Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sintesis dan Karakterisasi Bone Ash Sintetik dari Bahan Alam Kristanto Wahyudi; Frank Edwin; Naili Sofyaningsih
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 2 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3587.854 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v25i2.2664

Abstract

Sintesa bahan bone ash sintetis yang dihasilan menggunakan metode presipitasi telah berhasil dilakukan. Bahan baku alam yang digunakan untuk sintesa bone ash adalah kapur Padalarang dan kapur Cirebon. Parameter proses sintesis bone ash yang dikontrol adalah pH dari larutan yakni pH 8-9 dan pH 10-11, sedangkan variabel yang dibandingkan adalah suhu perlakuan panas pada rentang suhu 800–1000°C. Perlakuan panas dilakukan untuk mempelajari efek perubahan temperatur terhadap ukuran partikel serta kristalinitas bone ash hasil sintesa. Karakterisasi bone ash sintetis dilakukan dengan EDX, XRD, dan FTIR
PENYIAPAN SERBUK KOMPOSIT KORUNDUM - TITANIUM KARBIDA (AL2O3- TiC) SEBAGAI BAHAN ABRASIF Frank Edwin; Subari Subari
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13, No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.357 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No3.2017.172

Abstract

Produksi bahan abrasif belum ada di Indonesia dan bahan tersebut masih diimpor. Karena itu penelitian pembuatan komposit korundum - titanium karbida (Al2O3-TiC) sebagai bahan baku abrasif berupa serbuk telah dilakukan menggunakan campuran alumina dan titania melalui reaksi aluminotermik. Komposit dibuat dengan mereaksikan Al(OH)3, Al2O3 dan serbuk logam Al sebagai sumber Al, dan TiO2, Ti(OH)4 sebagai sumber Ti, serta sukrosa sebagai sumber karbon dengan variasi temperatur pembakaran reduksi pada suhu 1000 °C, 1300 °C dan 1450 °C. Secara visual komposisi (K-3) memberikan hasil terbaik dengan homogenitas warna abu-abu tua (indikasi adanya karbon bebas) pada suhu kalsinasi 800 °C. Hasil analisis X-RD terhadap kompositK-3 yang teridentifikasi ada 4 mineral utama yaitu korundum, rutil, anatase dan aluminium titanium oksida. Sedangkan fasa titanium karbida (TiC) pada komposit tersebut muncul dengan intensitas sangat kecil pada sudut 2q sekitar 36,4o dan 42o. Hasil analisis SEM Mapping menunjukkan intensitas dari elemen aluminium, titanium dan karbon yang cukup tinggi pada suhu pembakaran optimum 1450 oC. Komposisi kimia yang diperoleh dari analisis SEM X-Ray secara kuantitatif terhadap komposit K-3 adalah: Al2O3 18,74 %; TiO269,36 %;C 5,56 % dan sisanya sebesar 6,34 % adalah TiC yang diduga bersifat amorf. Komposit (Al2O3-TiC) yang dihasilkan masihbelum memenuhi harapan disebabkan kondisi suhu pembakaran reduksinya sulit dipertahankan sehingga kemungkinan Al2O3-TiC yang terbentuk semakin kecil dan cenderung membentuk Al2O3- TiO2.
Sintesis dan Karakterisasi Bone Ash Sintetik dari Bahan Alam Kristanto Wahyudi; Frank Edwin; Naili Sofyaningsih
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 2 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v25i2.2664

Abstract

Sintesa bahan bone ash sintetis yang dihasilan menggunakan metode presipitasi telah berhasil dilakukan. Bahan baku alam yang digunakan untuk sintesa bone ash adalah kapur Padalarang dan kapur Cirebon. Parameter proses sintesis bone ash yang dikontrol adalah pH dari larutan yakni pH 8-9 dan pH 10-11, sedangkan variabel yang dibandingkan adalah suhu perlakuan panas pada rentang suhu 800–1000°C. Perlakuan panas dilakukan untuk mempelajari efek perubahan temperatur terhadap ukuran partikel serta kristalinitas bone ash hasil sintesa. Karakterisasi bone ash sintetis dilakukan dengan EDX, XRD, dan FTIR
PENYIAPAN SERBUK KOMPOSIT KORUNDUM - TITANIUM KARBIDA (AL2O3- TiC) SEBAGAI BAHAN ABRASIF Frank Edwin; Subari Subari
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 13 No 3 (2017): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi September 2017
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol13.No3.2017.172

Abstract

Produksi bahan abrasif belum ada di Indonesia dan bahan tersebut masih diimpor. Karena itu penelitian pembuatan komposit korundum - titanium karbida (Al2O3-TiC) sebagai bahan baku abrasif berupa serbuk telah dilakukan menggunakan campuran alumina dan titania melalui reaksi aluminotermik. Komposit dibuat dengan mereaksikan Al(OH)3, Al2O3 dan serbuk logam Al sebagai sumber Al, dan TiO2, Ti(OH)4 sebagai sumber Ti, serta sukrosa sebagai sumber karbon dengan variasi temperatur pembakaran reduksi pada suhu 1000 °C, 1300 °C dan 1450 °C. Secara visual komposisi (K-3) memberikan hasil terbaik dengan homogenitas warna abu-abu tua (indikasi adanya karbon bebas) pada suhu kalsinasi 800 °C. Hasil analisis X-RD terhadap kompositK-3 yang teridentifikasi ada 4 mineral utama yaitu korundum, rutil, anatase dan aluminium titanium oksida. Sedangkan fasa titanium karbida (TiC) pada komposit tersebut muncul dengan intensitas sangat kecil pada sudut 2q sekitar 36,4o dan 42o. Hasil analisis SEM Mapping menunjukkan intensitas dari elemen aluminium, titanium dan karbon yang cukup tinggi pada suhu pembakaran optimum 1450 oC. Komposisi kimia yang diperoleh dari analisis SEM X-Ray secara kuantitatif terhadap komposit K-3 adalah: Al2O3 18,74 %; TiO269,36 %;C 5,56 % dan sisanya sebesar 6,34 % adalah TiC yang diduga bersifat amorf. Komposit (Al2O3-TiC) yang dihasilkan masihbelum memenuhi harapan disebabkan kondisi suhu pembakaran reduksinya sulit dipertahankan sehingga kemungkinan Al2O3-TiC yang terbentuk semakin kecil dan cenderung membentuk Al2O3- TiO2.