Sikap empati ditunjukkan dengan sikap menahan diri untuk langsung mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik dan bisa merasakan apa yang sedang dirasakan komunikan, c) Sikap mendukung ditunjukkan dengan staff mabikori yang mendengarkan kepastian atau penjelasa anak terlebih dahulu tanpa langsung mengevaluasi, maka mereka berperan penting dalam pelaksanaan komunikasi interpersonal tersebut, d) Sikap positif menyatakan sikap positif kepada anak didik untuk menyalurkan sifat-sifat positif dalam diri santri, e) Kesetaraan ditunjukkan dengan saling menghargai satu dama lain, dan memahami posisi amanat Staf Mabikori dalam menegakkan disiplin kepramukaan. 
Komunikasi Interpersonal Wali Kelas Terhadap Santri Dalam Pendisiplinan Bahasa Resmi Gontor Muhammad Aminudin; Rila Setyaningsih
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 2, No 1 (2019): Sahafa Journal Of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/sjic.v2i1.2864

Abstract

Para santri di Pondok Modern Darussalam Gontor diwajibkan untuk berbahasa resmi Gontor karena merupakan peraturan yang wajib dilaksanakan oleh semua santri. Realita yang terjadi saat ini, para santri jarang berbahasa resmi Gontor, melainkan terlalu sering berbicara menggunakan Bahasa Indonesia ataupun bahasa-bahasa lain selain bahasa yang dianjurkan oleh Pondok. Banyaknya pelanggaran bahasa yang dilakukan santri menyebabkan turunnya kualitas berbahasa resmi Gontor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal wali kelas dengan santri dalam pendisiplinan berbahasa resmi Gontor. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Koleksi data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan wali kelas 5R, pembimbing bahasa, dan ketua kelas 5R di Pondok Modern Darussalam Gontor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal wali kelas 5R dengan santrinya dalam pendisiplinan berbahasa resmi Gontor dilakukan berdasarkan lima indicator komunikasi interpersonal. Indikator tersebut terdiri dari : keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Kontribusi penelitian ini adalah komunikasi interpersonal untuk pendisiplinan berbahasa resmi Gontor untuk meningkatkan kualitas santri dalam berbahasa serta mempermudah dalam memahami suatu pelajaran yang menggunakan bahasa resmi Gontor yaitu Arab dan Inggris. Komunikasi interpersonal yang intens dalam pendisiplinan berbahasa resmi Gontor terjadi karena hubungan interpersonal yang erat antara wali kelas dengan santrinya. Hal ini karena wali kelas berperan sebagai orangtua, syaikh, ustadz, pemimpin, manager, kakak dan teman bagi anak didiknya.
Manajemen komunikasi Biro Alumni dan Kerjasama Universitas Darussalam Gontor Dalam Melaksanakan Tracer Study Syaiful Ulum; Rila Setyaningsih
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 4, No 1 (2021): Sahafa : Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/sjic.v4i1.6050

Abstract

 Tracer study merupakan hal yang wajib dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi untuk mengetahui informasi tentang lulusan. Pelaksanan tracer study dilakukan 2-3 tahun setelah lulus dari perguruan tinggi. Tracer study di Universitas Darussalam Gontor pada tahun 2014 -2017 dilaksanakan oleh masing-masing program studi dan belum pada tingkat perguruan tinggi. Pada tahun 2020 sudah dilakukan tracer study pada tingkat perguruan tinggi dan bekerjasama dengan masing-masing program studi untuk mendata lulusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen komunikasi pelaksanaan tracer study di Universitas Dasrussalam Gontor. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui tiga teknik koleksi data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, dan menyusun hipotesis kerja. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode dan sumber Hasil penelitian menunjukan bahwa tracer study di UNIDA Gontor belum sesui dengan standar tracer study Ditjen Bemawa Ristekdikti. Mulai tahun  2020 metode pelaksanaan tracer study di UNIDA Gontor mulai disesuaikan dengan standar Ditjen Belmawa Ristekdikti. Biro Alumni UNIDA Gontor melalui Student and Alumni Development Center telah melakukan manajemen komunikasi dalam pelaksanaan tracer study meskipun belum dilaksanakan secara optimal. 1) Mendefinisikan masalah sebagai dasar dalam pelaksanaan tracer study mulai tahun 2020 yaitu tracer study yang selama ini dilakukan belum sesuai standar Ditjen Belmawa Ristekdikti. 2) Dalam merencanakan kegiatan tracer study, SADC menyusun kosioner yang bersisi tentang pertanyan-pertanyaan untuk mengetahui kondisi lulusan yang kemudian di upload dalam google form, unida Gontor sudah memiliki sistem tracer study berbasis website tetapi belum siap untuk digunakan. 3) Melakukan tindakan aksi dan berkomunikasi dilakukan melalui sosialisasi program tracer study  kepada pimpinan dan para penanggung jawab tracer study masing-masing prodi, termasuk koordinasi dengan BAAK dan PPTIK, 4) Evaluasi program sebatas pada menerima masukan-masukan  dari penanggung jawab tracer study masing-masing prodi.