This Author published in this journals
All Journal AGROEKOTEKNOLOGI
Rosita Sipayung
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

RESPONS DOSIS BIOTIP Eleusine indica RESISTEN-GLIFOSAT TERHADAP GLIFOSAT, PARAKUAT, DAN GLUFOSINAT Lia Andayani Lubis; Edison Purba; Rosita Sipayung
Jurnal Agroekoteknologi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.244 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v1i1.663

Abstract

ABSTRACT Dose response of Eleusine indica biotype Glyphosate-resistance to Glyphosate, Paraquat, and Glufosinate. Goosegrass (Eleusine indica) is one of weeds commonly found in oil palm plantation of which is getting more difficult to control with glyphosate during the last few years in Adolina Estate, PTPN IV.  This study aims to determine the dose response of the putative resistant population to three herbicides, glyphosate, paraquat, and ammonium glufosinat along with susceptible population which was never exposed to herbicide previously. The rates of glyphosate applied were 0, 120, 240, 360, 480, 600, 720 g a.i. ha-1; paraquat at 0, 50, 100, 150, 200, 250, 300 g a.i. ha-1 and ammonium glufosinat at 0, 110, 220, 330, 440, 550, 660 g a.i. ha-1.  The treatments were arranged in randomised block design (RBD) and each treatment was made in three replicates. The results showed that the putative glyphosate- resistant population collected from Adolina Estate was multiple resistant to glyphosate, and paraquat.  On the other side, the ammonium glufosinate was satisfactorily control the population.  The level of resistance to glyphosate and paraquat were seven and 56 fold of the susceptible population respectively. Keywords: Glyphosate, Paraquat, Glufosinate, herbicide, Eleusine indica, resistance ABSTRAK Respons dosis  biotip Eleusine indica resisten-glifosat terhadap glifosat, parakuat, dan glufosinat. Gulma Eleusine indica merupakan salah satu gulma yang biasa ditemukan di perkebunan kelapa sawit yang selama beberapa tahun terakhir telah diketahui semakin sulit untuk mengendalikannya dengan glifosat di Kebun Adolina, PTPN IV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons dosis populasi yang diduga resisten terhadap tiga herbisida, glifosat, parakuat, dan ammonium glufosinat menggunakan populasi resistensi yang pernah disemprot herbisida sebelumnya. Taraf dosis glifosat yang digunakan, yaitu 0, 120, 240, 360, 480, 600, 720 g b.a./ha; parakuat pada 0, 50, 100, 150, 200, 250, 300 g b.a./ha dan ammonium glufosinat pada 0, 110, 220, 330, 440, 550, 660 g b.a./ha. Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok (RAK) dan setiap perlakuan dibuat dalam tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi                     resisten-glifosat yang berasal dari Kebun Adolina terjadi resistensi ganda pada glifosat dan parakuat. Di sisi lain, ammonium glufosinat secara memuaskan dapat mengontrol populasi. Tingkat ketahanan terhadap glifosat dan parakuat masing-masing tujuh dan 56 kali lipat dari populasi resisten. Kata kunci: Glifosat,  Parakuat, Glufosinat,  herbisida, Eleusine indica, resistensi
PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. MERILL) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI SUMBER HARA N Muhammad Iqbal Suyudi; Yaya Hasanah; Rosita Sipayung
Jurnal Agroekoteknologi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.837 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v1i1.664

Abstract

ABSTRACT Production of soybean (Glycine max L. Merill) varieties with application of various N fertilizer sources. Soybean is a protein material and essential commodity in Indonesia. National soybean production has decreased each year. Increasing number of imported transgenic soybeans and high public awareness of healthy living, then powered back organic farming systems. The aim of this research was to know the production of 3 varieties of soybean with application of various N fertilizer sources. Research conducted at the Screen House Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara, Medan on February - May 2012, using a randomized block design factorial with two factors and three replications. The first factor was sources of fertilizer nitrogen consisted of without N fertilizer, inorganic N fertlizer (Urea), biological N fertilizer (Bradyrhizobium japonicum), organik N fertilizer composted of straw (50 g / polybag), and manure (50 g / polybag). The second factor was soybean varieties consisted of Anjasmoro, Sinabung, and Willis. The results showed that varieties of soybean were significantly difference to dry weight of 100 seeds. Interaction between soybean varieties and application of various N fertilizer sources did not give the significant effect for all parameters.Keywords: soybean, nitrogen, production, variety  ABSTRAK Produksi  beberapa varietas kedelai (Glycine max L. Merill)  dengan  pemberian berbagai sumber hara N. Kedelai merupakan bahan protein nabati dan komoditas penting Indonesia. Produksi kedelai nasional mengalami penurunan setiap tahunnya. Semakin banyaknya kedelai impor transgenik dan tingginya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, maka diberdayakan kembali sistem pertanian organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respons produksi 3 varietas kedelai dengan pemberian berbagai sumber hara nitrogen. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan Februari - Mei 2012, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama perlakuan sumber hara N, yaitu tanpa hara nitrogen, hara N anorganik (Urea), hara N hayati (Bradyrhizobium japonicum), kompos jerami (50 g/polibeg), dan pupuk kandang sapi (50 g/polibeg). Faktor kedua adalah varietas kedelai, yaitu Anjasmoro, Sinabung, dan Wilis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas kedelai berpengaruh nyata terhadap bobot kering 100 biji. Interaksi antara varietas kedelai dan pemberian berbagai sumber hara N tidak berpengaruh nyata untuk semua peubah amatan. Kata kunci : kedelai, nitrogen, produksi, varietas
PERTUMBUHAN DAN HASIL UBI JALAR DENGAN PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN TRIAKONTANOL Santri Wandana; Chairani Hanum; Rosita Sipayung
Jurnal Agroekoteknologi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.777 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v1i1.670

Abstract

ABSTRACT Sweet potatoes growth and yield with application potassium fertilizer and triakontanol growth         rate regulator. Sweet potatoes is a food that has a source of carbohydrate and contain a variety of nutrients. The other alternative to increase sweet potatoes productivity were application potassium fertilizer and triakontanol growth rate regulator. Potassium fertilizer is expected to increase growth, production and quality of tuber. Triakontanol growth rate regulator who has the ability to improve plant root system, to improve nutrient uptakes optimization. The objective of the research was to study growth and production of sweet potato with application potassium and triakontanol, was conducted in Pasar 1 Tanjung Sari, Medan from March to July 2012. This research used randomized block design factorial with two factors. First factor is potassium fertilizer dose that is 0, 1.5, 3, and 4.5 g KCl / plant, the second factor is  triakontanol dose that is 0, 0.0005, 0.0010, and 0.0015 g / l  water. The result of the research showed that potassium were significantly effect with plant’s length parameter on 7 week after planting with the highest average of 25.83 cm at dose  1.5 g KCl / plant. And triakontanol non significant effect to the growth and yield of sweet potatoes, and non interaction both of potassium and triakontanol to all parameter. Keywords: Sweet potato, potassium fertilizer, triakontanol ABSTRAK Pertumbuhan dan hasil ubi jalar dengan pemberian pupuk kalium dan triakontanol. Ubi jalar merupakan bahan pangan yang memiliki sumber karbohidrat dan kandungan zat gizi yang beragam. Salah satu upaya peningkatan produktivitas ubi jalar adalah pemberian pupuk kalium dan zat pengatur tumbuh triakontanol. Pupuk kalium diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi dan kualitas umbi. Triakontanol adalah zat pengatur tumbuh yang memiliki kemampuan dalam memperbaiki sistem perakaran tanaman, sehingga terjadi optimalisasi penyerapan hara oleh tanaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil ubi jalar pada pemberian pupuk kalium dan triakontanol yang dilaksanakan di lahan masyarakat Pasar 1 Tanjung Sari, Medan mulai maret sampai juli 2012 menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk kalium dengan dosis 0, 1.5, 3, dan 4.5 g KCl/tanaman, sedangkan faktor kedua adalah triakontanol dengan dosis 0, 0.0005, 0.0010, dan 0.0015 g/l air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kalium berpengaruh nyata pada pertambahan panjang tanaman umur 7 MST dengan rataan tertinggi 25.83 cm pada dosis 1.5 g KCl/tanaman. Triakontanol tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil ubi jalar, serta tidak terjadi interaksi pupuk kalium dan triakontanol terhadap semua peubah amatan. Kata kunci: Ubi jalar, pupuk kalium, triakontanol
Respons Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Urine Sapi Frans J A Saragih; Rosita Sipayung; Ferry Ezra T. Sitepu
Jurnal Agroekoteknologi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.637 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v4i1.12260

Abstract

ABSTRACT This research was conducted to obtain dose of chicken manure and cow urine which can improve the growth and production of the shallot. The research was conducted at experimental field of Agricultural Faculty of Sumatera Utara University, Medan which about ± 25 metres above sea level, begun from May until August 2015 using factorial randomized block design with two factors, i.e: doses of chicken manure (no chicken manure, 1.9 kg/plot, 2.9 kg/plot and 3.9 kg/plot) and doses of cow urine (no cow urine, 500 ml/plot, 600 ml/plot, 700 ml/plot). Parameters observed were plant lenght, number of tillers per clump, diameter of the bulbs per sample, wet bulb weight per plot, and dry bulb weight per plot. The results showed that aplication of chicken manure significantly affected plant length at 3 - 7 weeks after planting, number of tillers per clump at 3 - 7 weeks after planting, dry bulb weight per sample, wet bulb weight per plot, and dry bulb weight per plot. Aplication of cow urine not significantly affected on all parameters of observation. Interaction between aplication of chicken manure and cow urine not significantly affected on all parameters of observation.Keywords : shallot, chicken manure, cow urine  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pemberian pupuk kandang ayam dan urine sapi tertentu yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan kepanjangan ± 25 meter di atas permukaan laut, pada bulan Mei hingga Agusutus 2015. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor, yaitu: pupuk kandang ayam (tanpa pupuk kandang ayam, 1.9 kg/plot, 2.9 kg/plot dan 3.9 kg/plot) dan pemberian urine sapi (tanpa urine sapi, 500 ml/plot, 600 ml/plot, dan 700 ml/plot). Parameter yang diamati adalah panjang tanaman, jumlah anakan per rumpun, diameter umbi per sampel, bobot basah umbi per plot, dan bobot kering jual umbi per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap parameter panjang tanaman umur 3 - 7 MST, jumlah anakan per rumpun umur 3 - 7 MST, diameter umbi per sampel, bobot basah umbi per plot, bobot kering jual umbi per plot. Pemberian urine sapi berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Interaksi antara pemberian pupuk kandang dan urine sapi berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan. Kata kunci : bawang merah, pupuk kandang ayam, urine sapi
Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair dan Mulsa Aulia Abdul Rahman; Asil Barus; Rosita Sipayung
Jurnal Agroekoteknologi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.603 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v5i1.15084

Abstract

ABSTRAK Rendahnya produksi kedelai diakibatkan oleh berkurangnya lahan subur yang disebabkan penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha perbaikan dengan cara penggunaan pupuk organik. Penelitian ini bertujun untuk mengetahui respons pertumbuhan dan produksi tanaman Kedelai terhadap konsentrasi POC dan berat mulsa jerami padi.  Penelitian ini dilaksanakan di Lahan masyarakat Desa Aras Kabu, Kec. Beringin Kab. Deli serdang dengan ketinggian tempat ± 25 meter dpl dari bulan November 2015 sampai Februari 2016, Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 Faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi POC (0; 40; 80; dan 120 ml/L air) dan faktor kedua yaitu berat Mulsa Jerami Padi (0: 2,5: 5 dan 7,5 ton per ha). Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter batang, total luas daun, bobot kering tajuk, bobot kering akar, jumlah polong berisi, jumlah polong hampa, jumlah cabang produktif, bobot kering 100 biji dan bobot kering biji per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi POC 120 ml/L cenderung meningkatkan hasil produksi tanaman kedelai pada hampir semua peubah amatan. Berat Mulsa jerami padi 5 ton per ha cenderung meningkatkan hasil produksi tanaman kedelai pada semua peubah amatan. Interaksi perlakuan konsentrasi dan berat  mulsa jerami padi cenderung meningkatkan hasil produksi kedelai pada kombinasi perlakuan terbaik konsentrasi 120 ml dan berat mulsa jerami 5 ton per ha.   Kata Kunci : kedelai, konsentrasi, mulsa jerami, pupuk organik cair.