Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Jenis Media Pembibitan terhadap Pertumbuhan Bibit Mentimun (Cucumis sativus L.) Paramyta Nila Permanasari; Anas Dinurrohman Susila
Agrovigor Vol 11, No 1 (2018): Maret
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.54 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v11i1.4376

Abstract

Mentimun adalah salah satu keluarga Cucurbitaceae yang memiliki nilai ekonomi penting. Bibit berkualitas adalah bibit yang kuat, berdaun hijau, sehat dan memiliki perakaran yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi media yang tepat untuk pertumbuhan bibit mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di Dramaga Bogor pada tahun 2013. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan dan tujuh perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah vermikompos, arang sekam, pupuk organik granul, vermikompos-arang sekam, vermikompos-pupuk organik granul,arang sekam-pupuk organik granul, vermikompos- arang sekam- pupuk organik granul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua karakter pengamatan (perkecambahan biji, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, volume akar, rasio tajuk akar) berbeda nyata. Bobot basah tajuk  tertinggi diperoleh dari vermikompos-arang sekam (25,16 g), diikuti oleh vermikompos (24,70 g), vermikompos – arang sekam- pupuk organik granul(16,60 g), arang sekam (12,28 g), arang sekam- butiran pupuk organik (7,47 g), vermikompos- pupuk organik granul (2,04 g) dan pupuk organik granul (0 g). Sedangkan bobot basah akar tertinggi diperoleh dari vermikompos-arang sekam-pupuk organik granul(2,72 g), diikuti oleh arang sekam-vermikompos (2,43 g), vermikompos (2,43 g), arang sekam (1,37 g), vermikompos-pupuk organik granul (1,07 g), arang sekam – pupuk organik granul (0,23 g), dan pupuk organik granul (0 g). Secara umum dapat dilihat bahwa media pembibitan mentimun akan memberikan pertumbuhan yang baik jika kita menggunakan vermikompos sebagai komponen utama atau campuran.
Identifying elements of mushroom business development in Malang City with a Canvas model approach Ardaneswari Dyah Pitaloka Citraresmi; Novi Haryati; Paramyta Nila Permanasari
Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (AFSSAAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.afssaae.2021.004.01.6

Abstract

The mushroom agroindustry has a profitable business opportunity for farmers because it is easy to cultivate, needs short planting time, and does not require extensive planting land. Moreover, the price of post-harvest products is quite high. To face increasingly intense competition, mushroom agroindustry actors need to implement strategic management to increase business competitiveness. The purposes of this study are to identify a business model using the business mode canvas (BMC) approach, analyse the internal and external factors of mushroom agroindustry and formulate alternative business development strategies using SWOT analysis. The result shows that the business model of mushroom agroindustry viewed by nine elements of BMC. By SWOT analysis, mushroom agroindustry has internal strength in its business that is on clear consumer segmentation (0.650). The weakness is anticipating the fewer consumers’ enthusiasm toward healthy food products (0.500). The opportunity of mushroom agroindustry is optimizing the online market (1.200). The threat is competitors from other food products (0.525). Some alternatives of developing the business are based on hold and maintain position consists of four combined strategies: developing and increasing product quality (SO), increasing promotion and services (ST), marketing the products by social media (WO), and evaluating the quality of business relationship (WT).
Inovasi Tanaman Refugia Dan Pupuk Hijau Di Kebun Sayur Cantewa Kelurahan Mojolangu, Kota Malang Karuniawan Puji Wicaksono; Paramyta Nila Permanasari; Akbar Saitama; Frelyta Ainus Zahro; Yohana Avelia Sandy; Setyono Yudo Tyasmoro; Husni Thamrin Sebayang; Eko Widaryanto
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.82 KB) | DOI: 10.33366/japi.v7i2.3236

Abstract

Pemakaian pestisida maupun pupuk kimia secara terus menerus pada tanaman akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan, tanaman bahkan manusia. Dampak lainnya yaitu tingginya biaya yang dikeluarkan oleh petani dan dapat membunuh organisme yang berperan sebagai musuh alami bagi hama tanaman. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman kelompok tani perkotaan untuk penerapan tanaman Refugia dan Pupuk Hijau pada budidaya tanaman pangan maupun hortikultura. Kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring pada bulan September Tahun 2021. Kegiatan ini dimulai dengan menyebarkan kuisioner untuk pengambilan data primer, dilanjutkan dengan penyuluhan dan diskusi bersama, serta yang terakhir yaitu pembagian modul untuk bahan materi. Pengendalian OPT dengan cara pemanfaatan tanaman refugia akan dapat memberikan teknologi yang ramah lingkungan, ekonomis, dan dapat memperindah lahan tanaman budidaya pertanian khususnya pada kegiatan ini adalah tanaman sayuran di Kebun Sayur Cantewa Kelurahan Mojolangu, Kota Malang. Tanaman refugia sangat memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan, cara peenggunaanya relatif murah, mudah dan sederhana. Pembuatan dan perbanyakan Tanaman Refugia diharapkan menjadi sebuah alternatif bahan pengendalian OPT pada tanaman pangan. Kemudian dapat segera dikembangkan rumah pupuk untuk pembuatan pupuk hijau di Kebun Sayur Cantewa untuk memperbaiki tanah serta dapat memberika nnutrisi bagi tanaman dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik atau kimia.
Inovasi Tanaman Refugia Dan Pupuk Hijau Di Kebun Sayur Cantewa Kelurahan Mojolangu, Kota Malang Karuniawan Puji Wicaksono; Paramyta Nila Permanasari; Akbar Saitama; Frelyta Ainus Zahro; Yohana Avelia Sandy; Setyono Yudo Tyasmoro; Husni Thamrin Sebayang; Eko Widaryanto
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v7i2.3236

Abstract

Pemakaian pestisida maupun pupuk kimia secara terus menerus pada tanaman akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan, tanaman bahkan manusia. Dampak lainnya yaitu tingginya biaya yang dikeluarkan oleh petani dan dapat membunuh organisme yang berperan sebagai musuh alami bagi hama tanaman. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pemahaman kelompok tani perkotaan untuk penerapan tanaman Refugia dan Pupuk Hijau pada budidaya tanaman pangan maupun hortikultura. Kegiatan ini dilakukan secara luring dan daring pada bulan September Tahun 2021. Kegiatan ini dimulai dengan menyebarkan kuisioner untuk pengambilan data primer, dilanjutkan dengan penyuluhan dan diskusi bersama, serta yang terakhir yaitu pembagian modul untuk bahan materi. Pengendalian OPT dengan cara pemanfaatan tanaman refugia akan dapat memberikan teknologi yang ramah lingkungan, ekonomis, dan dapat memperindah lahan tanaman budidaya pertanian khususnya pada kegiatan ini adalah tanaman sayuran di Kebun Sayur Cantewa Kelurahan Mojolangu, Kota Malang. Tanaman refugia sangat memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan, cara peenggunaanya relatif murah, mudah dan sederhana. Pembuatan dan perbanyakan Tanaman Refugia diharapkan menjadi sebuah alternatif bahan pengendalian OPT pada tanaman pangan. Kemudian dapat segera dikembangkan rumah pupuk untuk pembuatan pupuk hijau di Kebun Sayur Cantewa untuk memperbaiki tanah serta dapat memberika nnutrisi bagi tanaman dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik atau kimia.