Farida Herry Susanty
Peneliti di Balai Besar Penelitian Dipterokarpa

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS FLUKTUASI MORTALITAS DAN INGROWTH DALAM UJI COBA TEKNIK PEMANENAN Amiril Saridan; Farida Herry Susanty
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2007.1.1.11-22

Abstract

Pemantauan uji coba teknik pemanenan dilaksanakan pada petak ukur permanen yang dibangun sejak tahun 1990/1991 hasil kerjasama lembaga CIRAD- forêt, PT Inhutani I dan Departemen Kehutanan.  Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui fluktuasi tingkat mortalitas dan ingrowth tegakan tinggal umur 14 tahun setelah tebangan dengan perbedaan teknik pemanenan yang diterapkan dalam skala operasional.  Petak penelitian dibangun di areal HPH PT Hutan Sanggam Labanan Lestari (eks PT Inhutani I) Kalimantan Timur, jumlah petak adalah 12 buah (masing-masing seluas 4 ha).  Pengukuran dilakukan setiap 2 tahun meliputi data jenis, jumlah pohon, diameter, kematian (mortalitas), pohon baru yang masuk kelas diameter 10 cm (ingrowth), untuk semua pohon dengan diameter ≥10 cm.  Desain penelitian sebagai berikut : (a) Pemanenan Ramah Lingkungan (RIL 50) dengan limit diameter ≥50 cm (petak 2, 3 dan 12); (b) Pemanenan Ramah Lingkungan (RIL 60) dengan limit diameter ≥60 cm (petak 5, 6 dan 7); (c) Pemanenan secara Konvensional (CNV) dengan limit diameter ≥60 cm (petak 8, 9 dan 11); dan (d) Hutan primer sebagai kontrol (petak 1, 4 dan 10).  Umumnya, tegakan tinggal umur 14 tahun setelah tebangan mempunyai tingkat pemulihan yang baik berdasarkan pada kondisi kerapatan tegakan yang mencapai lebih dari 85% dibandingkan sebelum tebangan.  Tingkat mortalitas tertinggi terjadi pada umur 2 – 4 tahun setelah tebangan, sedangkan tingkat ingrowth tertinggi terjadi pada umur 4 – 8 tahun setelah tebangan.  Mortalitas yang diakibatkan pemanenan memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat ingrowth yang lebih tinggi dibandingkan pada petak kontrol.  Hutan primer mempunyai fluktuasi yang rendah pada tingkat mortalitas dan ingrowth sepanjang tahun.  Perbedaan tipe pemanenan memberikan variasi fluktuasi tingkat mortalitas dan ingrowth, tetapi tidak signifikan.
Pengaruh Perlakuan Penebangan Limit Diameter Terhadap Riap Diameter Pohon Hutan 16 Tahun Setelah Penebangan di Sangai, Kalimantan Tengah Abdurachman Abdurachman; Farida Herry Susanty
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2014.8.2.81-88

Abstract

Pengaruh perlakuan penebangan limit diameter pada riap diameter pohon di hutan 16 tahun setelah penebangan telah diteliti. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan informasi pengaruh sistem tebang pilih terhadap riap diameter pohon di hutan. Lokasi penelitian berada di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di Sangai, Kalimantan Tengah. Pengukuran dilaksanakan pada 8 plot, dimana masing-masing plot seluas 1 ha (100 x 100 m), ada empat perlakuan yaitu Penebangan dengan diameter >40 cm, >50 cm dan >70 cm serta perlakuan kontrol. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap berblok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter rata-rata pertahun untuk grup Dipterocarpaceae adalah 0.62 cm/tahun akibat kontrol, 0.66 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >40 cm, 0.64 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >50 cm dan 0.65 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >70 cm), sedangkan Non Dipterocarpaceae diperoleh hasil 0.47 cm/tahun akibat kontrol, 0.48 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >40 cm, 0.49 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >50 cm dan 0.49 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >70 cm. Tidak terdapat perbedaan riap yang nyata antara perlakuan penebangan batas diameter, dalam 16 tahun pasca penebangan.
ANALISIS FLUKTUASI MORTALITAS DAN INGROWTH DALAM UJI COBA TEKNIK PEMANENAN Amiril Saridan; Farida Herry Susanty
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2007): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2007.1.1.11-22

Abstract

Pemantauan uji coba teknik pemanenan dilaksanakan pada petak ukur permanen yang dibangun sejak tahun 1990/1991 hasil kerjasama lembaga CIRAD- forêt, PT Inhutani I dan Departemen Kehutanan.  Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui fluktuasi tingkat mortalitas dan ingrowth tegakan tinggal umur 14 tahun setelah tebangan dengan perbedaan teknik pemanenan yang diterapkan dalam skala operasional.  Petak penelitian dibangun di areal HPH PT Hutan Sanggam Labanan Lestari (eks PT Inhutani I) Kalimantan Timur, jumlah petak adalah 12 buah (masing-masing seluas 4 ha).  Pengukuran dilakukan setiap 2 tahun meliputi data jenis, jumlah pohon, diameter, kematian (mortalitas), pohon baru yang masuk kelas diameter 10 cm (ingrowth), untuk semua pohon dengan diameter ≥10 cm.  Desain penelitian sebagai berikut : (a) Pemanenan Ramah Lingkungan (RIL 50) dengan limit diameter ≥50 cm (petak 2, 3 dan 12); (b) Pemanenan Ramah Lingkungan (RIL 60) dengan limit diameter ≥60 cm (petak 5, 6 dan 7); (c) Pemanenan secara Konvensional (CNV) dengan limit diameter ≥60 cm (petak 8, 9 dan 11); dan (d) Hutan primer sebagai kontrol (petak 1, 4 dan 10).  Umumnya, tegakan tinggal umur 14 tahun setelah tebangan mempunyai tingkat pemulihan yang baik berdasarkan pada kondisi kerapatan tegakan yang mencapai lebih dari 85% dibandingkan sebelum tebangan.  Tingkat mortalitas tertinggi terjadi pada umur 2 – 4 tahun setelah tebangan, sedangkan tingkat ingrowth tertinggi terjadi pada umur 4 – 8 tahun setelah tebangan.  Mortalitas yang diakibatkan pemanenan memberikan pengaruh yang positif terhadap tingkat ingrowth yang lebih tinggi dibandingkan pada petak kontrol.  Hutan primer mempunyai fluktuasi yang rendah pada tingkat mortalitas dan ingrowth sepanjang tahun.  Perbedaan tipe pemanenan memberikan variasi fluktuasi tingkat mortalitas dan ingrowth, tetapi tidak signifikan.
Pengaruh Perlakuan Penebangan Limit Diameter Terhadap Riap Diameter Pohon Hutan 16 Tahun Setelah Penebangan di Sangai, Kalimantan Tengah Abdurachman Abdurachman; Farida Herry Susanty
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2014.8.2.81-88

Abstract

Pengaruh perlakuan penebangan limit diameter pada riap diameter pohon di hutan 16 tahun setelah penebangan telah diteliti. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan informasi pengaruh sistem tebang pilih terhadap riap diameter pohon di hutan. Lokasi penelitian berada di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) di Sangai, Kalimantan Tengah. Pengukuran dilaksanakan pada 8 plot, dimana masing-masing plot seluas 1 ha (100 x 100 m), ada empat perlakuan yaitu Penebangan dengan diameter >40 cm, >50 cm dan >70 cm serta perlakuan kontrol. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap berblok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter rata-rata pertahun untuk grup Dipterocarpaceae adalah 0.62 cm/tahun akibat kontrol, 0.66 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >40 cm, 0.64 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >50 cm dan 0.65 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >70 cm), sedangkan Non Dipterocarpaceae diperoleh hasil 0.47 cm/tahun akibat kontrol, 0.48 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >40 cm, 0.49 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >50 cm dan 0.49 cm/tahun akibat penebangan dengan diameter >70 cm. Tidak terdapat perbedaan riap yang nyata antara perlakuan penebangan batas diameter, dalam 16 tahun pasca penebangan.