AbstrakDi era informasi seperti sekarang ini, informasi sangat mudah menyebar kepada khalayak. Namun, era informasi bukanlah sebuah juru selamat yang hanya memberikan dampak baik. Berdasarkan survey, 44% masyarakat Indonesia belum bisa mendeteksi kebenaran sebuah informasi. Demikian juga dengan Darussalam Pos. Darussalam Pos merupakan sebuah instansi yang ada di Pondok Modern Darussalam Pos yang bergerak untuk pendidikan santri dalam bidang jurnalistik yang rutin mengedarkan berita di PMDG. Namun, berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Aspen Media Literacy Leadership Institute, sebelum membuat sebuah media, seseorang harus mengalami tahapan-tahapan tertentu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah tahapan literasi media pengurus Darussalam Pos telah sesuai dan adakah upaya dari Darussalam Pos untuk meningkatkan kemampuan literasi media pengurusnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti tidak fokus kepada angka atau nilai dalam pengukuran variabelnya. Objek penelitian diambil dari seluruh pengurus Darussalam Pos yang berjumlah 9 orang dan 1 orang pembimbing Darussalam Pos. Observasi dilakukan selama 4 bulan. Sedangkan metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Hail penelitian menunjukkan bahwa pengurus Darussalam Pos telah sampai kepada tahap produksi media meskipun dalam tahapan sebelumnya pengurus Darussalam Pos tidak mengalaminya secara langsung. Begitupula upaya yang dilakukan oleh Darussalam Pos dalam meningkatkan literasi media pengurusnya masih kurang maksimal karena seluruh upaya yang dilakukan cenderung untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik pengurusnya, bukan untuk meningkatkan kemampuan literasi medianya.AbstractIn this era of informatics, information is very easy to spread to the public. However, the informatics era is not a savior with only good effects. Based on a survey, 44% of Indonesians have not been able to detect the truth of information. Even so with the Darussalam Pos. Darussalam Pos is an agency in the Darussalam Modern Islamic Boarding School (PMDG) which is engaged in students education in the journalistic field and routinely circulates news at PMDG. However, based on the theory put forward by the Aspen Media Literacy Leadership Institute, before creating a media, a person must experience certain stages. Therefore, this study aims to see whether the media literacy stages of the Darussalam Pos managers are appropriate and are there any efforts from Darussalam Pos to improve the media literacy skills of its managers. This study used a qualitative approach because researcher did not focus on numbers or values in measuring the variables. The research object was taken from all the managers of Darussalam Pos, totaling 9 people and 1 Darussalam Pos advisor. Observations were made for 4 months. While the sampling method used was purposive sampling. Based on this research, the researchers found that the Darussalam Pos managers had reached the media production stage although in the previous stages the Darussalam Pos management did not experience it directly. Likewise, the efforts made by Darussalam Pos in increasing media literacy of its managers are still not maximal because all efforts made tend to improve the journalistic abilities of the administrators, not to improve their media literacy skills.