Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA BADAN USAHA DENGAN BALANCED SCORECARD (BSC) Rachmad Hidayat; Issa Dyah Utami; Umayya Umayya
Jurnal Teknologi Vol 3 No 2 (2010): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengukuran kinerja BSC menyangkut empat perspektif yaitu : Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal dan Perspektif Belajar dan Berkembang. Penelitian dilakukan pada badan usaha berbentuk rumah sakit. Pengumpulan data yang didasarkan pada fakta-fakta yang berhubungan dengan internal business process dan pelanggan. Metode pengambilan sampel adalah Non Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan tolak ukur pengukuran kinerja Perspektif keuangan adalah Return On Investment (ROI ), perspektif pelanggan adalah Number Of Complain, perspektif bisnis internal adalah BOR (Bed Occupancy Rate), dan pespektif belajar dan tumbuh adalah Employee Turn Over. Pencapaian indeks kinerja keseluruhan adalah berfluktuatif. Rekomendasi yang diusulkan adalah (1) menerapkan kebijakan mengurangi persediaan, (2) menyediakan sarana dan prasarana yang bagus serta penerapkan pelayanan prima dan (3) meningkatkan gaji atau honor khususnya untuk tenaga kerja rumah sakit.
FLEKSIBILITAS SUPPLY DENGAN PENDEKATAN PUJAWAN FRAMEWORK Akhmad Kharis; Rachmad Hidayat; Issa Dyah Utami
Jurnal Teknologi Vol 4 No 1 (2011): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat fleksibilitas supply chain serta upaya perbaikannya dengan pendekatan framework pujawan dalam menghadapi fluktuasi-fluktuasi yang terjadi. Berdasarkan kemampuan dan kebutuhan terbobot, dimensi delivery dan production system menunjukkan keadaan seimbang dimana antara kebutuhan/kemampuan yang dimiliki dan fleksibilitas sebanding. Sedangkan dimensi supplier dan product design menunjukkan keadaan seimbang dimana antara kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki sebanding, yakni kebutuhan yang rendah juga dapat diimbangi dengan kemampuan yang rendah. Prioritas lima besar yang masih harus dilakukan perbaikan berdasarkan gap terbobotnya secara berurutan dari yang terbesar hingga yang terendah yaitu pengiriman informasi permintaan dengan mudah dan cepat (delivery system), pemenuhan permintaan yang mendesak (delivery system), perubahan jadwal pengiriman dengan cepat (delivery system), pengiriman dengan kuantitas yang fleksibel (delivery system), produksi dengan kuantitas yang fleksibel (production system).
Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard Prasetiyatno -; Rachmad Hidayat; Issa Dyah Utami
Performa: Media Ilmiah Teknik Industri Vol 10, No 2 (2011): PERFORMA Vol. 10 No 2, September 2011
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.032 KB) | DOI: 10.20961/performa.10.2.13854

Abstract

This research is intended to measure and analyze the company’s capability by four perspective Balanced Scorecard, identification and measure achievement of Critical Succes Factor in every perspective. This research is also using Analythical Hierarchy Process (AHP) to determine behalf wight every refuses fathom and aught perspective. The result of measurement shows that capabilility on year 2008 fiancial perspective: 3.162, customer perspective: 0.697, internal business process perspective: 0.696, lerarning ang growing perspective: 0.323. and on year 2009 fiancial perspective: 3.162, customer perspective: 0.697, internal business process perspective: 0.696, lerarning ang growing perspective: 0.323 is always consistent and stable and gets score 4.877 it means the capability is good.
TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA BADAN USAHA DENGAN BALANCED SCORECARD (BSC) Rachmad Hidayat; Issa Dyah Utami; Umayya Umayya
Jurnal Teknologi Vol 3 No 2 (2010): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengukuran kinerja BSC menyangkut empat perspektif yaitu : Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal dan Perspektif Belajar dan Berkembang. Penelitian dilakukan pada badan usaha berbentuk rumah sakit. Pengumpulan data yang didasarkan pada fakta-fakta yang berhubungan dengan internal business process dan pelanggan. Metode pengambilan sampel adalah Non Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan tolak ukur pengukuran kinerja Perspektif keuangan adalah Return On Investment (ROI ), perspektif pelanggan adalah Number Of Complain, perspektif bisnis internal adalah BOR (Bed Occupancy Rate), dan pespektif belajar dan tumbuh adalah Employee Turn Over. Pencapaian indeks kinerja keseluruhan adalah berfluktuatif. Rekomendasi yang diusulkan adalah (1) menerapkan kebijakan mengurangi persediaan, (2) menyediakan sarana dan prasarana yang bagus serta penerapkan pelayanan prima dan (3) meningkatkan gaji atau honor khususnya untuk tenaga kerja rumah sakit.
FLEKSIBILITAS SUPPLY DENGAN PENDEKATAN PUJAWAN FRAMEWORK Akhmad Kharis; Rachmad Hidayat; Issa Dyah Utami
Jurnal Teknologi Vol 4 No 1 (2011): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat fleksibilitas supply chain serta upaya perbaikannya dengan pendekatan framework pujawan dalam menghadapi fluktuasi-fluktuasi yang terjadi. Berdasarkan kemampuan dan kebutuhan terbobot, dimensi delivery dan production system menunjukkan keadaan seimbang dimana antara kebutuhan/kemampuan yang dimiliki dan fleksibilitas sebanding. Sedangkan dimensi supplier dan product design menunjukkan keadaan seimbang dimana antara kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki sebanding, yakni kebutuhan yang rendah juga dapat diimbangi dengan kemampuan yang rendah. Prioritas lima besar yang masih harus dilakukan perbaikan berdasarkan gap terbobotnya secara berurutan dari yang terbesar hingga yang terendah yaitu pengiriman informasi permintaan dengan mudah dan cepat (delivery system), pemenuhan permintaan yang mendesak (delivery system), perubahan jadwal pengiriman dengan cepat (delivery system), pengiriman dengan kuantitas yang fleksibel (delivery system), produksi dengan kuantitas yang fleksibel (production system).