Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penanaman etika komunikasi digital di pesantren melalui pemanfaatan e-learning Rila Setyaningsih; Abdullah Abdullah; Edy Prihantoro; Hustinawaty Hustinawaty
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 8, No 1 (2020): June 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.829 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v8i1.24538

Abstract

Pemanfaatan e-learning dalam pembelajaran juga menjadi sebuah inovasi dalam menyongsong era society 5.0. Relasi mahasiswa santri UNIDA Gontor dengan dunia luar dibatasi dengan berbagai regulasi yang ada, termasuk juga dalam pemanfaatan media digital. Etika komunikasi digital menjadi hal penting yang harus dimiliki mahasiswa santri dalam setiap interaksi melalui media digital. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi penanaman etika komunikasi digital di pesantren dalam menyongsong era society 5.0 melalui pemanfaatan e-learning. Penelitian ini berupa kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan pengelola program studi dan dosen-dosen pengampu mata kuliah dasar Ilmu Komunikasi Universitas Darussalam Gontor yang merupakan lembaga pendidikan tinggi berbasis pesantren. Teknik analisis data dilakukan berdasarkan teori Milles dan Huberman. Keabsahan data penelitian dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penanaman etika komunikasi digital di Universitas Darussalam Gontor dengan memanfaatkan e-learning dilakukan berdasarkan standar literasi media islam daring. Terdapat tujuh standar literasi media islam daring yang dijadikan rujukan dalam menanamkan etika komunikasi digital kepada para mahasiswa santri meskipun pelaksanaannya belum secara maksimal. Ketujuh standar tersebut terdiri dari prinsip produksi konten, etika distribusi informasi, jaminan akurasi dan komitmen anti hoak, semangat amar ma’ruf nahi munkar, asas hikmah dalam dakwah, prinsip interaksi digital, dan prinsip kebebasan. Pembelajaran e-learning mata kuliah dasar ilmu komunikasi menjadi sarana dalam menanamkan etika komunikasi digital menyongsong era society 5.0. Kontribusi penelitian ini berupa strategi penanaman etika komunikasi digital melalui pemanfaatan e-learning menyongsong era society 5.0 di lembaga pendidikan tinggi berbasis pesantren.
Model Penguatan Nilai-Nilai Spiritual Dalam E-Learning Berdasarkan Standar Literasi Media Pendidikan Online Rila Setyaningsih; Abdullah Abdullah; Edy Prihantoro; Hustinawaty Hustinawaty
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 12, No 1 (2019): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v12i1.4367

Abstract

Munculnya era digital membawa berbagai perubahan dan dampak positif dalam kehidupan manusia. Di sisi lain era digital menghasilkan dampak negatif yang menjadi tantangan dalam aspek kehidupan sosial, politik, ekonomi, bahkan pendidikan. Era digital bukan persoalan siap atau tidak, bukan juga menjadi sebuah pilihan akan tetapi sudah merupakan suatu konsekuensi. Maka tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar memberi manfaat yang sebesar-besarnya, salah satunya dengan upaya menguatkan nilai-nilai spiritual para pengguna media digital terutama dalam dunia pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk menemukan model penguatan nilai-nilai spiritual dalam e-learning berdasarkan standar literasi media pendidikan online di Universitas Darussalam Gontor . Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan pemangku kebijakan di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Darussalam Gontor. Hasil penelitian berupa model penguatan nilai-nilai spiritual dalam e-learning berdasarkan standar literasi media pendidikan online di Universitas Darussalam Gontor. Model penguatan nilai-nilai spiritual dalam e-learning dikaji berdasarkan tujuh standar literasi media online meliputi prinsip produksi konten, etika distribusi informasi, jaminan akurasi dan komitmen anti hoak, spirit amar ma’ruf nahi munkar, asas hikmah dalam dakwah, prinsip dalam interaksi digital, dan prinsip kebebasan. Kontribusi penelitian ini berupa model penguatan nilai-nilai spiritual dalam e-learning berdasarkan standar literasi media pendidikan online di Universitas Darussalam Gontor.
Pemberdayaan Dosen Dalam Penguatan Literasi Digital Untuk Pengembangan Pendidikan di Universitas Pesantren Rila Setyaningsih; Abdullah Abdullah; Edy Prihantoro; Hustinawaty Hustinawaty
Khadimul Ummah Vol 2, No 1 (2018): November
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.203 KB) | DOI: 10.21111/ku.v2i1.2664

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta munculnya era digital menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan pesantren untuk menyesuaikan diri, terutama bagi perguruan tinggi berbasis pesantren. Pembaharuan model pembelajaran yang dilakukan di lembaga pendidikan pesantren modern terutama pendidikan tinggi berbasis pesantren menjadi sebuah tantangan sekaligus peluang bagi para dosen untuk meningkatkan kemampuan literasi digital. Permasalahan yang dihadapi oleh para dosen di perguruan tinggi berbasis pesantren yakni Universitas Darussalam Gontor yang menjadi mitra pengabdian ini adalah masih terbatasnya kemampuan memanfaatkan media digital dalam pembelajaran sehingga diperlukan pendampingan dan peningkatan keterampilan. Metode pengabdian dilakukan melalui 3 tahap yakni pra kegiatan berupa sosialisasi kegiatan, pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari pendampingan pengembangan konten pembelajaran dan workshop e-learning, dan pasca kegiatan berupa FGD dan penyusunan program lanjutan. Hasil dari kegiatan ini berupa peningkatan literasi digital mitra khususnya dalam mengoperasikan e-learning sebagai upaya untuk mengembangkan pendidikan di Universitas Darussalam Gontor sebagai salah satu universitas berbasis pesantren. Saran terhadap keberlanjutan program adalah adanya dorongan dari pemangku kebijakan terkait pemanfaatan e-learning dan juga penerapan e-learning untuk semua mata kuliah di seluruh program studi.
Komunikasi Interpersonal Antara Ibu Single Parent Dengan Anak Remaja Chaidirrullah Chaidirrullah; Abdullah Abdullah
Sahafa Journal of Islamic Communication Vol 1, No 2 (2019): SAHAFA Journal of Islamic Communication
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.202 KB) | DOI: 10.21111/sjic.v1i2.2212

Abstract

AbstrakTujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan komunikasi interpersonal antara ibu (single parent) dengan anak remaja di Kelurahan Kertosari.Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kertosari Kabupaten Ponorogo dan berlangsung selama tiga bulan. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif mengacu pada penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan kepustakaan. Data yang diperoleh secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, yaitu dengan mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan data untuk memberikan gambaran mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian serta dikembangkan berdasarkan teori yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal antara ibu single parent dengan anak remajanya, belum sepenuhnya berjalan secara efektif sehingga kebersamaan sulit terjalin. Kebersamaan meliputi keterbukaan, Empati, Mendukung, Positif, Kesetaraan. Penelitian ini juga menemukan beberapa faktor yang menghambat komunikasi antara orang tua single parent dan anak yakni sibuk beraktifitas sehari – hari, perasaan tidak nyaman, takut dan canggung yang dirasakan oleh anak, serta emosi orang tua kurang terbimbing sehingga tidak terjalin kebersamaan dalam keluarga. Proses komunikasi terjadi di semua tempat, baik di kalangan orang-orang yang berpendidikan maupun di kalangan masyarakat primitif yang tidak mengenal pendidikan sama sekali. Semua sepakat tidak ada manusia di dunia ini yang luput dari berkomunikasi.AbstractAbstract The purpose of this research is to describe interpersonal communication between single parent mothers and adolescents at Kertosari Village. This study was conducted in Kertosari Subdistrict Ponorogo and lasts for three months. The type of research used in this study is qualitative methods referring to field research. The technique of collecting data is done by observation, indepth interviews, and literature study. The data obtained interactively and continues continuously until complete, namely by collecting data, reducing data, presenting data, and concluding data to provide an overview of the problems discussed in the study and developed based on the theory used. The results of the study showed that interpersonal communication between single parent mothers and adolescents was not fully effective so that togetherness was difficult. Togetherness includes openness, empathy, supportive attitude, positivity, equality. This study also found several factors that inhibit communication between single parent and their child, namely busy daily activities, feelings of discomfort, fear and awkwardness felt by children, and emotions of less guided parents so that they are not together in family. The process of communication takes place in all places, both among educated people and among primitive communities who know no education at all. All agree that no human in this world escapes communicating.
Improving Communication and Collaboration Skills via e-Learning Contents Rila Setyaningsih; Abdullah Abdullah; Edy Prihantoro; Hustinawaty Hustinawaty
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 14 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.51 KB) | DOI: 10.24090/komunika.v14i2.3570

Abstract

Developing e-learning content at a boarding university needs communication and collaboration skills. This study aims to discuss the strategy of improving communication and collaboration skills via e-learning content. This study uses a descriptive qualitative method. Data were collected through observation and interviews with stakeholders and lecturers. This study found that the strategy of improving the communication and collaboration skills via e-learning contents at the boarding university is conducted through four stages. The four stages are access, analysis, evaluation, and content creation: (1) The access is made by lecturers and students at the University of Darussalam Gontor in the form of the ability to use and utilize e-learning models. (2) The analysis phase is in the form of the ability of lecturers to find, change, and select information relevant to the learning process. The analysis phase also deals with the verification step (tabayyun) of the accuracy of the information. (3) Evaluation is in the form of preparation of learning contents adjusted to the real conditions occurring in the community or referred to as contextual learning. (4) Development of learning content is applied to five basic courses in the Communication Studies Program.
MODEL PENGUATAN LITERASI DIGITAL MELALUI PEMANFAATAN E-LEARNING Rila Setyaningsih; Abdullah Abdullah; Edy Prihantoro; Hustinawaty Hustinawaty
Jurnal ASPIKOM - Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 6 (2019): Januari 2019
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.22 KB) | DOI: 10.24329/aspikom.v3i6.333

Abstract

This study aims to find a model for strengthening digital literacy at the University of Darussalam Gontor. This research uses descriptive qualitative method. Data are collected through observation and interviews with five lecturers in the Communication Study Program at the University of Darussalam Gontor. This research found a model of strengthening digital literacy through the use of e-learning. The model includes elements of communication and collaboration in the form of active participation in learning and research activities. It consists of individual competence components in the form of use skills, critical understanding, and communicative abilities. This research contributes to a model of strengthening digital literacy through the use of e-learning.